Kenapa tidak bilang dulu kalau kau ingin berpergian?
Setelah sampai dirumah, Hani langsung di todong dengan beberapa pertanyaan dari sang suami.
Alvino
Kau tak mungkin dari toko kue, karena akupun tadi kesana.
Alvino
Mama bilang kau tak kesana hari ini.
Hani
Alvin tolong, aku lelah
Alvino
Lelah?
Alvino
Kau pikir cuma kau yang lelah
Alvino
Bagaimana denganku?
Hani
Alvin, aku tadi bepergian bersama Jenar.
Alvino
Bersama Jenar? kenapa tidak meminta izin ku dulu?
Hani
Aku sudah berusaha menghubungi mu, tapi tak bisa.
Hani
Bahkan aku mengirim beberapa pesan untuk mu
Hani
Tapi tak ada yang kau balas satu pun Alvin.
Mendengar itu Alvin sedikit terkejut
Alvino
Tunggu____
Alvino
Pesan? Dan bahkan kau menelpon juga?
Hani
Yaa, benar
Hani mengangguk kecil, raut wajahnya jelas terlihat sedih dan itu sangat menggangu Alvin
Dengan gerakan tergesa, Alvin merogoh saku celananya untuk meraih ponselnya.
Dilihatnya ponsel itu dan didetik selanjutnya, kening Alvin berkerut.
Alvino
Tak ada satupun pesan dari mu.
Alvino
Bahkan telpon pun tak ada
Alvin mendongak, menatap tajam Hani.
Alvino
Kau berusaha membohongi ku?
Alvino
Apa kau_____ #Terdiam
Alvin langsung terdiam ketika Hani menunjukkan isi ponselnya.
Hani
Bahkan kau membacanya, tapi tak di balas.
Alvino
Aaaa____!
Hani
Aku pikir kau sangat sibuk hingga tak sempat balas.
Alvino
A-aku baru menyadari ada pesan-pesan dari mu.
Alvino
Aku___?
Alvin terdiam untuk mengingat-ingat sesuatu
***
#beberapa waktu lalu
Alvino
Apa tadi ada yang menelepon?
?
Tidak ada
Alvino
Sungguh?
Alvino
Aku mendengar ponsel ku berbunyi.
?
Tidak ada sayang
Alvino
Raline, tolong jangan berbohong
Perempuan itu menatap Alvin seraya tersenyum.
?
Aku tak bisa berbohong
?
Sudahlah sini dulu, keringkan rambut mu
Alvino
Sungguh? Tak ada yang menelepon?
?
tidak ada
Alvin mendekati perempuan yang bernama Raline itu untuk duduk didekatnya
lalu setelah itu ia mengecek ponselnya, dan tak ada apapun disana.
ya kecuali beberapa rekan bisnisnya yang selalu memenuhi notifikasi ponselnya.
***
Kembali pada Alvin dan Hani saat ini
Merasa dongkol dan bersalah, Alvin meringis sambil mengusap belakang kepalanya.
Alvino
Maaf sayang, sepertinya__
Hani
Sudah ku maafkan
Hani berkata demikian dengan acuh
Alvino
Tapi Hani
Alvino
Aku belum menjelaskan nya
Hani
Aku lelah Alvin, tolong jangan mengganggu ku dulu.
Alvino
Mengganggu?
Alvino
Apa aku terkesan mengganggu mu?
Hani
Aku lelah Alvin!!
Hani
Lelah dengan semua sikap hianat mu #lanjutnya dalam hati.
Alvino
Aku suami mu!!
Hani
Yang bilang kau tukang kebun di rumah ku siapa?
Hani
Kau memang suami ku
Alvino
Kau pasti marah
Hani menatap heran Alvin.
Hani
kau takut aku marah?
Alvin mengangguk kecil
Alvino
Iya, aku takut kau marah karena aku tak menyadari kabar dari mu.
Hani terperangah
Hani
Aku bukan kau yang selalu nya marah karena hal sepele Alvin.
Alvino
Ya memang, kau memang istri yang baik karena tak pernah marah karena hal-hal kecil
Alvino
Tapi ini terlihat aneh, karena kau tak marah saat mengetahui suatu hal yang besar dari ku. #batinnya
Hani
Benar, aku bukan kau Alvin.
Jujur saja Alvin sedikit takut di sini
Hani terlihat biasa saja apa karena memang ia belum mengetahui penghianat nya atau memang dia sudah tak mencintai Alvin, makanya dia terlihat tak peduli?
Alvino
Tapi dengar aku Hani
Alvino
Aku mencintaimu lebih dari siapapun
Hani
Sungguh?
Alvino
Hanya kau!
Mendengar itu Hani langsung terkekeh geli.
Kali ini tatapan Hani lebih menajam pada sang suami.
Comments