saat ini di salah satu kamar di Hotel Daisy ada tiga orang yang sedang duduk mengobrol sambil mengamati jalannya pesta yang dihadiri orang-orang tersebut
Edward Smith
mereka bodoh atau gimana sih malah buat pesta di hotel ini
[mengungkapkan kekesalannya]
Axelo Smith
pertanyaan gue kenapa lo emosi mereka ngadain pesta disini
[menatap heran kepada adiknya]
Edward Smith
yakan Hotel jadi kotor karena sampah-sampah itu huh
[semakin kesal karena sang kakak tidak mengerti dengan dia]
Axelo Smith
orang aneh lagian yang punya hotel aja biasa aja kenapa malah lo yang emosi
[terus menatap aneh ke adeknya]
Edward Smith
udahlah kakak diem aja brisik
[terus merasa jengkel kepada sang kakak]
Kimberley Winston
Kak Xelo bener deh kayaknya gue yang punya hotel aja fine selagi mereka mampu bayar ya walaupun nanti harus ada bersih-bersih ekstra karena habis dipakai kuman
[pada akhirnya Kimberley membuka seuar]
Edward Smith
ih Kim lo mah gak asik sama kaya kakak
[bersungut-sungut karena merasa Kimberley tidak membelanya]
Axelo Smith
[jengan dengan tingkah adeknya]
Kimberley Winston
[terkekeh dengan tingkat Edward]
jadi Mommy Kimberley dan Omnya Tuan Smith adalah kakak adek jadi Kimberley dan keempat kakaknya dengan Smith bersaudara mereka adalah sepupuan, tetapi mereka bener-bener sedekat itu karena sejak kecil Kimberley dan keempat kakaknya diasuh oleh om dan tantenya dari pihak mommy
ditengah perdebatan ketiga orang tersebut ah ralat bisa dibilang perdebatan Edward sendiri yang masih merasa tidak terima karena Hotel yang di gunakan pesta adalah salah satu Hotel favorit nya menginap ketika sedang dimarahin sang mamih jadi menurut Edward Hotel ini bakal terkenal banyak virus. sebenernya Hotel ini salah satu Hotel milik keluarga Winston tetapi sang kakek dan nenek sudah mengatas namakan Hotel ini kepada Kimberley makannya Edward bisa keluar masuk seenaknya di Hotel Daisy dan yap suara pintu terdengar membuat ketiga orang didalam kamar menoleh ke arah pintu dan terlihat keempat tuan muda Winston yang memasuki kamar
Axelo Smith
kalian dibawah lama banget, betah kalian liat muka si gundik kalo gue jadi kalian mah udah gumoh
[tanya Axelio dengan muka yang menyebalkan]
Alvaro Winston
kita kalo gak terpaksa juga gak mau liat muka si gundik beserta bibitnya
[ungkap Al dengan muka sebel]
Kimberley Winston
kakak gimana dibawa ada sesuatu yang menarik gak
[tanya Kim dengan antusias]
Elvaro Winston
gak ada yang menarik princess semuanya membosankan cuma tadi kalau kakak lihat ke arah pelaminan kakak kaya familiar dengan muka mempelai prianya
[ungkap El yang sedari tadi penasaran]
Kimberley Winston
[Kim hanya mengangguk mendengar penjelasan El sang kakak]
William Winston
gimana gak kenal Reynaldo Alexander putra bungsu keluarga Alexander perusahaan keluarga nya mungkin ada di nomor 4 tapi perusahaan dia pribadi ada di nomor 3, lo gak tau Reynaldo El
[tanya William kepada El dengan heran]
Elvaro Winston
kak lo tau kan gue gak pernah tertarik dengan bisnis jadi mana gue tau keluarga mereka siapa aja
[tutur Elvaro]
William seakan lupa kalau adeknya yang satu ini berbeda, Elvaro memang tidak pernah tertarik dengan dunia bisnis menurutnya bisnis sangat membosankan, tetapi jangan salah Elvaro termasuk orang yang sangat bisa diandalkan ketika dibutuhkan, catat dia bukan tidak tahu bisnis tapi hanya tidak tertarik
Vincenzo Winston
apa kita akan hancurkan perusahaan mereka
[tanya Vin serius]
Kimberley Winston
jangan terlalu terburu-buru kak, kita masih bisa bermain-main terlebih dulu biar mereka menikmati hidup mereka sedikit lebih lama
[ucap Kim sembari tersenyum tipis]
Edward Smith
lo gak akan aneh-aneh kan Kim gue tau isi kepala lo gak ada yang bener soalnya
[menatap curiga Kim]
Alvaro Winston
kakak juga enggak setuju kalau kamu aneh-aneh ya princess
[imbul Al dan diangguki yang lainnya]
Kimberley Winston
kakak-kakakku yang tampan tolong percaya kepada adekmu yang cantik ini, permainan kali ini akan sangat menarik dan membuat hidup mereka secara perlahan
[ungkap Kim menenangkan kakak-kakaknya yang posesif]
Vincenzo Winston
kakak akan dukung apapun yang kamu lakuin asal itu gak membahayakan nyawa kamu princess
[menatap adek perempuannya]
Kimberley Winston
sayang kakak banyak-banyak
[berdiri dan langsung memeluk Vin sang kakak]
Vincenzo Winston
[membalas pelukan Kim sambil mengusap surai rambut Kim]
pembicaraan mereka terus berlanjut dengan mengamati keadaan pesta di Ballroom Hotel
Comments