Raja Finn merangsek masuk ke ruang perawatan istana, di sana dia bisa melihat istri dan ketiga anaknya tidak sadarkan diri. Dokter istana menjelaskan kembali keadaan Ratu dan para pangeran pada Raja, mendengar itu, tentu saja Raja Finn syok dan sangat marah.
Hari itu, Raja Finn memerintahkan para ksatria dan prajurit yang tersisa untuk membakar jasad para penyihir hitam di Hutan Larangan dan memberikan jasad Margaretta si Penyihir Hitam Agung kepada monster penunggu Hutan Larangan. Raja Finn benar-benar terpukul dengan kejadian itu, dia menjadi tidak berselera makan, terlebih lagi jika melihat keadaan istrinya dan Zayden.
Suasana istana pun memburuk menyesuaikan perasaan Raja Finn saat itu. Raja Finn melakukan penyelidikan besar-besaran, siapapun orang yang mencurigakan langsung ditindak oleh Raja Finn. Kunjungan ke istana pun dibatasi dan hanya pejabat yang sangat penting yang boleh masuk. Raja Finn memecat orang-orang yang diduga mata-mata. Lalu, melalui orang kepercayaan Raja Finn, otak penyerangan penyihir hitam ini disinyalir bukanlah Margaretta, tapi ada orang lain dibaliknya, orang yang lebih besar dan tentunya lebih kuat.
Putra mahkota dan para pangeran memang berhasil dilindungi, namun butuh waktu untuk mereka bisa pulih kembali. Orang yang paling pertama sadar adalah Ezra dan Liam, mereka sadar tiga hari setelah kejadian. Seminggu kemudian, Ratu Harika sadar berkat bantuan Guardian. Sementara itu Zayden baru sadar setelah sebulan, berkat bantuan Ezra yang menggunakan kekuatan penyembuhan. Jika tidak ada Guardian, Ezra dan Kyrus, entah berapa lama Zayden akan sadar. Namun, berbulan-bulan sejak terkena serangan, Ratu Harika kesulitan memulihkan dirinya sendiri. Tubuhnya semakin melemah dan spirit air tidak bisa membantu pemulihan kondisi Ratu Harika. Mereka hanya bisa menghambat kutukan sihir pelemahnya.
“Aku akan melakukan apapun untukmu. Jadi kumohon, bertahanlah…” pinta Raja Finn sambil menggenggam tangan Ratu Harika.
“Finn, terima kasih. Aku akan berjuang bersama Watery. Kami akan menghambat kutukannya dan kita akan melahirkan anak perempuan dengan kemampuan pengendalian spirit yang luar biasa…” ucap Ratu Harika lirih.
“Harika, saat ini yang terpenting adalah kesehatanmu. Kau tidak harus memaksakan diri melahirkan lagi, tidak perlu memedulikan omongan orang. Aku akan memenggal kepala mereka jika mereka berani mengatakannya.”
Ratu Harika tertawa pelan. “Finn, itu sudah menjadi kewajibanku sebagai seorang ratu. Setidaknya, ratu harus melahirkan satu anak perempuan yang bisa mengendalikan spirit. Itu peraturannya, kan? Keluarga kerajaan adalah panutan bagi seluruh rakyat Dandelion, kita tidak boleh mengubah peraturan yang sudah ada bahkan sebelum kita lahir. Aku akan berjuang, kau juga berjuanglah, Finn.”
Ratu Harika meyakinkan sang Raja untuk tetap bertahan dan berjuang mengatasi kutukan itu sambil melahirkan anak bungsu mereka. Demi menjawab rasa yakin Ratu Harika, Raja Finn mendatangkan seluruh pengendali spirit yang ada di dunia ini, namun dari semua pengendali spirit yang ada, mereka memberikan jawaban yang sama.
Ratu Harika tidak bisa disembuhkan, itu adalah Sihir Pelemah yang digunakan untuk membunuh. Singkatnya, Ratu Harika terkena kutukan.
Sekali terkena Sihir Pelemah itu, maka seluruh tubuh akan menjadi lemah dan perlahan pemilik tubuh akan tewas karena organ-organ tubuh tidak bisa berfungsi dengan normal.
Satu-satunya cara adalah dengan menggunakan kekuatan spirit air dan cahaya, namun kedua spirit itu hanya bisa menghambat penyebarannya saja.
Di antara spirit air dan cahaya, sebenarnya kekuatan spirit cahaya lebih unggul dalam menghambat kutukan, jadi Guardian sering datang untuk mengobati Ratu Harika dengan spirit cahaya.
Setelah menyadari kalau kekuatan penyembuh Pangeran Ezra dan Kyrus tidak berpengaruh apa-apa. Pangeran Liam yang bisa mengendalikan spirit cahaya pun juga ikut berusaha keras mengobati Ratu Harika. Liam yang saat itu masih berusia sepuluh tahun, dengan keterbatasan penyakit asmanya berusaha mati-matian mengeluarkan Sihir Pelemah dari tubuh Mama. Akan tetapi, setiap kali dirasa akan berhasil, Liam justru gagal. Sihir Pelemah yang sudah menyebar dan menginfeksi beberapa organ itu memang tidak bisa dikeluarkan lagi dari tubuh Mamanya.
Di saat bersamaan, Ezra dengan bantuan Kyrus juga sibuk belajar di perpustakaan
tentang cara mengobati Sihir Pelemah. Mereka mencari cara untuk mematahkan sihir itu, namun meski Ezra sudah meminta Kyrus untuk membawakan buku dari seluruh dunia yang berkaitan dengan Sihir Pelemah, sihir hitam, atau apapun tentang sihir, tidak ada satu pun yang pernah berhasil mengatasi kutukan Sihir Pelemah. Orang yang terkena sihir itu sudah pasti akan mati secara perlahan.
Ezra menangis di perpustakaan.
“Ezra, ayo kita cari lagi apapun itu tentang Sihir Pelemah. Mungkin ada tempat yang belum kudatangi, aku akan mencari tahu bahkan jika disuruh sampai ke lubang hitam!” Kyrus mengatakannya bukan hanya karena ingin membesarkan hati Ezra. Dia hanya ingin Ezra berjuang sampai titik darah penghabisan, sampai dia merasa cukup dan puas berjuang.
Ezra menggeleng. “Semalam aku melihat kondisi Mama dengan kekuatan penyembuhku. Aku bisa melihat sel darah putih Mama sibuk berjuang, sel darah merah Mama juga melakukan tugasnya dengan baik, tidak ada yang salah pada tubuh Mama! Sama seperti saat Kak Zayden demam tinggi melawan efek panah beracun, sel darah putih Mama juga berjuang seperti itu dan mereka tidak kalah. Tubuh Mama sehat, Kyrus! Tapi ada sesuatu berwarna hitam yang menggerogoti tubuh Mama, seperti bayangan, dia tidak terdeteksi oleh sel darah putih. Bayangan itu yang masuk dan mendiami organ-organ tubuh Mama, lalu diam-diam menghambat aliran darah. Itu seperti zat beracun yang pandai bersembunyi!” keluh Ezra sambil menangis.
Kyrus memeluknya. Kyrus pun tahu hal itu, dia juga melihatnya saat mencoba membantu Ezra mengobati Ratu dengan kekuatan penyembuhan.
“Tempo hari aku melihat Liam mencoba mengobati Mama lagi. Aku ingin membuktikan perkataan Guardian, bahwa spirit cahaya dan air pun juga tidak bisa menghilangkan kutukan Sihir Pelemah itu. Setiap kali Liam mencoba menarik paksa bayangan hitam untuk keluar dari tubuh Mama, maka tubuh Mama akan ikut bersinar, tapi bayangan itu tetap diam di sana dan hanya berhenti bergerak. Tapi kemudian, saat kuperiksa lagi, racun itu kembali bergerak menyebar. Bahkan ketika Liam mengerahkan semua tenaganya hingga asmanya kambuh, spirit cahaya dan spirit air tidak mampu mengeluarkan racun itu… aku yakin Liam pun frustasi dengan ini.” sambung Ezra putus asa.
Kyrus terdiam, dia juga sudah tahu itu, memang sudah tidak ada yang bisa mereka lakukan saat ini selain menunggu.
Saat itu tiba-tiba Liam merangsek masuk, dia tidak sengaja mendengar percakapan kakaknya dan Kyrus. Wajah Liam tampak pucat dan matanya cekung, jelas sekali Liam kelelahan.
“Liam…” gumam Ezra sambil menyeka air matanya, begini-begini dia tetap ingin terlihat kuat di hadapan adiknya.
“Kak Ezra, aku juga sudah mencari banyak informasi. Aku menyuruh Lux dan Ayri mencari informasi tentang kutukan sihir pelemah ini. Ah, maafkan aku, aku mendengar obrolan kakak dengan Kyrus. Tidak apa-apa jika kakak mau menangis di hadapanku, toh kita sama-sama sedang lelah sekarang…” ucap Liam lirih.
Ezra tersenyum sambil meneteskan air matanya, namun dia kembali menyeka air mata itu. “lalu apa yang kau dapatkan, Liam?” tanya Ezra.
Liam menggeleng. “aku… tidak menemukan… apapun tentang cara mengobati kutukan Sihir Pelemah secara permanen. Lux dan Ayri bilang… Sihir Pelemah ini menjadikan korbannya terkena penyakit yang seperti bawaan lahir, tapi disebut kutukan karena penyebabnya bukan genetik, melainkan sihir hitam. Kasusnya… mirip seperti aku yang menderita karena penyakit asma, kita tidak bisa… mengobatinya hingga sembuh permanen, tapi… kita bisa mencegah dan menghindari pemicu kambuhnya. Perbedaannya dengan sihir pelemah adalah… kita hanya bisa menghambat, bukan mencegah, karena ini adalah sihir. Peluang kematiannya… tiga kali lebih besar daripada penderita asma…” Liam bicara putus-putus karena dia batuk-batuk. Sesaat napasnya tercekat dan dia nyaris sesak napas.
“Liam, tenanglah. Bernapaslah pelan-pelan… ayo pakai inhalernya.” ucap Ezra sambil mengusap pelan punggung Liam.
Liam menghirup inhaler miliknya dalam-dalam, dua menit, dia bisa bernapas normal sekarang. Dirasa membaik, Liam melanjutkan ceritanya, “aku sudah sering mencoba mengobati diriku sendiri setiap kali asmaku kambuh, aku memanggil Lux dan Ayri, namun mereka tidak menemukan hal yang bermasalah di tubuhku selain pernapasan yang tiba-tiba menyempit. Sama seperti saat kakak menganalisa tubuh Mama dengan kekuatan penyembuh, kakak melihat sel darah putih dan sel darah merah berjalan seperti biasa, tidak ada yang salah selain sesuatu seperti bayangan hitam, bukan?”
Ezra mengangguk.
“Itulah racun pelemah yang membuat tubuh Mama melemah, mereka bekerja secara perlahan, tanpa disadari tiba-tiba sudah masuk ke organ tubuh lain. Kenyataannya, pergerakan racun yang kakak lihat saat mereka tidak terkena spiritku adalah pergerakan normal. Saat terkena spiritku, mereka memang melemah, namun tetap bergerak secara pasif. Mereka tidak akan berhenti bergerak, Kak. Mereka akan terus bergerak sampai ke titik vital korbannya. Ketika aku melihat racun itu menggerogoti tubuh Mama, aku langsung teringat dengan usaha sia-siaku mengobati asma dengan menggunakan spirit.” sambung Liam. Kali ini Liam kembali batuk-batuk.
“Jadi racun yang masuk ke tubuh Mama sudah seperti penyakit bawaan yang tidak bisa disembuhkan dengan spirit maupun kekuatan penyembuh?” tanya Ezra serius.
“Ya. Bedanya penyakit bawaan itu diturunkan, sedangkan Sihir Pelemah dimasukkan
secara paksa ke tubuh. Makanya dia disebut kutukan, bukan penyakit…” jawab Liam sambil terbatuk-batuk.
“Kalau begitu, memang tidak ada cara buat menyembuhkan Mama, ya…” ucap Ezra, air mata menggenang di kelopak matanya.
“Iya, Kak. Untuk itulah, aku akan berusaha sekeras mungkin. Siapa yang tahu kalau mungkin saja Mama bisa mendapatkan keajaiban, kan? Kakak juga berusahalah, walaupun peluang kita nyaris tidak ada…” jawab Liam masih sambil terbatuk-batuk. Kali ini batuknya lebih parah.
Ezra cemas dengan kondisi Liam.
“Liam, sebaiknya kau istirahat saja. Asmamu kambuh. Kembalilah ke kamarmu, kakak akan meneruskan pencarian cara menyembuhkan Mama di
sini…” ucap Ezra sambil mengusap punggung Liam.
Liam menurut, “Ya, kakak juga jangan terlalu memaksakan diri…”
Liam berdiri dari duduknya dan berjalan keluar perpustakaan. Ezra menatap punggung adiknya itu dengan tatapan nanar.
“Yang Mulia, mau saya gendong saja?” tawar Gideon, pengawal pribadi Liam yang sejak tadi ikut bersama Liam.
“Tidak…” jawab Liam lemah.
“Atau kau mau digendong olehku saja, Liam?” tawar Lyrien pula, dia juga sejak tadi bersama Gideon mengikuti Liam.
“Tidak, Lyrien… aku bisa…” jawab Liam sambil terbatuk-batuk.
Mereka berjalan di koridor istana dan memang hendak ke kamar Liam. Sebenarnya jarak
antara perpustakan dan kamar Liam tidak terlalu jauh. Saat itulah Liam berpapasan dengan
seorang kepala koki.
“Salam, Yang Mulia Pangeran Liam. Anda baru saja dari perpustakaan?” sapa kepala koki.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments
Kiritsugu Emiya
Thor, tolong update secepatnya ya! Gak sabar nunggu!
2025-02-23
1