Bab 16: Perjalanan Gelap dan Cinta yang Tersembunyi

Evelyn merasakan hembusan angin malam yang dingin menyapu wajahnya saat dia duduk di kursi kulit hitam di ruang bawah tanah markas baru mereka. Hanya lampu remang-remang yang menerangi ruangan itu, memberikan kesan suram yang semakin menambah tekanan di hatinya. Tak jauh dari tempatnya duduk, Leonard yang masih terikat di kursi logam terlihat dengan tatapan tajam, seperti sedang memikirkan sesuatu yang jauh lebih besar daripada dirinya sendiri.

Evelyn menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan pikirannya. Pikirannya kembali kepada kata-kata Leonard, tentang The Crimson Order, tentang kekuatan besar yang menggerakkan semua ini. Meskipun dia sudah cukup tahu tentang jaringan gelap yang ada, mendengar langsung dari mulut Leonard membuatnya semakin terobsesi dengan misteri ini. Namun, ada satu hal yang tidak bisa dia pungkiri—ada perasaan lain yang mengusik hatinya.

“Evelyn…” suara rendah itu menyadarkan Evelyn dari lamunannya.

Dia mengalihkan pandangan ke arah yang membuat hatinya terhenti sejenak. Sosok itu, seorang pria yang selama ini selalu berada di dekatnya, pria yang selalu ada dalam setiap momen penting, kini berdiri di depan pintu dengan wajah yang serius. Tanpa disadari, rasa cemas dan khawatir yang muncul di hatinya bukan hanya karena misi mereka, tetapi juga karena pria ini.

"Ada apa?" Evelyn menanyakan, suaranya terdengar lebih lembut dari yang ia inginkan.

Dia bukan orang yang mudah terbuka. Namun, Zayne, pria yang kini berdiri di depannya dengan tatapan penuh perhatian, telah lama mengenalinya lebih baik dari siapa pun. Mereka berdua sudah melalui begitu banyak hal bersama, dari pertempuran tak terduga hingga intrik yang membingungkan. Meskipun tak pernah diungkapkan secara langsung, ada ketegangan yang tak terucapkan antara mereka—ketegangan yang semakin jelas belakangan ini.

Zayne melangkah lebih dekat, menatap Leonard yang terikat dengan tajam. "Apa yang dia katakan tadi?" tanya Zayne, suaranya dingin.

Evelyn menghela napas. "The Crimson Order... mereka lebih besar dari yang kita kira, Zayne."

Zayne mengangguk, kemudian duduk di kursi di samping Evelyn, menyisakan jarak antara mereka. "Aku tahu, Evelyn. Tapi, kita tak bisa terfokus hanya pada mereka saja. Kita harus mengingat siapa yang ada di sini, di dekat kita. Kita tak bisa biarkan semua ini merusak kita."

Evelyn tahu apa yang dimaksud Zayne. Dia sudah merasakannya sejak beberapa waktu lalu—perasaan yang semakin tumbuh meski mereka berdua tak pernah mengakuinya. Zayne adalah sosok yang tak hanya menjadi partnernya dalam misi, tetapi juga bagian dari hidupnya, bahkan jika itu hanya dalam diam.

"Tapi aku tidak bisa mengabaikan ini, Zayne," jawab Evelyn pelan, matanya berfokus pada layar monitor yang menampilkan data-data penting tentang The Crimson Order. "Semua yang kita lakukan, semua yang kita pertaruhkan, jika kita tidak berhati-hati, kita akan terperangkap dalam permainan yang lebih besar."

Zayne menatapnya dengan intensitas yang membuat jantung Evelyn berdebar. "Kau selalu terlalu keras pada dirimu sendiri, Evelyn. Tak ada yang sempurna. Kita hanya bisa berusaha. Dan aku akan selalu ada di sini, di sisimu."

Ada kehangatan dalam suara Zayne yang tak pernah Evelyn rasakan sebelumnya. Dalam perjalanannya yang panjang untuk mengungkap rahasia besar, Zayne adalah satu-satunya yang selalu ada, yang selalu memperhatikannya, yang selalu berusaha untuk melindunginya meski dia tak pernah meminta. Namun, saat itu, Evelyn merasa ada sesuatu yang lebih dari sekadar perhatian yang diberikan Zayne—sesuatu yang lebih dalam, lebih rumit, yang mulai mengusik hatinya.

Namun, Evelyn menahan dirinya. Dia tahu, cinta bukanlah hal yang bisa dia raih dengan mudah. Dalam dunia yang penuh intrik dan pengkhianatan ini, ada banyak hal yang lebih penting daripada perasaan pribadi. Tetapi semakin dia melihat Zayne, semakin jelas bahwa perasaan itu tak bisa diabaikan begitu saja.

“Zayne,” Evelyn memulai dengan suara yang lebih lembut, “Kau tahu kita tak bisa terlalu larut dalam perasaan. Aku tak ingin kita terjebak dalam hal-hal yang bisa merusak misi ini.”

Zayne mengangguk, meskipun tatapannya tetap mengandung kehangatan. "Aku tahu, Evelyn. Tetapi, jika ada sesuatu yang kita pelajari dari semua ini, itu adalah bahwa kita harus memilih untuk hidup. Bahkan di tengah semua kegelapan ini, kita harus bisa merasa sesuatu—apapun itu."

Kata-kata Zayne seperti menyentuh inti dari apa yang selama ini Evelyn coba hindari. Dia menatap pria di depannya, merasakan kedekatan yang lebih dari sekadar rekan dalam misi. Zayne adalah seseorang yang bisa dia percayai, seseorang yang, meski dunia mereka penuh bahaya, tak pernah meninggalkannya.

Tetapi saat itu, suara Leonard yang terikat tiba-tiba terdengar, mengingatkan mereka bahwa waktu terus berjalan. “Jangan terlalu larut dalam permainanmu sendiri, Evelyn. Kalian tidak akan pernah menang. Bahkan jika kau ingin mencoba, kalian akan kalah.”

Zayne berdiri, menatap Leonard dengan penuh amarah. "Diamlah, Leonard. Kau akan segera tahu bahwa kata-katamu tidak akan mempengaruhi kita," kata Zayne dengan suara rendah.

Evelyn menatap Leonard yang kembali diam, memutuskan untuk fokus kembali pada misi mereka. Namun, benak Evelyn masih sibuk dengan apa yang baru saja dia rasakan. Ada sesuatu yang tak bisa dia ungkapkan tentang Zayne, tetapi ia tahu bahwa perasaan itu akan terus tumbuh, seiring berjalannya waktu.

"Kita akan membawa Leonard ke tempat yang lebih aman," Evelyn berkata akhirnya, mencoba untuk mengalihkan perhatian dari kekacauan emosi yang bergejolak dalam dirinya. "Kita perlu melanjutkan penyelidikan tentang The Crimson Order, dan kita tidak bisa membiarkan mereka bergerak lebih bebas."

Zayne mengangguk dan mulai mempersiapkan peralatan yang diperlukan. Namun, sesaat sebelum dia berbalik, dia melihat Evelyn lagi, dengan tatapan yang lebih lembut. “Evelyn,” katanya pelan. “Apa pun yang terjadi nanti, ingatlah bahwa aku ada di sini untukmu.”

Kalimat itu, meskipun sederhana, membuat hati Evelyn berdegup kencang. Mereka berdua tahu bahwa apa yang mereka hadapi jauh lebih besar dari mereka berdua, tetapi dalam kesunyian malam itu, mereka juga tahu bahwa ada perasaan yang tak bisa disembunyikan lagi.

Dengan hati yang penuh pertanyaan dan perasaan yang semakin kuat, Evelyn melangkah maju, siap menghadapi apapun yang akan datang. Namun, di dalam dirinya, ada satu keyakinan yang mulai tumbuh: Dia tak akan pernah sendiri dalam perjalanan ini—Zayne akan selalu ada di sisinya.

Perjalanan mereka baru saja dimulai, dan meskipun kegelapan mengintai di setiap sudut, ada cahaya kecil yang menyinari jalan mereka. Sebuah cahaya yang datang dari rasa yang tak terucap, namun terasa begitu dalam.

..

Oleng palaku kawan, sorry sorry kebanyakan novel yang di tulis.

Terpopuler

Comments

ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄

ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄

pasti kalian bisa menghancurkan musuh² itu

2025-02-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!