Kini masakan pun telah siap dan Diana segera memanggil teman-temannya yang lain untuk makan bersama. Mereka pun berjalan ke arah ruang makan.
"Waah makan enak nih kita.." kata Agil sambil mengambil piring
"Bener nih, nggak salah deh kita nyuruh cewek-cewek ini masak.." tambah Bayu yang ikut mengambil piring.
"Bukan kita tapi kak Diana yang masak, kita-kita mah cuma bantuin yang kecil-kecilnya saja.." jawab Hana sambil melirik Diana
"Enak banget Di, beruntung banget ini mah suami loe kalau di masakin yang enak kaya gini tiap hari.." kata Gilang sambil terus makan.
Diana pun tersenyum, mereka menikmati makanannya bersama-sama.
"Sumpah enak banget, gue sampe kekenyangan.. Yang belajar masak sama Diana biar entar kalau sudah nikah kamu juga bisa masakin aku tiap hari.." kata Bagas ke Ria.
Sedangkan Haikal hanya diam saja memperhatikan Diana, ternyata Diana sangat pintar masak, bahkan masakannya pun sangat enak.
Sangat berbeda sekali dengan Mia, jangan kan untuk masak untuk sekedar masuk ke dapur saja dia tidak mau.
Malam pun semakin larut kini mereka pergi beristirahat, kamar disini lumayan banyak jadi mereka memutuskan setiap kamar di isi 2 sampai 4 orang.
Dan Diana sekamar dengan Hana.
Diana pun masuk kedalam kamar dan mulai bersih-bersih, setelah itu ganti baju dan pergi tidur.
♡♡♡♡♡
Diana terbangun dia melihat jam dan bergegas ke kamar mandi, karena di puncak udaranya sangat sejuk Diana ingin berlari pagi di sekitaran villa saja.
Setelah berganti baju Diana pun keluar dari kamar, dia melihat keadaan villa yang masih sepi. Diana pun melangkah pergi menuju pintu.
Diana berlari kearah perkebunan teh, dia menikmati pemandangan di sini. Di Jakarta sangat susah mendapatkan udara sesejuk ini.
Dia menghirup udara dalam-dalam,
"Aaah segar nya, andai gue punya rumah disini pasti seneng banget.."
"Kalau loe mau gue bisa bikin rumah disini buat loe.." kata seseorang di belakang diana sambil memeluknya.
Diana sangat mengenali suara itu, dia pun tersenyum dan membalikan badannya, dia melingkarkan tangannya ke leher lelaki itu.
"Kenapa loe bisa disini..? Gue pikir loe masih tidur.." tanya Diana
"Tadi gue juga berniat buat lari pagi, saat keluar kamar gue liat loe juga pergi jadi ya sudah gue ikutin saja.." jelas Haikal
Diana pun tersenyum dan melepaskan pelukannya.
"Kita ke bukit itu yuk.." ajak Diana
Mereka pun berlari menuju bukit yang di tunjuk Diana tadi.
Sesampainya disana Diana duduk di atas rerumputan Haikal pun mengikuti kekasihnya itu.
"Indah banget ya.." kata Diana
"Hmmm.. Tapi ada yang lebih indah.." kata Haikal
"Apa..?"
"Loe.." jawab Haikal sambil memegang kedua pipi Diana
"Gombal.." Diana pun tertawa
"Gue serius sayang.."
Diana pun berhenti tertawa dia masih tidak percaya haikal memanggilnya dengan panggilan 'Sayang'
Wajah Diana pun berubah menjadi merah, sedangkan Haikal merasa wajah Diana sangat lucu dan
Cup..
Haikal mencium pipi Diana.
Mereka pun akhirnya tersenyum.
"Gue harap loe jangan pernah berubah ya Di, gue sayang banget sama loe.."
"Gue juga sayang banget sama loe.." kata Diana dan langsung memeluk Haikal dengan erat.
Haikal pun melepaskan pelukannya dan dia mendekatkan wajahnya dengan Diana dan langsung melumat bibir kekasihnya itu, Diana pun tidak ingin kalah dan akhirnya mereka saling melumat.
Matahari sudah mulai terik Diana dan Haikal memutuskan kembali ke villa, di sepanjang perjalanan mereka berpegangan tangan.
"Dari mana loe berdua..?" tanya Gilang setelah Haikal dan Diana sampai di villa
"Habis lari.." jawab Diana dan berlalu meninggalkan Haikal dan Gilang.
Diana segera masuk ke kamar dan bersih-bersih, dia pun memakai dress berwarna pink dan berdandan sedikit.
Setelah itu Diana kembali turun kebawah dan bergabung bersama teman-temannya yang lain.
"Laper gue cari makan yuk.." ajak Diana
"Ayo sekalian saja kita jalan-jalan dulu ke taman bunga atau Cibodas.." jawab Hadi
Haikal yang baru bergabung hanya diam menyimak sambil sesekali melihat kearah Diana.
Diana merasa Haikal sedang melihat kearahnya, dia pun melihat Haikal dan benar saja kini kedua mata mereka saling berpandangan.
"Cantik..." bisik Haikal tanpa bersuara tapi masih di mengerti Diana
Diana pun tersenyum ketika mendengar perkataan kekasihnya itu.
"Gimana mau kan setelah kita sarapan jalan-jalan dulu.." tanya Jerry
"Setuju.." jawab mereka serempak
Mereka pun bersiap-siap untuk pergi,
Diana naik ke mobil bersama Haikal.
Dan mereka melajukan mobilnya, Diana mengambil ponselnya dan mengirim pesan ke grup
✉
Diana
Guys mau makan dimana..?
Jerry
Kalau bubur gimana pada mau nggak...?
Gilang
Setuju
Bagas
Ikut
Diana
Iya sudah nanti kalau lihat penjual bubur berhenti dulu ya..
Gilang
Ok
Diana kembali memasukan ponselnya kedalam tas yang di bawanya.
"Kalau ada yang jual bubur kita nanti mampir dulu ya.." kata Diana
"Ok.." jawab Haikal singkat
Dan tidak lama mereka pun sampai didepan warung bubur, mereka mulai turun dari mobil dan memesan bubur.
Mereka sarapan sambil mengobrol tentang rencana mereka selanjutnya.
"Kita jadinya mau kemana..? Cibodas apa taman bunga..?" tanya Jerry memastikan arah tujuan mereka selanjutnya.
"Gimana kalau Cibodas saja, aku pengen lihat air terjunnya Yang.." pinta Hana penuh harap.
Mereka pun akhirnya setuju, sebelum mereka melanjutkan perjalanan mereka pun mampir dulu ke supermarket untuk beli minum dan camilan untuk di Cibodas nanti.
Ini adalah perjalanan Diana dan Haikal u tuk pertama kalinya sebagai sepasang kekasih, sepanjang jalan tangan Diana tidak pernah lepas dari genggaman tangan Haikal.
Banyak hal yang mereka bicarakan sepanjang jalan ini dan Diana juga sedikit lebih tahu lagi tentang kekasihnya itu.
Saat ini dia sangat bahagia bisa bersama dengan Haikal, sudah tampan lelaki itu ternyata romantis juga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
🐱🐈 Khairunnisa 🐈🐶
seru gayssss😉😉😉
2020-03-29
0