"Iya bu maaf," Kensano menutup pintu kamarnya dan mulai berberes kasur, dan sholat terlebih dahulu, lalu mandi dengan cepat karena sudah di pastikan ibunya akan kembali marah kepada dirinya
Setelah selesai masak Kensano mulai membereskan rumahnya hingga bersih
Hingga akhirnya pukul 08.00 semua pekerjaannya selesai
"Huft, aku kelelahan, mungkin hari ini akan lebih baik karena aku kembali mencari pekerjaan" senyum merekah di wajah Kensano
Tiba tiba
"Hei anak tidak berguna!"panggil seseorang
"Ibu panggil aku?" Tanya Kensano celingak celinguk mencari seseorang
"Iyalah, lalu siapa lagi yang berada di sana kecuali kau?" Ujar Yuzuha
Deg
"Ya Allah...... huft"
"Ada apa bu?" Tanya Kensano
"Cepat pijat tubuhku" perintahnya
"Iya bu" Kensano mulai memijat pelan tubuh sang ibu
Hingga 15 menit berlalu, Kensano merasakan tubuhnya gerah. Karena sudah beraktivitas sangat banyak
Saat melihat ibunya tertidur. Kensano langsung pergi ke kamarnya, dan mandi
Selesai mandi dia duduk terdiam membisu. Karena ucapan sang ibu yang menyakitkan hatinya
"Selama ini aku salah apa terhadap ibuku?" Monolog Kensano
"Ya Allah,ampunilah segala kesalahan ibu" doa Kensano kepada ibunya
"Huft hari ini jam 9 ada interview pekerjaan, apakah aku akan di terima?" Batin Kensano
"Semoga Ya Allah, aku tidak mau mengecewakan ibu lagi" monolog Kensano
Kensano mulai membereskan apa saja yang akan dia bawa untuk melamar pekerjaan
"Selesai" semangat Kensano menggebu gebu
"Bismillah" Kensano mulai berdoa, agar mendapatkan pekerjaan yang sesuai
Dirinya telah melakukan janji kepada Zidan dan mulai keluar dari rumah tanpa persetujuan ibunya. Tentunya ibunya tidak akan peduli yang akan di lakukan oleh Kensano
Yang terpenting harus sudah bersih rumahnya tanpa ada kotoran
"Hey" panggil seseorang saat melihat Kensano berangkat berjalan kaki
"Mau sampai kapan kalau kau jalan kaki, ayo naik motorku" ujar seseorang
"Tidak usah Diaz" ternyata laki laki seseorang itu adalah Diaz....
"Banyak gaya kali kau ya?" Tanya Diaz yang hanya di tatap dengan senyuman tipis oleh Kensano
"Enggak kok lagipun memangnya kamu tahu,? Aku ingin pergi kemana?" Tanya Kensano
"Enggak emangnya lu mau kemana?" Tanya Diaz
"Kepo!" Ujar Kensano
"Dih, ya sudah gua mau pergi bye" tanpa babibu Diaz pergi dari hadapan Kensano yang terlihat tidak perduli dengan keberadaan Diaz
Lalu Kensano kembali ke rumahnya, beruntung saat itu belum jauh dari rumahnya. Karena dia ingin mengambil sepedanya yang tertinggal
Lebih tepatnya dia lupa dengan sepedanya,
"Semoga aku bisa dapat pekerjaan, nanti sepeda ini tidak akan terlihat tua lagi" dengan senyum manis dia bersemangat untuk mencari pekerjaan bersama Zidan
"Dan lu dimana?" Tanya Kensano di telpon
"Gua nunggu lu di taman ni, cepat" ujar Zidan, setelah mematikan telpon Kesano langsung berangkat menuju taman yang dimana Zidan berada di saja dengan sepedanya
"Lama lu" keluh Zidan
"Maaf" hanya itulah kata kata yang dapat di gunakan oleh Kensano
Akhirnya mereka dengan cepat berangkat menuju lokasi yang ingin mereka tuju. Tetapi, saat tiba di lokasi mereka justru malah di perlihatkan sebuah konstruksi yang belum sepenuhnya jadi
"Apakah kita akan bekerja sebagai tukang bangunan?" Tanya mereka berdua bersamaan
Lalu mereka saling mengangkat bahu tanpa tidak mengerti apa yang akan mereka lakukan pun. Hanya terdiam saja di depan lokasi konstruksi itu
"Hey, kalian jangan hanya berdiam diri disitu "panggil seseorang
"Eh iya pak" Kensano dan Zidan tersadar dari lamunan mereka
"Kalian ini cari apa?" Tanya sang mandor
"Saya Kensano pak dan dia Zidan, saya dan dia mau mencari pekerjaan, tetapi kami belum menemukan pekerjaan yang layak untuk kami, banyak yang menolak kami karena penampilan kami" ujar Kensano
"Apa yang harus di perhatikan dari penampilan?" Tanya sang mandor
"Saya tidak tahu pak, mereka bilang kami tidak menarik, maka dari itu kami di tolak begitu saja, padahal sebelumnya kami pernah bekerja. Namun sang pemilik pekerjaan itu mengalami bangkrut dan kami di PHK" cerita Zidan
"Ya Ampun, kebetulan kami sedang mencari seseorang untuk bekerja disini" ujar sang mandor kembali
"Waahh sebagai apa pak?" Tanya Kensano dengan tatapan yang mulai berbinar
"Sebagai salah satu pengangkut barang barang liat macam mereka" tunjuk sang mandor kepada salah satu pekerja mereka kepada Kensano
Kensano dan Zidan mengikuti arah tangan sang mandor
"Kalian yakin?" Tanya sang mandor
"Yakin pak " dengan sepenuh jiwa dan raga, kensano dan Zidan menganggukan kepalanya
"Ya sudah kalian ke saya terima besok kalian bekerja disini " ujar sang mandor dengan tegas
"Siap bapak, dengan bapak siapa?" Tanya Zidan
"Nama saya Fauzan" Sang mandor yang bernama Fauzan itu Akhirnya memberi tahu nama dirinya siapa
"Besok mulai jam berapa ya pak?" Tanya Kensano dengan bersemangat.
"Jam 08.30, jangan telat!" Ujar Fauzan
"Siap komandan, kami permisi pak" mereka pamitan untuk kembali pulang kerumah masing masing
Namun sebelum itu mereka kembali ke taman dan merebahkan diri mereka di rumput itu, entah itu sudah menjadi kebiasaan mereka semenjak mereka masih duduk di sekolah menengah pertama.
Awalnya mereka hanya bosan. Lama kelamaan mereka sering datang ke tempat itu hanya untuk melepaskan penat mereka, di tambah mereka harus hemat untuk bisa makan. Jadi, jika mereka membutuhkan healing
Mereka cukup datang ke taman favorit mereka, tanpa harus mengeluarkan uang, kecuali mereka haus
"Alhamdulillah penantian kita Ken" Kensano menganggukan kepalanya tanda setuju kepada ucapan Zidan
"Heyy, apakah kalian yakin bekerja di tempat itu?" Tanya seorang perempuan kembali
"Dan lu denger engga suara seseorang?" Tanya Kensano
"Iya Ken gua denger" ujar Zidan
Mereka saling menatap lalu mencari ke sana kemari untuk mencari suara perempuan itu
"Kau tidak akan bisa menemukanku, aku hanya ingin berpesan, kalau bisa carilah pekerjaan yang lebih baik, karena konstruksi itu kawasan orang toxic......" perempuan itu langsung pergi tanpa ada jejak lagi
Kensano kesal kepada perempuan itu mengapa tidak mau menampakkan wajahnya, atau bahkan sekedar memberi tahu namanya
"Iyakah?" Tanya mereka bersamaan
"Entahlah jika dia berbicara seperti itu biasanya memang benar, tapi lakukan lah, kita sudah terlanjur melamar pekerjaan di sana juga" cetus Kensano
"Memang benar?" Tanya Zidan dengan heran
"Iya, dia kemarin memerintahkan ku di dalam mimpiku, untuk mencari pekerjaan, agar aku tidak terlihat beban keluarga katanya " ujar Kensano
"Oalah, berarti dia jujur ke kamu"
"Heem"
"Hayoooo siapa itu?, pacarmu ya?" Kelakar Zidan
"Apalah dosa loh" ujar Kensano Zidan hanya bisa cengesan
"Lalu apakah dia calon istrimu?" Canda Zidan membuat Kensano kesal
"Aku tidak mengenalnya "
"Loh, kan dia udh masuk kedalam mimpimu. 2 kali bahkan dan kali ini kamu mendengar suaranya sudah ke4 kalinya"
"Iya juga bismillah aja " senyum merekah di wajah Kensano Dia tanpa sadar mengatakan hal itu membuat Zidan ingin sekali mengejeknya
"Cieee suka, nie yee" ujaran Zidan membuat Kensano tersadar dari lamunannya
"Emangnya gua ngomong apa?" Polos Kensano
"Heleh jangan pura pura polos"
"Eh enggak loh emang aku ngomong apa?" Kensano mulai kebingungan karena Zidan tidak mau memberi tahunya
.
.
.
.
hai semua Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatu ^_^ semoga kalian suka jangan lupa kike komen and share kalau ada salah ketik jangan segan segan untuk kritik ya, aku terima^_^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments