"Kamu baru saja berolahraga masa Mau makan banyak" Ayase di ejek ibunya tidak membuat dirinya marah melainkan Ayase bahagia sekaligus kesal karena ibunya sering kali mengejek nya
"Ihhh badan Aya enggak bakal gemuk seketika, cuman gara-gara makan ini kok" pipi Ayase menggembung karena kesal
"Iyakah?" Sang ibu tidak ada hentinya mengejek putrinya
"Buu, Bu Kania " panggil seseorang dari arah luar
Ibu tergopoh gopoh berlari dari arah dapur menuju pintu utama
"Ada apa bu ?" Tanya Kania
"Ibu lihat ada laki-laki yang mencari ibu, entah sudah berapa laki-laki yang mencari ibu, kami semakin curiga kalau sebenarnya ibu adalah wanita tidak benar!" Ujar perempuan yang baru saja tiba di depan rumah Kania
"Astagfirullahalazim, kamu enggak boleh begitu Rika" sambil mengelus dadanya karena dirinya lelah di tuduh sebagai perempuan malam
"Terus kalau bukan perempuan enggak benar, untuk apa setiap hari banyak laki laki yang mencarimu jangan bikin kami resah Kania" tuduh. Rika
"Kamu siapa sebenarnya?" Ujar Kania galak
"Saya mencarimu sejak bertahun tahun ini" ungkap laki laki yang semenjak datang dia hanya diam saja
"Saya tidak mengenal kamu, kamu jangan pernah datang kehadapan aku" Kania menutup pintu rumahnya dan masuk kedalam rumahnnya dan mulai membantu putrinya memasak
"Ibu berbicara dengan siapa?, apa ada masalah bu?" Mata Ayase yang coklat itu berbinar, seolah olah ada hal yang begitu penting sehingga ibunya seperti orang yang di kejar kejar
"Tidak ada apa apa nak, hanya bu Rika aja tadi" ungkap Kania yang tidak sepenuhnya berbohong
"Oalah, dia bikin masalah apa lagi bu?" Celetukan Ayase membuat mata Kania melotot
"Naaakkk" tegur Kania
"Hehehehe, maaf Bu lagian sih dia suka banget cari masalahh" sedikit kesal karena Rika justru membuat Kania semakin ingin menegurnya
"Nak jangan seperti itu kamu sama aja fitnah " ujar Kannia.
"Tapi yang Aya jelaskan itu kenyataan buu" ujar Aya menjelaskan dan kekeuh terhadap ucapannya
"Jangan seperti itu nak, ibu tahu kok kamu hanya ingin melindungi ibu, ibu tahu kok kamu hanya ingin ibu hidup tenang, tapi jangan berkata seperti ini, kamu sama saja tidak lebih seperti orang yang menuduh ibu sembarangan" ujar Kania
"Astagfirullahalazim, maaf Ya Allah, maaf bu"
"Jangan minta maaf dengan ibu, minta maaf sama bu Rika" ujar Kania
"Bagaimana caranya bu?" Tanya Ayase
"Ibu tidak tahu....." Kania mengangkat bahunya
"Ihh ibuuu" pipi Ayase kembali menggembung, entah mengapa Ayase begitu mood swing sekali hari ini.
"Kamu ini kenapa sih nak?, kenapa kamu ngambek terus hari ini? Ibu tidak paham dengan dirimu hari ini?"" Tanya Kania
"Ntahlah bu Aya juga engga tahu ada apa dengan Ayase hari ini...."
"Ya sudahlah lupakan bu, Aya mau makan lapar....." wajah Aya langsung berubah menjadi berbinar
"Sebentar sayang kamu mau bantu ibu tidak?" Tanya Kania
"Mau bu. Aya ngapain bu?" Tanya Ayase dengan wajah yang sumringah
"Aya potongin ini, tumbuk ini dan ini" sambil menunjuk kepada bumbu masakan yang telah di siapkan
Ayase bahagia dia membantu ibunya dengan senyum yang merekah terus menerus
Saat itu mereka sedang memasak
"Sshh, awww" Aliza yang terlalu bahagia sampai tidak fokus dengan pekerjaan nya dan tangannya tergores pisau yang tajam
"Hati hati loh nak kamu ini gimana sih?" Tanya Kania yang berusaha untuk tenang dan mulai membersihkan darah yang mengalir dari jari jemari Aliza
"Kamu ini..... apa yang kamu pikirkan?" Tanya Kania
"Tidak ada bu.... ngomong ngomong ibu cantik sekali" tiba-tiba saja Aliza berkata seperti itu
"Jangan bohong Aya" ujar Kania
"Tidak ibuku sayang, Ibu cantik sekali, bagaikan sang rembulan" Ayase terlihat bahagia saat melihat ibunya tersenyum
"Kamu pinter banget ngegombalnya" Kania mencubit kecil pipi Ayase
"Aya sedang tidak bergombal ibu......" Ayase tersenyum manis hingga matanya tertutup
"Ayo lanjutkan "
Pov Kensano
Saat ini Kensano sedang menuju kerumahnya
"Huft..... aku lelah, sebesar apa kesalahanku?" Batin Kensano
Kensano telah dekat dengan rumahnya tiba tiba
Brakk
"KURANG AJAR, KENAPA KAMU TIDAK BISA DI ANDALKAN, HAH?"
Kensano hanya bisa menghela nafasnya karena ayah dan ibunya kembali bertengkar hebat
"KAU JUGA KURANG AJAR, KENAPA KAMU SELINGKUH DIBELAKANGKU?" Ujar seorang perempuan
"Apalagi yang mereka lakukan?" Batin Kensano yang sudah lelah melihat orangtuanya bertengkar
Kensano hanya melihat apa yang mereka lakukan yaitu bertengkar, sampai akhirnya mereka selesai bertengkar. Sang ayah pergi keluar
Kensano buru buru untuk pergi dan akan kembali nanti, saat telah tiba di rumahnya
Plakkk
Pipi Kensano terasa begitu mati rasa. Padahal dirinya baru saja tiba di rumah, inilah yang membuatnya tidak betah dirumah
"Huft" Kensano menghela nafasnya karena lelah
"DARI MANA SAJA KAU?" teriak seorang wanita
"Aku dari perpustakaan " ujar Kensano
"HALAH, KAMU BUKANNYA BEKERJA MALAH MALAS MALASAN" ibunya kembali berteriak
Kensano menundukan kepalanya karena dirinya sadar sudah berumur 20 tahun tetapi belum bekerja
Bukan dirinya yang malas, melainkan dirinya belum mendapatkan pekerjaan
"Maaf bu" Kensano hanya bisa meminta maaf tanpa tahu apa kesalahannya
"Pergi kamu " teriak Yuzuha perempuan yang menjadi ibunya Kensano
Kensano pergi dari hadapan ibunya menuju kamarnya
"DASAR KALIAN TIDAK BERGUNA!!TIDAK AYAHNYA TIDAK ANAKNYA SAMA SAMA TIDAK BERGUNA!!" Teriakan Yuzuha masih terdengar kuat di telinga Kensano
Dia hanya bisa terdiam tanpa sadar telah sampai di depan kamarnya sendiri
Kensano mengurung diri di dalam kamarnya, dan merebahkan tubuhnya
Tangannya menutupi kepalanya, dengan isi kepalanya yang begitu terasa penuh Kensano sering melamun tanpa kenal waktu
Pikirannya selalu kemana mana tanpa sebab,
"Aku hanya ingin hidup tenang, bukan kekayaan......" Monolog Kensano
Dia tahu bahwa keluarganya berkecukupan bahkan berlebihan. Namun itu tidak bisa membuatnya bahagia justru malah sering merasakan sakit hati yang luar biasa
Dari hinaan orang tuanya yang mengatakan bahwa dirinya adalah beban hidup keluarganya
"Apakah aku akan terus terusan seperti ini?" Batin Kensano sudah tertekan
"Aku lelah ya Allah, ingin pulang kepangkuanmu" air mata Kensano tanpa sebab terjatuh
Lalu dia tertidur di dalam mimpinya
"Kamu jangan menyerah, kamu sudah terlanjur lahir, masa Mau maksain diri pulang, emangnya sudah banyak?, amal ibadahmu?" Lagi lagi suara perempuan yang tadi berada di taman terdengar kembali di telinganya
"Kamu siapa?, Mengapa suaramu menghantui diriku?" Ujar Kensano.
"Tak perlu tahu aku siapa, tapi kamu harus ingat, kamu sudah terlanjur lahir, jangan berhenti di tengah jalan, yang ada amal ibadahmu hilang semua!" Ujar perempuan itu
"Tetapi bagaimana?,aku sudah tidak kuat?"
"Gimana kalau tahan beberapa minggu lagi? Selagi itu kamu bekerjalah, kamu punya ponselkan ?, gunakan untuk bekerja online " saran perempuan itu
"Benar juga, apakah kamu ada saran?"
Tiba tiba saja suara perempuan itu menghilang lagi
"ARGHH KENAPA?, KENAPA KAMU MENGHILANG TERUS? AKU GEMAS DENGANMU!" Hardik Kensano
Taklama akhirnya Kensano terbangun dari tidurnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments