NovelToon NovelToon

Kegelapan Sistem

BAB 1 ARYA KAKOMOLE

"Kok sepi sekali? Kemana mereka?"

Seorang pria saat ini berada di depan gerbang sekolah.

dia merasa ada yang aneh karena suasana di sekolah nampak

begitu sunyi.

"Kemana satpam itu?" pria itu kesal karena gerbang

dalam keadaan terkunci.

"Woi, buka! Satpam sialan, kemana kalian?" teriak orang

itu yang adalah salah satu guru di sekolah.

"Sial, terpaksa aku harus melakukan ini," ucap pria itu.

Dia memanjat pagar agar bisa masuk.

Setelah berhasil masuk, ia menuju ke pos satpam untuk

memarahi satpam yang berjaga. Namun ia begitu syok saat

melihat satpam sekolah tergeletak tewas dengan berlumuran

darah.

"A-apa... Si-siapa yang melakukan ini?" pria itu ketakutan.

la langsung berlari ke dalam sekolah, dan ia semakin syok

saat melihat keadaan sekolah.

"Huekkk..!"

Pria itu muntah karena melihat sekolah penuh dengan

darah dan potongan tubuh manusia. la serasa mau pingsan

melihat ratusan mayat tergeletak dalam kondisi mengenaskan

itu.

"A-apa yang sebenarnya terjadi dengan tempat ini?" pria itu.

Beberapa jam sebelumnya.

"Selamat pagi, Pak!" sapa seorang pemuda berkacamata

pada satpam sekolah.

Satpam itu tak membalas sapaan pemuda itu, bahkan ia

memandang pemuda itu dengan ketus bahkan dengan

tatapan jijik.

Pemuda itu hanya bisa tersenyum dalam hatinya, karena

itu udah biasa baginya.

Pemuda itu adalah Arya kakomole, seorang siswa kelas 11 di

sebuah sekolah elit di kota Herz City.

Arya adalah seorang yatim piatu yang sejak bayi dirawat

di sebuah panti asuhan bernama White Swan.

Entah siapa orang tuanya, Arya yang masih bayi waktu

itu ditemukan di depan pintu panti asuhan, hingga akhirnya

dirawat pengurus panti hingga beranjak remaja. Nama Arya

sendiri diberikan oleh kepala panti asuhan.

Tepat setahun lalu saat Arya berusia 16 tahun, panti

asuhan White Swan dilanda krisis keuangan karena banyak

donaturyang berhenti menyumbang, sehingga hal ini

membuat banyak anak yang beranjak remaja 'dipaksa' keluar

meski belum cukup umur.

Anak-anak yang dipaksa keluar itu pun hidup mandiri,

mencari cara untuk bertahan hidup sendiri-sendiri.

Syukur-syukur jika bisa melanjutkan sekolah mereka. Ada yang menjadi pengamen, bekerja di kafe, bahkan ada

beberapa yang terpaksa melakukan kejahatan untuk bertahan

hidup.

Tak terkecuali Arya, ia harus bekerja keras bagai

kuda untuk menghidupi dirinya. la melakukan banyak pekerjaan paruh waktu di sela-sela waktu sekolahnya.

"Hei lihat itu si miskin!" ucap seorang siswa saat melihat Arya menuju kelas.

"Haha... lihat pen ampilannya begitu menyedihkan," ucap

siswa lain.

Seragam yang Arya pakai memang sudah lusuh,

ditambah penampilan Arya yang kusam tak terawat padahal

Arya punya wajah tampan namun tertutup penampilan

dekilnya.

'Sabar, sabar... tak usah dengarkan mereka, batin Arya. Sesampai di kelas, Arya disapa oleh gadis cantik berambut pendek sebahu.

"Pagi Arya" sapa gadis bernama Jessica itu.

"Pa-Pagi Jess," jawab Arya gugup.

Jessica adalah satu-satunya teman dekat Arya. Keduanya udah berteman sejak kelas 10.

Arya sendiri sebenarnya mengagumi sosok Jessica yang cantik, apalagi hanya Jessica siswa di sekolah ini yang mau

berteman dengannya.

"Arya, pinjam PR matematikamu dong, aku belum

ngerjain soalnya banyak urusan di rumah," pinta Jessica.

Arya adalah siswa yang rajin dan punya otak cerdas.

Meski ia disibukkan dengan pekerjaannya selepas sekolah, ia selalu menyempatkan diri untuk belajar dan mengerjakan PR.

"Oke. Nih contek aja, mumpung belum bel berbunyi," jawab Arya.

"Makacii Arya ganteng..." puji Jessica.

Tanpa Arya sadari, sebenarnya Jessica adalah sosok rubah betina yang licik.

la berteman dengan Arya hanya karena Arya itu otaknya encer namun mudah dibodohi.

Jessica dulu mulai mendekati Arya karena kalah taruhan dengan teman-temannya, namun berkat taruhan itu Jessica mendapatkan 'alat' untuk membantu tugas atau PR nya di

sekolah, dan bodohnya Arya yang memang membutuhkan teman mau-mau saja.

Jam istirahat pun akhirnya tiba.

Arya yang kebelet segera menuju ke toilet, namun saat di

toilet, ia mendengar suara decapan lidah dari bilik toilet.

la begitu terkejut saat menyadari bahwa suara itu adalah

orang berciuman disertai desahan.

"Slurpp... slurrpp... mmphhh..."

“Aahh.. Karl..."

Deg...

Jantung Arya berdegup kencang karena menyadari

bahwa itu adalah suara Jessica.

'Bagaimana bisa Jessica berada di toilet cowok?

Jangan-jangan mereka...' batin Arya curiga.

Arya segera pergi dari sana menuju kelas.

la sakit hati karena Jessica berbuat mesum dengan orang

yang paling ia benci yang tak lain adalah Karl, orang yang

selalu membuatnya menderita di sekolah ini.

Jessica yang sudah menuntaskan hasratnya pun mencari

Arya dan menemukannya di kelas yang sedang dalam kondisi

sepi.

"Bri, darimana saja kamu? Aku cari di kantin gak ada," tanya Jessica.

Arya tak menjawab dan hanya menatap Jessica dingin.

"Hei kamu kenapa diam?" tanya Jessica.

"Ada hubungan apa kamu dengan Karl, Jess?" tanya Arya dengan ekspresi tajam.

"A-apa maksudmu? Aku tak punya hubungan apa-apa dengannya, Arya. Aku gak suka dia karena dia tukang bully di

sekolah," bantah Jessica.

"Apa kau pikir aku bodoh? Aku mendengar suara laknat kalian di toilet tadi. Tak kusangka kau serendah itu Jess," ejek Arya.

Jessica geram, dan pada akhirnya ia mengaku.

"Huh, gak nyangka ketahuan juga," ucap Jessica dengan enteng.

“Apa kau sengaja berteman denganku karena ingin memanfaatkanku? Karena kau tahu sendiri aku selalu dibully

oleh Karl," tuduh Arya.

"Ya, aku memang sengaja berteman denganmu hanya untuk memanfaatkan otakmu dan kepolosanmu, haha," tawa Jessica.

Arya kesal namun ia tak bisa membantah, karena ia sadar bahwa ia bodoh telah diperdaya oleh rubah betina ini.

kecewa karena sosok yang ia kagumi dan anggap teman hanya ingin memanfaatkannya seperti orang bodoh. "Kenapa? Apa kau kesal karena kalah dari Karl untuk

mendapatkan tubuhku? Aku tahu selama ini kamu menyukaiku," ejek Jessica dengan tertawa.

Arya terdiam. Jujur ia marah karena Jessica memilih Karl daripadanya, namun ia tahu diri dengan latar belakan gnya yangjauh dari Jessica atau Karl.

"Oh ayolah jangan cemberut. Kalo kamu pingin

menyentuh tubuhku, nih aku mau kok ngasih. Itung-itung

hadiah karena telah memanfaatkanmu selama ini," Jessica

menggoda Arya dengan memajukan dadanya.

"A-apa?" batin Arya terkejut.

Melihat Arya yang syok, Jessica menjadi tertawa

terbahak-bahak karena Arya terlihat kaget sekaligus pingin.

Tak disangka, Jessica lalu meraih tengkuk Arya dan mencium pemuda itu.

Arya begitu syok melihat Jessica dengan enteng

menciumnya.

Ini adalah ciuman pertamanya!! Namun ia menyesal

mengapa pengalaman pertamanya adalah dengan cewek

macam Jessica.

Saat Jessica melumat bibir Arya, terdengan suara keras

dari luar kelas.

"Bangs*t, apa yang kau lakukan pada gadisku!" teriak

seseorang yang tak lain adalah Karl, ketua dari geng yang

selalu membullynya.

Deg...

"Ga-gawat, mampus aku,' Arya ketakutan. la tahu kini ia

dalam masalah.

"Brengsek, berani-beraninya kau mencium Jessica!

Kubunuh kau!!" murka Karl sambil menonjok Arya.

Karl dengan marah menyeret tubuh Arya. la membawa

Arya ke tengah lapangan.

Teman-teman Karl yakni Andre, Tommy dan Marvin ikut ke lapangan. "Ada apa bro?" tanya Andre.

Karl pun dengan lantang mengatakan pada semua orang disana.

la menuduh Arya yang telah memaksa Jessica berbuat mesum di kelas. Tentu aja kata-kata Karl ini membuat semua orang mengejek Arya. "Huu... udah miskin gak tahu diri!!" ejek salah satu siswa.

"Hahaha... ternyata si gembel mesum juga," tawa mereka.

"Udah, hajar aja nih bocah. Bikin mata perih aja

ngeliatnya," ucap Marvin memprovokasi.

Karl yang marah pun memukuli Arya dengan membabi

buta. Teman-teman Karl bahkan juga ikut-ikutan, mereka

menginjak-injak tubuh Arya yang udah terkapar.

"A- Ampun!!"

Bagh... bugh...

Tanpa ampun 4 orang menghajar Arya yang terkapar di

tanah. Dengan kejam mereka menendang, bahkan

menginjak-injak Arya yang bahkan tak bisa melawan itu.

"Haha... lihat si pecundang itu."

"Hei hei, apa gak berlebihan? Nanti dia kalau mati gimana

"Halahh gapapa, itung-itung ngurangin beban negara.

Toh dia cuma sampah di sekolah ini."

Semua siswa hanya melihat aksi pembullyan itu tanpa

mau ikut campur

.

Termasuk guru bahkan kepala sekolah, karena anak-anak

yang menghajar Arya adalah anak-anak dari donatur sekolah

ini yang berasal dari keluarga pejabat dan pengusaha kaya di

kota Herz ini.

Sebagian besar mereka justru menikmati tontonan itu,

dan hanya sedikit sekali yang merasa iba namun tak bisa

melakukan apa-apa.

Ya, Malvern High School adalah sekolah elit di Kota Herz

City yang berisi siswa-siswa dari kalangan atas. Hampir

semuanya adalah anak dari kalangan pejabat, konglomerat,

bahkan keluarga mafia.

Guru atau Kepala sekolah hanya bisa menutup mata jika

ada kasus pembulyan, karena mereka takut dengan latar

belakang anak-anak itu.

"Hah... hah... A-apa salah ku pada kalian?" tanya Arya

dengan sisa-sisa kesadarannya.

"Aku.. tak pernah mengusik kalian. Me-mengapa kalian

melakukan hal ini... padaku?" imbuh Arya.

"Hahaha... menyedihkan sekali dia," ucap Andre.

"Kau lupa? Itu karena kau berani mencumbu Jessica,

bangs*t!! Kau cuma bocah miskin yang gak punya orang tua,

berani-beraninya menggoda gadisku," ucap Karl.

"Hah... A-apa maksudmu? Aku tak pernah menggoda

Jessica, dia yang memaksaku," bantah Arya itu.

"Jangan pura-pura bego!" bentak Karl.

Sebenarnya itu hanyalah alasan bagi Karl, karena Karl

sendiri sudah tak menyukai Arya sejak kelas 10.

la merasa iri dengan tampang Arya yang sangat tampan,

dengan kulit putih bersih, badan proporsional, dan tatapan

mata yang bisa membuat kaum hawa tergila-gila.

la semakin tak menyukai Arya karena Arya hanyalah

pemuda miskin yang mengandalkan beasiswa untuk sekolah.

"Udah habisi aja dia, Karl. Nih bocah pantas

mendapatkan nya. Udah muak gua ngeliatnya," kata Marvin

yang mengompori Karl.

"Benar, jijik gua satu sekolah sama sampah ini," imbuh

Tommy.

"Hahaha... kalian benar, gua udah bosan nih bocah. Udah

waktunya ia pergi selama-lamanya," ucap Karl terbahak.

Deg.

Arya benar-benar takut.

Selama ini ia bisa bertahan hidup karena Karl dan teman-temannya hanya sekedar membullynya, tanpa berniat membunuhnya.

Ya Tuhan, mengapa hidupku bisa jadi seperti ini?" Arya putus asa. Greppp..

Arya hanya pasrah saat Karl dengan kejimencekik lehernya dengan kuat.

Meski ia mencoba memberontak melepaskan tangan Karl,

ia tak cukup kuat apalagi ditambah luka-lukanya yang

membuatnya tak punya tenaga.

'Apa ini akhir dari hidupku? batin Arya.

Dalam hatinya Arya begitu membenci sekolah ini dan

para penghuninya yang berisi orang-orang busuk.

la ingin sekali membalas orang-orang yang

memperlakukannya dengan kejam, namun apa daya ia

hanyalah pemuda lemah tanpa kekayaan atau kekuasaan.

'Mungkin ini yang terbaik, daripada aku terus menderita

hidup di bawah bayang-bayang mereka,' batin Arya pasrah.

Kesadaran Arya semakin memudar, hingga akhirnya ia

pun kehilangan kesadaran sepenuhnya.

Ding..

Terdengar suara di pikiran Arya.

"Pemilik tubuh terdeteksi. "

"Kondisi pemilik tubuh saat ini sedang kritis."

Seketika suasana di sekitar sana menjadi mencekam.

"Musuh berhasil diidentifikasi. Auto pilot akan diaktifkan

untuk penyelamatan."

Tubuh Arya yang tadinya terkapar pun berdiri sambil

mengeluarkan aura hitam di sekitar tubuhnya. Hal ini

membuat semua orang disana menjadi ketakutan, apalagi

melihat tatapan dingin Arya yang tanpa ekspresi.

Karena aura hitam itu begitu kuat, semua orang tak

mampu berdiri menahan tekanan itu. Bahkan ada yang

kencing di celana saking takutnya.

Lalu tiba-tiba semua CCTV, ponsel dan peralatan

elektronik disana rusak hancur seketika.

Jresss!!!

Arya dengan cepat menebas leher Karl dengan

tangannya hingga kepala karl terputus.

"Kyaaaa!!!"

"Aaarrggghh..!"

Jerit orang-orang ketakutan melihat adegan mengerikan

itu.

Semua orang kabur, termasuk teman-teman Karl.

Namun tubuh Arya seolah dikendalikan sesuatu. Dengan

tatapan tanpa ekspresi, Arya bergerak dengan super cepat

Jress... Jleb... Crashhh!!

Suara tebasan, tusukan, cipratan darah dan suara kepala

manusia terlepas terus berbunyi.

Tanpa ampun, Arya menghabisi semua orang di sekolah

itu satu persatu dengan kejam tanpa menyisakan 1 orang pun,

bahkan Jessica dengan enteng Arya cabik-cabik hingga tak

berbentuk.

Setelah membunuh semua orang disana, Arya pun

meninggalkan sekolah itu dan menghilang dengan cepat.

***t**

Kembali ke saat ini, tepatnya di sebuah hutan.

Arya berada diantara pohon-pohon sedang berdiri

dengan tata pan kosong.

Ding...

"Auto pilot dinonaktifkan. Pemilik tubuh selamat."

Aura hitam di tubuh Arya pun hilang, lalu Arya ambruk

dan tak sadarkan diri.

Brukkk.

Novel pertama saya, jangan lupa komen ya!!

BAB 2 Raja Kegelapan

Di-dimana aku? Kenapa aku ada di hutan begini?"

Arya akhirnya tersadar. "Aneh, seingatku aku sedang dihajar oleh Karl dan teman-temannya, " pikir Arya. Arya merasa aneh mengapa bisa berada di tempat ini.

Arya celingak-celinguk melihat-lihat sekitar. Tak ada apapun selain hutan lebat.

"Sepertinya aku berada di hutan di pinggir kota," ucap Arya. "Tunggu.. Mengapa tubuhku baik-baik saja? Bukankah Karl menghajarku habis-habisan?"

Arya mencoba mengingat semuanya namun ia tak ingat sama sekali. la heran mengapa tubuhnya tak ada bekas luka sama sekali, hanya pakaiannya sedikit lusuh. Kemudian tiba-tiba Arya dikejutkan dengan suara seseorang.

"Akhirnya kau sadarjuga bocah," ucapnya.

"Hah? Suara siapa itu?" Arya terkaget.

"Oi bocah, aku disini," ucap orang itu lagi.

Arya melihat-lihat sekitar namun tak menemukan

siapapun.

Bulu kuduk Arya berdiri ketakutan, ia teringat ia berada

di hutan dan bisa saja suara itu berasal dari setan penunggu

hutan.

"Si-siapa kau? Keluar kalo berani!" tantang Arya.

"Bodoh. Lihat ke bawah, bocah sialan," protes suara itu.

Arya menoleh ke bawah, dan dia begitu kaget ada sosok

mirip rubah berwarna kuning, dengan telinga hitam dan ekor

berkelok-kelok.

"Akhirnya kau bisa menemukanku, bocah," ucap makhluk

itu dengan terkekeh.

"P... P.. PIKACHUUUUU..!" teriak Arya.

"Siapa yang kau sebut Pikachu, bocah tengik!!" protes

makhluk itu.

Arya mencoba mundur ketakutan, "Ma-makhluk kuning

itu bisa bicara?"

'Tunggu, makhluk apa itu? Apa dia penunggu hutan ini?

Tapi kok imut gitu?' batin Arya bertanya-tanya.

"Beraninya kau bilang aku imut? Aku bukan penunggu

hutan, bocah." protes makhluk itu.

"A-apa? Kau bisa membaca pikiranku?" Arya syok.

"Tentu saja, apa yang gak bisa aku lakukan di dunia ini,"

sombong makhluk itu.

Tentu aja Arya semakin heran dan bertanya-tanya

makhluk apa yang ada di depannya ini. Apalagi makhluk itu

bisa bicara, bahkan suaranya begitu berat seperti pria dewasa,

padahal tubuhnya begitu imut.

Gak cocok sama tampangnya coeg!' batin Arya.

"Sebenarnya makhluk apa kau ini? Lalu bagaimana bisa

aku ada disini?" tanya Arya.

"Wajar kau gak ingat sama sekali bocah, karena

sebelumnya akulah yang mengambil alih tubuhmu tadi saat

kau hampir aja mati di tangan bocah-bocah keparat itu.

Berterima kasihlah padaku," ujar makhluk itu.

"Apa maksudmu? Mengambil alih? Kau merasuki

tubuhku? Jadi kau memang setan gentayangan yang suka

ngerasukin tubuh manusia??" tuduh Arya.

"Sekali lagi kau bilang aku ini setan, aku potong

burungmu yang sebesar cabe rawit itu!!" ancam makhluk itu.

Arya terdiam, dia merapatkan pahanya dan merasa ngilu

dengan ancaman itu.

"Dengarkan aku bocah. Namaku Erebos. Aku adalah lblis

yang turun ke dunia manusia ini," ucap makhuk yang ternyata

bernama Erebos itu.

"A-apa?? Iblis katamu??" Arya tak percaya.

'Bukannya iblis itu sodaranya setan atau demit? Kenapa

dia protes saat kusebut dia setan penunggu hutan?' batin

Arya.

"Sudah kubilang jangan sebut aku setan, bocah!! Jangan

samakan aku dengan makhluk rendahan di dunia manusia

sepertimu," Ujar Erebos.

“Aku adalah Erebos, Raja dari para iblis," ucap Erebos dengan nada songong.

"Ooh gitu..." jawab Arya enteng seakan gak percaya.

'Sialan, apa-apaan reaksinya itu? Baru kali ini ada yang

gak percaya dengan kata-kata raja iblis sepertiku,' heran Erebos.

"Terserah kau percaya atau tidak, bocah. Yang jelas aku

adalah raja iblis. Aku tak akan memberitahumu alasanku bisa

berada di dunia manusia ini, setidaknya untuk sekarang."

"Namun jika suatu saat kau menjadi kuat, aku akan katakan semuanya" tambah Erebos.

Arya mengerutkan keningnya.

"Menjadi kuat? Apa maksudmu?" tanya Arya.

"Sebagai raja iblis, aku bisa membantu hidupmu, bocah.

Aku bisa membuatmu kuat, juga bisa menjadikanmu kaya raya.

Bahkan aku bisa membuatmu menguasai dunia ini dengan tanganmu," kata Erebos.

"Apa?" teriak Arya tak percaya.

"Berisik bocah!" bentak Erebos.

Hehehe. .." Arya cengengesan.

Hei, siapa yang gak mau menjadi kuat dan kaya raya.

Arya tentu saja senang jika punya kesempatan untuk mendapatkan semua itu. Karena sejak bayi ia selalu hidup susah, bahkan ia hampir saja mati di tangan orang-orang kaya

dan berkuasa cuma gara-gara dia itu miskin dan yatim piatu.

"Lalu bagaimana kau membantuku nantinya? Mengapa kau berniat membantuku yang seorang manusia, padahal kau

itu raja iblis?" Arya penasaran.

"Aku tak bisa memberitahumu semuanya saat ini, namun aku hanya bisa memberitahu bahwa aku butuh bantuanmu sebagai manusia. Anggap saja kita bekerjasama saling menguntungkan," kata Erebos. Bantuan? Mengapa raja iblis minta bantuan pada manusia? Apa dia raja iblis KW yang gak bisa apa-apa?' batin Arya. "Jangan ngomong seenaknya bocah. Aku butuh bantuan**manusia karena saat ini aku menjadi lemah, itu konsekuensi

seorang iblis yang turun ke dunia manusa."

"Karena itu aku ingin membuatmu kuat. Karena jika kau kuat, maka aku juga akan menjadi kuat, bahkan bisa membuat kekuatanku sebagai raja iblis kembali," ujar Erebos panjang lebar.

"Oh gitu, baiklah aku terima. Aku akan bekerjasama

denganmu, toh bantuan mu juga menguntungkan aku

nantinya," Arya setuju.

"Lalu bagaimana caranya aku bisa membantumu?" tanya

Arya.

"Kau hanya perlu melakukan apa yang aku minta, bocah.

Anggap saja aku memberikanmu misi, dan jika kau berhasil

melakukannya, aka akan memberikanmu hadiah. Entah itu

kekuatan, uang, bahkan kemampuan yang gak bisa diperoleh

manusia biasa" ucap Erebos.

"Wow... menarik sekali. Jadi aku nanti seolah-olah jadi

babu dari seorang iblis dengan bayaran menggiurkan yang kau

sebut tadi?" Tanya Arya.

"Benar," Erebos membenarkan.

"Baiklah, aku setuju. Jadi gimana? Apa kita harus

membuat kontrak atau semacamnya gitu?" tanya Arya.

"Hahaha... tanpa kontrak atau apapun itu, dari awal kita

sudah terhubung. Aku hanya bercanda saat aku bertanya apa

kau setuju atau tidak, karena meskipun kau tidak setuju, kau

tak punya pilihan lain selain membantuku," ucap Erebos dengan

tertawa ngakak.

'Sialan, dia mengerjaiku,' batin Arya kesal.

"Eh bentar, apa maksudmu dari awal kita udah

terhubung?" tanya Arya.

Arya heran karena seingatnya ia tak pernah berurusan

dengan iblis atau semacamnya, jadi bagaimana bisa ia terikat

dengan iblis.

"Kau ingat beberapa waktu yang lalu kau memungut

sebuah batu? Itu adalah tempat aku tersegel, dan saat kau

memungut batu itu, jiwaku keluar dan merasuki tubuhmu,"

kata Erebos.

"Ohh aku ingat, malam itu aku mungut batu hijau yang

menyala sebesarjempol tanganku. Aku berniat menjualnya

karena aku merasa bakalan laku mahal. Hehe..." Arya

cengengesan.

Tak kusangka di dalam batu itu ada iblisnya," imbuh

Arya.

"Ya. Kini batu itu pasti sudah hancur karena aku sudah

menemukan 'wadah' yang cocok untukjiwaku," ucap Erebos.

"Dan juga perlu kau tahu. Tidak semua orang bisa

menampung jiwaku. Jika kau bisa menampung jiwaku, itu

artinya kau memang cocok menjadi wadahku. Aku yakin

karakter dan sifat terpendammu itu sangat cocok denganku,"

Ucap Erebos.

"Be-begitu ya?" Arya kaget.

"Bocah, sepertinya kekuatanku semakin melemah karena

terlalu lama menunjukkan wujudku. Aku akan masuk ke

tubuhmu dan membantumu dalam wujud lain," kata Erebos.

"Hah? Apa maksudmu?" heran Arya.

"Selama kau pingsan, aku telah mempelajari semua hal di

dunia ini. Termasuk teknologi, keuangan, dan banyak lagi

sampai hal sekecil apapun."

"Aku akan menjadi sistem berbentuk layar hologram yang

akan memandumu, seperti yang sering muncul di komik atau

novel-novel" ujar Erebos panjang lebar.

'Hebat banget nih iblis, sampai tahu soal begituan. Aku

aja gak pernah tahu hal begitu karena sibuk nyari makan,

heran Arya.

"0-oke kalo begitu," Arya setuju.

Tubuh Erebos pun memudar hingga akhirnya menghilang.

Kemudian muncul suara di pikiran Arya.

Ding...

"Selamat datang tuan rumah. "

"Untuk permulaan, sistem akan memberikan hadiah perkenalan."

"'Selamat tuan rumah mendapat hadiah uang sebesar 100

dollar dan 10 poin sistem.

"Wow, belum apa-apa udah dapat duit??" Arya senang.

"Benar, hadiah uang otomatis masuk ke penyimpanan

sistem dan bisa diambil secara cash langsung dikirim melalui

rekening bank tuan rumah."

"Apa itu poin sistem?" tanya Arya.

"Poin sistem adalah poin yang bisa digunakan untuk

menambahkan exp tuan rumah agarnaik level dan menjadi

lebih kuat."

"Tuan rumah cukup mengatakan "buka status" untuk

menampilkan status tuan rumah. "

"Oh baiklah. Buka status" ucap Arya.

Ding...

"Menampilkan status tuan rumah."

Seketika muncul layar hologram di depan Arya.

Name: Arya kakomole

Usia: 17 tahun

Ras: Manusia

Level Kekuatan: Raga tingkat 1 (10/100)

Status Erebos: 45%

Skill:-

Senjata: -

Kekayaan: 100 dollar

Misi yang sedang berlangsung: -

Hadiah yang belum dibuka:-

"Apa itu level Raga?" tanya Arya.

"Level Raga adalah level kekuatan ahli beladiri manusia

di bumi. Ada 5 tingkatan yakni:

Raga, Bumi, Langit, Semesta dan Dewa.

"Masing-masing memiliki 3 tingkatan."

"Tuan rumah saat ini berada di tingkatan paling rendah,

yang mana tingkatan raga tak beda jauh dengan manusia

biasa. "

"Sial, sungguh menyedihkan," kesal Arya saat melihat

statusnya.

"Tak apa, karena nantinya aku akan menjadi kuat.

Aku sepertinya harus bersabar sampai ada misi nantinya." "Tunggu, apa maksud Status Erebos itu sistem?" Tanya

Arya.

Ding...

"ltu adalah status stamina Erebos. Jika di atas 50%, maka

Erebos bisa muncul menunjukkan wujud asinya seperti tadi.

Namun jika berada di bawah 50%, maka Erebos akan hilang dan

tertidur menjadi sistem seperti saat ini. "

"Jika tuan rumah berhasil menyelesaikan misi,

prosentase akan meningkat. Semakin banyak misi yang tuan

rumah selesaikan, maka tingkatan kekuatan tuan rumah akan

akan terus meningkat. "

"Oh baiklah, aku paham," angguk Arya.

'Sepertinya aku harus kembali ke kota, karena hari udah

semakin malam.' batin Arya.

Arya takut dengan kondisi hutan, karena sangat

berbahaya saat malam. Entah apa yang menantinya jika ia

terlambat keluar dari hutan.

Meski ia masih penasaran mengapa ia bisa berada di

hutan, namun ia menyimpan pertanyaan itu dan akan

menanyakannya pada Erebos sesampainya di kota. Karena

meski berusaha mengingatnya, ia tak bisa melihat apapun di

ingatannya.

Saat hari hampir gelap, Arya bisa menemukan jalan raya

yang menuju kota. la menumpang pada mobil bak, dan

untungnya si so pir dengan baik hati mengijinkan Arya

menumpang.

**********k****

Arya tiba di kota Herz.

la berjalan menuju ke kontrakannya, ia di tengah-tengah

perjalanan ia melihat kerumunan orang.

Ding...

"Misi untuk tuan rumah. "

“Akhirnya misi muncul juga. Apa misiku, sistem?

Membantu orang nyeberang? Membantu nyariin hewan

piaraan yang hilang?" Arya semangat 45.

la yakin misi pertamanya adalah misi yang mudah, dan ia

yakin misinya adalah membantu orang.

Ding...

"Misi tuan rumah. Tuan rumah harus mencuri dompet

milik salah satu orang di kerumunan itu."

"Apaaaa! !"

 

ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ

BAB 3 HADIAH MISI

Ding..."Misi untuk tuan rumah. Tuan rumah harus mencuri dompet milik salah satu orang di kerumunan itu."

"Hadiah misi: 1 kotak misterius. "

"Apaaa!?" Arya syok.

“Apa kau gak salah Erebos? Kau nyuruh aku nyopet?"

tanya Arya.

"Benar, misi pertama untuk tuan rumah, mudah bukan?"

"Mudah gundulmu!! Kalo ketangkap bisa mampus

anjirrr!!" kesal Arya.

"Lagian kenapa misinya harus seperti itu? Kenapa gak

nolong orang kek, atau sesuatu yang baik gitu?" protes Arya.

"Sistem tak ingat pernah mengatakan akan

memberikan misi yang melakukan kebaikan. Tuan rumah

disarankan untuk segera menyelesa ikan misi itu."

Memang benar, tapi kenapa harus nyopet anjirr?' batin Arya.

"Sistem ulangi, misi tuan rumah. Mencuri dompet milik

salah satu orang di kerumnunan itu. Waktu penyelesaian 10

menit dari sekarang, Hukuman akan diberikan jika tuan

rumah gagal menyelesaikan misi tersebut. "

"Sialan, pake ada hukuman segala lagi

Arya tak punya pilihan selain melakukan misi itu,

namun ia bingung harus bagaimana karena ia tak pernah

melakukan hal itu. la juga takut jika ketahuan, bisa dihakimi

rame-rame nanti.

Arya mendekat ke arah kerumunan itu yang ternyata

rame karena orang-orang sedang menonton pertunjukan

musik jalanan.

Kira-kira siapa yang harus jadi targetku ya? la masih

ragu dan tak tega mencuri dompet milik orang tak bersalah.

Namun setelah berpikir keras, ia melihat ada seorang

pria mencurigakan yang melihat-lihat situasi. Pria itu

nampak mendekati seorang wanita, lalu dengan tangan

cepatnya ia mengambil dompet dari tas milik wanita itu.

Melihat hal itu, Arya mempunya ide.

'Ahaa! Aku copet aja dia, dia kan juga ngela kuin hal yang sama. Biar tahu rasa dia!'

Tentu aja alasan lain Arya memilih pria itu sebagai

targetnya karena ia tak tega jika harus mencopet dari orang

yang tak berdosa.

'Baiklah saatnya bera ksi, ' batin Arya semangat.

la teringat dengan beberapa adegan film tentang

mengambil barang dengan cepat.

Arya mempraktekkannya dengan deg-degan karena ini

pertama kalinya. la mendekati pria itu yang berusaha keluar

dari kerumunan, lalu Arya pura-pura menubruk pria lalu

dengan cepat Arya mengambil dompet milik pria itu.

"Woi bocah, kalo jalan pake mata!!" bentak pria itu.

"Maaf bang gak sengaja, lagian aku kalo jalan pakai kaki

kok," canda Arya.

Setelah mendapatkan dompet pria itu, Arya dengan

cepat pergi dari sana.

"Yeah... aku berhasil!! Sepertinya aku berbakat menjadi

pencopet, sekali coba langsung berhasil. Hohoho,"

Krik... krikk... krikkk.

Suara jangkrik berbunyi.

'Sialan ini bukan hal yang bisa dibanggakan, Arya bego!'

rutuknya.

"'Selamat tuan rumah berhasil menyelesa ikan misi.

Hadiah 1 kota misterius didapa tkan, apakah tuan rumah

ingin membukanya?"

"Nanti saja, aku ingin pulang. Badanku rasanya lengket

sekali, aku ingin membersihkan diri." ucap Arya.

Arya pun segera bergegas menuju ke kontrakannya.

*** ***********

***

Sesampainya di dekat kontrakan Arya menjadi heran

karena ada banyak orang berkumpul. 'Eh kenapa ada banyak

orang di depan kontra kanku? Bahkan ada mobil polisi

segala?" batin Arya heran.

Arya mendekat lalu bersembunyi tanpa diketahui

orang-orang itu. la mencoba memahami situasi dan

mendengarkan bebera pa omongan orang yang berbincang.

"Masa sih nak Arya tega membunuh orang?" kata

seseorang wanita disana.

Hah?' Arya yang sengaja menguping pembicaraan

orang-orang.

'Aku? Bunuh orang? Jangan bercanda deh ah,' Arya

merasa lucu dengan orang-orang itu.

"Kata polisi, Arya lah pelaku peristiwa Malvern High

School tadi pagi," kata wanita satunya.

"Betul, apalagi nak Arya satu-satunya yang selamat,

dan cuma dia yang mayatnya tak ditemukan. Itu artinya

dialah pelakunya," sahut yang lain.

"Tapi aku kok gak yakin, soalnya setahuku nak Arya itu

anak baik dan gak aneh-aneh," bela pemilik kontrakan.

Deg...

Jantung Arya berdegup kencang.

'Apa? Aku tak pernah membunuh orang oi, lalu apa

maksudnya peristiwa Malvern High School tadi? Emang ada

apa dengan sekolahku?' heran Arya.

Ding...

"'Sistem sarankan tuan rumah pergi dari sana demi

keselamatan. Sistem akan menjelaskan pada tuan rumah

apa yang terjadi saat di sekolah tadi.'"

'Baiklah, lagipula entah kenapa perasaanku gak enak,

apalagi ada beberapa polisi disana. Apa mereka mencariku?'

Arya penasaran.

Arya menuju ke tempat bermain anak-anak karena

udah malam sehingga disana sepi.

"Baiklah, tolong beritahu apa yang terjadi. Mengapa aku

bisa berada di hutan itu, dan apa maksud perkataan

orang-orang tadi," pina Arya

Ding...

"Sistem akan memulihkan ingatan tuan rumah. Proses

ini mungkin sedikit menyakitkan dan mengejutkan. Apa tuan

rumah yakin?"

"Tentu aja, cepat lakukan." Ucap Arya tak sabar.

"Memulihkan ingatan tuan rumah. 10%... 20%... "

Seketika kumpulan ingatan Arya hari ini pun masuk ke

kepala Arya. Arya seketika berteriak.

“AAARRRGGGHH.!!!" teriak Arya.

Beberapa saat kemudian.

Semua ingatan Arya saat Arya mulai tak sadarkan diri

sampai bangun di tengah hutan pun sudah masuk ke kepala

Arya.

"Hah...hah..." Arya terlihat lelah.

“A-apa ini? Ingatan apa itu?" ucap Arya syok.

"ltu adalah ingatan tuan rumah saat tidak sadarkan diri

dan saat sistem mengambil alih kendali tubuh tuan rumah. "

Arya begitu syok saat mengingat bahwa ia dengan

tangannya sendiri membunuh semua orang di sekolah.

Bahkan ia mengingat dirinya pergi dari sekolahnya setelah

membunuh semua orang dan melewati gerbang sekolah

dengan pakaian penuh bercak darah.

Meski ia tahu itu bukanlah dirinya, namun hal itu

membuatnya begitu terkejut sekaligus takut.

"Hueekkk... huekkk"

Arya muntah saat mengingat bayangan saat ia

memenggal kepala Karl dengan tangannya. Tak hanya itu, ia

melihat dirinya yang dengan enteng mencabik-cabik tubuh

Jessica hingga tewas mengenaskan dan semua orang disana

hingga sekolah menjadi banjir darah.

"Ba-bagaimana kau bisa berbuat sejauh itu, Erebos?"

"Mengapa kau membunuh semua orang!!" protes Arya.

Ding...

"'Sistem hanya men coba untuk melindungi tuan rumah.

Karena nyawa tuan rumah saat itu sedang terancam oleh

bocah-bocah laknat itu. "

"Kau benar, tapi tetap saja.." Arya tak melanjutkan

kata-katanya.

la bersyukur bisa selamat sekaligus ia merasa bersalah

dengan hal itu, apalagi tak hanya 1 atau 2 orang, namun

semua orang di sekolah tewas karenanya.

"Ja-jadi itu sebabnya polisi mendatangi kontrakanku

tadi? Mereka ingin menangkapku karena hanya akulah

satu-satunya yang tak ditemukan di antara tumpukan mayat

itu?" Arya baru menyadari situasinya.

"Benar."

Syok, takut, hancur. Itulah yang Arya rasakan saat ini.

8 jam yang lalu di Malvern High School.

Setelah mendapat kabar tentang kematian semua orang

di Malvern High School, polisi langsung menuju ke TKP.

"Gi-gila... ini benar-benar mengerikan," ucap seorang

inspektur bernama Robert Armstrong.

"Siapa yang melakukan semua ini? Apa ahli beladiri atau

semacamnya?" heran seorang polisi.

"Entahlah, yang pasti yang melakukan semua ini pasti

udah gila," ujar polisi lainnya.

Tentu saja ini adalah pertama kalinya mereka

menemukan mayat sebanyak itu.

Mereka merasa penyelidikan akan sangat sulit dan tak

yakin bisa menangkap pelaku, karena mereka yakin si pelaku

bukan manusia biasa.

"Cepat, turunkan tim untuk mengevakuasi semua

jenazah itu." Perintah Inspektur Armstrong.

“Aron, cepat identifikasi para korban. Selidiki apakah

ada yang selamat, dan juga periksa rekaman CCTV atau

kamera dashbord semua mobil di parkiran," perintah

Inspektur Armstrong pada bawahannya yang bernama Aron.

"Siap pak." ucap Aron

Entah kenapa Inspektur Armstrong merasakan sisa aura

jahat di tempat itu.

'Aura ini tak terasa seperti manusia. Begitu gelap, dan

menakutkan. Siapa yang melakukan semua ini?" batin

Inspektur.

Lalu Inspektur Armstrong keluar dari gerbang sekolah,

dan ia langsung dikerubungi oleh puluhan wartawan.

Mereka meminta Inspektur Armstrong menjelaskan apa

yang terjadi, namun tentu saja Inspektur Armstrong tak bisa

memberikan pernyataan apapun.

Peristiwa ini pun membuat heboh semua orang. Berita

kejadian ini menjadi topik hangat dan mengejutkan seluruh

negeri.

Beberapa jam setelahnya, di kantor polisi.

"Inspektur, kami berhasil mengidentifi kasi para korban

dan mendapatkan informasi penting," lapor Aron pada

Inspektur Armstrong.

"Bagus, cepat katakan" suruh Inspektur.

"Total korban berjumlah 412 orang, terdiri dari siswa,

guru, staf, penjaga kantin, dan security," lapor Aron.

"Ada 12 orang korban selamat yang kebetulan tak

berada di sekolah saat kejadian. 5 orang guru yang sedang

ada acara di luar kota dan7 orang siswa yang absen tidak

masuk sekolah karena sakit.," lanjut Aron.

"Hmm... lalu apalagi yang kau temukan?" tanya

Inspektur Armstrong.

"CCTV dan kamera dashbord semuanya rusak, bahkan

peralatan elektronik seperti ponsel dan yang lain juga rusak,"

ucap Aron.

"Ada 1 siswa yang hilang, inspektur. Saat kejadian, siswa

itu berada di sekolah, namun saat tim mendata para korban,

siswa itu tak ada dalam daftar korban. Dalam rekaman CCTV

sebelum rusak, terekam siswa itu ada di sekolah dan sedang

dihajar oleh teman-temannya. Namun setelah itu semua

CCTV rusak dan sehingga tak diketahui apa yang terjadi

setelahnya," lapor Aron.

"Apa mungkin siswa itu yang melakukan semua ini?

Rasanya mustahil seorang diri bisa membunuh ratusan

orang dalam sekejap, apalagi masih palajar," Inspektur

Armstrong menduga.

"Siapa siswa itu?" tanya inspektur.

"Arya kakomole, kelas 11. Seorang yatim piatu yang tinggal

sendirian setelah keluar dari panti asuhan," kata Aron sambil

menyerahkan berkas mengenai Arya.

"Hmm... Arya Allen," gumam inspektur sambil melihat

berkas Arya.

"Cepat tangkap dan interogasi dia. Cari dia di

kontrakannya atau tempat kemungkinan dia sembunyi!

Mungkin ia tahu sesuatu," perintah Inspektur Armstrong.

"Baik Pak!!" semua anak buah Inspektur Armstrong

langsung bergegas.

Kembali ke saat ini.

Arya masih syok dan belum bisa menerima semua ini.

Ding...

"Tuan rumah belum membuka hadiah misi sebelumnya.

Sistem sarankan untuk segera membukanya."

"Baik, buka hadiahnya," minta Arya.

Ding...

"Selamat, tuan rumah mendapatkan uang 1000 dollar, 5

O poin sis tem dan pil spesial bernama Rebirth PilI."

"Sistem, buka status," minta Arya.

Ding....

"Membuka status tuan rumah. "

Name: Arya kakomole

Usia:17 tahun

Ras: Manusia

Level Kekuatan: Raga level 1 (60/100)

Status Erebos:50%

Skill :-

Senjata :;-

Kekayaan :1.100 dollar

Misi yang sedang berlangsung:-

Hadiah yang belum dibuka: Rebirth Pill

'Hmm. sepertinya benar aku harus sering-sering

melakukan misi untuk segera naik level dan menjadi kaya,'

gumamn Arya.

"Oh karena status Erebosmasih 50%, Erebos belum bisa

muncul dengan sosok aslinya," ucap Arya.

"Apa itu Rebirt Pill, sistem?" tanya Arya.

"Rebirh Pill adalah pil yang bisa mengubah anda

menjadi manusia yang baru. Pill itu akan mengubah wajah

dan fisik tuan rumah secara total, kecuali sidik jari dan DNA.

Dengan kata lain, pill itu membuat ada seolah terlahir

kembali menjadi manusia yang berbeda dengan sebelumnya

"A-apa?" syok Arya.

"Sistem sarankan tuan rumah menggunakannya, karena

kejadian di sekolah membuat anda dicari oleh seluruh negeri.

Mereka menganggap andalah yang membunuh semua orang

di sekolah. Tuan rumah bisa menggunakan pill itu agar tuan

rumah tidak tertangkap dan hidup dengan identitas baru. "

Arya mencerna semua perkataan sistem, dan ia setuju

dengan saran sistem.

'Sepertinya aku tak punya pilihan lain, batin Arya.

"Baiklah, aku akan menggunakannya."

Sistem mengeluarkan pill itu ke tangan Arya, dan Arya

langsung menelannya.

Setelah Arya menelannya, Arya menjerit kesakitan.

"AARRGGHHH..!!"

Arya merasa wajahnya dicabik-cabik, tulang-tulangnya

serasa patah semua. la merasa kulitnya seolah terbakar,

namun perlahan tubuh Arya terlihat berubah sedikit demi

sedikit.

Setelah 10 menit, akhirnya tubuh Arya beru bah.

Kini Arya semakin tampan dengan kulit putih bersih,

mata merah kehitaman yang terkesan tajam, dan tubuh seksi

dengan perut kota k-kotak. Tinggi badannya pun bertambah

menjadi 175 cm.

"Selamat, tuan rumah telah menjadi manusia dengan

fisik yang baru. "

"Apakah anda ingin mengubah nama anda?"

"Ya. Kini aku bukan lagi Arya kakomole si pecundang," ucap

Arya.

“Kini namaku adalah... Arjuna Evans"

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!