"Kok sepi sekali? Kemana mereka?"
Seorang pria saat ini berada di depan gerbang sekolah.
dia merasa ada yang aneh karena suasana di sekolah nampak
begitu sunyi.
"Kemana satpam itu?" pria itu kesal karena gerbang
dalam keadaan terkunci.
"Woi, buka! Satpam sialan, kemana kalian?" teriak orang
itu yang adalah salah satu guru di sekolah.
"Sial, terpaksa aku harus melakukan ini," ucap pria itu.
Dia memanjat pagar agar bisa masuk.
Setelah berhasil masuk, ia menuju ke pos satpam untuk
memarahi satpam yang berjaga. Namun ia begitu syok saat
melihat satpam sekolah tergeletak tewas dengan berlumuran
darah.
"A-apa... Si-siapa yang melakukan ini?" pria itu ketakutan.
la langsung berlari ke dalam sekolah, dan ia semakin syok
saat melihat keadaan sekolah.
"Huekkk..!"
Pria itu muntah karena melihat sekolah penuh dengan
darah dan potongan tubuh manusia. la serasa mau pingsan
melihat ratusan mayat tergeletak dalam kondisi mengenaskan
itu.
"A-apa yang sebenarnya terjadi dengan tempat ini?" pria itu.
Beberapa jam sebelumnya.
"Selamat pagi, Pak!" sapa seorang pemuda berkacamata
pada satpam sekolah.
Satpam itu tak membalas sapaan pemuda itu, bahkan ia
memandang pemuda itu dengan ketus bahkan dengan
tatapan jijik.
Pemuda itu hanya bisa tersenyum dalam hatinya, karena
itu udah biasa baginya.
Pemuda itu adalah Arya kakomole, seorang siswa kelas 11 di
sebuah sekolah elit di kota Herz City.
Arya adalah seorang yatim piatu yang sejak bayi dirawat
di sebuah panti asuhan bernama White Swan.
Entah siapa orang tuanya, Arya yang masih bayi waktu
itu ditemukan di depan pintu panti asuhan, hingga akhirnya
dirawat pengurus panti hingga beranjak remaja. Nama Arya
sendiri diberikan oleh kepala panti asuhan.
Tepat setahun lalu saat Arya berusia 16 tahun, panti
asuhan White Swan dilanda krisis keuangan karena banyak
donaturyang berhenti menyumbang, sehingga hal ini
membuat banyak anak yang beranjak remaja 'dipaksa' keluar
meski belum cukup umur.
Anak-anak yang dipaksa keluar itu pun hidup mandiri,
mencari cara untuk bertahan hidup sendiri-sendiri.
Syukur-syukur jika bisa melanjutkan sekolah mereka. Ada yang menjadi pengamen, bekerja di kafe, bahkan ada
beberapa yang terpaksa melakukan kejahatan untuk bertahan
hidup.
Tak terkecuali Arya, ia harus bekerja keras bagai
kuda untuk menghidupi dirinya. la melakukan banyak pekerjaan paruh waktu di sela-sela waktu sekolahnya.
"Hei lihat itu si miskin!" ucap seorang siswa saat melihat Arya menuju kelas.
"Haha... lihat pen ampilannya begitu menyedihkan," ucap
siswa lain.
Seragam yang Arya pakai memang sudah lusuh,
ditambah penampilan Arya yang kusam tak terawat padahal
Arya punya wajah tampan namun tertutup penampilan
dekilnya.
'Sabar, sabar... tak usah dengarkan mereka, batin Arya. Sesampai di kelas, Arya disapa oleh gadis cantik berambut pendek sebahu.
"Pagi Arya" sapa gadis bernama Jessica itu.
"Pa-Pagi Jess," jawab Arya gugup.
Jessica adalah satu-satunya teman dekat Arya. Keduanya udah berteman sejak kelas 10.
Arya sendiri sebenarnya mengagumi sosok Jessica yang cantik, apalagi hanya Jessica siswa di sekolah ini yang mau
berteman dengannya.
"Arya, pinjam PR matematikamu dong, aku belum
ngerjain soalnya banyak urusan di rumah," pinta Jessica.
Arya adalah siswa yang rajin dan punya otak cerdas.
Meski ia disibukkan dengan pekerjaannya selepas sekolah, ia selalu menyempatkan diri untuk belajar dan mengerjakan PR.
"Oke. Nih contek aja, mumpung belum bel berbunyi," jawab Arya.
"Makacii Arya ganteng..." puji Jessica.
Tanpa Arya sadari, sebenarnya Jessica adalah sosok rubah betina yang licik.
la berteman dengan Arya hanya karena Arya itu otaknya encer namun mudah dibodohi.
Jessica dulu mulai mendekati Arya karena kalah taruhan dengan teman-temannya, namun berkat taruhan itu Jessica mendapatkan 'alat' untuk membantu tugas atau PR nya di
sekolah, dan bodohnya Arya yang memang membutuhkan teman mau-mau saja.
Jam istirahat pun akhirnya tiba.
Arya yang kebelet segera menuju ke toilet, namun saat di
toilet, ia mendengar suara decapan lidah dari bilik toilet.
la begitu terkejut saat menyadari bahwa suara itu adalah
orang berciuman disertai desahan.
"Slurpp... slurrpp... mmphhh..."
“Aahh.. Karl..."
Deg...
Jantung Arya berdegup kencang karena menyadari
bahwa itu adalah suara Jessica.
'Bagaimana bisa Jessica berada di toilet cowok?
Jangan-jangan mereka...' batin Arya curiga.
Arya segera pergi dari sana menuju kelas.
la sakit hati karena Jessica berbuat mesum dengan orang
yang paling ia benci yang tak lain adalah Karl, orang yang
selalu membuatnya menderita di sekolah ini.
Jessica yang sudah menuntaskan hasratnya pun mencari
Arya dan menemukannya di kelas yang sedang dalam kondisi
sepi.
"Bri, darimana saja kamu? Aku cari di kantin gak ada," tanya Jessica.
Arya tak menjawab dan hanya menatap Jessica dingin.
"Hei kamu kenapa diam?" tanya Jessica.
"Ada hubungan apa kamu dengan Karl, Jess?" tanya Arya dengan ekspresi tajam.
"A-apa maksudmu? Aku tak punya hubungan apa-apa dengannya, Arya. Aku gak suka dia karena dia tukang bully di
sekolah," bantah Jessica.
"Apa kau pikir aku bodoh? Aku mendengar suara laknat kalian di toilet tadi. Tak kusangka kau serendah itu Jess," ejek Arya.
Jessica geram, dan pada akhirnya ia mengaku.
"Huh, gak nyangka ketahuan juga," ucap Jessica dengan enteng.
“Apa kau sengaja berteman denganku karena ingin memanfaatkanku? Karena kau tahu sendiri aku selalu dibully
oleh Karl," tuduh Arya.
"Ya, aku memang sengaja berteman denganmu hanya untuk memanfaatkan otakmu dan kepolosanmu, haha," tawa Jessica.
Arya kesal namun ia tak bisa membantah, karena ia sadar bahwa ia bodoh telah diperdaya oleh rubah betina ini.
kecewa karena sosok yang ia kagumi dan anggap teman hanya ingin memanfaatkannya seperti orang bodoh. "Kenapa? Apa kau kesal karena kalah dari Karl untuk
mendapatkan tubuhku? Aku tahu selama ini kamu menyukaiku," ejek Jessica dengan tertawa.
Arya terdiam. Jujur ia marah karena Jessica memilih Karl daripadanya, namun ia tahu diri dengan latar belakan gnya yangjauh dari Jessica atau Karl.
"Oh ayolah jangan cemberut. Kalo kamu pingin
menyentuh tubuhku, nih aku mau kok ngasih. Itung-itung
hadiah karena telah memanfaatkanmu selama ini," Jessica
menggoda Arya dengan memajukan dadanya.
"A-apa?" batin Arya terkejut.
Melihat Arya yang syok, Jessica menjadi tertawa
terbahak-bahak karena Arya terlihat kaget sekaligus pingin.
Tak disangka, Jessica lalu meraih tengkuk Arya dan mencium pemuda itu.
Arya begitu syok melihat Jessica dengan enteng
menciumnya.
Ini adalah ciuman pertamanya!! Namun ia menyesal
mengapa pengalaman pertamanya adalah dengan cewek
macam Jessica.
Saat Jessica melumat bibir Arya, terdengan suara keras
dari luar kelas.
"Bangs*t, apa yang kau lakukan pada gadisku!" teriak
seseorang yang tak lain adalah Karl, ketua dari geng yang
selalu membullynya.
Deg...
"Ga-gawat, mampus aku,' Arya ketakutan. la tahu kini ia
dalam masalah.
"Brengsek, berani-beraninya kau mencium Jessica!
Kubunuh kau!!" murka Karl sambil menonjok Arya.
Karl dengan marah menyeret tubuh Arya. la membawa
Arya ke tengah lapangan.
Teman-teman Karl yakni Andre, Tommy dan Marvin ikut ke lapangan. "Ada apa bro?" tanya Andre.
Karl pun dengan lantang mengatakan pada semua orang disana.
la menuduh Arya yang telah memaksa Jessica berbuat mesum di kelas. Tentu aja kata-kata Karl ini membuat semua orang mengejek Arya. "Huu... udah miskin gak tahu diri!!" ejek salah satu siswa.
"Hahaha... ternyata si gembel mesum juga," tawa mereka.
"Udah, hajar aja nih bocah. Bikin mata perih aja
ngeliatnya," ucap Marvin memprovokasi.
Karl yang marah pun memukuli Arya dengan membabi
buta. Teman-teman Karl bahkan juga ikut-ikutan, mereka
menginjak-injak tubuh Arya yang udah terkapar.
"A- Ampun!!"
Bagh... bugh...
Tanpa ampun 4 orang menghajar Arya yang terkapar di
tanah. Dengan kejam mereka menendang, bahkan
menginjak-injak Arya yang bahkan tak bisa melawan itu.
"Haha... lihat si pecundang itu."
"Hei hei, apa gak berlebihan? Nanti dia kalau mati gimana
"Halahh gapapa, itung-itung ngurangin beban negara.
Toh dia cuma sampah di sekolah ini."
Semua siswa hanya melihat aksi pembullyan itu tanpa
mau ikut campur
.
Termasuk guru bahkan kepala sekolah, karena anak-anak
yang menghajar Arya adalah anak-anak dari donatur sekolah
ini yang berasal dari keluarga pejabat dan pengusaha kaya di
kota Herz ini.
Sebagian besar mereka justru menikmati tontonan itu,
dan hanya sedikit sekali yang merasa iba namun tak bisa
melakukan apa-apa.
Ya, Malvern High School adalah sekolah elit di Kota Herz
City yang berisi siswa-siswa dari kalangan atas. Hampir
semuanya adalah anak dari kalangan pejabat, konglomerat,
bahkan keluarga mafia.
Guru atau Kepala sekolah hanya bisa menutup mata jika
ada kasus pembulyan, karena mereka takut dengan latar
belakang anak-anak itu.
"Hah... hah... A-apa salah ku pada kalian?" tanya Arya
dengan sisa-sisa kesadarannya.
"Aku.. tak pernah mengusik kalian. Me-mengapa kalian
melakukan hal ini... padaku?" imbuh Arya.
"Hahaha... menyedihkan sekali dia," ucap Andre.
"Kau lupa? Itu karena kau berani mencumbu Jessica,
bangs*t!! Kau cuma bocah miskin yang gak punya orang tua,
berani-beraninya menggoda gadisku," ucap Karl.
"Hah... A-apa maksudmu? Aku tak pernah menggoda
Jessica, dia yang memaksaku," bantah Arya itu.
"Jangan pura-pura bego!" bentak Karl.
Sebenarnya itu hanyalah alasan bagi Karl, karena Karl
sendiri sudah tak menyukai Arya sejak kelas 10.
la merasa iri dengan tampang Arya yang sangat tampan,
dengan kulit putih bersih, badan proporsional, dan tatapan
mata yang bisa membuat kaum hawa tergila-gila.
la semakin tak menyukai Arya karena Arya hanyalah
pemuda miskin yang mengandalkan beasiswa untuk sekolah.
"Udah habisi aja dia, Karl. Nih bocah pantas
mendapatkan nya. Udah muak gua ngeliatnya," kata Marvin
yang mengompori Karl.
"Benar, jijik gua satu sekolah sama sampah ini," imbuh
Tommy.
"Hahaha... kalian benar, gua udah bosan nih bocah. Udah
waktunya ia pergi selama-lamanya," ucap Karl terbahak.
Deg.
Arya benar-benar takut.
Selama ini ia bisa bertahan hidup karena Karl dan teman-temannya hanya sekedar membullynya, tanpa berniat membunuhnya.
Ya Tuhan, mengapa hidupku bisa jadi seperti ini?" Arya putus asa. Greppp..
Arya hanya pasrah saat Karl dengan kejimencekik lehernya dengan kuat.
Meski ia mencoba memberontak melepaskan tangan Karl,
ia tak cukup kuat apalagi ditambah luka-lukanya yang
membuatnya tak punya tenaga.
'Apa ini akhir dari hidupku? batin Arya.
Dalam hatinya Arya begitu membenci sekolah ini dan
para penghuninya yang berisi orang-orang busuk.
la ingin sekali membalas orang-orang yang
memperlakukannya dengan kejam, namun apa daya ia
hanyalah pemuda lemah tanpa kekayaan atau kekuasaan.
'Mungkin ini yang terbaik, daripada aku terus menderita
hidup di bawah bayang-bayang mereka,' batin Arya pasrah.
Kesadaran Arya semakin memudar, hingga akhirnya ia
pun kehilangan kesadaran sepenuhnya.
Ding..
Terdengar suara di pikiran Arya.
"Pemilik tubuh terdeteksi. "
"Kondisi pemilik tubuh saat ini sedang kritis."
Seketika suasana di sekitar sana menjadi mencekam.
"Musuh berhasil diidentifikasi. Auto pilot akan diaktifkan
untuk penyelamatan."
Tubuh Arya yang tadinya terkapar pun berdiri sambil
mengeluarkan aura hitam di sekitar tubuhnya. Hal ini
membuat semua orang disana menjadi ketakutan, apalagi
melihat tatapan dingin Arya yang tanpa ekspresi.
Karena aura hitam itu begitu kuat, semua orang tak
mampu berdiri menahan tekanan itu. Bahkan ada yang
kencing di celana saking takutnya.
Lalu tiba-tiba semua CCTV, ponsel dan peralatan
elektronik disana rusak hancur seketika.
Jresss!!!
Arya dengan cepat menebas leher Karl dengan
tangannya hingga kepala karl terputus.
"Kyaaaa!!!"
"Aaarrggghh..!"
Jerit orang-orang ketakutan melihat adegan mengerikan
itu.
Semua orang kabur, termasuk teman-teman Karl.
Namun tubuh Arya seolah dikendalikan sesuatu. Dengan
tatapan tanpa ekspresi, Arya bergerak dengan super cepat
Jress... Jleb... Crashhh!!
Suara tebasan, tusukan, cipratan darah dan suara kepala
manusia terlepas terus berbunyi.
Tanpa ampun, Arya menghabisi semua orang di sekolah
itu satu persatu dengan kejam tanpa menyisakan 1 orang pun,
bahkan Jessica dengan enteng Arya cabik-cabik hingga tak
berbentuk.
Setelah membunuh semua orang disana, Arya pun
meninggalkan sekolah itu dan menghilang dengan cepat.
***t**
Kembali ke saat ini, tepatnya di sebuah hutan.
Arya berada diantara pohon-pohon sedang berdiri
dengan tata pan kosong.
Ding...
"Auto pilot dinonaktifkan. Pemilik tubuh selamat."
Aura hitam di tubuh Arya pun hilang, lalu Arya ambruk
dan tak sadarkan diri.
Brukkk.
Novel pertama saya, jangan lupa komen ya!!
Di-dimana aku? Kenapa aku ada di hutan begini?"
Arya akhirnya tersadar. "Aneh, seingatku aku sedang dihajar oleh Karl dan teman-temannya, " pikir Arya. Arya merasa aneh mengapa bisa berada di tempat ini.
Arya celingak-celinguk melihat-lihat sekitar. Tak ada apapun selain hutan lebat.
"Sepertinya aku berada di hutan di pinggir kota," ucap Arya. "Tunggu.. Mengapa tubuhku baik-baik saja? Bukankah Karl menghajarku habis-habisan?"
Arya mencoba mengingat semuanya namun ia tak ingat sama sekali. la heran mengapa tubuhnya tak ada bekas luka sama sekali, hanya pakaiannya sedikit lusuh. Kemudian tiba-tiba Arya dikejutkan dengan suara seseorang.
"Akhirnya kau sadarjuga bocah," ucapnya.
"Hah? Suara siapa itu?" Arya terkaget.
"Oi bocah, aku disini," ucap orang itu lagi.
Arya melihat-lihat sekitar namun tak menemukan
siapapun.
Bulu kuduk Arya berdiri ketakutan, ia teringat ia berada
di hutan dan bisa saja suara itu berasal dari setan penunggu
hutan.
"Si-siapa kau? Keluar kalo berani!" tantang Arya.
"Bodoh. Lihat ke bawah, bocah sialan," protes suara itu.
Arya menoleh ke bawah, dan dia begitu kaget ada sosok
mirip rubah berwarna kuning, dengan telinga hitam dan ekor
berkelok-kelok.
"Akhirnya kau bisa menemukanku, bocah," ucap makhluk
itu dengan terkekeh.
"P... P.. PIKACHUUUUU..!" teriak Arya.
"Siapa yang kau sebut Pikachu, bocah tengik!!" protes
makhluk itu.
Arya mencoba mundur ketakutan, "Ma-makhluk kuning
itu bisa bicara?"
'Tunggu, makhluk apa itu? Apa dia penunggu hutan ini?
Tapi kok imut gitu?' batin Arya bertanya-tanya.
"Beraninya kau bilang aku imut? Aku bukan penunggu
hutan, bocah." protes makhluk itu.
"A-apa? Kau bisa membaca pikiranku?" Arya syok.
"Tentu saja, apa yang gak bisa aku lakukan di dunia ini,"
sombong makhluk itu.
Tentu aja Arya semakin heran dan bertanya-tanya
makhluk apa yang ada di depannya ini. Apalagi makhluk itu
bisa bicara, bahkan suaranya begitu berat seperti pria dewasa,
padahal tubuhnya begitu imut.
Gak cocok sama tampangnya coeg!' batin Arya.
"Sebenarnya makhluk apa kau ini? Lalu bagaimana bisa
aku ada disini?" tanya Arya.
"Wajar kau gak ingat sama sekali bocah, karena
sebelumnya akulah yang mengambil alih tubuhmu tadi saat
kau hampir aja mati di tangan bocah-bocah keparat itu.
Berterima kasihlah padaku," ujar makhluk itu.
"Apa maksudmu? Mengambil alih? Kau merasuki
tubuhku? Jadi kau memang setan gentayangan yang suka
ngerasukin tubuh manusia??" tuduh Arya.
"Sekali lagi kau bilang aku ini setan, aku potong
burungmu yang sebesar cabe rawit itu!!" ancam makhluk itu.
Arya terdiam, dia merapatkan pahanya dan merasa ngilu
dengan ancaman itu.
"Dengarkan aku bocah. Namaku Erebos. Aku adalah lblis
yang turun ke dunia manusia ini," ucap makhuk yang ternyata
bernama Erebos itu.
"A-apa?? Iblis katamu??" Arya tak percaya.
'Bukannya iblis itu sodaranya setan atau demit? Kenapa
dia protes saat kusebut dia setan penunggu hutan?' batin
Arya.
"Sudah kubilang jangan sebut aku setan, bocah!! Jangan
samakan aku dengan makhluk rendahan di dunia manusia
sepertimu," Ujar Erebos.
“Aku adalah Erebos, Raja dari para iblis," ucap Erebos dengan nada songong.
"Ooh gitu..." jawab Arya enteng seakan gak percaya.
'Sialan, apa-apaan reaksinya itu? Baru kali ini ada yang
gak percaya dengan kata-kata raja iblis sepertiku,' heran Erebos.
"Terserah kau percaya atau tidak, bocah. Yang jelas aku
adalah raja iblis. Aku tak akan memberitahumu alasanku bisa
berada di dunia manusia ini, setidaknya untuk sekarang."
"Namun jika suatu saat kau menjadi kuat, aku akan katakan semuanya" tambah Erebos.
Arya mengerutkan keningnya.
"Menjadi kuat? Apa maksudmu?" tanya Arya.
"Sebagai raja iblis, aku bisa membantu hidupmu, bocah.
Aku bisa membuatmu kuat, juga bisa menjadikanmu kaya raya.
Bahkan aku bisa membuatmu menguasai dunia ini dengan tanganmu," kata Erebos.
"Apa?" teriak Arya tak percaya.
"Berisik bocah!" bentak Erebos.
Hehehe. .." Arya cengengesan.
Hei, siapa yang gak mau menjadi kuat dan kaya raya.
Arya tentu saja senang jika punya kesempatan untuk mendapatkan semua itu. Karena sejak bayi ia selalu hidup susah, bahkan ia hampir saja mati di tangan orang-orang kaya
dan berkuasa cuma gara-gara dia itu miskin dan yatim piatu.
"Lalu bagaimana kau membantuku nantinya? Mengapa kau berniat membantuku yang seorang manusia, padahal kau
itu raja iblis?" Arya penasaran.
"Aku tak bisa memberitahumu semuanya saat ini, namun aku hanya bisa memberitahu bahwa aku butuh bantuanmu sebagai manusia. Anggap saja kita bekerjasama saling menguntungkan," kata Erebos. Bantuan? Mengapa raja iblis minta bantuan pada manusia? Apa dia raja iblis KW yang gak bisa apa-apa?' batin Arya. "Jangan ngomong seenaknya bocah. Aku butuh bantuan**manusia karena saat ini aku menjadi lemah, itu konsekuensi
seorang iblis yang turun ke dunia manusa."
"Karena itu aku ingin membuatmu kuat. Karena jika kau kuat, maka aku juga akan menjadi kuat, bahkan bisa membuat kekuatanku sebagai raja iblis kembali," ujar Erebos panjang lebar.
"Oh gitu, baiklah aku terima. Aku akan bekerjasama
denganmu, toh bantuan mu juga menguntungkan aku
nantinya," Arya setuju.
"Lalu bagaimana caranya aku bisa membantumu?" tanya
Arya.
"Kau hanya perlu melakukan apa yang aku minta, bocah.
Anggap saja aku memberikanmu misi, dan jika kau berhasil
melakukannya, aka akan memberikanmu hadiah. Entah itu
kekuatan, uang, bahkan kemampuan yang gak bisa diperoleh
manusia biasa" ucap Erebos.
"Wow... menarik sekali. Jadi aku nanti seolah-olah jadi
babu dari seorang iblis dengan bayaran menggiurkan yang kau
sebut tadi?" Tanya Arya.
"Benar," Erebos membenarkan.
"Baiklah, aku setuju. Jadi gimana? Apa kita harus
membuat kontrak atau semacamnya gitu?" tanya Arya.
"Hahaha... tanpa kontrak atau apapun itu, dari awal kita
sudah terhubung. Aku hanya bercanda saat aku bertanya apa
kau setuju atau tidak, karena meskipun kau tidak setuju, kau
tak punya pilihan lain selain membantuku," ucap Erebos dengan
tertawa ngakak.
'Sialan, dia mengerjaiku,' batin Arya kesal.
"Eh bentar, apa maksudmu dari awal kita udah
terhubung?" tanya Arya.
Arya heran karena seingatnya ia tak pernah berurusan
dengan iblis atau semacamnya, jadi bagaimana bisa ia terikat
dengan iblis.
"Kau ingat beberapa waktu yang lalu kau memungut
sebuah batu? Itu adalah tempat aku tersegel, dan saat kau
memungut batu itu, jiwaku keluar dan merasuki tubuhmu,"
kata Erebos.
"Ohh aku ingat, malam itu aku mungut batu hijau yang
menyala sebesarjempol tanganku. Aku berniat menjualnya
karena aku merasa bakalan laku mahal. Hehe..." Arya
cengengesan.
Tak kusangka di dalam batu itu ada iblisnya," imbuh
Arya.
"Ya. Kini batu itu pasti sudah hancur karena aku sudah
menemukan 'wadah' yang cocok untukjiwaku," ucap Erebos.
"Dan juga perlu kau tahu. Tidak semua orang bisa
menampung jiwaku. Jika kau bisa menampung jiwaku, itu
artinya kau memang cocok menjadi wadahku. Aku yakin
karakter dan sifat terpendammu itu sangat cocok denganku,"
Ucap Erebos.
"Be-begitu ya?" Arya kaget.
"Bocah, sepertinya kekuatanku semakin melemah karena
terlalu lama menunjukkan wujudku. Aku akan masuk ke
tubuhmu dan membantumu dalam wujud lain," kata Erebos.
"Hah? Apa maksudmu?" heran Arya.
"Selama kau pingsan, aku telah mempelajari semua hal di
dunia ini. Termasuk teknologi, keuangan, dan banyak lagi
sampai hal sekecil apapun."
"Aku akan menjadi sistem berbentuk layar hologram yang
akan memandumu, seperti yang sering muncul di komik atau
novel-novel" ujar Erebos panjang lebar.
'Hebat banget nih iblis, sampai tahu soal begituan. Aku
aja gak pernah tahu hal begitu karena sibuk nyari makan,
heran Arya.
"0-oke kalo begitu," Arya setuju.
Tubuh Erebos pun memudar hingga akhirnya menghilang.
Kemudian muncul suara di pikiran Arya.
Ding...
"Selamat datang tuan rumah. "
"Untuk permulaan, sistem akan memberikan hadiah perkenalan."
"'Selamat tuan rumah mendapat hadiah uang sebesar 100
dollar dan 10 poin sistem.
"Wow, belum apa-apa udah dapat duit??" Arya senang.
"Benar, hadiah uang otomatis masuk ke penyimpanan
sistem dan bisa diambil secara cash langsung dikirim melalui
rekening bank tuan rumah."
"Apa itu poin sistem?" tanya Arya.
"Poin sistem adalah poin yang bisa digunakan untuk
menambahkan exp tuan rumah agarnaik level dan menjadi
lebih kuat."
"Tuan rumah cukup mengatakan "buka status" untuk
menampilkan status tuan rumah. "
"Oh baiklah. Buka status" ucap Arya.
Ding...
"Menampilkan status tuan rumah."
Seketika muncul layar hologram di depan Arya.
Name: Arya kakomole
Usia: 17 tahun
Ras: Manusia
Level Kekuatan: Raga tingkat 1 (10/100)
Status Erebos: 45%
Skill:-
Senjata: -
Kekayaan: 100 dollar
Misi yang sedang berlangsung: -
Hadiah yang belum dibuka:-
"Apa itu level Raga?" tanya Arya.
"Level Raga adalah level kekuatan ahli beladiri manusia
di bumi. Ada 5 tingkatan yakni:
Raga, Bumi, Langit, Semesta dan Dewa.
"Masing-masing memiliki 3 tingkatan."
"Tuan rumah saat ini berada di tingkatan paling rendah,
yang mana tingkatan raga tak beda jauh dengan manusia
biasa. "
"Sial, sungguh menyedihkan," kesal Arya saat melihat
statusnya.
"Tak apa, karena nantinya aku akan menjadi kuat.
Aku sepertinya harus bersabar sampai ada misi nantinya." "Tunggu, apa maksud Status Erebos itu sistem?" Tanya
Arya.
Ding...
"ltu adalah status stamina Erebos. Jika di atas 50%, maka
Erebos bisa muncul menunjukkan wujud asinya seperti tadi.
Namun jika berada di bawah 50%, maka Erebos akan hilang dan
tertidur menjadi sistem seperti saat ini. "
"Jika tuan rumah berhasil menyelesaikan misi,
prosentase akan meningkat. Semakin banyak misi yang tuan
rumah selesaikan, maka tingkatan kekuatan tuan rumah akan
akan terus meningkat. "
"Oh baiklah, aku paham," angguk Arya.
'Sepertinya aku harus kembali ke kota, karena hari udah
semakin malam.' batin Arya.
Arya takut dengan kondisi hutan, karena sangat
berbahaya saat malam. Entah apa yang menantinya jika ia
terlambat keluar dari hutan.
Meski ia masih penasaran mengapa ia bisa berada di
hutan, namun ia menyimpan pertanyaan itu dan akan
menanyakannya pada Erebos sesampainya di kota. Karena
meski berusaha mengingatnya, ia tak bisa melihat apapun di
ingatannya.
Saat hari hampir gelap, Arya bisa menemukan jalan raya
yang menuju kota. la menumpang pada mobil bak, dan
untungnya si so pir dengan baik hati mengijinkan Arya
menumpang.
**********k****
Arya tiba di kota Herz.
la berjalan menuju ke kontrakannya, ia di tengah-tengah
perjalanan ia melihat kerumunan orang.
Ding...
"Misi untuk tuan rumah. "
“Akhirnya misi muncul juga. Apa misiku, sistem?
Membantu orang nyeberang? Membantu nyariin hewan
piaraan yang hilang?" Arya semangat 45.
la yakin misi pertamanya adalah misi yang mudah, dan ia
yakin misinya adalah membantu orang.
Ding...
"Misi tuan rumah. Tuan rumah harus mencuri dompet
milik salah satu orang di kerumunan itu."
"Apaaaa! !"
ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ
Ding..."Misi untuk tuan rumah. Tuan rumah harus mencuri dompet milik salah satu orang di kerumunan itu."
"Hadiah misi: 1 kotak misterius. "
"Apaaa!?" Arya syok.
“Apa kau gak salah Erebos? Kau nyuruh aku nyopet?"
tanya Arya.
"Benar, misi pertama untuk tuan rumah, mudah bukan?"
"Mudah gundulmu!! Kalo ketangkap bisa mampus
anjirrr!!" kesal Arya.
"Lagian kenapa misinya harus seperti itu? Kenapa gak
nolong orang kek, atau sesuatu yang baik gitu?" protes Arya.
"Sistem tak ingat pernah mengatakan akan
memberikan misi yang melakukan kebaikan. Tuan rumah
disarankan untuk segera menyelesa ikan misi itu."
Memang benar, tapi kenapa harus nyopet anjirr?' batin Arya.
"Sistem ulangi, misi tuan rumah. Mencuri dompet milik
salah satu orang di kerumnunan itu. Waktu penyelesaian 10
menit dari sekarang, Hukuman akan diberikan jika tuan
rumah gagal menyelesaikan misi tersebut. "
"Sialan, pake ada hukuman segala lagi
Arya tak punya pilihan selain melakukan misi itu,
namun ia bingung harus bagaimana karena ia tak pernah
melakukan hal itu. la juga takut jika ketahuan, bisa dihakimi
rame-rame nanti.
Arya mendekat ke arah kerumunan itu yang ternyata
rame karena orang-orang sedang menonton pertunjukan
musik jalanan.
Kira-kira siapa yang harus jadi targetku ya? la masih
ragu dan tak tega mencuri dompet milik orang tak bersalah.
Namun setelah berpikir keras, ia melihat ada seorang
pria mencurigakan yang melihat-lihat situasi. Pria itu
nampak mendekati seorang wanita, lalu dengan tangan
cepatnya ia mengambil dompet dari tas milik wanita itu.
Melihat hal itu, Arya mempunya ide.
'Ahaa! Aku copet aja dia, dia kan juga ngela kuin hal yang sama. Biar tahu rasa dia!'
Tentu aja alasan lain Arya memilih pria itu sebagai
targetnya karena ia tak tega jika harus mencopet dari orang
yang tak berdosa.
'Baiklah saatnya bera ksi, ' batin Arya semangat.
la teringat dengan beberapa adegan film tentang
mengambil barang dengan cepat.
Arya mempraktekkannya dengan deg-degan karena ini
pertama kalinya. la mendekati pria itu yang berusaha keluar
dari kerumunan, lalu Arya pura-pura menubruk pria lalu
dengan cepat Arya mengambil dompet milik pria itu.
"Woi bocah, kalo jalan pake mata!!" bentak pria itu.
"Maaf bang gak sengaja, lagian aku kalo jalan pakai kaki
kok," canda Arya.
Setelah mendapatkan dompet pria itu, Arya dengan
cepat pergi dari sana.
"Yeah... aku berhasil!! Sepertinya aku berbakat menjadi
pencopet, sekali coba langsung berhasil. Hohoho,"
Krik... krikk... krikkk.
Suara jangkrik berbunyi.
'Sialan ini bukan hal yang bisa dibanggakan, Arya bego!'
rutuknya.
"'Selamat tuan rumah berhasil menyelesa ikan misi.
Hadiah 1 kota misterius didapa tkan, apakah tuan rumah
ingin membukanya?"
"Nanti saja, aku ingin pulang. Badanku rasanya lengket
sekali, aku ingin membersihkan diri." ucap Arya.
Arya pun segera bergegas menuju ke kontrakannya.
*** ***********
***
Sesampainya di dekat kontrakan Arya menjadi heran
karena ada banyak orang berkumpul. 'Eh kenapa ada banyak
orang di depan kontra kanku? Bahkan ada mobil polisi
segala?" batin Arya heran.
Arya mendekat lalu bersembunyi tanpa diketahui
orang-orang itu. la mencoba memahami situasi dan
mendengarkan bebera pa omongan orang yang berbincang.
"Masa sih nak Arya tega membunuh orang?" kata
seseorang wanita disana.
Hah?' Arya yang sengaja menguping pembicaraan
orang-orang.
'Aku? Bunuh orang? Jangan bercanda deh ah,' Arya
merasa lucu dengan orang-orang itu.
"Kata polisi, Arya lah pelaku peristiwa Malvern High
School tadi pagi," kata wanita satunya.
"Betul, apalagi nak Arya satu-satunya yang selamat,
dan cuma dia yang mayatnya tak ditemukan. Itu artinya
dialah pelakunya," sahut yang lain.
"Tapi aku kok gak yakin, soalnya setahuku nak Arya itu
anak baik dan gak aneh-aneh," bela pemilik kontrakan.
Deg...
Jantung Arya berdegup kencang.
'Apa? Aku tak pernah membunuh orang oi, lalu apa
maksudnya peristiwa Malvern High School tadi? Emang ada
apa dengan sekolahku?' heran Arya.
Ding...
"'Sistem sarankan tuan rumah pergi dari sana demi
keselamatan. Sistem akan menjelaskan pada tuan rumah
apa yang terjadi saat di sekolah tadi.'"
'Baiklah, lagipula entah kenapa perasaanku gak enak,
apalagi ada beberapa polisi disana. Apa mereka mencariku?'
Arya penasaran.
Arya menuju ke tempat bermain anak-anak karena
udah malam sehingga disana sepi.
"Baiklah, tolong beritahu apa yang terjadi. Mengapa aku
bisa berada di hutan itu, dan apa maksud perkataan
orang-orang tadi," pina Arya
Ding...
"Sistem akan memulihkan ingatan tuan rumah. Proses
ini mungkin sedikit menyakitkan dan mengejutkan. Apa tuan
rumah yakin?"
"Tentu aja, cepat lakukan." Ucap Arya tak sabar.
"Memulihkan ingatan tuan rumah. 10%... 20%... "
Seketika kumpulan ingatan Arya hari ini pun masuk ke
kepala Arya. Arya seketika berteriak.
“AAARRRGGGHH.!!!" teriak Arya.
Beberapa saat kemudian.
Semua ingatan Arya saat Arya mulai tak sadarkan diri
sampai bangun di tengah hutan pun sudah masuk ke kepala
Arya.
"Hah...hah..." Arya terlihat lelah.
“A-apa ini? Ingatan apa itu?" ucap Arya syok.
"ltu adalah ingatan tuan rumah saat tidak sadarkan diri
dan saat sistem mengambil alih kendali tubuh tuan rumah. "
Arya begitu syok saat mengingat bahwa ia dengan
tangannya sendiri membunuh semua orang di sekolah.
Bahkan ia mengingat dirinya pergi dari sekolahnya setelah
membunuh semua orang dan melewati gerbang sekolah
dengan pakaian penuh bercak darah.
Meski ia tahu itu bukanlah dirinya, namun hal itu
membuatnya begitu terkejut sekaligus takut.
"Hueekkk... huekkk"
Arya muntah saat mengingat bayangan saat ia
memenggal kepala Karl dengan tangannya. Tak hanya itu, ia
melihat dirinya yang dengan enteng mencabik-cabik tubuh
Jessica hingga tewas mengenaskan dan semua orang disana
hingga sekolah menjadi banjir darah.
"Ba-bagaimana kau bisa berbuat sejauh itu, Erebos?"
"Mengapa kau membunuh semua orang!!" protes Arya.
Ding...
"'Sistem hanya men coba untuk melindungi tuan rumah.
Karena nyawa tuan rumah saat itu sedang terancam oleh
bocah-bocah laknat itu. "
"Kau benar, tapi tetap saja.." Arya tak melanjutkan
kata-katanya.
la bersyukur bisa selamat sekaligus ia merasa bersalah
dengan hal itu, apalagi tak hanya 1 atau 2 orang, namun
semua orang di sekolah tewas karenanya.
"Ja-jadi itu sebabnya polisi mendatangi kontrakanku
tadi? Mereka ingin menangkapku karena hanya akulah
satu-satunya yang tak ditemukan di antara tumpukan mayat
itu?" Arya baru menyadari situasinya.
"Benar."
Syok, takut, hancur. Itulah yang Arya rasakan saat ini.
8 jam yang lalu di Malvern High School.
Setelah mendapat kabar tentang kematian semua orang
di Malvern High School, polisi langsung menuju ke TKP.
"Gi-gila... ini benar-benar mengerikan," ucap seorang
inspektur bernama Robert Armstrong.
"Siapa yang melakukan semua ini? Apa ahli beladiri atau
semacamnya?" heran seorang polisi.
"Entahlah, yang pasti yang melakukan semua ini pasti
udah gila," ujar polisi lainnya.
Tentu saja ini adalah pertama kalinya mereka
menemukan mayat sebanyak itu.
Mereka merasa penyelidikan akan sangat sulit dan tak
yakin bisa menangkap pelaku, karena mereka yakin si pelaku
bukan manusia biasa.
"Cepat, turunkan tim untuk mengevakuasi semua
jenazah itu." Perintah Inspektur Armstrong.
“Aron, cepat identifikasi para korban. Selidiki apakah
ada yang selamat, dan juga periksa rekaman CCTV atau
kamera dashbord semua mobil di parkiran," perintah
Inspektur Armstrong pada bawahannya yang bernama Aron.
"Siap pak." ucap Aron
Entah kenapa Inspektur Armstrong merasakan sisa aura
jahat di tempat itu.
'Aura ini tak terasa seperti manusia. Begitu gelap, dan
menakutkan. Siapa yang melakukan semua ini?" batin
Inspektur.
Lalu Inspektur Armstrong keluar dari gerbang sekolah,
dan ia langsung dikerubungi oleh puluhan wartawan.
Mereka meminta Inspektur Armstrong menjelaskan apa
yang terjadi, namun tentu saja Inspektur Armstrong tak bisa
memberikan pernyataan apapun.
Peristiwa ini pun membuat heboh semua orang. Berita
kejadian ini menjadi topik hangat dan mengejutkan seluruh
negeri.
Beberapa jam setelahnya, di kantor polisi.
"Inspektur, kami berhasil mengidentifi kasi para korban
dan mendapatkan informasi penting," lapor Aron pada
Inspektur Armstrong.
"Bagus, cepat katakan" suruh Inspektur.
"Total korban berjumlah 412 orang, terdiri dari siswa,
guru, staf, penjaga kantin, dan security," lapor Aron.
"Ada 12 orang korban selamat yang kebetulan tak
berada di sekolah saat kejadian. 5 orang guru yang sedang
ada acara di luar kota dan7 orang siswa yang absen tidak
masuk sekolah karena sakit.," lanjut Aron.
"Hmm... lalu apalagi yang kau temukan?" tanya
Inspektur Armstrong.
"CCTV dan kamera dashbord semuanya rusak, bahkan
peralatan elektronik seperti ponsel dan yang lain juga rusak,"
ucap Aron.
"Ada 1 siswa yang hilang, inspektur. Saat kejadian, siswa
itu berada di sekolah, namun saat tim mendata para korban,
siswa itu tak ada dalam daftar korban. Dalam rekaman CCTV
sebelum rusak, terekam siswa itu ada di sekolah dan sedang
dihajar oleh teman-temannya. Namun setelah itu semua
CCTV rusak dan sehingga tak diketahui apa yang terjadi
setelahnya," lapor Aron.
"Apa mungkin siswa itu yang melakukan semua ini?
Rasanya mustahil seorang diri bisa membunuh ratusan
orang dalam sekejap, apalagi masih palajar," Inspektur
Armstrong menduga.
"Siapa siswa itu?" tanya inspektur.
"Arya kakomole, kelas 11. Seorang yatim piatu yang tinggal
sendirian setelah keluar dari panti asuhan," kata Aron sambil
menyerahkan berkas mengenai Arya.
"Hmm... Arya Allen," gumam inspektur sambil melihat
berkas Arya.
"Cepat tangkap dan interogasi dia. Cari dia di
kontrakannya atau tempat kemungkinan dia sembunyi!
Mungkin ia tahu sesuatu," perintah Inspektur Armstrong.
"Baik Pak!!" semua anak buah Inspektur Armstrong
langsung bergegas.
Kembali ke saat ini.
Arya masih syok dan belum bisa menerima semua ini.
Ding...
"Tuan rumah belum membuka hadiah misi sebelumnya.
Sistem sarankan untuk segera membukanya."
"Baik, buka hadiahnya," minta Arya.
Ding...
"Selamat, tuan rumah mendapatkan uang 1000 dollar, 5
O poin sis tem dan pil spesial bernama Rebirth PilI."
"Sistem, buka status," minta Arya.
Ding....
"Membuka status tuan rumah. "
Name: Arya kakomole
Usia:17 tahun
Ras: Manusia
Level Kekuatan: Raga level 1 (60/100)
Status Erebos:50%
Skill :-
Senjata :;-
Kekayaan :1.100 dollar
Misi yang sedang berlangsung:-
Hadiah yang belum dibuka: Rebirth Pill
'Hmm. sepertinya benar aku harus sering-sering
melakukan misi untuk segera naik level dan menjadi kaya,'
gumamn Arya.
"Oh karena status Erebosmasih 50%, Erebos belum bisa
muncul dengan sosok aslinya," ucap Arya.
"Apa itu Rebirt Pill, sistem?" tanya Arya.
"Rebirh Pill adalah pil yang bisa mengubah anda
menjadi manusia yang baru. Pill itu akan mengubah wajah
dan fisik tuan rumah secara total, kecuali sidik jari dan DNA.
Dengan kata lain, pill itu membuat ada seolah terlahir
kembali menjadi manusia yang berbeda dengan sebelumnya
"A-apa?" syok Arya.
"Sistem sarankan tuan rumah menggunakannya, karena
kejadian di sekolah membuat anda dicari oleh seluruh negeri.
Mereka menganggap andalah yang membunuh semua orang
di sekolah. Tuan rumah bisa menggunakan pill itu agar tuan
rumah tidak tertangkap dan hidup dengan identitas baru. "
Arya mencerna semua perkataan sistem, dan ia setuju
dengan saran sistem.
'Sepertinya aku tak punya pilihan lain, batin Arya.
"Baiklah, aku akan menggunakannya."
Sistem mengeluarkan pill itu ke tangan Arya, dan Arya
langsung menelannya.
Setelah Arya menelannya, Arya menjerit kesakitan.
"AARRGGHHH..!!"
Arya merasa wajahnya dicabik-cabik, tulang-tulangnya
serasa patah semua. la merasa kulitnya seolah terbakar,
namun perlahan tubuh Arya terlihat berubah sedikit demi
sedikit.
Setelah 10 menit, akhirnya tubuh Arya beru bah.
Kini Arya semakin tampan dengan kulit putih bersih,
mata merah kehitaman yang terkesan tajam, dan tubuh seksi
dengan perut kota k-kotak. Tinggi badannya pun bertambah
menjadi 175 cm.
"Selamat, tuan rumah telah menjadi manusia dengan
fisik yang baru. "
"Apakah anda ingin mengubah nama anda?"
"Ya. Kini aku bukan lagi Arya kakomole si pecundang," ucap
Arya.
“Kini namaku adalah... Arjuna Evans"
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!