Hoping For A Happy Ending
01. HFAHE : {Jievan Altheir}
Fergo Jaydan
Jangan panggil aku Hyung! Aku bukan Hyung mu!
Sinis Jaydan pada Jievan.
Jayden pergi begitu saja setelah mengucapkan kata-kata menyakitkan tersebut.
Meninggalkan Jievan yang terdiam. Dia terlalu sering mendengar kata-kata tajam seperti itu dari Hyung-hyung nya. Tatapan dingin ,benci ,dan sinis sudah sering dia terima.
Tapi ,entah kenapa Jievan selalu merasa dada nya seperti di tusuk ribuan kali saat mendengar ucapan kejam itu.
Jievan kira dirinya sudah terbiasa akan kejadian seperti ,dia tidak akan sakit hati lagi.
Ternyata sakit nya tetap terasa.
Jievan Altheir
Sampai kapan Hyung?
Gumam Jievan lirih dengan raut wajah sedih dan mata berkaca-kaca.
Jievan Altheir
Hah hah hah
Jievan sedang latihan untuk acara nya pada hari Sabtu.
Gerakan nya harus cepat dan akurat.
Sang manager tidak memberi nya untuk istirahat, setidak nya 1 menit, Jievan akan terima.
Manager selalu memarahi nya karena melakukan gerakan yang salah. Itu karena dia kelelahan makanya ada yang salah.
Setelah di rasa manager gerakan sempurna barulah dia di berikan istirahat 10 menit.
Jievan yang mulai kelelahan langsung terduduk di sana dengan nafas tidak beraturan.
Jeshen Kaidonix
Cih...gitu doang capek!
Jievan Altheir
Sakit ,Tuhan.
Jeshen dan Jaydan pergi begitu saja. Marlios dan Chelouis melirik sejenak Jievan lalu pergi mengikuti Jeshen dan Jaydan
Hanya Haekal yang masih berada di tempat yang sama dengan Jievan.
Haekal Lawrence
Jangan lemah! Kalau lelah bilang langsung.
Haekal Lawrence
Itu hak kamu kalau mau istirahat
Setelah mengucapkan itu ,Haekal berlalu meninggalkan Jievan yang tertegun sekaligus terharu.
Walau dengan wajah datar dan nada dingin ,Haekal tetap memberinya nasehat. Meskipun kalimat awalnya sedikit nyelekit di hati. Tapi Jievan senang ,karena ada salah satu di antara para Hyung nya yang memperdulikan nya.
Jievan Altheir
Makasih...Hyung...
Gumam Jievan pelan dengan mata berkaca-kaca.
Jievan merasa ada sesuatu yang menetes di hidung nya.
Jievan mengusap darah yang terus menetes di hidung nya
Seseorang datang dan menyodorkan sebuah tisu kepada nya.
Jievan melihat Hyung nya, Haekal yang menyodorkan nya.
Dia tidak mau terlihat geer ,tapi wajah Haekal kelihatan khawatir
Haekal Lawrence
Jangan termenung!
Haekal Lawrence
Cepat lap darah nya. Bisa-bisa ruangan ini banjir darah.
Karena takut Haekal bertambah marah ,dengan buru-buru Jievan mengambil tisu itu lumayan banyak untuk membersihkan Darah nya yang tidak berhenti sejak tadi.
2 menit kemudian darah nya sudah berhenti menetes.
Tapi setelah Jievan membersihkan segalanya, dia pergi begitu saja tanpa mengatakan apa-apa.
Jievan Altheir
Terimakasih lagi...Hyung
Kembali Jievan berucap dengan pelan agar tidak terdengar bahwa dia memanggil Haekal, Hyung
Biasa nya mereka akan marah jika terdengar Jievan memanggil mereka Hyung.
"Eh, eh ,kalian tahu gak ,kalau salah satu dari grup Starlight itu ada yang gay!"
"Awas loh ya kamu. Ini termasuk pencemaran nama baik."
"Tapi , mendengar berita sekarang lagi heboh, sepertinya benar apa yang di bilang dia."
"Nah kan! Betul apa yang aku bilang."
"Katanya ,sifat nya itu turunan dari orang tua nya."
"Kalau ga salah....Jie...Jie...apa ya? Aku lupa juga."
"Jievan. Dia adalah anggota termuda di Starlight. Dan berita nya itu memang benar ,udah banyak yang melihat."
"Iiw....kok bisa dulu aku suka sama dia sih?."
"Aku kira baik karena dari wajahnya yang baby face tidak menampik bahwa dia memiliki sifat baik juga. Eh ,ternyata....jangan melihat dari cover aja...itu benar apa adanya."
"Udah ah. Jijik aku mendengar nya."
Jeshen Kaidonix
Dia memang hanya membawa kesialan dalam grup kita!
Fergo Jaydan
Sedari awal aku tidak menyetujui akan kedatangan nya di sini.
Jeshen ,Jaydan ,Haekal , Renzayan, Marlios, dan Chelouis berada di sekitar gadis-gadis muda yang bergosip tadi.
Dan tentu mereka mendengar semua nya.
Jievan tidak ada di sana karena alasan sesuatu.
Jeshen dan Jaydan yang mendengar dari awal sampai akhir merasa telinga sudah berasap.
Karena grup nya yang selalu memiliki citra bagus seketika menjadi buruk dalam beberapa detik.
Tanpa mencari tahu kebenarannya, Jeshen dan Jaydan langsung menghina Jievan.
Lynix Renzayan
Kau kira aku tidak muak melihat wajahnya setiap hari?
Ucap Renzayan seperti belati tak kasat mata. Dengan mata nya yang tajam dan sinis
Zema Marlios
Apa dia tidak bisa dikeluarkan saja dari grup kita? Dia itu lemah ,manja ,dan cengeng.
Zema Marlios
Setiap hari aku melihat dia menangis saja setelah selesai latihan.
Jeshen Kaidonix
Dia itu mema—
Chelouis Magelheans
Cukup!
Karena Haekal dan Chelouis mengatakan nya dengan serentak, sontak mereka berempat {Jeshen , Jaydan, Renzayan, Marlios} menoleh ke arah Haekal dan Chelouis.
Merasa heran dan penasaran, Jaydan bertanya dengan wajah mengerutkan dahinya.
Fergo Jaydan
Ada apa dengan kalian?
Haekal Lawrence
Seharusnya aku yang bertanya, Hyung-hyung ini sebenarnya ada masalah apa dengan Jievan?
Dengan berani Haekal bertanya pada Jaydan
Chelouis Magelheans
Apa Hyung tidak bosan menghina nya terus?
Chelouis Magelheans
Selama ini aku diam karena aku juga tidak terlalu menyukai nya.
Chelouis Magelheans
Tapi ,perkataan Hyung sekarang sudah kelewatan batas
Jeshen Kaidonix
Hei ,hei ,ada apa dengan kalian?
Jeshen Kaidonix
Apa kalian mulai terhasut dengan wajah munafik nya itu?
Ucap Jeshen mengejek Jievan ,walaupun orang nya tidak ada di sana.
Tiba-tiba Haekal terkekeh sinis
Haekal Lawrence
Bilang saja Hyung masih dendam dengan nya tentang waktu itu.
Haekal Lawrence
Aku pikir Hyung pintar untuk mengamati situasi nya saat itu ,hingga tahu kebenarannya.
Haekal Lawrence
Ternyata Hyung tidak sepintar yang aku pikirkan.
Haekal Lawrence
Hyung masih terjebak dengan masalalu ,hingga membenci nya sampai sekarang.
Haekal Lawrence
Aku tahu aku juga bersikap jahat pada nya ,tapi aku tidak pernah menghina ,dan menjelek-jelekkan nya.
Haekal Lawrence
Baik secara langsung maupun tidak
Haekal tersenyum sinis ,lalu dia berdiri di ikuti oleh Chelouis
Chelouis Magelheans
Permisi
Haekal dan Chelouis melangkah kan kaki nya keluar. Tinggal lah Jeshen , Jaydan, Renzayan, dan Marlios di sana yang terdiam.
Jievan Altheir
Hiks hiks hiks
Jievan Altheir
Aku tidak seperti itu , aku tidak seperti itu
Jievan yang sudah mendengar berita melenceng tentang nya ,merasa sakit hati.
Di kamar yang gelap ,dia menangis tersedu-sedu dan selalu bergumam kata yang sama.
Jievan Altheir
Hiks hiks hiks
Jievan Altheir
Mereka yang jahat
Jievan Altheir
aku normal , aku normal
Jievan Altheir
Mereka yang salah ,mereka yang salah ,bukan aku...
Jievan terus menangis tanpa henti membuat kepala terasa sakit dan berakhir pingsan.
Comments
Gbi Clavijo🌙
Terharu...
2025-02-18
0