mata Elvira membola, tidak menyangka orang yang mengetuk tersebut ialah adiknya.
Elvano Mahadewa
yoi.
seru Elvaro singkat langsung menerobos masuk kamar sang kakak.
Elvano Mahadewa
aku ingin bermain piano dikamarmu sebentar.
ujarnya tanpa menoleh kebelakang.
Elvira Mahadewi
kamu tidak punya piano di kamar?
tanya Elvira mengerutkan dahinya.
Elvano Mahadewa
lo lupa kalau, piano gue dibuang sama orang tua bangsat itu!?
ucap Elvaro kasar.
Elvano Mahadewa
gue cape, kita tuh udah kayak anjing yang ditali tau nggak!!
Elvira Mahadewi
stt! Elvano pertahankan suaramu, kalau orang rumah dengar bisa bahaya.
ujar Elvira pelan.
satu fakta aneh tentang keluarga ini.
mereka dilarang menggunakan kosa kata lo dan gue, karena bagi mereka itu seperti mencoreng nama keluarga.
terlihat merendahkan.
kedua orang tua mereka, mengajar Elvira dan Elvano keras.
Elvano menyukai musik, namun bagi mereka seorang lelaki yang bermain musik hanyalah beban keluarga.
orang tua mereka acuh tak acuh terhadap Elvano.
karena sikapnya yang susah diatur.
Elvira?
dia gadis yang penurut, seperti boneka putih bersih.
semua keinginan orang tua mereka, Elvira turuti, dari kecil Elvira mendapatkan tempat pertama di dalam sekolah, memenangi piala Olimpiade sehingga tak terkira,
Dan keinginan paling besar yang dituruti Elvira adalah menjalin hubungan dengan Kalingga Demarkasi, sang Antagonis novel.
Elvano Mahadewa
gue nggak peduli!
Elvano Mahadewa
kalau bukan karna harta, udah lama gue keluar dari rumah ini.
katanya tajam.
Elvira hanya menggeleng melihat adiknya itu.
Elvano duduk di kursi piano, menatap rindu piano tersebut.
Dengan lincah dia memainkannya, jarinya yang lentik itu menari-nari di atas tuts piano menciptakan melodi yang indah.
----
beberapa menit kemudian, melodi indah itu berhenti.
Elvano berdiri dari kursi piano itu, berjalan kearah kasur Elvira dan merebahkan dirinya disebelah Elvira.
Elvano Mahadewa
lo nggak cape Ra..?
tanya Elvano seperti gumaman.
Elvira Mahadewi
' hng? bagaimana cara jawabnya? aku bukanlah Elvira asli... '
Elvira menatap Elvano disebelahnya, dan mengangguk pelan.
Elvano terkekeh.
Elvano Mahadewa
lo terlalu naif sama diri sendiri.
Elvira Mahadewi
hah? kalau kakak naif, bagaimana dengan dirimu?
Elvano Mahadewa
sekurang-kurangnya gue coba melawan!
Elvira Mahadewi
tapi kamu tetap kalah Vano! kamu masih didalam sangkar besar!
Elvano Mahadewa
ckh! gue tau!
decaknya, menenggelamkan muka dibantal.
---
Elvira tidak tahu harus bereaksi seperti apa.
dia hanya menepuk punggung Elvano pelan. Lalu sambung membaca novel yang tertunda.
25 menit.
30 menit.
1 jam.
satu jam sudah berlalu dan Elvano masih tidak bergerak dari tempatnya.
Elvira Mahadewi
No.. Elvano! kamu tidur ya?
Elvano Mahadewa
hmm.
Elvira Mahadewi
kekamar kamu gih!
Elvira Mahadewi
kakak mau tidur!
Elvano Mahadewa
tidur aja.
Elvano Mahadewa
gue malas..
ucap Elvano dengan suara berat.
Elvira berdecak kesal, beranjak turun dari kasurnya. Pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Comments