" mas mau gak?" tanya Nara saat turun dari motor milik Atlas.
Atlas terkejut dengan panggilan mas dari Nara "Apa ?" tanya Atlas.
" mas mau bakso enggak?" tanya Nara kembali.
"ulangi sekali lagi coba" pinta Atlas.
" apasih gus gak jelas, tau gak" gerutu Nara meninggalkan Atlas.
Atlas berjalan mengejar sang istri " kok Gus lagi sih" protes Atlas.
" pak baksonya 1 yaa pak" pesan Nara pada bapak penjual bakso.kemudian duduk emperan toko, di dekat gerobak penjual bakso.
" kok cuka 1 sih Ly?" tanya Atlas.
" lah emang gus mau, kalo mau pesen saja sendiri" ketus Nara, kesal karena di goda oleh sang suami.
" ini yaa mb baksonya" potong sang penjual bakso.
" pak pesen 1 lagi yaa" ujar Atlas.
" nggih gus seperti biasa nggeh" tanya sang penjual bakso yang hanya di angguki oleh Atlas.
" anda sering makan di sini?" tanya Nara, namun ia masih fokus makan baksonya.
"Iya sering, sama Nia " Balas Atlas tak kalah ketus.
Nara menoleh ke arah sang suami karena berubahan nada bicara sang suami " gus kenapa, capek yaa?" tanya Nara basa basi.
Atlas hanya menggelengkan kepalanya sambil menikmati baksonya yang baru saja terhidang "kalo cape mending tadi kita, gak usah keluar gus kalo gini kan gus juga yang rugi, udah capek, tidurnya tergangu" cibir Nara yang mengsalah artikan berubahan perilaku Atlas.
Atlas tertegun mendengar cibiran Nara, ia pun menoleh ke arah sang istri " kok kamu jadi ketus sih?" tanya Atlas.
" enggak emang saya kayak gini " balas Nara.
Atlas lebih memilih melanjutkan makanya, jika ia melayani ngomongan sang istri, pasti akan berakhir bertengkar, hubungannya saja belom di katakan baik, masa harus di tambah pertengkaran kecil.
...****************...
Keesokan harinya Nara membantu mb ndalem menyiapkan sarapan,setelah perdebatan kemarin Nara dan juga Atlas belum berbicara kembali, dan dari bangun tidur tadi, Nara tak menemui sang suami, entah kemana perginya Atlas.
" Wahh keliatanya enak nih mb" ujarAgnia yang baru saja turun, dan melihat beberapa makanan tersedia.
"Silahkan Ning" ujar salah satu mb ndalem.
" Iya mb, jazakillah yaa mb" balas Nara kemudian duduk di kursi biasanya ia duduk.
" ini roti buat siapa mb?" tanya Agnia melihat roti tawar, dengan topingg alpukat di atasnya.setau Agnia keluarganya selalu sarapan nasi, jika belom makan nasi belom di anggap makan berat.
" itu punya sepupu Ning nia" balas Diba sambil menunjuk ke arah Nara yang baru saja dari toilet.
Nara tadi memang sengaja memperkenalkan dirinya sebagai sepupu Agnia, walau beberapa orang sudah tau,ia adalah istri Gus nya.
" oalah itu mah istrinya kak Will bukan sepupu aku" balas Nia.
" hah istri" beo kina.
" kak Nana, emang bilang apa sama mereka?" tanya Agnia saat Nara sudah berada di dekat meja makan.
" sepupu" balas Nara singkat, sejujurnya ia sangat letih, namun jika tidak berbuat apa- apa ia juga sungkan.
" jadi Ning Nara istri Gus Will?" Kina coba memastikan kembali.
Nara hanya tersenyum menanggapi pertanyaan kina " iya mb kina, tapi kak Nana juga cocok sih kalo di bilang adik kak will" balas Agnia.
"ahh bisa saja kamu" balas Nara.
" wah berarti benar ya gosip, yang sedang hangat di asrama putri" ujar Kina tanpa sadar.
" hah gosip? gosip apa?" tanya Agnia.
" kalo gus wildan sudah menikah, kita fikir istri gus wildan Ning Silma, atau Ning Nabila, ternyata bukan, agak sedih sih" celetuk Kina, sambil menatap Nara.
" kina" tegur Diba.
" ehh maaf Ning"
" sedih kenapa memang kina, jika istri Gus wildan adalah saya?" bertanyaan keluar dari mulut Nara, yang membuat suasana menegang,karena suara Nara yang begitu dingin.
" karena setelah saya lihat Ning Nara, saya berniat menjodohkan Ning, dengan abang saya kasian abang saya masih jomblo " Agnia, dan Diba tidak habis fikir dengan jawaban kina, begitu pun dengan Nara.
" boleh" Balasan singkat dari Nara, yang membuat Agnia, Diba dan juga Kina terkejut.
" beneran Ning?"
" Iya, jika gus Wildan mengizinkan, dan kamu harus bilang ke gus wildan" balas Nara yang membuat Agnia menahan tawa.
" yah kalo itumah saya gak berani Ning, lagian mana mungkin gus wildan ngelepas Ning, yang kayak spek bidadari ini,sudah putih, cantik, tinggi, body gols lagi ning, MasyaAllah banget pokoknya" jawab Kina
" ah kamu berlebihan" balas Nara.
" sudah kina, Ning Nara, Ning nia kalo begitu kami pamit dulu yaa, Assalamualaikum" pamit Diba dan juga Kina.
" Waalaikumsalam "
Sepeninggalan Diba dan juga Kina, Agnia dan juga Nara membicarakan hal- hal random sambil menunggu Atlas, dan juga Nyai Fatimah. sedangkan Ning Aziza sudah kembali ke sumatra subuh tadi.
"wah kayaknya seru banget bahas apa ni?" tanya Nyai Fatimah.
" Umma kok kesini? Umma lebih baik umma istirahat, biar Nana bawakan sarapan ke kamar" ujar Nara saat melihat sang mertua sudah berjalan menuju ke meja makan.
" ah ndak papa nduk, umma bosen di kamar terus, oh ya suami mu mana nduk?" tanya Nyai fatimah.
Nara tampak bingung karena sedari tadi ia tak melihat sang suami.
"tadi kak Atlas mau mandi dulu katanya Ma" bukan Nara yang bersuara namun Agnia lah yang menjawab pertanyaan Nyai Fatimah dan kebetulan sebelum turun, ia berpapasan dengan sang kakak.
" ya sudah kita sarapan saja dulu" ujar Nyai Fatimah.
Nara berdiri di samping Nyai fatimah " umma mau sarapan pakai apa biar Nana ambilin".
" sudah nduk, kamu duduk saja, Umma bisa ambil sendiri kok"
" sudah umma ndak papa, umma mau sarapan pakai apa?"
" pakai telur sama itu saja nduk sayur bayam"
Nara segera mengambilkan sarapan untuk sang mertua, setelah selesai ia kembali ke tempat duduknya, dan melanjutkan sarapannya.
" lho nduk kamu ndak makan nasi?" tanya Nyai fatimah saat melihat Nara hanya menyantap roti.
" Nana kalo sarapan tidak pernah makan nasi umma, biasanya kalo gak serial yaa roti"
"cuma 1 nduk?apa kenyang kamu nduk?" tanya Nyai fatimah kembali.
" Iya mi, inikan juga sudah ada alpukat sama madu di atas nya,jadi kenyang umma" balas Nara.
" mb Nana jaga badan banget yaa mb?" tanya Agnia.
" enggak juga kok dek, emang dari dulu jarang makan nasi kalo pagi, suka mules kalo sarapan pakek nasi, tapi kalo lagi kepingin juga sarapannya pakek nasi," jawab Nara.
" ah Nia juga besok mau sarapan roti saja, biar nanti badan nia kayak mb Nana"
" gaya banget kamu, kalo gak ada nasi aja kamu ngerengek minta nasi" goda Nyai fatimah.
"mulai besok nia, akan berniat untuk diet ma, jangan mematahkan niat nia kayak gitu dong ma"
" sudah- sudah lanjut saja makan kamu"
" abah kapan pulang ma?" tanya Agnia.
" nanti sore paling, soalnya kemarin kakak kamu keceplosan kalo umma masuk rs " jawab Nyai fatimah.
" ohh ya umma, nia Nana panggil mas Atlas dulu ya,"
" Iya nduk"
" anda mau kemana Gus?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Happyy
👊🏼👊🏼
2025-03-07
0