Namun,Samudra tidak peduli.Ia hanya ingin jawaban akan perasaan Davina kepadanya.
"Aku tidak peduli,Davina.Aku hanya ingin tahu apa yang sebenarnya kau rasakan kepadaku." ucap Samudra.
Samudra terus memaksa Davina untuk mengutarakan perasaannya yang sebenarnya,namun Davina tetap memilih untuk bungkam.Ia tidak ingin mengungkapkan perasaannya yang sebenarnya karena ia tahu bahwa itu akan membuat situasi menjadi lebih rumit.
Melihat Davina yang tetap memilih untuk bungkam,Samudra merasa bahwa ia tidak memiliki pilihan lain.Ia merasa bahwa ia harus melakukan sesuatu untuk membuat Davina mengungkapkan perasaannya.Samudra kemudian melihat sekeliling ruangan dan menemukan pecahan kaca pigura yang terdapat di lantai.
Dengan tangan yang gemetar,Samudra mengambil pecahan kaca tersebut dan memandang Davina dengan mata yang penuh emosi.
"Jika kau masih tidak mau untuk mengungkapkan perasaanmu,maka aku akan melakukan sesuatu yang akan membuatmu mengungkapkannya,Davina" kata Samudra dengan suara yang tegas.
Davina yang melihat Samudra mengambil pecahan kaca merasa bahwa ia harus berbuat sesuatu untuk mencegah Samudra melakukan sesuatu yang bodoh.Namun,sebelum Davina bisa berbuat sesuatu,Samudra telah menyakiti dirinya sendiri menggunakan pecahan kaca tersebut.
"Davina,tolong katakan padaku apa yang sebenarnya kau rasakan terhadap ku?" kata Samudra dengan suara yang lemah dan penuh harap.
Davina berusaha untuk menghentikan tindakan gila yang dilakukan oleh Samudra.Ia merasa bahwa Samudra telah kehilangan akal sehatnya dan tidak tahu apa yang sedang dilakukannya.
"Pak Samudra,tolong berhenti!Anda tidak perlu melakukan semua ini!" kata Davina dengan suara yang tinggi dan penuh kekhawatiran.
Namun,Samudra tidak mau mendengarkan.Ia terus menyakiti dirinya sendiri dengan pecahan kaca itu,sehingga membuat Davina merasa sangat sedih dan khawatir.
Davina tidak memiliki pilihan lain selain mengungkapkan perasaannya kepada Samudra.Ia merasa bahwa itu adalah satu-satunya cara untuk menghentikan tindakan gila Samudra.
"Pak Samudra,saya... saya mencintai Anda," kata Davina dengan suara yang lembut dan penuh perasaan.
Samudra yang mendengar pengakuan Davina,kemudian berhenti menyakiti dirinya sendiri.Ia memandang Davina dengan mata yang penuh kebahagiaan dan kelegaan.
"Benarkah yang kau katakan itu,Davina? Apakah kau benar benar mencintaiku?" tanya Samudra dengan suara yang lembut dan membuat Davina mengangguk dan berkata,
"Ya,Pak Samudra.Saya benar-benar mencintai Anda." ungkap Davina
Davina mengatakan kepada Samudra bahwa ia mencintainya dan meminta Samudra untuk tidak menyakiti dirinya sendiri.
"Pak Samudra,saya mencintai Anda.Tolong jangan menyakiti diri Anda sendiri lagi." kata Davina dengan suara yang lembut. "
Davina kemudian mengatakan kepada Samudra bahwa ia terpaksa harus menahan perasaannya kepada Samudra karena ia menyadari statusnya yang hanya sebagai pembantu di rumah Samudra.
"Saya tahu bahwa saya tidak berhak mencintai Anda,pak Samudra.Anda adalah suami nona Cassandra dan saya hanya pembantu di rumah Anda." kata Davina dengan suara yang sedih.
Samudra yang mendengarkan perkataan Davina tanpa basa-basi langsung membungkam perkataannya dengan ciumannya yang penuh cinta.Davina merasa bahwa ia telah terbawa dalam suasana yang sangat romantis dan tidak bisa menolak ciuman Samudra kepadanya.
Ciuman Samudra sangat lembut dan penuh perasaan sehingga membuat Davina merasa bahwa ia telah menemukan cinta sejatinya.Davina merasa bahwa ia tidak bisa menolak perasaannya lagi dan memutuskan untuk menyerahkan dirinya kepada Samudra.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Sita Silvara
ketika takut orang yang kita cintai menjauh, apapun akan dilakukan untuk mendapatkan cinta dari orang yang kita cintai.
2025-02-09
0
Putri Sylvia
wah jadi deg degan
2025-02-09
0