Star Of Death Heavenly Destroyer
Aku membuka mata setelah bermeditasi ratusan tahun lamanya. Sekian abad telah berlalu sejak kekalahan menyakitkan di alam utama. Bagaikan debu yang menjelma menjadi intan, kekuatanku kini telah tumbuh dalam keheningan panjang.
Saat pertama diciptakan, diriku bagai anak burung yang belum bersayap—yang terlemah di antara semua. The Creator dengan sengaja menjadikanku bagai kelinci percobaan dalam permainan kejamnya, menempatkanku di dasar rantai makanan spiritual.
Namun kini, seperti sebilah pedang yang ditempa dalam api neraka, tekadku membara lebih panas dari matahari. Layaknya ular yang berganti kulit, aku telah menanggalkan kelemahan lamaku. Bagai air yang mengikis batu karang, kesabaranku telah memberiku kekuatan yang tak terbayangkan.
Dewa utama Arata dan The Creator sendiri—mereka yang dahulu berdiri bagai menara gading yang tak tergoyahkan—kini akan merasakan kemurkaan dari dia yang dahulu mereka pandang remeh. Seperti badai yang datang setelah kesunyian panjang, dendamku akan menerjang tanpa ampun.
Aku akan menjadi mimpi buruk yang tak pernah mereka bayangkan. Bagai serigala yang telah bersembunyi dalam wujud domba, waktunya telah tiba untuk mengungkap taringku yang sejati.
"Tubuhku penuh lumpur, seakan-akan waktu itu sendiri telah menyatu dengan kulitku. Sudah 3000 tahun berlalu sejak hari keramat itu, selama itu pula aku bagaikan bunga teratai yang menunggu mekar dari dasar kolam berlumpur."
Semua bermula ketika dunia atas—kayangan tempat para dewa bersemayam—dipenuhi kesombongan tanpa batas. The Creator, bagai pengrajin yang gemar mempermainkan ciptaannya, menyelenggarakan kompetisi yang dinamai "Hanya Terkuat yang Diakui". Nama yang bergema seperti lonceng kematian di telinga para pesertanya.
Lebih dari seribu abad—waktu yang cukup bagi bintang-bintang untuk lahir dan mati—pertikaian terus membara layaknya api yang tak kunjung padam. Para dewa saling memburu bagai singa kelaparan, saling mengalahkan bagai gelombang laut yang tak henti menghantam tebing.
Mereka yang dulunya bersaudara kini saling menikamkan belati pengkhianatan. Yang dahulu bersahabat kini saling meminum darah bagaikan peminum haus di padang pasir. Langit yang dahulu cerah kini selalu diselimuti awan kelabu kesedihan, menyaksikan anak-anak spiritual The Creator saling menghancurkan.
Dalam arena pertarungan abadi itu, aku bagai seekor ikan kecil di lautan hiu. Terlempar ke sana kemari oleh pusaran takdir, tenggelam dalam lumpur kekalahan, namun diam-diam menyerap kebijaksanaan dari setiap tetes darah yang tertumpah.
Akulah yang paling tidak beruntung diciptakan setelah 500 abad untuk ikut dalam babak saling membunuh sebagai identitas malaikat.
Aku kalah dari melawan dewi Absurd Artia Ifres, sejak hari itu aku dilempar ke alam Atial di buang tak dianggap sebagai mahkluk tidak pernah ada.
"Seandainya aku melawan Dewa kesengsaraan mungkin aku punya kesempatan sedikit."
Aku jatuh ke dalam jurang dimensi kedua sayap aku, lengan dan pundak telah hancur lebur. Mengingat nya membuat aku sedih.
Keinginan hanya satu membunuh The Creator dan mengalahkan Dewa Arata mungkin aku satu-satunya yang tak dihiraukan,
"Siapapun itu tak ada yang menolong aku. Aku bangkit karena meditasi hari ini aku sangat kesal!"
Untuk siapa aku di ciptakan Tuhan? Di ambang kekalahan konyol sekali aku mempermasalahkan persoalan ini.
Mengapa semua ini perlu dia hanya memikirkan hiburan untuk dirinya sampai masa semua mati.
Aku bertanya siapa kamu dan siapa aku? Aku adalah ciptaan mu dan kamu adalah The Creator. Malaikat sering dikenal dengan jiwa bersih dan suci tak pernah memikirkan apapun selain perintah. Aku menatap diriku terpana kecantikan tubuhku.
"Sungguh menyedihkan. Jiwamu itu sangat kesepian sampai tercium busuk olehku. Apa? Saat kau dikalahkan kau mengharapkan seseorang menolong, menyedihkan kau di buang."
"Diam. Akan aku acak-acak kau Abruh Eujdas"
"Haha. Menakutkan. Setelah sekian lama perang antara Dewa utama The Creator membangkitkan kami kembali, tanyakan kenapa? Sedangkan kau tidak."
"Karena kami yang terkuat! Saat ini aku penguasa World of Amben baru mendengar? Noah menduduki peringkat dewa utama kedua penguasa Dimensi Abyss
dan dewa utama paling utama Arata Garden of Holy Dimensi. Kau tau letak kesalahanmu?"
"Dari tadi kau sangat berisik, [Book of Dathlem Jarum api]!" Teriaknya.
Mengalirkan api lalu memadatkannya ke bentuk jarum, "Serangan ini mustahil melukaiku". Kata Abruh, peluru jarum memantul kearah lain.
Aku menatap diriku sendiri begitu lama, The Creator memberitahukan satu hal padaku tentang kitab Dathlem. Aku mengerti garis besar dari keseluruhan kitab ini meski sihir ini tidak mutlak ada ungkapan besar dibalik aksara tulisan [Human: creat]
Tidak ada yang lolos dari pertikaian maut ini, perintah the Creator mutlak menciptakan kami untuk bunuh membunuh bahkan tidak ada perintah menyembah dirinya artinya kami sebagai ciptaan kapan saja bisa melawannya.
"Kau memang dibuang tapi fakta The Creator membiarkan kau bermeditasi untuk memulihkan tenaga, dengan seizinnya kan? Giliran aku [Pukulan Peluru: Règle de trois secondes]
[Dinding atomic]. "Kau sangat diberkati Navael kekuatan kitab Book of Dathlem memang hebat. Aku beritahu akan aku rebut itu, kemudian membunuhmu."
"Jika kau bisa dewa—? Kau ini sebenarnya dewa apa?" Tanya Navael mengejek.
"Aku dewa nubuat salah satu dewa utama, dewa siklus inkarnasi dan dewa kematian untukmu." Katanya dengan suara kesal.
"Mengapa kau memiliki kitab? Tidak— mari buat kesepakatan jika kau kalah semuanya menjadi milik aku."
Kesepakatan dibuat.
Diva of Geyna miliknya muncul sesuatu gambar aneh satu orang tanpa kepala dan dua mahkluk berbadan kekar lagi kasar. Awalnya dia tidak mengerti.
"Aku tanyakan satu hal kau terbuang? [flash: Biru]"
tanganku diperkuat setajam pedang Abruh menahan. "Jangan asal bicara kau, [Layer: Armure la plus forte]"
"Orang dengan selara aneh. Kau ketakutan?" Hmm lapisan baju besi dilehernya terlihat kuat. Memang hebat aku mengagumi dewa nubuat karena kemampuan melihat kejadian selanjutnya di masa depan.
"Bermainlah dengan aku" Abruh menantang.
"Sebaiknya kau lihat buku itu sekeras apapun kau akan kalah," lanjut Navael.
"[Penguatan: Fortification]"
Semakin dia melihat kitab Geyna penguatan terus dilakukan pada bajunya di beberapa bagian terdapat grigi tajam.
Intuisi aku mengatakan dia dewa yang terbuang sama seperti aku sehebat apapun dewa tidak akan mungkin menginjakkan kaki di sini karena bagi mereka ini adalah tempat paling menjijikan. "Mudah saja mengalahkan aku tapi kau selalu susah payah menunjukkan kekuatan kamu Abruh. Ini konyol."
"Hah? Maksudmu"
"—kau itu sama seperti aku, mahkluk buangan. Kepercayaan dirimu hampir tak terlihat bahkan tidak ada. Kau akan kembali ke dunia atas setelah mengalahkan aku?"
"Mencoba menggertak?"
"Bukan begitu, aku bilang mudah saja mengalahkan aku tinggal runtuh kan saja Ateal ini. Pasti mustahil bagi kamu."
"Banyak bicara [Ulurs Augustus: Montagne]
"[Creat Human of Dathlem]!" teriak Navael.
Jadi begitu dibalik Aksara [Human] hanya satu-satunya sihir kendali yang memenuhi kehendak pikiran aku. Singkatnya sihir ini adalah tergantung dari pola pikir aku jika aku percaya [Human] bisa menahan gunung berarti itu terjadi. Jurus yang melawan kemustahilan agak merepotkan untuk lawan.
Aku perlu pikiran jernih yang tidak mudah terprovokasi dari ucapan lawan dan tidak sentimen.
"Mustahil itu adalah sihir mutlak aku [Augustus] ini akhir bagiku, tapi! [Gravité : le gain de poids du centre de la Terre]"
"Sampai akhir kau terus berjuang tapi aku tipe malaikat yang tidak menghiraukan emosi, itulah aku malaikat ketiadaan."
Tidak ada sanjungan untuk terakhir kalinya dia hidup.
Navael pergi mencapai puncak gunung Ulurs membuat singgasana diatas puncak itulah penanda dia menang.
"Kau bedebah Navael!"
Lihat dirimu layu, kering kerontang [Sirna Aran] "aku terlihat konyol dimatamu Abruh kau pemilik kekuatan mutlak paling mengerikan [Exchange the Dead] sekarang aku menguasainya."
Dengan kekuatan dari Dathlem dan Geyna kedua ini aku bisa memutar balik kedudukan aku yang sekarang menjadi yang tertinggi.
Tawa jahat Navael bergema di seluruh ujung dunia Atial.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 15 Episodes
Comments
IamEsthe
ribet kalimatnya, susah dimengerti.
apa maksudnya begini,
Mengapa Dia hanya memikirkan hiburan untuk dirinya hingga membuat kita mati mempertahankan sebuah 'nyawa'.
2025-02-18
1
IamEsthe
alangkah baiknya mendeskripsikan kondisi tubuh pake makna kias. mungkin bagus
2025-02-18
1
IamEsthe
Untuk siapa aku diciptakan, Tuhan? Di ambang kekalahan kenapa aku masih mempersalahkan persoalan konyol ini.
mungkin bagus jika kalimatnya begitu. coba dipertimbangkan.
2025-02-18
1