05. DDH 05

" Hari ini kamu kelihatan senang , tumben Gal...enggak biasanya kamu senyum terus gini , ada apa ?". Mama Sila cukup senang melihat perubahan pada putranya.

" Gala sudah punya teman Ma ".

" Oh ya , bagus itu....siapa ?? mereka enggak pura - pura kan berteman sama kamunya ?". Sebagai seorang Ibu , Mama Sila tentu sangat khawatir , apalagi ia tau , putranya sangat introvert.

" Enggak Ma , mereka semua sangat baik pada Gala ".

" Kamu sangat memuji mereka , kamu tidak kasih - kasih uang ke teman baru kamu itu kan Gal ?".

" Enggak Ma , malah Gala yang di traktir sama mereka ".

" Benarkah , jadi mereka benar - benar anak - anak yang baik , Mama yakin mereka mendapat didikan yang bagus dari kedua orang tua mereka , Mama jadi penasaran siapa saja mereka ?".

" Mama pasti tidak akan menyangka , mereka itu Azriel , Kiano , Fazel dan Isak ".

" Azriel ?? Kiano ?? , bukannya itu anaknya Kak Nina dan Mita , teman Mama ?".

" Benar Ma ".

" Syukurlah , Mama senang kamu berteman dengan anak baik , orang tuanya juga Mama kenal, kamu baik - baik ya sama mereka , mendapat teman baik dan tulus itu susah, jadi jangan kamu sampai berbuat kesalahan ya ".

" Iya Ma , Gala ngerti , Gala ke kamar dulu ya Ma ". Gala meninggalkan Mama Sila sendiri di ruang tengah , tak lama datanglah Arga.

" Serius amat Yang ,bicara apa sama Gala ?". Papa Arga langsung mengambil duduk di samping istrinya.

" Dia sudah dapat teman , dan alhamdulillahnya temannya itu anaknya Mita dan juga anak mantan istri kamu Mas ".

" Azriel ?". tanya Arga antusias.

" Ihhh hapal banget nama anaknya mantan ".ledek Mama Sila

" Enggak hapal , kan memang tau namanya ". elak Papa Arga , ia memang sudah mencintai istrinya dengan sepenuh hati, apalagi Sila mau menerima dirinya yang berstatus Duda itu.

Sebelum menikah dangan Sila pun Arga sudah menceritakan semua masa lalunya , termasuk kesalahannya karena menyakiti Nina , mantan istrinya.

Arga memang tidak menutupi itu semua , agar Sila tidak tau dari orang lain.

Arga sangat bersyukur karena Sila tidak mempermasalahkannya, karena Sila pikir semua orang punya masa lalu dan punya kesalahan , asal orang itu mau memperbaiki diri dan berjanji tidak akan mengulang lagi kesalahannya itu.

Begitu baiknya hati Sila , makanya Arga berjanji tidak akan menyakiti Sila seperti yang ia lakukan pada Nina , ia tidak mau lagi kehilangan orang yang dicintainya.

Untuk Nina, hanya rasa bersalah Arga yang sangat besar pada wanita itu , meski Nina sudah memafkannya , Arga tetap saja tidak enak hati jika bertemu dengan Nina.

Beruntung sekarang Nina hidup bahagia dengan Aldi , itu sedikit mengurangi rasa bersalahnya.

" Hapal juga enggak apa - apa Mas , aku enggak marah kok , kita juga tidak akan bisa mengelak jika kita akan terus berhubungan dengan Kak Nina dan keluarganya ".

" Selain anak kita yang berteman dengan anak Kak Nina , ada Kenzi yang menikah dengan Mita , adik Devan suami Rena , adik kamu Mas ".

" Asal Mas bisa jaga hati saja , jangan sampai oleng lagi kalau lihat mantan , apalagi Kak Nina makin cantik sekarang ". ucap Mama Sila sambil terkekeh kecil.

" Kamu cemburu Yang ?".

" Tentu saja , karena aku istri kamu ".

" Bukan karena kamu cinta sama aku ya ?".

" Cinta sama kamu Mas ?? ya iyalah , jangan di tanya kalau soal itu , kalau enggak cinta mana mungkin aku mau di nikahi sama Duda ".

" Haissh , ngeledek ya .....aku juga cinta sama kamu Yang , jangan cemburu sama Nina , aku hanya malu dengannya karena kesalahan yang aku buat begitu besar ".

" Aku percaya Mas ".

" Dan kamu itu lebih cantik , lebih muda , lebih seksi lagi...aku sangat beruntung bisa memperistri kamu Yang ".

" Masa sih ?? ".

" Iya ".

" Hemmm , tangannya mulai nakal ". Papa Arga sudah tidak bisa membendung hasratnya.

" Aku mau Yang , ke kamar yuk.....anak - anak juga sudah tidur ,sekarang giliran bapaknya kamu urus Yang ".

" Memuji setinggi langit , ujungnya mau minta jatah ya Mas.....". Mama Sila dan Papa Arga tertawa bersama.

Papa Arga menggandeng mesra tangan istrinya menuju kamar mereka.

Skip..........

Enggak boleh ngintip , cuma Papa Arga dan Mama Sila saja yang tau.........dan Othor tentunya......

*

*

" Fi ". Daffa masuk ke dalam kamar Dafi.

" Apa ....tumben sekali masuk ke kamar gue ". Dafi mengalihkan pandangannya dari layar komputer ke kakaknya , Daffa.

" Bisa bicara sebentar, elo enggak lagi sibuk kan ?".

" Enggak , beruntung elo masuk pas gue udah menang main game nya ".

" Mau bicara apa , serius amat Daf tuh muka ". Dafi berdiri ,berjalan menuju ke pojok ruangan lalu mengambil minuman kaleng dari kulkas kecil yang ada di dalam kamarnya .

" Nih minum dulu biar enggak tegang , santai apa Daf , kayak mau ngomong sama siapa aja ". ledek Dafi.

" Ck...siapa yang tegang sih ".

" Ha..ha..ha...gue bercanda tau , tuh kan tegang beneran ". Dafi kembali tergelak.

" Ck ...". Daffa kembali berdecak.

" Gih ngomong, malah meditasi ". ucap Dafi karena Daffa tak kunjung berbicara.

" Gue bingung mau mulai dari mana Fi ".

" Mulai dari sini aja , enggak usah jauh - jauh , kelamaan nanti gue nunggu elo nya ".

" Fiiii..".

" Habis elo aneh sih Daf , tinggal ngomong aja pake nanya dari mana dulu ".

" Gue enggak enak sama elo Fi ".

" Yaelah , enakin saja , kalau masih enggak enak ...elo lepehin aja Daf ".

" Makin ngaco lo ".

" Hufftt...ya sudah, ngomong dah !".

" Itu Fi , elo ......emmm itu.... elo suka sama Mayra ya Fi ?".

" Hah ?? Dafi tidak kaget mendengar pertanyaan dari Daffa , karena dia sudah memprediksinya. Kini ia terkekeh kecil.

" Jawab Fi , malah ketawa ".

Andai elo tau Daf , apa yang sebenarnya......

" Suka lah , namanya juga gue cowok , dan Mayra cewek , normal kan ?? Kalau gue sukanya sama Aris...baru tuh bahaya ".

" Gue serius Fi , jangan bercanda apa ".

" Sensi amat sih , lagi datang bulan lo ".

" Fi...please ".

" Elo maunya gue gimana sih Daf , kalau di bilang suka ya jujur gue memang suka sama Mayra , suka banget malah , tapi kan gue nya enggak tau , Mayra sukanya sama siapa , jangan lupa Daf ". Benar kata Dafi.

" Tapi elo kelihatan akrab banget sama dia ". Ujar Daffa lirih.

" Kenapa ?? Elo cemburu ya , elo juga kepengen kayak gue bisa akrab sama Mayra....makanya jangan sok jaim Daf , nyampur aja Daf kalau kita lagi ngumpul ".

" Hemmm "

" Jangan ham hem aja lo ,yang gue tau Nathan juga suka sama Mayra , dengan alasan urusan OSIS Nathan begitu mudah untuk lebih dekat dengan Mayra ".

Gue harap elo segera sadar Daf dan tidak hanya menunggu saja , sebelum semuanya terlambat...Gue sudah bantu elo semaksimal mungkin...

Daffa terdiam , sebenarnya ia memang ingin dekat dengan Mayra seperti Dafi , namun ia tidak tay bagaimana caranya....sedari awal memang ia pendiam tidak seperti Dafi yang rame.

" Pikirkan ucapan gue ya Daf , tapi gue mohon , mikirnya di kamar elo sendiri ya , gue mau main lagi....pindah sana ". Usir Dafi.

Bersambung.....

Like

Vote

Comment ya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!