Omelan mama

Tepat jam satu dini hari langit baru saja sampai rumah nya tadi nya ingin menginap di apartemen sang sepupu Angkasa akan tetapi di urung kan pulang saja langit ingin segera mencari baju apa yang cocok di pakai nya saat datang kerumah Alisha

Amara wanita itu sedang duduk di ruang keluarga rumah nya sudah dimi hari wanita itu tak kunjung tidur menyusul sang suami yang sudah menyelami alam mimpi, Amara tidak bisa tidur setelah langit mempermalukan nya di hadapan sang sahabat, pasal nya sang sahabat tadi sempat menunjukkan kan rasa kesal nya terhadap Amara atas kepergian langit yang sengaja

''Putra mu pikir putri ku gadis apaan di abaikan begitu, putri ku sangat cantik bisa kok dapat yang lebih dari Putra mu,''

Kata itu terus terngiang di telinga Amara, hal ini pasti akan berimbas dengan persahabatan mereka Amara menghela nafas nya kasar, begitu mendengar deru mesin motor putra yang mulai mendekat memasuki gerbang Amara bertambah geram

langit mulai melangkah kan kaki nya melalui pintu belakang terus mengayun kan kaki nya memasuki rumah, tampak rumah sudah sangat sepi akan tetapi langit di kaget kan dengan suara sang mama yang tiba tiba menggema

''Bagus ya baru datang sudah puas kamu mempermalukan mama,''

Geram Amara ingin sekali menampar wajah tampan putra nya itu,

''Mempermalukan gimana sih mah perasaan langit gak ngapa ngapain,'' seru nya tanpa rasa bersalah

''Gak ngapa ngapain kamu bilang gak sadar kamu sudah meninggal kan Marsha sendirian,'' tutur Amara dengan intonasi sedikit tinggi

''Mah tadi tuh langit di ajak angkasa keluar sebentar mana langit tau sampai dini hari,'' mendengar ucapan sang putra Amara bertambah kesal bukan nya minta maaf malah mengikut sertakan Angkasa untuk di jadikan alasan

''Itu alasan mu saja langit mama tau siapa Angkasa gak mungkin Angkasa mau bersekongkol denganmu,'' geram Amara semakin kesal

''Pokok nya mama gak mau tau besok kamu datang ke rumah om pram dan Tante Anita minta maaf, terutama sama Marsha, dan ajak lah Marsha jalan jalan sebagai wujud permintaan maaf mu,''

''Ogah,!''

''Langit,''

rasa nya ingin sekali Amara menampar pipi putra nya atau memukul kepala putra nya yang rada miring agar sadar

''Kali ini mama gak mau di bantah langit,''

''mah langit bukan anak kecil lagi harus di jodoh jodoh kan, langit sudah punya calon sendiri, langit gak butuh cewek cewek manja yang selalu mama kenal kan sama langit,'' ungkap langit dengan suara rendah seraya melepas jaket dan sepatu nya

''Siapa gadis itu, apa sama hobi nya seperti mu balapan liar mama gak setuju langit, kamu gak ingat,! apa sudah amnesia, kamu pernah kecelakaan dan hampir meregang nyawa semua karna hobi motor mu itu,"

Langit hanya Diam gak bisa berkata apa jika sang mama sudah mengungkit peristiwa kecelakaan itu, hal itu yang selalu menjadi kekuatiran mama nya langit memaklumi,

"Yang ini beda mah, bukan dari golongan kita hobinya juga bukan balapan," tutur langit menjelaskan

"Iya siapa, awas saja kalau suka nya juga balapan liar," Amara duduk bersendekap tangan nada bicara nya juga sudah melunak

"Nanti mama juga tau, ini langit sedang berusaha,"

Tak ada lagi kata yang keluar dari mulut Amara, hening hanya terdengar helaan Nafas dari ibu dan anak

"Laper mah langit belum makan," Amara menghela nafas nya kasar masih menahan kesal putra nya itu minta makan tidak tega Amara bergegas menyiapkan kan makanan untuk putra nya

Di ikuti langit yang mengekor di belakang Amara

''Kamu tau mama tadi sangat malu, kamu selalu seperti ini,'' ungkap Amara seraya mengeluarkan makanan dari kulkas

''Ya maaf mah, mama kan tau langit tidak suka dari dua hari kemarin langit juga sudah bilang tidak setuju mama saja yang ngeyel,''

''Kamu tuh kalau di bilangin selalu saja seperti itu, mama hanya ingin melihat mu bahagia berhenti dan tinggal kan hobi mu itu, mama gak mau kamu kenapa napa, ingat langit kecelakaan itu sudah membuat mama trauma,''

dengan cara apa lagi Amara sudah lelah hendak menasehati putra semata wayang nya di Carikan jodoh mana tau langit bisa berubah, nyata nya langit yang selalu menolak setiap Amara mengenal kan langit dengan putri sahabat sahabat nya

''Langit tau mah kan belum saat nya,''

Amara menghentikan kegiatan nya menatap putra nya dengan wajah kesal, ''mau sampai kapan mama sama papa makin lama makin tua kamu bukan remaja lagi, sudah saat nya kamu menikah dan punya anak lanjut kan perusahaan papa, bukan malah nambah koleksi motor mu itu setiap bulan ada aja yang baru,''

''Ya nanti langit sumbangin aja tu motor, Bu ar ngurangin semua dosa dosa langit,'' jawab langit dengan enteng nya

Amara mendengus kesal melihat putra nya lagi, ''Ya kali kalau motor mu itu hasil jerih payah mu sendiri, sebagian banyak yang hasil taruhan sama aja bohong,''

''udah, ah, mah jangan marah marah terus langit sudah sangat lapar nanti mama cepat tua,'' berjalan mendekat sang mama langit memeluk nya dari belakang

''Au, ah, kamu memang selalu seperti itu mama kesel, yang bikin mama marah marah ya kamu juga,''

''doa in langit mah, supaya langit dapat membawa dengan segera calon mantu mama, langit yakin mama pasti menyukai nya,'' ucap langit di telinga mama nya

''Kita lihat aja nanti perempuan seperti apa yang kamu bawa,''

langit mengecup pipi sang mama dengan sayang Meski suka marah marah nyatanya Amara lah cinta pertama langit di dunia ini sebelum Alisha juga menggetar kan hati nya

''mama gak makan,'' tawar langit melihat mama nya hanya minum air putih

''Sudah mama sudah kenyang dengan tingkah mu,'' jawab Amara masih ketus

Wanita itu lanjut dengan kegiatan nya mencuci piring dan membersih kan meja,

''ini tuh gara gara papa mu selalu memanjakan mu,'' lanjut Amara masih dengan nada kesal

''Angkasa juga, apa saja yang kamu mau selalu saja di turutin mentang mentang sudah kerja banyak duit nya, jadi manja kan kamu,'' lanjut Amara mengomel wanita itu benar benar kesal dan marah

Sedang langit lanjut dengan makanan nya tak menghiraukan Omelan sang mama, meski dalam hatinya tidak tega, langit berfikir akan mencoba berubah jika tidak karna alisha setidak nya berubah untuk mama nya, mungkin jika langit berubah bukan hanya Alisha yang di dapat nya tapi kebahagiaan mama nya juga, sekali tembak dua burung yang kena

Episodes
1 love at first sight"
2 pergi
3 mau ya sha
4 meminta saran
5 Omelan mama
6 Ta'aruf
7 kedatangan marsha
8 tidak mengusir
9 makan bersama
10 kekuatiran Naira
11 ke kantor Angkasa
12 kabar bahagia
13 menolak percaya
14 hari pertama
15 persiapan
16 melmar
17 musibah membawa berkah
18 permintaan langit
19 gaun pilihan
20 dejavu
21 setuju
22 campur aduk
23 sakit kepala
24 tidak nyaman
25 kecewa
26 POV 1
27 Angkasa pov 2
28 sikap dingin Angkasa
29 kembali bertingkah
30 masalah hati
31 kebetulan macam apa ini
32 dilema
33 ikhlas
34 rumah sakit
35 figuran
36 diagnosa
37 kenyataan macam apa ini
38 penjelasan satria
39 bukan barang
40 Alasan
41 pengobatan
42 berdebat
43 petir di panas terik
44 tak lagi sama
45 nama nya karin
46 menikahi nya
47 pesimis
48 Imam Untuk Alisha
49 permintaan langit
50 seumur hidup itu lama,
51 sky
52 antara bahagia dan sedih
53 cangggung
54 kabar duka
55 merahasiakan dari Alisha
56 pagi yang indah
57 belanja
58 banyak tanya
59 bahasa planet
60 sedang berusaha
61 melanjut kan hidup
62 merasa bersalah
63 dramatis
64 sepiring berdua
65 tersedak
66 pillow talk
67 bukan pillow talk biasa
68 kita bukan masa lalu
69 anak tak berdosa
70 pasca banjir
71 jomblo akut
72 ungkapan cinta Angkasa
73 juragan sawah
74 lega
75 dia istri ku
76 bukan malam pertama
77 suhu bukan cupu
78 kekesalan Alisha
79 masih menduga
80 hamil
81 karma is real
82 mendadak resepsi
83 nasi tempong
84 mitos
85 Arundhati
86 part extra
87 extra part
88 extra part
89 tamat
Episodes

Updated 89 Episodes

1
love at first sight"
2
pergi
3
mau ya sha
4
meminta saran
5
Omelan mama
6
Ta'aruf
7
kedatangan marsha
8
tidak mengusir
9
makan bersama
10
kekuatiran Naira
11
ke kantor Angkasa
12
kabar bahagia
13
menolak percaya
14
hari pertama
15
persiapan
16
melmar
17
musibah membawa berkah
18
permintaan langit
19
gaun pilihan
20
dejavu
21
setuju
22
campur aduk
23
sakit kepala
24
tidak nyaman
25
kecewa
26
POV 1
27
Angkasa pov 2
28
sikap dingin Angkasa
29
kembali bertingkah
30
masalah hati
31
kebetulan macam apa ini
32
dilema
33
ikhlas
34
rumah sakit
35
figuran
36
diagnosa
37
kenyataan macam apa ini
38
penjelasan satria
39
bukan barang
40
Alasan
41
pengobatan
42
berdebat
43
petir di panas terik
44
tak lagi sama
45
nama nya karin
46
menikahi nya
47
pesimis
48
Imam Untuk Alisha
49
permintaan langit
50
seumur hidup itu lama,
51
sky
52
antara bahagia dan sedih
53
cangggung
54
kabar duka
55
merahasiakan dari Alisha
56
pagi yang indah
57
belanja
58
banyak tanya
59
bahasa planet
60
sedang berusaha
61
melanjut kan hidup
62
merasa bersalah
63
dramatis
64
sepiring berdua
65
tersedak
66
pillow talk
67
bukan pillow talk biasa
68
kita bukan masa lalu
69
anak tak berdosa
70
pasca banjir
71
jomblo akut
72
ungkapan cinta Angkasa
73
juragan sawah
74
lega
75
dia istri ku
76
bukan malam pertama
77
suhu bukan cupu
78
kekesalan Alisha
79
masih menduga
80
hamil
81
karma is real
82
mendadak resepsi
83
nasi tempong
84
mitos
85
Arundhati
86
part extra
87
extra part
88
extra part
89
tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!