Imam Untuk Alisha

Imam Untuk Alisha

love at first sight"

''Langit berhenti, kamu mau kemana,'' Amara mengejar putra nya langit yang sudah berlari di depan nya sambil membawa helem motor balap nya menuju perkiraan

''Langit kamu tidak mendengar kan mama,'' teriak Amara lagi

''Langit dengar mah,'' langit menjawab cuek teriakan mama nya

''Ya kalau dengar kenapa kamu tidak berhenti kamu sudah tau kan kalau sebentar lagi keluarga om pram akan datang bersama putri nya Marsha,'' terang Amara menjelaskan

''Ya terus kenapa datang ya datang saja mama sama papa tinggal menemui mereka ajak makan ngobrol simpel kan,'' jawab langit masih cuek

''Tega kamu, mau sampai kapan kamu dengan hobi balapan mu ini, apa kamu tidak berpikir untuk mencari pendamping susah payah mama sama papa menghubungi om pram dan keluarga nya sekarang kamu mau mempermalukan mama sama papa,'' cerocos Amara tampak menggebu

''Ya suruh saja papa menikah lagi kenapa harus langit sih,''

''Pelaak,'' ke plakan tangan Amara yang cukup keras mendarat sempurna di pipi sang putra langit

''Mama apa apaan sih sakit tau,'' langit memegangi pipi nya yang terasa panas

''Maka nya ngomong jangan sembarangan, enak aja papa suruh menikah lagi lagian Marsha tidak akan mau menikah sama tua bangka seperti papa mu,'' kesal Amara pada putra nya sedari dari langit membantah ucapan nya

terdengar deru mesin mobil mendekat dan berhenti tepat di luar gerbang rumah, Amara segera mendelik pada putra nya

''Ayo masuk mereka sudah datang,'' tak hanya memaksa dengan ucapan Amara juga menarik telinga putra nya

''Mama apa apaan sih sakit tau,'' langit meronta mencoba melepaskan tangan sang mama dari telinga nya

''Barusan pipi sekarang telinga,'' gerutu langit kesal

''Ada apa ini,'' langit dan Amara menoleh ke sumber suara melihat siapa yang datang

''Nah ini nih penyelamat gue datang,'' seru langit melihat angkasa berdiri tak jauh dari mereka mendengar ucapan putra nya Amara mendengus kesal

''Kasa masuk lah,'' melihat angkasa hanya berdiri Amara segera berseru meminta angkasa untuk segera masuk

''Ada apa sih Tante pake jewer telinga langit segala,'' heran angkasa melihat tangan sang Tante masih bertengger di telinga sepupunya

''Kamu kayak enggak tau aja kelakuan langit, sudah tau mau ada tamu yang datang malah milih balapan liar nya,'' angkasa hanya diam tidak menanggapi berlalu masuk melewati Tante nya dan juga langit

''Kasa woi mau kemana Lo,'' teriak langit memangil sepupu nya

''mau masuk lah memang nya mau kemana,'' jawab angkasa cuek

''Ayo masuk,'' Amara menarik paksa sang putra seraya masih menjewer nya

''Iya iya tapi tangan nya lepas dulu mah sakit tau,'' langit melebar kan langkah kaki juta agar sejajar dengan sang mama

''Tante ini dari mama suruh anter kesini,'' angkasa meletak kan box berisi kue pesenan Amara

''Ini nasehatin anak nakal ini Tante akan menyusun kue ini dulu,'' Amara mendorong tubuh putra nya di kursi sofa dengan kasar dan berlalu meninggal kan nya dengan angkasa

''Ada apa sih,'' tanya angkasa meski sudah dapat menyangka pasti langit bikin ulah lagi

''Au ah mama tu, ini tuh udah bukan jaman nya siti nurbaya pakek ngejodohin segala, kesel kan gue,'' ungkap langit dengan nada malas

''Apa salah nya di lihat dulu, siapa tau Lo cocok dengan tuh cewek,'' terang angkasa seraya menjatuhkan kan bobot tubuh nya sofa

''Kenapa gak Lo aja kenapa harus gue, siapa tau Lo cocok dengan tuh cewek, Lo kan juga jomblo,''

''Sembarangan pakai nyuruh nyuruh orang yang mau mama kenalkan sama anak nya om pram itu kamu langit, bukan angkasa,'' sela Amara dengan suara nya yang cempreng

''Pah..! papa tuh kenapa sih dari tadi diam saja lihat ini putra mu nasehatin dong gimana sih,'' kesal Amara melihat suami nya yang baru saja turun dari lantai dua

''Ya Harus gimana lagi mah mama tau sendiri kan bukan hanya putri nya pram yang kita kenal kan sama langit putra nakal mu itu selalu saja menolak dengan berbagai alasan,'' ungkap Wijaya santai menanggapi

''Yang tegas dong pah jangan di manja terus jadi gini kan nakal,'' kesal Amara tak terima

''Langit yang nakal papa juga yang kena,'' pria paruh baya itu menghela nafas kasar

''Kasa gimana kesepakatan dengan tuan Diego,'' mengalih kan pembicaraan Wijaya menyapa angkasa membahas bisnis

''Lancar om kalau gak ada halangan bulan depan proyek segera di mulai,'' jawab angkasa santai

''Tuh langit contoh lah angkasa, kamu tuh anak satu satu nya siapa lagi kalau bukan kamu yang meneruskan perusahaan papa mu, kasa sudah sudah punya perusahaan nya sendiri lalu kamu perusahaan tingal teruskan saja kamu masih gak mau, terus mau jadi apa kamu dengan hobi motor mu itu, berhentilah langit mama sudah capek mama semakin tua pengen nya di rumah menikmati hari tua dengan cucu,''

Langit memutar bola mata nya jengah mendengar cerocosan sang mama selalu saja seperti itu, berbeda dengan sang papa yang tidak pernah protes apapun yang langit lakukan

Tak lama terdengar deru mobil berhenti satpam membuka pintu gerbang lebar lebar Amara sudah bersiap menyambut tamu nya itu dengan sang suami tentu nya sedang angkasa dan langit pindah tempat ngobrol di teras samping rumah nya

''Gua tuh malas tau mama tuh selalu saja kek gini,'' kesal angkasa malas untuk menemui tamu sang mama pasal nya apa ada udang di balik batu pertemuan itu bermaksud untuk mengenal kan langit dengan putri teman mama nya

''kali ini gua gak bisa bantu Lo, ini masalah keluarga Lo kalau gue jadi Lo apa salah nya di coba siapa tau cocok,''

Kembali angkasa meminta langit mencoba menerima perkenalan ini

''Mana bisa begitu gua punya kriteria sendiri tidak dengan modelan cewek manja kek gitu,''

Angan langit jauh menembus Awang Awang mengingat pertemuannya dengan seorang gadis berhijab bernama alisha pertemuan pertama yang mengesankan kan langit hampir saja menabrak alisha kala itu, gadis itu marah marah namun langit hanya diam terpesona akan sosok alisha

''Emang Lo sudah ada calon seperti kriteria yang Lo maksud,'' tanya langit penuh selidik

''Dia berhijab taat agama bicara nya tegas tapi juga sangat lembut tidak manja,'' jelas langit mengingat betapa susah nya mendekati alisha hanya untuk sekedar mendapat kan nomor telpon nya justru itu menjadi tantangan tersendiri untuk langit,

''Emang tu cewek mau sama Lo yang modelan berandalan hobi balapan,'' angkasa melirik langit seraya mengingat kan

''Nah tuh dia gue butuh cewek modelan begitu, alim taat agama siapa tau bisa ngerubah gue yang berandalan ini,''

Mendengar cerita langit angan angkasa juga jauh menerawang mengingat seorang gadis manis berhijab yang pernah menolong nya satu tahun lalu, rasa nya cinta tumbuh pada pandangan pertama muncul di hati Angkasa

Terpopuler

Comments

Heny

Heny

Mrk mencintai gadis yg sm

2025-05-05

1

Maulana ya_Rohman

Maulana ya_Rohman

mampir di sini thor

2025-05-18

0

lihat semua
Episodes
1 love at first sight"
2 pergi
3 mau ya sha
4 meminta saran
5 Omelan mama
6 Ta'aruf
7 kedatangan marsha
8 tidak mengusir
9 makan bersama
10 kekuatiran Naira
11 ke kantor Angkasa
12 kabar bahagia
13 menolak percaya
14 hari pertama
15 persiapan
16 melmar
17 musibah membawa berkah
18 permintaan langit
19 gaun pilihan
20 dejavu
21 setuju
22 campur aduk
23 sakit kepala
24 tidak nyaman
25 kecewa
26 POV 1
27 Angkasa pov 2
28 sikap dingin Angkasa
29 kembali bertingkah
30 masalah hati
31 kebetulan macam apa ini
32 dilema
33 ikhlas
34 rumah sakit
35 figuran
36 diagnosa
37 kenyataan macam apa ini
38 penjelasan satria
39 bukan barang
40 Alasan
41 pengobatan
42 berdebat
43 petir di panas terik
44 tak lagi sama
45 nama nya karin
46 menikahi nya
47 pesimis
48 Imam Untuk Alisha
49 permintaan langit
50 seumur hidup itu lama,
51 sky
52 antara bahagia dan sedih
53 cangggung
54 kabar duka
55 merahasiakan dari Alisha
56 pagi yang indah
57 belanja
58 banyak tanya
59 bahasa planet
60 sedang berusaha
61 melanjut kan hidup
62 merasa bersalah
63 dramatis
64 sepiring berdua
65 tersedak
66 pillow talk
67 bukan pillow talk biasa
68 kita bukan masa lalu
69 anak tak berdosa
70 pasca banjir
71 jomblo akut
72 ungkapan cinta Angkasa
73 juragan sawah
74 lega
75 dia istri ku
76 bukan malam pertama
77 suhu bukan cupu
78 kekesalan Alisha
79 masih menduga
80 hamil
81 karma is real
82 mendadak resepsi
83 nasi tempong
84 mitos
85 Arundhati
86 part extra
87 extra part
88 extra part
89 tamat
Episodes

Updated 89 Episodes

1
love at first sight"
2
pergi
3
mau ya sha
4
meminta saran
5
Omelan mama
6
Ta'aruf
7
kedatangan marsha
8
tidak mengusir
9
makan bersama
10
kekuatiran Naira
11
ke kantor Angkasa
12
kabar bahagia
13
menolak percaya
14
hari pertama
15
persiapan
16
melmar
17
musibah membawa berkah
18
permintaan langit
19
gaun pilihan
20
dejavu
21
setuju
22
campur aduk
23
sakit kepala
24
tidak nyaman
25
kecewa
26
POV 1
27
Angkasa pov 2
28
sikap dingin Angkasa
29
kembali bertingkah
30
masalah hati
31
kebetulan macam apa ini
32
dilema
33
ikhlas
34
rumah sakit
35
figuran
36
diagnosa
37
kenyataan macam apa ini
38
penjelasan satria
39
bukan barang
40
Alasan
41
pengobatan
42
berdebat
43
petir di panas terik
44
tak lagi sama
45
nama nya karin
46
menikahi nya
47
pesimis
48
Imam Untuk Alisha
49
permintaan langit
50
seumur hidup itu lama,
51
sky
52
antara bahagia dan sedih
53
cangggung
54
kabar duka
55
merahasiakan dari Alisha
56
pagi yang indah
57
belanja
58
banyak tanya
59
bahasa planet
60
sedang berusaha
61
melanjut kan hidup
62
merasa bersalah
63
dramatis
64
sepiring berdua
65
tersedak
66
pillow talk
67
bukan pillow talk biasa
68
kita bukan masa lalu
69
anak tak berdosa
70
pasca banjir
71
jomblo akut
72
ungkapan cinta Angkasa
73
juragan sawah
74
lega
75
dia istri ku
76
bukan malam pertama
77
suhu bukan cupu
78
kekesalan Alisha
79
masih menduga
80
hamil
81
karma is real
82
mendadak resepsi
83
nasi tempong
84
mitos
85
Arundhati
86
part extra
87
extra part
88
extra part
89
tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!