NovelToon NovelToon

Cinta Di Atas Menara (Pencuri Hati Pria Lumpuh)

CDAM : 1

Andara hendak membuka pintu apartemen sahabatnya ( Vania) . Karena mereka sudah lama bersahabat bahkan sangat akrab dan tidak ada rahasia di antara mereka. Jadi sandi kunci apartemen sudah saling hafal dan seperti rumah sendiri.

Andara menekan nomor sandi dan

Ceklek

Dara pun berhasil masuk dan melepaskan penat di apartemen sahabatnya setelah seharian bekerja di kios bunga miliknya.

Saat itu Andara mulai merebahkan tubuhnya di atas sofa, tiba tiba sesuatu yang aneh mengejutkannya.

Sebuah suara desahan, lenguhan dan erangan jadi satu dan berasal dari dalam kamar sahabatnya itu.

Perlahan Andara berjalan mendekati kamar tersebut dan kebetulan pintunya tidak tertutup sempurna, membuatnya melihat sahabatnya berada di bawah tubuh seorang laki laki yang juga tidak asing baginya.

Vania nampak terengah engah dengan keringat bercucuran. Andara membulatkan matanya seakan tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, begitu juga Vania yang kaget dengan kehadiran Andara di sana.

"Astaghfirullah, Vania! apa yang kamu lakukan, dosa tahu! "

Vania mulai panik dan meminta Bayu untuk menunduk serta membenamkan wajahnya di dadanya agar Andara tidak melihatnya.

"Andara! " teriak Vania di sela sela desahannya.

Andara menggeleng perlahan kemudian menutup pintunya rapat rapat, pikirannya menjadi kacau dan alih alih mau istirahat hatinya menjadi tidak tenang.

Dengan muka masam Andara pun kembali duduk di sofa dan dengan terpaksa menunggu sahabatnya itu menyelesaikan kegiatannya sambil menata hatinya.

" Sial bener sih hari ini, kios lagi sepi, eh malah sekarang lihat orang lagi mesum. Eh tapi ngomong ngomong Vania kan gak pernah cerita punya pacar kok bisa bisanya sekarang malah berzina di siang bolong, sama siapa ya?

Masa iya mau ngintip lagi, ah ogah ah, ehm jadi penasaran sama pacarnya Vania " Gumam Andara sendirian di sofa sambil nyemil kacang goreng yang dia temukan di dalam kulkas sahabatnya itu.

Perlahan Andara merebahkan tubuhnya dan dia kembali terperanjat melihat sepatu laki laki yang dia kenal dan tas rangsel yang juga tidak asing.

"Hah, ini, sepatu ini seperti punya, ah gak mungkin, tas rangsel ini" Gumam Andara sendiri sambil terus memperhatikan sepatu kulit laki laki dan tas rangsel yang tergeletak di samping sofa.

Ceklek

Vania keluar dari kamarnya dengan selimut dililitkan di tubuhnya.

"Dar, sorry ya aku aku aku".

Andara pun menoleh dengan tatapan tajam bak singa yang kelaparan " Tapi Vania, apa kamu tidak takut dosa! memangnya kamu sudah melakukannya berapa kali! Apa pemuda ini yang kamu bilang orang pertama yang tidur dengan mu! Vania kalau memang sudah sama sama cinta dan umur juga sudah matang kenapa gak nikah aja sih! ".

Andara nerocos seperti lokomotif kelas ekonomi tanpa jeda.

Vania hanya menggaruk garuk kepalanya yang tidak gatal sambil tangan satunya memegangi selimutnya.

" Sekarang aku akan bilang sama pacarmu itu agar secepatnya menikahimu". Andara berniat bangkit dari duduknya namun ditahan oleh Vania.

Vania melotot tajam dan menarik tangan sahabatnya itu " Ja jangan Dar, di dia pemalu apalagi dia belum memakai baju".

"Terus".

Vania segera mengambil kemeja dan celana milik Bayu yang tergeletak sembarangan di lantai. Dan lagi lagi Andara terdiam melihat baju laki laki itu seperti milik kekasihnya.

" Tidak mungkin mas Bayu menghianatiku dengan sahabat baikku sendiri " Batin Andara mulai berkecamuk yang masih belum menyadari adanya perselingkuhan du antara mereka .

Kemudian Andara mengambil ponselnya di atas meja menghubungi Bayu ( kekasihnya) untuk memastikannya, tapi tidak ada jawaban.

Sedangkan di dalam kamar, Bayu yang sedang memakai pakaiannya mulai panik melihat kekasihnya menghubunginya.

"Van, Dara telp aduh bagaimana ini? " Bayu nampak gelisah untungnya tadi sebelum ke apartemen Vania sempat mengubah peraturan menjadi silent jadi Andara tidak akan mendengar suara nada deringnya.

Vania yang sedang merapikan rambutnya pun menoleh sambil memberikan kode untuk mengecilkan suaranya " st Pelan dong , kamu mau kita ketahuan! ".

Bayu pun menggeleng perlahan.

" Makanya jangan keras keras bicaranya kamar ini belum aku pasang peredam suara ".

" Ya makanya buruan pasang".

Vania mengernyitkan keningnya " Pasang, pasang mahal tau! ".

Sedangkan di luar kamar, Andara mulai curiga tapi tetap berpikir positif.

Ceklek

Vania keluar dari kamarnya dengan baju rapi dan rambutnya yang masih basah kemudian duduk di samping Dara yang nampak gelisah.

" Ada apa Dar? "

" Van, sepatu itu seperti punya".

"Punya Bayu, ya elah Andara, model seperti ini banyak tau. ehm kapan hari aku juga membelikan sepatu untuk pacarku, ya kita kan sahabat jadi milik pacarmu bisa kan samaan dengan pacarku" Vania mulai beralasan kemudian mendorong sepatu itu dengan kakinya ke kolong meja sambil mengelus dadanya.

Andara mencoba percaya dengan Jawaban sahabatnya itu tapi tas rangsel itu membuatnya kembali curiga kemudian meraihnya tapi secepat kilat Vania mengambilnya lebih dulu.

" Dara kamu pasti lapar, yuk kita beli nasi goreng cumi yang lagi viral itu, em terus kita kunjungi apartemennya Bayu agar kamu yakin kalau barang barang ini memang bukan miliknya, tapi kamu tidak curiga padaku kan? " Vania menatap lekat mata satu di depannya.

Andara tertawa lepas " Hahahaha ya enggaklah, kamu kan sahabatku dari dulu, mana mungkin aku curiga kepadamu, ya udah yuk keburu Magrib ".

Vania pun merasa lega dan segera menggandeng tangan Andara kemudian melangkah bersama sama meninggalkan apartemennya menuju rumah makan yang berada di belakang apartemen.

( Vania memang sengaja mengajak Andara mencari makan di belakang apartemen agar tidak melihat mobil Bayu yang hendak keluar dari apartemen) .

" Dar, aku ke toilet dulu ya" Ucap Vania pamit ke toilet .

Setelah menunggu hampir 25 menit Dara jenuh dan berniat menyusul sahabatnya itu ke toilet. Saat melangkah sambil memasukkan ponselnya ke dalam tas, tanpa sengaja Dara bertabrakan dengan seorang pemuda yang berada di kursi roda.

Bruks

"Maaf tuan"

Pemuda itu diam tak bergeming, tatapannya dingin dan menakutkan.

" Anda tidak apa apa? " Tanya Dara sambil mencoba membersihkan kaki lumpuh yang berada di kursi roda itu, tapi tangan pemuda itu menangkisnya dengan kasar " Tidak perlu".

Dara menghela nafas dengan berat " Hemmm ganteng sih tapi kasar, dasar tidak berguna! ".

Mendengar kata kata kasar dari Dara, pemuda itu menjadi geram dan mengepalkan tangannya.

" Kamu! ".

" Apa! tidak terima! hhh terus kamu bisa apa tuan! " Enek Dara yang membuat pemuda itu semakin emosi.

"Heh nona, anda tahu siapa dia! dia adalah" Belum selesai bicara pemuda itu menarik tangan pengawalnya agar tidak memberitahu identitasnya.

Dara mengernyitkan keningnya dan menatap tajam pemuda itu " Dia pasti pecundang yang hanya bisa menerima kekalahan" Dan setelah menyelesaikan ucapannya Dara melangkah pergi .

Pemuda itupun terdiam dan tertunduk " Gadis itu benar, aku hanyalah pecundang".

" Bos, anda baik baik saja" Tanya sang pengawal.

" Ehm, ayo kita pergi" Jawabnya mengajak pengawalnya pergi.

CDAM: 2

" Dara, kamu dari mana saja? "Tanya Vania setelah dari toilet.

" Dari, tidak dari mana mana, ya udahlah yuk kita pergi, kamu bilang kita akan ke apartemen mas Bayu, ayo Vania buruan" Dara menyeret tangan Vania untuk segera pergi dari tempat itu.

Di sepanjang perjalanan Dara terlihat diam tidak seperti biasanya membuat Vania bertanya " Andara? kamu kenapa? apakah semua baik baik saja? ".

" Em iya Vania aku baik baik saja"

"Tapi kok aku lihatnya kamu seperti memiliki masalah, ada yang kamu sembunyikan ya? "

Andara menarik nafas dengan berat kemudian merebahkan kepalanya di sandaran mobil " Hms, aku tadi bertemu dengan seorang pemuda lumpuh dan mengatainya pecundang, tidak berguna, apa dia gak papa ya Van? aku nyesel sih dia pasti terluka karena melihat kondisinya yang cacat".

" Kamu sih Dar, kebiasaan nerocos yang tidak terkendali, ya pastinya dia terluka dong secara dia lumpuh pastinya hidupnya bergantung pada orang lain, makanya lain kali itu kalau bicara dipikir dulu jadi tidak melukai perasaan orang lain" Jawab Vania.

Dara menghela nafasnya dengan berat.

Cekik

Tak butuh waktu lama mereka pun tiba di apartemen megah yang tinggi dan mewah dengan dua tower menara yang menjulang.

" Vania, kamu ikut masuk atau di sini saja? " Ucap Dara dengan senyum mengembang karena sudah hampir seminggu tidak menemui kekasihnya.

Vania memasang senyum lucunya dan menggeleng perlahan " Ntar kamu kangen kangenan sama Bayu aku jadi obat nyamuk dong, enggak lah aku balik saja ".

" Ya udah makasih ya, o iya nanti kita dobel date ya biar antara pacarku dan pacarmu bisa akrab seperti kita" Bisik Dara yang membuat Vania tersedak tiba tiba.

uhuk uhuk

"Kamu kenapa sih Van, perasaan gak makan apa apa deh, heran"

"Oke oke bisa diatur aku pamit ya bye" Vania melajukan mobilnya tanpa menoleh lagi.

Andara menghela nafas tanpa curiga kemudian melangkah menyusuri lobi untuk sampai di tempat kekasihnya.

Apartemen milik Bayu terbilang berkelas dan mewah, cicilannya saja dua kali lipat milik Andara dan itupun Andara selalu membantu membayar setengahnya setiap bulan.

Ceklek

" Mas! Mas Bayu, oh kamu lagi mandi? kok tumben mas jam segini mandi? "Andara terdiam sejenak karena Bayu tidak menyahutnya tapi dia cuek saja dan melepaskan jaket serta tasnya kemudian mengambil peralatan makan di dapur untuk menyiapkan makan malamnya bersama kekasih tercinta.

Ceklek

Bayu pun keluar dari kamar mandi dengan rambut basah, tubuh masih penuh dengan tetesan air dan handuk yang hanya sebatas pusar menambah keseksiannya semakin nyata terlihat.

"Ehm ahm " Andara tidak bisa berkata apa apa selain bengong dan hampir saja menetes air liurnya melihat kekasihnya yang ternyata sangat tampan dan seksi.

Bayu menghela nafas dan berjalan ke arah Andara kemudian mengusap wajah kekasihnya itu dengan tangannya yang masih basah.

" Seperti baru lihat saja" Gumam Bayu setelah mengusap wajah Dara dan pergi mengambil baju ganti di lemarinya.

"Au, mas apaan sih? "

Bayu terkekeh dan memakai kaos serta boxernya tanpa merasa malu justru Andara yang langsung menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya begitu Bayu melepaskan handuknya.

" Duh punya pacar kok gak tau malu, ada gadis di sini eh main buka buka saja seenaknya, bisa tercemar nih mataku" Gumam Andara yang di balas senyuman oleh Bayu.

" Udah dong sayang, ayo makan kamu bawa makanan apa perut mas sudah lapar" Ucap Bayu sambil mengusap kepala Andara.

Andara pun membuka tangannya perlahan dan melihat Bayu sudah duduk di meja makan sambil tersenyum menatapnya.

Mereka segera memulai makan malamnya dengan berbagai cerita dan candaan.

Bayu menatap ketulusan di mata gadis yatim piatu itu. Di matanya Andara adalah berlian yang harus dia jaga, selain tulus, hatinya juga sangat bersih tidak pernah sedikitpun berprasangka buruk terhadapnya.

Kemandiriannya menjadikannya gadis yang kuat dan pantang menyerah. Dengan kerja kerasnya Andara yang hanya lulusan SMA bisa mendirikan toko bunga sendiri tanpa bantuan siapapun, justru terkadang Bayu yang numpang hidup dengan uangnya.

Andara menatap Bayu dengan mengangkat kedua alisnya " Mas kenapa? ada yang dipikirkan? ".

Bayu mengerjap " Ah tidak sayang, sudah ayo habiskan makanannya dan makan yang banyak, biar cepat gede".

Andara memasang wajah cemberutnya

" Memangnya aku belum gede? ".

Bayu terkekeh " Ehem sudah sih tapi ".

" Tapi apa! "

"Tapi tapi apa ya " Goda Bayu sambil tersenyum.

Andara terus menatap Bayu penuh penekanan.

"Tapi boleh gak mas menciummu".

cup

Satu kecupan sayang mendarat di pipi Andara.

cup

Dan satu kecupan lagi di kening gadis cantik, manja dan baik hati itu.

Dengan senyuman bahagia Andara merangkul lengan kekasihnya itu " Mas, sayang gak sih sama Dara? ".

" Hmmm, ya pasti sayang dong" Jawab Bayu sambil mencubit hidung mancung Andara.

"Meskipun Andara tidak seperti kekasih kekasih yang lain? ".

" Apa maksudmu? " Bayu mulai bingung dan menatap wajah cantik kekasihnya.

" Aku dan mas Bayu tidak pernah tidur bersama selama 6 tahun pacaran, tidak seperti Vania baru beberapa bulan pacaran eh sudah main kuda kudaan saja tanpa memikirkan dosa " Ucap Andara yang mulai nerocos tanpa jeda.

mendengar penuturan polos Dara seketika itu Bayu tersedak dan membuatnya batuk batuk membuat Dara menjadi panik.

"Mas Mas kenapa aduh, minum minum mas, hati hati dong makannya" Ucap Dara sambil memijit mijit tengkuk kepala Bayu.

Bayu mulai berkeringat dingin dan merasa cemas karena cerita Dara mengenai Vania dan kekasihnya yang main kuda kudaan.

"Apa jangan jangan Dara sudah tahu kalau aku selingkuh dengan sahabatnya" Batin Bayu .

Andara yang terus memijit mijit tengkuk kepala Bayu pun mulai pegal dan duduk dengan bersandar di bahu Bayu dengan manja " Mas, sebenarnya kalau mas Bayu menginginkan diriku aku juga gak keberatan kok, toh sebentar lagi kita akan menikah kan? Oh iya menunggu cicilan apartemen lunas eh tinggal satu tahun lagi kan ya? ".

" Dara"

"Hmmm"

"Aku tidak bisa menyentuhmu, karena aku sangat menghormatimu bukan karena tidak mencintaimu, jagalah kehormatan mu ya, jangan sampai hilang sebelum kamu menyerahkannya kepada suamimu".

Andara mendongak dan menatap lekat wajah Bayu " Kan kamu calon suami aku mas".

"Iya sayang, tapi kan masih satu tahun lagi apapun bisa terjadi".

Belum selesai Bayu bicara, Andara sudah membungkamnya dengan telapak tangannya yang lembut " Mas, aku tidak mau terjadi sesuatu pada hubungan kita aku sangat mencintaimu dan aku juga percaya kamu juga mencintaiku ".

Mata Bayu mulai berkaca kaca melihat ketulusan cinta kekasih yang sudah dikhianatinya itu " Bagaimana mungkin Dara, bagaimana kalau kamu tahu semua kebenarannya, aku tidak sebaik yang kamu kira, tapi aku juga tidak mungkin meninggalkan Vania begitu saja " Batin Bayu yang mulai berkecamuk dengan rasa bersalahnya.

...to be continue .....

CDAM: 3

Dara tertidur di pelukan Bayu. Karena di luar udara sangat dingin dan malam mulai larut, Bayu meminta kekasihnya untuk menginap di apartemennya malam ini.

Bayu masih enggan untuk menggerakkan tubuhnya karena takut membangunkan Andara yang terlihat sangat lelah.

Dret

Ponsel Bayu mulai berdering dan di jam selarut ini sudah pasti Vania yang menghubunginya.

Vc:

Vania: Bay, datanglah kemari, aku tidak bisa jauh darimu.

Bayu: Vania, untuk apa pakai vc, maaf aku tidak bisa.

Vania: Hhh kamu pasti sedang bersama Andara, Bay sebenarnya dia atau aku yang kamu cintai, kamu tidak adil Bay kamu selalu ingin bersamanya tapi meminta kehangatan padaku, aku bukan boneka yang bisa kamu mainkan.

Bayu: Van, bukan itu maksudku tapi

Vania: Tapi apa, tuh kan kamu memeluknya Bay, aku saja tidak pernah kamu peluk semesra itu, setelah minta jatah padaku selalu pergi begitu saja.

"Ehhh, mas ngomong sama siapa sih mas" Andara mulai mengerjapkan matanya dan mendengarkan Bayu sedang bicara dengan seorang wanita di dalam telp.

Seketika itu Bayu mematikan panggilan Vania dan melemparkan ponselnya ke atas ranjang

" Bukan siapa siapa kok sayang, tadi itu mas mendengarkan suara radio saja".

" Oh aku kira mas Bayu selingkuh di belakangku" Ucap Andara antara sadar dan tidak kemudian kembali merebahkan kepalanya di dada Bayu untuk melanjutkan tidur cantiknya.

Keesokan harinya, Matahari mulai menampakan dirinya dan terlihat Bayu sudah rapi dengan kemeja kerjanya.

Andara pun sudah siap dengan kaos dan rok panjangnya.

" Dara, mas antar kamu ke kios ya? setelah itu baru mas berangkat kerja" Ucap Bayu.

Andara mengangguk perlahan kemudian berjalan ke arah Bayu dan memeluknya dari belakang membuat Bayu terdiam " Mas, kenapa aku takut sekali".

Bayu memutar tubuhnya sehingga tubuh mereka berhadapan kemudian mengusap lembut kepalanya " Apa yang kamu takutkan sayang? ".

" Aku takut kehilangan kamu, aku sangat mencintaimu aku tidak bisa membayangkan kalau suatu hari nahti mas benar benar meninggalkan aku" Ucap Andara berkaca kaca.

Bayu semakin merasa hatinya teriris dan rasa bersalah itu kembali menghantuinya " Sayang, aku tidak akan pernah meninggalkanmu apapun yang terjadi ".

" Janji"

Bayu pun mengangguk kemudian memeluk tubuh Andara.

"Maafkan aku Andara aku laki brengsek yang sudah menghianati cintamu'' Batin Bayu.

Andara mengedarkan pelukannya dan menatap lekat wajah Bayu dan tersenyum manja " Ayo mas kita berangkat".

Bayu pun mengangguk dan menggenggam erat tangan Andara kemudian melangkah pergi meninggalkan tempat itu.

...☘️☘️☘️...

Di perusahaan Mahendra.

" Pak, perkenalkan ini adalah karyawan baru kita namanya Bayu Purnama" Ucap Aldo sahabat dan asisten pribadi Devano Mahendra ( Putra tunggal Dimas Mahendra dan sekaligus putra mahkota yang akan mewarisi kekayaan Mahendra yang perusahaannya sudah tersebar di Asia dan Eropa).

Devan biasa dia dipanggil hanya terdiam menatap laki laki berkulit putih dan berkacamata dengan map dan tas di punggungnya.

" Kamu sudah pernah bekerja sebelumnya? "

"Sudah pak, saya pernah bekerja di perusahaan XXX sebagai manager pemasaran tapi karena adanya pengurangan karyawan saya terkena PHK " Jawab Bayu.

Devan menghela nafas " Terus apa hubunganmu dengan Vania (Vania adalah karyawan di perusahaan Mahendra sebagai sales marketing) Tanya Aldo sambil melihat lihat profil dan pengalaman kerja Bayu melalui map yang baru saja dia sodorkan.

"Kami berteman baik pak" Jawab Bayu.

Devan menatap Aldo dan memintanya untuk mencarikan posisi yang pas.

" Baik pak" Jawab Aldo.

Akhirnya Bayu diterima bekerja di perusahan paling besar dan paling berpengaruh di kota ini sebagai manager pemasaran dengan gaji dua kali lipat dari gaji yang diterima sebelumnya di perusahaan XXX

Bukan hanya Bayu, Vania pun sangat senang bisa bekerja satu kantor dengan kekasih gelapnya itu.

Karena senangnya Vania segera memberikan selamat atas perekrutannya di perusahaan Mahendra melalui pesan singkat.

Sementara itu di kios bunga milik Andara nampak rame, Dara sedikit kualahan melayani para pembeli.

" Syukurlah hari ini kios rame aku dapat uang banyak.Malam ini aku akan membuat kejutan untuk mas Bayu" Gumam Andara sebelum menutup kiosnya.

Sore itu Andara berbelanja banyak sekali sayuran, dia ingin masak untuk kekasih hatinya.

Dan tanpa sengaja bertemu dengan seorang pria yang duduk di kursi roda juga sedang berada di sana sedang memilih sayuran dan buah buahan.

Andara terus menatapnya dari ujung kaki hingga ujung kepala " Kalau dilihat lihat dia ganteng juga, tubuhnya bagus tapi sayang lumpuh, kasihan sekali" Gumamnya sendiri.

Tiba tiba sebuah semangka terlihat jatuh dari atas dan hampir mengenai si pria lumpuh itu. Demi menyelamatkan pria itu Andara mendorongnya hingga terjatuh dari kursinya.

Braks

Sebuah semangka besarpun terjatuh dan berserakan di lantai.

Mata pria itu melotot tajam, dan sekuat tenaga berusaha untuk meraih kursinya namun tidak bisa.

Andara mengulurkan tangannya hendak membantu pria itu tapi ditepisnya " Aku gak butuh bantuan mu!" Ucap pria itu yang masih belum menyadari bahwa Andara adalah wanita yang sudah mengata ngatainya tempo hari.

Andara menarik kembali tangannya dan menghela nafas dalam-dalam " Dasar pria tidak berguna, heh tuan harusnya kamu itu sadar diri kalau kamu itu perlu bantuan orang lain untuk berdiri!".

Pria itu pun semakin geram dan hanya bisa mengepalkan tangannya " Cewek sialan , jaga mulut kamu nona atau kamu akan menyesalinya.

"Hahhh menyesal untuk apa?".

" Devan, kamu gak apa apa!" Teriak Aldo ambil berlari membawa sebuah buntelan kemudian membantu Devan untuk duduk di kursinya.

Aldo menatap tajam Andara " Hei siap kamu!".

" Aku! Aku orang yang menyelamatkan dia

( menunjuk pada Devan yang enggan untuk menatapnya) .

" Apa menyelamatkan,dari apa!".

" Tuh lihat saja sendiri ( menunjuk pada bongkahan semangka yang berserakan). Lagi pula kalian para laki laki ngapain sih ke tempat ini, mau belanja sayuran ya oh jangan bilang kalian jomblo jadi tidak ada yang masakin hahahaaaa" Ucap Andara sambil mengejek.

Dev semakin emosi dan menggerakkan kursi rodanya mendekati Andara.

Bruks

"Au"

Devan sengaja menabrak gadis itu dengan kursi rodanya agar tidak banyak bicara.

Namun siapa sangka, bukannya jatuh ke lantai, Andara justru jatuh ke dalam pangkuannya dengan posisi sangat intim( Kepalanya tepat di depan belahan dada Andara).

Sejenak pandangan mereka bertemu dan saling mengunci.

" Kamu bukannya gadis tempo hari yang mengatakan aku pecundang, sekarang kamu lihat siapa yang pecundang" Bisik Devan yang sempat membuat Andara bingung " Apa maksudmu?.

Devan tersenyum miring dan meremas dada Andara yang membuat pemiliknya melotot tajam dan berteriak sekencang kencangnya.

Ahhhhh

Andara hendak menampar Devan tapi Aldo menghempaskan tangannya hingga gadis itu tersungkur jatuh di bawah kaki Devan.

Semua orang melihat padanya.

Aldo dan Devan tersenyum miring melihat Andara yang nampak syok dan kaget bercampur jadi satu. Dia masih berada di posisi semula ( bersimpuh di bawah kali Devan dengan mengatur nafasnya yang memburu)

Baru pertama kali tubuhnya disentuh laki laki.

(Meskipun hampir 6 tahun pacaran dengan Bayu tapi Bayu tidak pernah menyentuh di tempat sensitif demi menjaga kehormatannya) .

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!