BERBAGI SELIMUT

Didalam kamar mandi, si wanita itu mengguyur tubuhnya dengan air kran. Bajunya ia lepas semuanya.

Air kran terasa lebih hangat daripada air hujan dan air sungai tadi.

Tapi setelah selesai mandi, ia bingung harus pake baju apa. Masa pakai baju basah lagi?

Jaka yang diluar pun mencoba mencari ada baju ganti atau tidak di ruangan itu. Ada 1 lemari kecil yang diletakkan di salah satu sudut ruangan pondok.

Syukurlah Jaka menemukan 1 selimut kering. Tapi ia ragu ragu memberikannya kepada wanita yang belum ia ketahui namanya. Bisa bisa dia akan disalahkan lagi.

Ditengah keraguannya, tiba tiba ada suara memanggil dari kamar mandi.

"Siapapun yang diluar, apakah ada kain kering untuk bisa aku pakai? Aku sepertinya tidak bisa memakai baju basahku lagi" seru si wanita dari dalam kamar mandi.

Jaka pun mendekat. Kali ini ia gunakan untuk bisa mendapatkan nama wanita itu.

"Aku Jaka, panggil aku Jaka" serunya.

"Hmmm, iya Jaka. Bisakah kamu menemukan kain kering untuk aku pakai? Aku benar benar kedinginan saat ini" sahut si wanita yang memang suaranya terdengar seperti bergetar.

"Siapa namamu? Katakan namamu baru aku akan memberikan sesuatu yang bisa menggantikan baju basah mu sementara sampai kering" tanya Jaka.

"Namaku, Dafina. Panggil aja Fina" jawab si wanita.

"Oke, Fina. Salam kenal ya. Ini ada selimut kering, kalau kamu mau pake" ujar Jaka.

"Mau!" seru Fina, nama si wanita itu.

Lalu pintu kamar mandi terbuka sedikit, Jaka pun memberikan selimut itu.

Tak lama kemudian, Fina keluar dengan membalut tubuhnya yang hanya memakai penutup aset menggunakan selimut itu. Dressnya ia bawa untuk ia jemur di depan pondok.

"Mau kemana?" tanya Jaka melihat Fina berjalan keluar pondok dengan kesusahan.

"Mau jemur ini, biar cepat kering dan segera ku pakai kembali" jawab wanita itu.

"Sini, biar aku aja yg jemur. Kamu istirahat lah di kasur lipat itu. Kaki mu akan semakin bengkak jika dipaksa jalan" ujar Jaka.

Tanpa menolak, Fina memberikan dressnya yang sudah basah kuyup untuk dijemur pria yang baru ia kenal itu.

Jaka pun kembali masuk pondok dan langsung menuju kamar mandi membilas diri.

Byuuur!!! Byyyuuur!!

Suara air dari gayung terdengar dari kamar mandi. Jaka mandi menggunakan air di bak karena kepalanya pusing jika harus menunduk ke arah kran.

10 menit didalam kamar mandi, akhirnya Jaka keluar dengan telanjang dada. Kaosnya ia akan jemur di depan pondok juga.

Fina yang melihat tubuh atas Jaka terbuka, tidak percaya jika pria bertampang jelek baginya ini memiliki tubuh yang sehat dan bugar.

"Pria ini jelek tapi tubuhnya bagus banget" batin Fina sambil menekuk kedua lututnya dan membungkus diri menggunakan selimut.

"Maafkan. Aku tidak akan berniat aneh aneh denganmu. Baju ku juga ingin aku jemur agar kering saat beberapa jam kedepan, setidaknya tidak sangat basah untuk kugunakan kembali" ucap Jaka.

"Ya gapapa" sahut Fina berlagak cuek agar tidak dikira tertarik dengan perut sixpack milik pria dihadapannya ini.

"Bagaimana cara kita pulang, Jak? Aku ingin pulang" lanjutnya tak lama kemudian.

"Pulang kemana? Apakah kamu saudara dari keluarga Pak RT?" tanya Jaka penasaran.

"Aku anak Pak Pardi yang kedua. Aku pulang tanpa kabar karena ingin ngasih kejutan sama ayah ibu dan kakakku, tapi ternyata kejadian sangat buruk menimpaku ketika pulang. Hujan badai terus hanyut di sungai lagi" jawab Fina sambil curcol.

"Waaah, kamu begitu berubah yaa dari foto SMP yang dipajang dirumah Pak RT" sahut Jaka.

"Loh? Kamu kenal ayahku? Kamu juga masuk rumah orang tuaku?" tanya Fina tak percaya.

"Aku sekarang jadi anggota petani di kampung dan sering ngobrol sama Pak RT" jawab Jaka jujur.

Ia duduk didepan pintu.

Hari semakin gelap karena jam sudah menujukkan jam 5 sore meskipun keduanya tidak bisa melihat jam saat ini, tapi matahari memang semakin tenggelam.

Tidak ada lampu di pondok itu, hanya ada 1 ublik yang bisa Jaka temukan dan nyalakan.

*ublik

Lama kelamaan, tanpa ada percakapan lagi, Fina mulai tertidur di kasur lipat sedangkan Jaka tidur sambil bersandar di dinding pondok depan pintu.

Jaka mulai kedinginan dan mengigil saat angin dari luar pondok berhembus ke dalam ruangan mengenai tubuhnya yang tidak memakai baju.

"Astaga!! Dingin...dinginnyaaa" gumam Jaka sambil tetap memejamkan mata.

Fina bisa mendengar suara bergetar dari bibir pria yang bersamanya ini, mendudukan dirinya kembali sambil melihat kondisi Jaka dari kejauhan.

"Jaka, kamu gapapa? Kamu kedinginan?" tanyanya mulai khawatir.

Kedua mata Jaka terbuka saat mendengar suara Fina.

"Hmmm.... biarkan saja....setelah ini akan panas" jawab Jaka dengan bibirnya yang sudah membiru. Tangan kakinya terasa kaku kedinginan.

Fina pun merasa kasihan dengan pria itu. Bukan berarti dirinya ingin berbagi selimut dengan Jaka sukarela, namun rasa kemanusiaan lebih ingin membantu pria itu agar tidak kedinginan dan dia bisa tidur lagi dengan nyenyak.

"Tutup pintunya, aku sudah tidak takut lagi sama kamu, Jaka. Kita sudah kenal. Anginnya semakin kencang saat hari semakin malam" ujar Fina.

Tanpa bersuara Jaka menutup pintu pondok dan hawa ruangan itu berangsung menghangat.

"Kepalamu masih pusing?" tanya Fina.

"Hmm lumayan...tidak...masalah" jawab Jaka yang masih saja mengigil.

Melihat wajah pria itu semakin pucat dari redupnya lampu ublik, Fina pun memastikan keadaan Jaka.

"Badanmu terasa mulai demam nggak?" tanya Fina lagi.

"Sepertinyaaa...aku butuh segera pulang" jawab Jaka sambil menekuk kedua lututnya.

Fina benar benar sudah tak tega dengan pria itu.

Ia pun menawarkan sesuatu yang Jaka tak pernah duga.

"Kesinilah, kita akan berbagi selimut. Tapi celana panjangmu lepaslah, karena aku tidak ingin kasur lipat dan selimutnya semakin basah" ucap Fina.

Jaka yang semula menggigil dan menggertakan giginya jadi diam dan menatap wanita dihadapannya ini dengan serius.

"Kamu serius?" tanya Jaka memastikan.

"Ya serius. Daripada aku menjadi tersangka jika kamu tidak sadarkan diri karena kedinginan" jawab Fina.

"Apa kamu tidak takut aku apa apain? Sebagai wanita dewasa kamu pasti tau apa yang dipikirkan pria dewasa sepertiku saat melihat wanita sepertimu" pancing Jaka.

"Ya karena kita sama sama dewasa, aku tidak takut untuk berbagi selimut demi keselamatan bersama. Lagipula, di Australia berbagi selimut di ranjang yang sama sudah dilakukan banyak orang dewasa" sahut Fina membuat Jaka terkejut.

"oh pantas saja gayanya seperti wanita luar, ternyata dia dari Australia" batin Jaka.

Karena sudah ditawari, Jaka pun berdiri dan melepaskan celana panjang yang masih basah itu.

Fina memalingkan wajahnya agar tidak melihat Jaka hanya memakai celana boxer saja. Jaka pun duduk disamping wanita itu saat Fina memberikan ruang kosong disebelahnya.

Episodes
1 JAKARTA KE KOTA BATU
2 MEMULAI PENYAMARAN
3 WANITA SOMBONG
4 HANYUT KE SUNGAI
5 BERBAGI SELIMUT
6 KEPERGOK WARGA
7 SYOK BERAT
8 HARUS MENIKAH
9 LAMARAN KILAT
10 SAH DINIKAHKAN
11 SARAPAN BERSAMA
12 AROMA PARFUM MAHAL
13 WAJAN GOSONG
14 OMELET BUATAN SUAMI
15 BERTEMU TIDAK KENAL
16 JUJUR SUDAH MENIKAH
17 TIDUR SERANJANG
18 PERTAHANAN KUAT
19 GOSIP
20 AROMA YANG SAMA
21 KETEMU MANTU
22 KEBAIKAN WANITA INCARAN
23 HAMPIR POLOS
24 PERANG DINGIN MENCAIR
25 FIRST KISS SUAMI ISTRI
26 MALAM PERTAMA USAI SEBULAN SAH!
27 TIDAK INGIN CERAI
28 MASIH PANAS
29 BANGGA JADI PEBINOR
30 MULAI PERHATIAN
31 KEHILANGAN NENEK
32 MENAFKAHI ISTRI
33 KEBINGUNGAN
34 CERAIKAN AKU
35 IBU MERTUA DATANG
36 KETAUAN
37 SURAT MAAF
38 SARAN AYAH MERTUA
39 MANAGER KEPO
40 BERTEMU DI RESTORAN
41 PELAKOR MUNCUL
42 MAKAN MALAM JEBAKAN
43 MAU ENAK SENDIRI
44 DUGAAN KEHAMILAN SIMPATIK
45 1 SYARAT
46 AKU TRENO KARO KOWE
47 YES, ISTRIKU HAMIL!
48 PENGUMUMAN SUDAH MENIKAH!
49 2 KANTUNG JANIN
50 MENIKAH ULANG
51 MEMENUHI KEINGINAN MERTUA
52 DIKEPUNG DI JALAN SEPI
53 SEMAKIN WASPADA
54 SUAMI SUPPORT ISTRI
55 MAKAN MALAM DI RUMAH MERTUA
56 PENGAJUAN RESIGN
57 TERLALU LELAH
58 PECAH KETUBAN
59 KERAS KEPALA
60 KELAHIRAN PREMATUR
61 BAYI DALAM INKUBATOR
62 RASA BARU
63 ANAK MANTAN KEKASIH
64 SEKELUARGA MENGHILANG
65 KELUARGA SALING MELENGKAPI
Episodes

Updated 65 Episodes

1
JAKARTA KE KOTA BATU
2
MEMULAI PENYAMARAN
3
WANITA SOMBONG
4
HANYUT KE SUNGAI
5
BERBAGI SELIMUT
6
KEPERGOK WARGA
7
SYOK BERAT
8
HARUS MENIKAH
9
LAMARAN KILAT
10
SAH DINIKAHKAN
11
SARAPAN BERSAMA
12
AROMA PARFUM MAHAL
13
WAJAN GOSONG
14
OMELET BUATAN SUAMI
15
BERTEMU TIDAK KENAL
16
JUJUR SUDAH MENIKAH
17
TIDUR SERANJANG
18
PERTAHANAN KUAT
19
GOSIP
20
AROMA YANG SAMA
21
KETEMU MANTU
22
KEBAIKAN WANITA INCARAN
23
HAMPIR POLOS
24
PERANG DINGIN MENCAIR
25
FIRST KISS SUAMI ISTRI
26
MALAM PERTAMA USAI SEBULAN SAH!
27
TIDAK INGIN CERAI
28
MASIH PANAS
29
BANGGA JADI PEBINOR
30
MULAI PERHATIAN
31
KEHILANGAN NENEK
32
MENAFKAHI ISTRI
33
KEBINGUNGAN
34
CERAIKAN AKU
35
IBU MERTUA DATANG
36
KETAUAN
37
SURAT MAAF
38
SARAN AYAH MERTUA
39
MANAGER KEPO
40
BERTEMU DI RESTORAN
41
PELAKOR MUNCUL
42
MAKAN MALAM JEBAKAN
43
MAU ENAK SENDIRI
44
DUGAAN KEHAMILAN SIMPATIK
45
1 SYARAT
46
AKU TRENO KARO KOWE
47
YES, ISTRIKU HAMIL!
48
PENGUMUMAN SUDAH MENIKAH!
49
2 KANTUNG JANIN
50
MENIKAH ULANG
51
MEMENUHI KEINGINAN MERTUA
52
DIKEPUNG DI JALAN SEPI
53
SEMAKIN WASPADA
54
SUAMI SUPPORT ISTRI
55
MAKAN MALAM DI RUMAH MERTUA
56
PENGAJUAN RESIGN
57
TERLALU LELAH
58
PECAH KETUBAN
59
KERAS KEPALA
60
KELAHIRAN PREMATUR
61
BAYI DALAM INKUBATOR
62
RASA BARU
63
ANAK MANTAN KEKASIH
64
SEKELUARGA MENGHILANG
65
KELUARGA SALING MELENGKAPI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!