V dan panglima Jeon yang melihat seseorang pria dari balik pohon yang mengerang kesakitan di bagian betis kakinya, yang terkena anak panah milik V menangis akibat luka yang di sebabkan tusukan anak panah yang sudah di beri racun alami oleh V.
Panglima Jeon
"Manusia?"
Pangeran Jeon V
"Ya jelas dia manusia panglima, mana ada hantu!" jawab kesal V
Panglima Jeon
"Bukan begitu pangeran, sebelumnya tidak ada yang berani memasuki kawasan hutan milik keluarga Jeon selain kita berdua?"
Pangeran Jeon V
"Kau benar, sebaiknya kita bantu dia!"
Panglima Jeon
"Baik pangeran!"
V dan panglima langsung menghampiri pria itu dengan menayainya tentang luka yang di dapat oleh pria itu.
??some one?
Hiksss.... Hiksss.... Ini sangat sakit.
Pangeran Jeon V
"Permisi, apa kamu terkena anak panah milik ku?"
Tanya V pada seseorang yang sedang menundukkan kepalanya dengan wajah yang tertutup sebagian rambut panjangnya yang indah.
??some one?
"Kakiku sangat sakit!" siapa kalian....?"
Panglima Jeon
"Tenanglah kami orang baik! Jangan takut terhadap kami."
Pangeran Jeon V
"Panglima, tolong ambilkan penawar racunya!"
Panglima Jeon
"Maaf, pangeran saya lupa membawa penawar racunnya.
Pangeran Jeon V
"APA!"
??some one?
"Ahhhh, sa- sakit, sekali.
Pria itupun langsung terjatuh ke tanah dengan keadaan wajah yang masih tertutupi oleh rambut miliknya. V langsung membopong pria yang bertubuh mungil itu dengan menaruhnya di bagian pundak.
Pangeran Jeon V
"Sebaiknya kita kembali ke istanah dengan kuda saja!" pinta cepat V.
Panglima Jeon
"Baik, pangeran.
Keduanya langsung berlari menuju gubuk persinggahan di mana gubuk itu sudah menjadi tempat tinggal pangeran kedua itu di dalam hutan saat berburu liar hewan incarannya.
Kuda yang di kendalikan V berlari cukup cepat di jalanan setapa yang mereka buat, dengan perasaan kacau V terus memeluk orat pria yang sedang mengalami kritis itu dengan memeluk bagian pinggangnya dan mengikat tubuh mereka berdua di atas kuda, agar pria itu tidak terjatuh saat kuda berlari cukup cepat. Perjalanan menuju istanah memakan waktu sekitar 30 menit dengan menaiki kuda yang memiliki lari sangat cepat.
Beberapa menit kemudian V dan panglima Jeon sudah sampai di kawasan gerbang belakang kerajaan Jeon dengan perlahan V menurunkan tubuh pria itu untuk memasuki gerbang istanah dengan cara membopongnya kembali yang di ikuti panglima Jeon dari belakang.
Panglima Jeon
"Pangeran sebaiknya saya saja yang membopongnya!"
Pangeran Jeon V
"Tidak perlu, panglima sebaiknya kau siapkan saja penawar racun itu agar aku dapat mengobati luka yang aku sebabkan!" pinta V dengan suara paniknya.
Panglima Jeon
"Baik pangeran!"
Sesampainya di sebuah ruangan kecil yang ada di belakang istana khusus milik V yang di jadikan sebagai tempat pengobatan herbal miliknya.
Di letaknya pria mungil itu ke atas tempat tidur yang cukup mewah milik kerajaan, dan dengan cepat V langsung mengambil kain yang sudah di rendam ke dalam cairan khusus untuk membersihkan luka dari penyebab infeksi ataupun kuman yang menempel di betis yang terluka.
Panglima Jeon
"Pangeran, ini ramuanya!"
Pangeran Jeon V
"Terima kasih!"
perlahan" pria tampan itu membersihkan luka yang ada di kaki pria mungil itu dengan kain yang sudah di sterilkan dengan sebuah cairan khusus. Tampa berlama" lagi V langsung mengoleskan penawar racun buatanya ke kaki yang terluka akibat anak panahnya itu.
Panglima Jeon
"Sebenarnya siapa dia ini, pangeran?"
Pangeran Jeon V
"Ntahlah, aku juga tidak tau panglima.
Panglima Jeon
Apakah dia seorang yeonja?" karena rambutnya sangat indah dan tubuhnya juga sangat----
Pangeran Jeon V
"Diamlah, panglima. Sebaiknya kau kembali saja ke istana!"
Panglima Jeon
"Baiklah pangeran, jika begitu hamba mohon izin untuk kembali ke istana."
Panglima Jeon langsung berjalan keluar dari dalam ruangan khusus milik pangeran nomor dua di kerajaan Jeon itu.
Comments