Chapter 4

V dan panglima Jeon yang melihat seseorang pria dari balik pohon yang mengerang kesakitan di bagian betis kakinya, yang terkena anak panah milik V menangis akibat luka yang di sebabkan tusukan anak panah yang sudah di beri racun alami oleh V.
Panglima Jeon
Panglima Jeon
"Manusia?"
Pangeran Jeon V
Pangeran Jeon V
"Ya jelas dia manusia panglima, mana ada hantu!" jawab kesal V
Panglima Jeon
Panglima Jeon
"Bukan begitu pangeran, sebelumnya tidak ada yang berani memasuki kawasan hutan milik keluarga Jeon selain kita berdua?"
Pangeran Jeon V
Pangeran Jeon V
"Kau benar, sebaiknya kita bantu dia!"
Panglima Jeon
Panglima Jeon
"Baik pangeran!"
V dan panglima langsung menghampiri pria itu dengan menayainya tentang luka yang di dapat oleh pria itu.
??some one?
??some one?
Hiksss.... Hiksss.... Ini sangat sakit.
Pangeran Jeon V
Pangeran Jeon V
"Permisi, apa kamu terkena anak panah milik ku?"
Tanya V pada seseorang yang sedang menundukkan kepalanya dengan wajah yang tertutup sebagian rambut panjangnya yang indah.
??some one?
??some one?
"Kakiku sangat sakit!" siapa kalian....?"
Panglima Jeon
Panglima Jeon
"Tenanglah kami orang baik! Jangan takut terhadap kami."
Pangeran Jeon V
Pangeran Jeon V
"Panglima, tolong ambilkan penawar racunya!"
Panglima Jeon
Panglima Jeon
"Maaf, pangeran saya lupa membawa penawar racunnya.
Pangeran Jeon V
Pangeran Jeon V
"APA!"
??some one?
??some one?
"Ahhhh, sa- sakit, sekali.
Pria itupun langsung terjatuh ke tanah dengan keadaan wajah yang masih tertutupi oleh rambut miliknya. V langsung membopong pria yang bertubuh mungil itu dengan menaruhnya di bagian pundak.
Pangeran Jeon V
Pangeran Jeon V
"Sebaiknya kita kembali ke istanah dengan kuda saja!" pinta cepat V.
Panglima Jeon
Panglima Jeon
"Baik, pangeran.
Keduanya langsung berlari menuju gubuk persinggahan di mana gubuk itu sudah menjadi tempat tinggal pangeran kedua itu di dalam hutan saat berburu liar hewan incarannya.
Kuda yang di kendalikan V berlari cukup cepat di jalanan setapa yang mereka buat, dengan perasaan kacau V terus memeluk orat pria yang sedang mengalami kritis itu dengan memeluk bagian pinggangnya dan mengikat tubuh mereka berdua di atas kuda, agar pria itu tidak terjatuh saat kuda berlari cukup cepat. Perjalanan menuju istanah memakan waktu sekitar 30 menit dengan menaiki kuda yang memiliki lari sangat cepat.
Beberapa menit kemudian V dan panglima Jeon sudah sampai di kawasan gerbang belakang kerajaan Jeon dengan perlahan V menurunkan tubuh pria itu untuk memasuki gerbang istanah dengan cara membopongnya kembali yang di ikuti panglima Jeon dari belakang.
Panglima Jeon
Panglima Jeon
"Pangeran sebaiknya saya saja yang membopongnya!"
Pangeran Jeon V
Pangeran Jeon V
"Tidak perlu, panglima sebaiknya kau siapkan saja penawar racun itu agar aku dapat mengobati luka yang aku sebabkan!" pinta V dengan suara paniknya.
Panglima Jeon
Panglima Jeon
"Baik pangeran!"
Sesampainya di sebuah ruangan kecil yang ada di belakang istana khusus milik V yang di jadikan sebagai tempat pengobatan herbal miliknya.
Di letaknya pria mungil itu ke atas tempat tidur yang cukup mewah milik kerajaan, dan dengan cepat V langsung mengambil kain yang sudah di rendam ke dalam cairan khusus untuk membersihkan luka dari penyebab infeksi ataupun kuman yang menempel di betis yang terluka.
Panglima Jeon
Panglima Jeon
"Pangeran, ini ramuanya!"
Pangeran Jeon V
Pangeran Jeon V
"Terima kasih!"
perlahan" pria tampan itu membersihkan luka yang ada di kaki pria mungil itu dengan kain yang sudah di sterilkan dengan sebuah cairan khusus. Tampa berlama" lagi V langsung mengoleskan penawar racun buatanya ke kaki yang terluka akibat anak panahnya itu.
Panglima Jeon
Panglima Jeon
"Sebenarnya siapa dia ini, pangeran?"
Pangeran Jeon V
Pangeran Jeon V
"Ntahlah, aku juga tidak tau panglima.
Panglima Jeon
Panglima Jeon
Apakah dia seorang yeonja?" karena rambutnya sangat indah dan tubuhnya juga sangat----
Pangeran Jeon V
Pangeran Jeon V
"Diamlah, panglima. Sebaiknya kau kembali saja ke istana!"
Panglima Jeon
Panglima Jeon
"Baiklah pangeran, jika begitu hamba mohon izin untuk kembali ke istana."
Panglima Jeon langsung berjalan keluar dari dalam ruangan khusus milik pangeran nomor dua di kerajaan Jeon itu.
Like.
Komen
Hadiah
Vote
Subcribe
And Follow akun Author ya gais. Terima kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!