Kegagalan

Zoe tersenyum lebar, mencoba menyembunyikan penyamarannya. "Itu karena aku sudah lama tidak ke Meksiko, jadi aku sedikit lupa dengan wajah mereka, haha... aku merasa seperti kembali ke rumah lama."

Maverick tertawa dingin, matanya berkilauan dengan kesan curiga. "Baiklah, 'Paman' Morgan," katanya dengan nada sindiran yang halus. "Nikmati pestanya, dan jangan terlalu terpesona. Meksiko masih penuh kejutan." Dia berpaling, meninggalkan Zoe dengan rasa penasaran yang memburu.

Saat Maverick terjebak dalam pembicaraan lain, Zoe melihat kesempatan emas. Dengan langkah cepat dan hati-hati, dia menyelinap ke belakang bangunan, menjauhkan diri dari sorotan lampu dan kerumunan tamu yang riuh. Axel Von Bergen dan Axelrod River tampak sibuk menjamu tamu di pusat pesta, dan itu termasuk sebuah kesempatan bagus. Dia harus bergerak cepat sebelum Maverick menyadari dan menggagalkan rencana pencarian petunjuk Scriptum Mortis.

Saat tiba di belakang bangunan, Zoe membuka jasnya dan melempar tali ke lantai atas dengan tepat. Setelah memastikan tali kuat dan aman, dia memulai pendakian melalui tembok, menggunakan tali sebagai pegangan. Dengan gerakan cepat dan lincah, Zoe mencapai lantai tiga dan memasuki ruangan mewah dengan balkon terbuka, menawarkan pemandangan malam Meksiko yang spektakuler.

"Ugh.. Pemandangan ini sangat cantik. Jika saja aku datang kemari untuk liburan, aku akan bersantai sambil meminum kopi dengan chocoflan."

Tak punya waktu untuk menikmati pemandangan lebih lama, Zoe melangkah cepat ke dalam ruangan mewah yang luas dan menembus keheningan malam. Matanya menyapu sekeliling, menangkap setiap detail ruangan: rak buku yang menjulang tinggi, sofa empuk berwarna abu-abu, dan bar elegan. Kamar itu begitu luas sehingga Zoe merasa bingung harus memulai pencariannya dari mana. Dia mengambil napas dalam-dalam, memfokuskan pikirannya, dan memulai pencarian sistematis.

Zoe menunda pencariannya di rak buku saat mendengar suara ponsel yang berdering. Dia menoleh dan matanya tertuju pada ponsel di atas lemari kecil di samping ranjang. Dengan hati berdebar, dia mendekat dan melihat layar ponsel tersebut. Nama "Axelrod River" terpampang jelas, menandakan panggilan untuk pemilik ruangan ini. Zoe merasa waspada dan memutuskan untuk tidak menjawab panggilan tersebut.

Namun, dia merasa curiga. Kamar siapa ini sampai Axelrod River menghubungkan panggilannya? Jika di lihat dari gerak gerik River saat di aula, dia tidak mungkin tiba-tiba membuka ponsel dan menelepon ke ruangan yang jelas kosong. Setiap keluarga Bergen pasti sibuk saat ini. Tidak ada siapapun yang akan berada di kamar mereka, saat acara sudah di mulai. Lalu kenapa River menghubungi pemilik ruangan ini?

Dengan hati-hati, Zoe menjawab panggilan itu. Dia tidak bicara dan hanya mendengarkan River dalam diam. Sama halnya dengan River yang terdiam setelah panggilan tersambung.

Siapa yang berani mengambil ponselku?

Zoe terkejut saat pria itu bertanya. Dia menjauhkan ponsel itu dengan cepat dan pergi dari ruangan tersebut. Tidak di ragukan lagi, pemilik kamar itu adalah Axelrod River!

"Sial! Suaranya terdengar mengerikan."

Zoe berlari keluar melalui balkon, berpindah ke ruangan berikutnya yang berdampingan. Saat melihat CCTV terpasang di balkon selanjutnya, dia dengan cepat mengeluarkan pistol dan menembak kamera pengintai itu. Suara tembakan singkat terdengar. Dia kemudian masuk ke dalam ruangan, memulai pencarian kedua dengan hati-hati dan waspada.

Sementara itu, Axel Von Bergen yang masih berada di aula tiba-tiba mendekat ke arah Maverick. Namun, sebelum dia mengungkapkan niatnya, Maverick lebih dulu bicara. "Ada penyusup di atas. Kembalilah menjamu para tamu, dan aku yang akan mengurusnya."

Axel Von Bergen melotot, nada kejut dan marah terdengar dalam suaranya. "Apa kau serius? Bagaimana bisa ada penyusup yang berhasil masuk? Penjagaan di luar sangat ketat!"

Maverick tersenyum licik, matanya berkilauan dengan emosi yang tersembunyi. "Kali ini seorang agen dari Norwegia."

Axel Von Bergen semakin di buat terkejut. Namun, dia tidak punya banyak waktu untuk mengurusi seorang agen asing dari Norwegia itu. Dia berakhir menyerahkannya pada anak ke tiganya, Axelrod River atau Maverick.

"Aku serahkan padamu, River."

Maverick tersenyum miring dan berjalan menuju tangga. Dia naik dengan langkah cepat, tetapi bukan langsung menuju ruangan yang kini sedang di geledah oleh Zoe, melainkan berbelok ke ruang pengawas CCTV untuk memantau gerakan penyusup tersebut.

Dia sadar kamera pengintai di kamar kakak keduanya sudah di rusak. Dengan ekspresi wajah yang datar namun tampak licik, dia segera mengirimkan beberapa penjaga untuk segera memeriksa ruangan tersebut.

"Pergi ke kamar Rosa sekarang. Jika kalian tidak menemukan penyusup di manapun, hancurkan kamar itu."

Beberapa pria kekar berlari menuju kamar Rosa Von Bergen, anak kedua dari Axel Von Bergen yang kini sedang bertunangan. Sesampainya di sana, mereka menyapu seluruh ruangan, tetapi penyusup tidak terlihat. Menuruti perintah Maverick, mereka mulai menembakkan peluru ke segala arah, menghancurkan semua yang ada di dalam kamar.

Sementara itu, Zoe ternyata sudah beralih ke ruangan selanjutnya. Namun, karena terlalu panik dan gugup, dia tidak menghancurkan kamera pengintai di ruangan itu.

Maverick menatap layar monitor dengan mata tajam dan penuh curiga, memantau gerak-gerik penyusup yang gesit dan bergerak cepat di dalam ruang kerja. Senyuman licik dan mengerikan terukir di wajahnya, menunjukkan keingintahuannya yang besar dan kepuasan atas tantangan ini.

Sementara itu, Zoe berlari cepat melintasi koridor mansion, menuju perpustakaan pribadi milik Axel Von Bergen. Dia membuka pintu dan langsung menggeledah rak-rak buku, mencari jejak Scriptum Mortis. "Di mana kamu bersembunyi, Scriptum Mortis?" katanya dengan napas terengah-engah, matanya menyapu setiap judul buku dengan harapan menemukan Scriptum Mortis.

Namun, sebelum dia berhasil menyelesaikan pencariannya, sebuah tembakan mulai menyebar dari segala arah. Zoe yang panik seketika mencari jalan untuk bersembunyi.

"Sial! Bagaimana bisa mereka tahu aku ada disini?"

Dia memutuskan untuk menyerah dan keluar melalui balkon. Saat ini, dia benar-benar hanya sendirian. Tidak ada bantuan yang harus dia tunggu dari siapapun. Karena hal itu, Zoe memutuskan untuk kembali bersama Jones atau Kyle di percobaan kedua.

Saat dia berada di atas balkon, Dia melepas wignya yang mengganggu. Lalu, pintu berhasil di dobrak dan semua penjaga mulai masuk ke dalam perpustakaan. Zoe mengeluarkan pistol dan menembak mereka sambil menyiapkan diri untuk terjun ke bawah.

Zoe melompat dari lantai tiga dengan keberanian yang tak terhingga. Sambil menghadap ke atas, dia terus menembakkan senjata ke arah penjaga yang mendekat. Rambutnya yang terikat lepas, dan helai-helainya berhamburan ke segala arah, menambahkan kesan dramatis pada adegan tersebut.

Sementara itu, Maverick yang kini berada di ruang pengintaian di buat sangat terkejut. Dia mendekatkan wajahnya ke layar monitor untuk melihat lebih jelas. Namun, kebenaran itu tidak bisa di ubah. Ternyata orang yang menyamar sebagai Morgan Ryder adalah seorang perempuan.

"Pantas saja dadanya terlihat cukup besar."

Terpopuler

Comments

Lusie

Lusie

Maverick Maverick mulutmu itu loh

2025-02-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!