Ayok Dian.

Jelita terbahak bahak mendengar cerita Dian.

"dia itu sohib mereka bertiga, dari zaman awal kuliah, mbak kan kakak tingkat mereka, 1 jurusan juga, tapi Jeni suka sama pak Dika, tapi pak Dikanya cuek saja, sampai hari ini masih mengejar saja. " karena sekarang Dika sudah jadi bosnya, jadi Jelita manggil pak dong.

"kenapa pak Dika gak mau? "

"lah mana mbak tahu Dian? Mungkin bukan typenya. "

Dian menatap Jelita ragu.

"kenapa menatap begitu? "

"mbak, waktu mbak pertama kali dinas keluar kota, apa mbak di belanjain juga? " tanya Dian. Jelita mengangguk cepat.

"mereka bertiga itu sangat royal pada orang orang macam kita ini dek, mereka tahu cara menghargai kita, yang dirasa mereka berjasa pada perusahaan, padahal kita juga bekerja disini. "

Dian merasa lega.

"kenapa? Merasa aneh kalau dibelanjain? "

"i-iya mbak, gak enak saja, masih karyawan baru, sudah di beliin ini itu, aku mau nyicil potong gaji gak dibolehin sama pak Putra.

Jelita terkikik geli.

"rezeki anak solehah dek, nanti kamu akan disuruh tinggal di kompleks karyawan juga, terus, sudah dibicarakan, tapi mungkin tunggu kamu 3 bulan dulu, takutnya nanti kamu resign setelah 3 bulan. " jelas Jelita.

"kalau bosnya begitu, seumur hidup aku mau kerja sama mereka mbak Jel. " sanggah Dian cepat.

Mereka terkikik geli.

"Yan, nanti mbak boleh ikut ke kost kamu? "

"laah ngapain mbak? Kost aku kecil, sumpek, mbak gak akan betah deh. "

Jelita merengut.

"dek, tante Dian gak ngebolehin bunda ke kostnya, padahal kamu mau banget kan dek ya, kasihan kamu dek. " kata Jelita, sambil mengusap usap perutnya yang sedikit membuncit. Dian tergeragap.

"eh, iya tun, kamu sama bundamu boleh ke kost tante, entah apa tujuan bundamu itu. " Dian ikut ikutan membelai perut Jelita.

Jelita tertawa senang.

Mereka berlanjut kerja.

Ketika jam makan siang, Dian agak terlambat, dia baru mau keluar ruangan, ketika seorang ibu ibu keluar dari lift, terlihat sangat anggun dan elegan, dengan riasan terkesan seadanya, tapi tetap cantik.

Dian menundukkan kepalanya.

"maaf dek, apa Putra ada diruangannya? " tanya ibu itu.

"biasanya jam segini beliau sedang makan siang ibu, di pantry. " jawab Dian santun.

"kamu kenapa tidak makan? "

"tadi saya salat Zuhur dulu ibu, dalam ruangan saja, ibu mau menyusul pak Putra ke pantry? "

Melati terlihat takjub.

"cantik, solehah. " gumam Melati.

Ya, itu adalah Melati, ibu dari Yudika. Beliau pulang ke Indo beberapa hari ini, karena ada beberapa kontrak yang harus di tanda tangani, harus Melati, karena dia belum memberi kuasa pada Dika.

"kita bareng saja ya, kamu staff account yang baru itu ya, nama kamu siapa? " tanya Melati ramah.

"saya Dian ibu. "

Mereka berjalan menuju pantry.

"kenapa salat diruangan, kan ada tempatnya disini? " tanya Melati ramah, melihat wajah segar itu.

"ada sedikit kebocoran di sudut ruangan ibu, hingga ada air rembes, sedang di perbaiki 2 hari ini. " jawab Dian. Melati mengangguk paham.

Mereka sampai di pantry.

"loh mama, kenapa gak kasih kabar? Ayo kita makan dulu. " seru Putra demi melihat Melati. Dian mematung. Putra, Yogi dan Jeni emang memanggil mama pada Melati, dari zaman dulu lagi.. Putra dan Yogi langsung menyalimi wanita cantik itu.

"ada menu apa bu? " tanya Melati pada ibu kantin.

Dian menatap Putra dan Melati gantian, termasuk meminta penjelasan pada Jelita dengan tatapannya. Jelita hanya mengangguk kecil.

Melati sudah duduk dengan piring berisi menu lengkap. Sudah menjadi pemandangan biasa di sini, bahkan Yudistira pun kadang ikut makan bareng karyawannya di kantin ini.

"loh Dian, ayo ambil makanannya, nanti kamu telat makan lo. " tegur Melati. Dian mengangguk dan bergegas menuju meja prasmanan.

Tapi Dian mengambil tempat duduk yang agak jauh dari Melati.

"itu staff baru kalian? " tanya Melati, matanya melirik ke Dian.

"iya ma. " jawab Yogi.

"cantik, solehah, kalian memperlakukannya dengan baik? "

"pasti dong mama. "

"baiklah, mama hanya seminggu disini, semua urusan harus kelar di waktu mama disini, jadi kalian harus kerja keras ya. " pinta Melati.

"oke ma. "

"haii semuaaa, waaah lagi pada makan siang nih, boleh gabung? "

Tiba tiba Jeni datang kembali. Dan berjalan menuju ke meja Yogi, karena Yogi yang menghadap ke pintu masuk.

Putra dan Melati segera menoleh.

"eeh, mama? Astagaa, kapan mama pulang, apa kabar mbak Yucia? " tanya Jeni, yang terlihat kaget, lumayan gugup juga melihat tatapannya Melati, yang memindai penampilan Jeni dari atas sampai bawah. Jeni mengulurkan tangan pada Melati. Dan Melati menyambut biasa saja.

"kemarin mama datang, Yucia baik baik saja, kamu ada apa kesini Jen? Gak kerja kamu? " tanya Melati.

Jeni gelagapan.

"kan lagi istirahat ma. "

"kamu mau makan siang disini? "

"i-iya ma. " Jeni gugup.

"ambil sana dan segera makan, sebentar lagi jam makan siang habis, terus balik ke kantormu kembali. " titah Melati.

"iya ma. " jawab Jeni sambil ngedumel dalam hati.

Putra dan Yogi tertawa dalam hati, puas!

Jeni melewati meja Dian, dan hanya melihat sinis, tapi Dian tak peduli, dia makan dengan sangat menikmati.

Begitu Jeni selesai mengambil makan siangnya. Yogi, Putra dan Melati sudah selesai, dan berdiri balik ke ruangan Putra.

"kami duluan ya Jen. " pamit Melati.

"i-iya ma, silahkan. " jawab Jeni.

Melati berjalan diikuti oleh Putra dan Yogi.

"ayo Dian, kita kembali ke ruangan. " ajak Melati.

Dian mengangguk, lalu bergabung bersama mereka bertiga. Jelita dan Kinan menyusul kemudian, tinggal Jeni yang termenung menatap makananya.

"cewek kampung itu lagi??? " gumam Jeni kesal.

Episodes
1 Ada Apa?
2 Doa Diandra.
3 Mata Itu.
4 Elo Gembel Itu?
5 Kemeja Buat Ayah.
6 Kemana?
7 Jeni ditinggal.
8 Berapa Pak?
9 Dimana Mana Ada Kamu.
10 Ayok Dian.
11 Kamu Harus Sadar Diri.
12 Pindah
13 Apakah Yang Harus Aku Lakukan?
14 Tolong Dik.
15 Apa Kabar Dian?
16 Maafkan Ayah.
17 Kemana Dian?
18 Dian Sudah Pergi.
19 Pulanglah Nak.
20 Di-Dian?
21 Jangan Pergi Lagi, Please.
22 Entahlah.
23 Cerita Dian
24 Ayah
25 Kami Keluarga Dian.
26 Memulai.
27 Kekesalan Leni.
28 Minta Izin.
29 Ini mas..
30 Aku Ingin Pulang.
31 Leni dan Diva Pergi Umroh.
32 Selamatan Rumah Baru.
33 Menentukan Hari.
34 Aku Tak Percaya.
35 Jeni Hanya Mengingatkan 1
36 Jeni Hanya Mengingatkan 2
37 Rasain.
38 2 Bulan Lagi.
39 Ibu.. Nenek!!
40 Milik Dian.
41 Mas Serius Zan
42 Ceritalah Zana.
43 Anak Durhaka.
44 Dasar Kamu!
45 Wanto Di Tangkap
46 Lega!
47 Salah Orang.
48 Kalian Kelewatan.
49 Adi Marah
50 Zeni Pergi.
51 Adi Pergi.
52 Grup Baru.
53 Larangan Rini.
54 Hampir Saja..
55 Biasa Saja.
56 Sah!!
57 Penganten Baru 1
58 Dika dan Zana
59 Resepsi
60 Cemas.
61 Bahagia.
62 Mau Bulan Madu.
63 Panas
64 I Love You.
65 Kemarahan Adi
66 Zara Mau Pergi.
67 Kecelakaan.
68 Tolonglah Dik.
69 Dewi Ketakutan.
70 Kita Damai Saja.
71 Jaga Sikapmu.
72 Persiapan Lamaran.
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Ada Apa?
2
Doa Diandra.
3
Mata Itu.
4
Elo Gembel Itu?
5
Kemeja Buat Ayah.
6
Kemana?
7
Jeni ditinggal.
8
Berapa Pak?
9
Dimana Mana Ada Kamu.
10
Ayok Dian.
11
Kamu Harus Sadar Diri.
12
Pindah
13
Apakah Yang Harus Aku Lakukan?
14
Tolong Dik.
15
Apa Kabar Dian?
16
Maafkan Ayah.
17
Kemana Dian?
18
Dian Sudah Pergi.
19
Pulanglah Nak.
20
Di-Dian?
21
Jangan Pergi Lagi, Please.
22
Entahlah.
23
Cerita Dian
24
Ayah
25
Kami Keluarga Dian.
26
Memulai.
27
Kekesalan Leni.
28
Minta Izin.
29
Ini mas..
30
Aku Ingin Pulang.
31
Leni dan Diva Pergi Umroh.
32
Selamatan Rumah Baru.
33
Menentukan Hari.
34
Aku Tak Percaya.
35
Jeni Hanya Mengingatkan 1
36
Jeni Hanya Mengingatkan 2
37
Rasain.
38
2 Bulan Lagi.
39
Ibu.. Nenek!!
40
Milik Dian.
41
Mas Serius Zan
42
Ceritalah Zana.
43
Anak Durhaka.
44
Dasar Kamu!
45
Wanto Di Tangkap
46
Lega!
47
Salah Orang.
48
Kalian Kelewatan.
49
Adi Marah
50
Zeni Pergi.
51
Adi Pergi.
52
Grup Baru.
53
Larangan Rini.
54
Hampir Saja..
55
Biasa Saja.
56
Sah!!
57
Penganten Baru 1
58
Dika dan Zana
59
Resepsi
60
Cemas.
61
Bahagia.
62
Mau Bulan Madu.
63
Panas
64
I Love You.
65
Kemarahan Adi
66
Zara Mau Pergi.
67
Kecelakaan.
68
Tolonglah Dik.
69
Dewi Ketakutan.
70
Kita Damai Saja.
71
Jaga Sikapmu.
72
Persiapan Lamaran.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!