#2. Sebuah Misi•

#2

Beberapa bulan sebelum kejadian.

Sunyinya malam, dipecahkan dengan rentetan bunyi tembakan beruntun, saling serang dari kedua belah pihak, bahkan sesekali terdengar suara sepasang manusia berkelahi karena sudah kehabisan amunisi senjata, tapi dia memang tak terkalahkan, dia yang tercepat dan terkuat, karena itulah ia selalu menjadi pemimpin dari sebuah misi penting. 

Kali ini, D dan beberapa anak buahnya membantu pasukan khusus menyelesaikan sebuah misi rahasia, perintah penting dari atasan. Yakni membebaskan 5 orang sandera yang menjadi penentu sebuah perjanjian rahasia, jika sandera tak selamat, maka perjanjian penting 2 negara bisa gagal total. 

Segerombolan teroris itu tak menghendaki adanya peletakkan pasukan di garis batas kekuasaan mereka, karena akan menghambat pergerakan mereka melintasi perbatasan kedua negara, dan secara otomatis akan betpotensi mengurangi pemasukan mereka. Karena itulah mereka menyandera 5 orang penting dari negara tetangga tersebut, agar misi mereka tetap berjalan lancar. 

Tak mau kalah dari ancaman teroris, pemerintah menurunkan pasukan rahasia terbaiknya yang dikomandoi langsung oleh sang pemimpin terbaik. Dan D ikut diperbantukan mengingat ia adalah salah satu prajurit andalan di kesatuannya. Dan D adalah namanya ketika sedang bergabung di dalam misi rahasia negara. 

Bersama salah seorang partner terbaiknya, D terus bergerak maju, setelah merobohkan 2 orang penjaga bersenjata di pintu depan D dan R2 merangsek masuk, mengabaikan suara tembakan, lorong tempat persembunyian para sandera nampak gelap dan remang remang, hanya ada lampu kecil dengan jarak masing-masing dua meter. 

"Jalan di depan! Aku akan mengawasimu dari belakang." 

R2 mengangguk, tubuh nya berjalan lincah, namun kewaspadaan tetap yang utama, misi ini tak boleh gagal karena ini misi terakhir sang pemimpin, setelah ini D akan pensiun karena panggilan dari keluarga, yang memintanya untuk segera berhenti dari pekerjaannya saat ini sebagai seorang pemimpin pasukan khusus agen rahasia negara. 

Mereka tiba di sebuah ruangan gelap dengan jeruji besi, tanpa penjaga, kelima sandera tengah duduk lesu menunggu bantuan datang membebaskan mereka. 

Jleb 

Jleb 

Jleb

3 kali tembakan tanpa suara, melesat menghancurkan pengaman pintu, kelima sandera segera bergerak ke pintu sesuai instruksi R2, dan mereka pun bergerak kembali ke depan, kali ini D yang memimpin, menuju rute terakhir kebebasan para sandera. 

D bergerak cepat memimpin para rombongan, hanya ada satu jalur menuju pintu keluar jadi mereka kembali melalui rute semula, di tengah kesunyian dan ketegangan, tiba-tiba terdengar suara dering ponsel, masing-masing orang saling tatap, pertanda mencari-cari asal suara tersebut. 

D merogoh kantong Celananya, ia ingat 3 jam sebelumnya ia menggunakan ponselnya untuk menerima telepon dari kakak kembarnya, sesudah itu ia lupa untuk kembali mematikan daya, dan kini ia hanya bisa menarik nafas, melihat nama yang tertera di layar ponselnya, jika diangkat, kemungkinan ia bisa gagal bertugas, jika tak diangkat ia akan dapat predikat anak durhaka, karena menolak panggilan sang mommy. 

“Iya mom?” jawab D. 

R2 dan kelima sandera saling tatap, entah apa yang ada di pikiran pemimpin pasukan tersebut hingga ia menerima panggilan di tengah tengah misi menjalankan tugas. 

“Jadi kapan kamu pulang? … Mommy sudah menunggu kabar darimu sejak seminggu yang lalu! … jangan bilang kamu mangkir dari janji yah!?” sembur mommy Bella. 

“Tidak mom … aku anak mommy  yang paling baik, kan?” jawab D tak berani membalas dengan perkataan kasar, seberapapun ia kesal pada sang mommy. 

Sementara R4 tersenyum simpul, garang di lapangan ketika sedang bertugas, ternyata tak membuat sang kapten menjawab panggilan sang mommy dengan kalimat tegas, seperti ketika bicara dengan anak buahnya. Sebaliknya, D menjelma jadi anak penurut dan cenderung takut menyakiti hati wanita yang melahirkannya. 

“Ya sudah, segera pulang!!! Mommy sudah seperti Ibu tanpa anak, padahal punya 2 anak laki-laki gagah dan tampan.” Gerutuan tersebut masih Ia dengar sebelum sang mommy mengakhiri panggilan. 

D dan R2 berhasil membawa para sandera keluar dari tempat penyekapan, D tetap meminta R2 untuk memimpin barisan, dan tetap berjalan mengendap-endap. 

Tiba-tiba… 

BOOM!! 

Terjadi ledakan di ruangan yang baru saja mereka tinggalkan, membuat D dan R2 serta para sandera yang baru saja mereka selamatkan terlempar beberapa meter dari titik ledakan. 

BOOM!! 

BOOM!! 

BOOM!! 

Ponsel D kembali berbunyi, sementara ledakan terus berlangsung, tak mengherankan, karena ruangan tadi, bukan hanya tempat mengurung para sandera, tapi juga tempat menyimpan beberapa bahan peledak. 

D mengabaikan panggilan tersebut, ia menggunakan sisa-sisa tenaganya untuk merayap mencari tempat berlindung, entah bagaimana nasib R2 dan para sandera yang mereka selamatkan. Pasalnya mereka terlempar ke arah yang berlawanan. 

Ponsel D yang sesaat lalu mati kini kembali berdering, membuat D semakin kesal saja, entah siapa yang meneleponnya. 

Dan ketika sudah bersembunyi di tempat aman, D kembali membuka ponselnya, “JIKA BISA AKU AKAN MELEMPAR BOM KE TEMPATMU BERADA SAAT INI!!” teriak D tanpa bisa ditahan. 

Dor! 

Dor! 

Dor! 

Suara tembakan beruntun kembali terjadi, membuat si penelepon kembali iseng bertanya. “Waahh kamu sedang main game perang-perangan? Suaranya terdengar sangat nyata,” tanya Darren.

“Katakan padaku, kamu pakai sound system merk apa?” Daniel ikut menimpali.

“Yaakk!! Aku sedang bertugas, bukan sedang bermain!!” maki D pada kedua kakak sepupunya. Disaat ia tengah menghadapi hujan mesiu, bisa-bisanya kedua sepupunya mengatakan ia sedang bermain game perang-perangan. 

“ … “ 

Sunyi, kedua sepupunya tak berani bersuara, Kemudian D mematikan daya ponselnya, agar tak lagi menerima gangguan. 

“Sesekali aku ingin menyeret mereka ke medan perang, agar tahu bagaimana rasanya berada di tengah bahaya.” D kembali menyimpan ponselnya sambil menggerutu kesal. 

“Kapt, are You okay?” 

D menoleh, rupanya R2 menghampirinya. “Ah, syukurlah Kamu selamat, bagaimana para Sandera?” tanya D.

“Mereka selamat, Kapt, hanya seorang saja yang mengalami luka di lengan serta kakinya ketika terlempar beberapa saat yang lalu.” mendengar jawaban tersebut, D bernafas lega. 

“Ayo, kita pindahkan mereka ke tempat aman.” 

Bug! 

Belum sempat mereka bergerak menjauh, bom kembali jatuh tak jauh dari tempat D dan R2 berada.

“Menjauh, Ra!!!” Danesh berteriak keras seraya mendorong tubuh Rara menjauh dari tempatnya berdiri saat ini. Dan … 

Boooom!!! 

Ledakan keras kembali terjadi, membakar semak belukar di sekitar mereka, Danesh dan Rara kembali terlempar beberapa meter dari tempat mereka semula. 

••• 

Beberapa waktu berlalu, dan pagi ini disambut dengan berita tewasnya semua teroris, karena mereka menolak menyerah hingga detik terakhir. 

Walau banyak pasukan terluka parah, namun tak sampai ada yang meninggal, dan mereka patut berbangga karena berhasil menjalankan tugas dari atasan. 

D sendiri kembali bugar usai menerima perawatan, padahal lukanya cukup berat, namun ia bukan tipe prajurit cengeng, menderita luka-luka sudah hal biasa. Tapi tetap Danesh berprinsip, luka sekecil apapun harus diobati, karena rawan terinfeksi. Dan D tak mau itu terjadi. 

Baru saja D merapikan pakaiannya, pintu ruangannya tiba-tiba di ketuk. 

“Kapt, Ada yang ingin menemui Anda.” 

•••

Remang-remang cahaya membuat wajah dia orang itu tersamarkan, jika tidak saling mengenal, tentu siapapun tak akan tahu siapa orang yang tengah dihadapi. 

“Keadaan semakin genting, Mr. X tak bisa lagi kita anggap enteng, karena kepolisian internasional sudah mulai menargetkan untuk menangkap dirinya.”

Sementara sang pemimpin memberi arahan, si penerima mandat, berdiri dengan sikap tegas, dengan kedua tangan terlipat di belakang punggung. 

“Berapa lama kamu bisa menyelesaikan tugas ini? Aku menerjunkan agen terbaikku, karena aku sangat puas dengan kinerjamu selama ini.” 

“Saya juga belum yakin. Tapi jika melihat medan pertempuran, sepertinya waktu 2 bulan masih kurang.”

“Bagaimana jika 6 bulan, tapi pastikan kamu juga membersihkan seluruh antek-anteknya yang tersebar di Jakarta.” 

“Laksanakan!!

Terpopuler

Comments

🌺🍃yeyeeen🥀🌹☘️

🌺🍃yeyeeen🥀🌹☘️

ya ampun sabar km y Danesh punya duo sepupu yg gk ada akhlak😁
awal yg seru thor,pokoknya semangat berkarya💪

2024-12-26

1

NNPAPALE🦈🦈🦈🦈

NNPAPALE🦈🦈🦈🦈

woyyyu apalah ini lagi seru seru tegang malah ada yg ngiklan kan aku jadi ngakak dulu trus pasang wajah tegang lagi.... mirip orang stres saya ini....😬😬😬😬🤣🤣🤣🤣😬😬😬😬😬

2024-12-26

1

‎✍️⃞⃟𝑹𝑨❣️⃝⃟ᷞᶠShͮaͥsyⷦaͣ

‎✍️⃞⃟𝑹𝑨❣️⃝⃟ᷞᶠShͮaͥsyⷦaͣ

D merogoh kantong celananya, 🤣🤣 C nggak kapital kn miii😂😂😂

2025-01-25

1

lihat semua
Episodes
1 #1. PROLOG (DUA KEJADIAN BERBEDA)
2 #2. Sebuah Misi•
3 #3. Mahasiswa Baru•
4 #4. Tabrakan•
5 #5. Wanita Bergaun Merah•
6 #6. Go! Go! Gooo!!!
7 #7. Perjalanan Mengesankan•
8 #8. Aroma Yang Tak Asing•
9 #9. Mantan Kekasih•
10 #10. Rahasia Negara•
11 #11. Rumah Yang Terasa Asing•
12 #12. Siapa Namanya?•
13 #13. Madame Vivi•
14 #14. Perjalanan Mengesankan, Part 2•
15 #15. Tewas Secara Misterius•
16 #16. Kembali Buntu•
17 #17. Bukan Tempat Untuk Pacaran•
18 #18. Rupanya Karena Dia Wanita.
19 #19. Kamu Mengenal Mr. B?•
20 #20. Tak Pernah Menyesal•
21 #21. Baldi Morgan•
22 #22. Serahkan Padaku•
23 #23. Mengemudi Dengan Kecepatan Siput•
24 #24. Rupanya Dia Biang Keroknya•
25 #25. Aku Tak Butuh Dia•
26 #26. Maju Salah, Mundur Pun Salah•
27 #27. Jalanku Dan Jalanmu Berbeda•
28 #28. Ironi Menyakitkan•
29 #29. Apa Pekerjaannya?•
30 #30. Bukankah Kang Kurir Ini Kekasihmu? •
31 #31. Ada Penyusup Yang Mencuri Data•
32 #32. Laksanakan!•
33 #33. Sesal•
34 #34. Gerald Santiago•
35 #35. Si Pembuat Cherry Pil•
36 #36. Merasa Tak Berdaya•
37 #37. Aku Punya Informasi Untukmu•
38 #38. I'm Your Informan•
39 #39. Petaka Datang tanpa Diduga•
40 #40. Dia Komandan Dhera•
41 #41. Jelly Liquid, Part 1•
42 #42. Jelly Liquid, Part 2•
43 #43. Ditinggal Sendiri•
44 #44. Lupakan Kejadian Malam Itu•
45 #45. Kemarahan Gerald.
46 #46. Broken Heart, Part 1•
47 #47. Broken Heart, Part 2•
48 #48. Twinkle-Twinkle Little Star•
49 #49. Epilog•
50 NEW! NEW! NEW!
Episodes

Updated 50 Episodes

1
#1. PROLOG (DUA KEJADIAN BERBEDA)
2
#2. Sebuah Misi•
3
#3. Mahasiswa Baru•
4
#4. Tabrakan•
5
#5. Wanita Bergaun Merah•
6
#6. Go! Go! Gooo!!!
7
#7. Perjalanan Mengesankan•
8
#8. Aroma Yang Tak Asing•
9
#9. Mantan Kekasih•
10
#10. Rahasia Negara•
11
#11. Rumah Yang Terasa Asing•
12
#12. Siapa Namanya?•
13
#13. Madame Vivi•
14
#14. Perjalanan Mengesankan, Part 2•
15
#15. Tewas Secara Misterius•
16
#16. Kembali Buntu•
17
#17. Bukan Tempat Untuk Pacaran•
18
#18. Rupanya Karena Dia Wanita.
19
#19. Kamu Mengenal Mr. B?•
20
#20. Tak Pernah Menyesal•
21
#21. Baldi Morgan•
22
#22. Serahkan Padaku•
23
#23. Mengemudi Dengan Kecepatan Siput•
24
#24. Rupanya Dia Biang Keroknya•
25
#25. Aku Tak Butuh Dia•
26
#26. Maju Salah, Mundur Pun Salah•
27
#27. Jalanku Dan Jalanmu Berbeda•
28
#28. Ironi Menyakitkan•
29
#29. Apa Pekerjaannya?•
30
#30. Bukankah Kang Kurir Ini Kekasihmu? •
31
#31. Ada Penyusup Yang Mencuri Data•
32
#32. Laksanakan!•
33
#33. Sesal•
34
#34. Gerald Santiago•
35
#35. Si Pembuat Cherry Pil•
36
#36. Merasa Tak Berdaya•
37
#37. Aku Punya Informasi Untukmu•
38
#38. I'm Your Informan•
39
#39. Petaka Datang tanpa Diduga•
40
#40. Dia Komandan Dhera•
41
#41. Jelly Liquid, Part 1•
42
#42. Jelly Liquid, Part 2•
43
#43. Ditinggal Sendiri•
44
#44. Lupakan Kejadian Malam Itu•
45
#45. Kemarahan Gerald.
46
#46. Broken Heart, Part 1•
47
#47. Broken Heart, Part 2•
48
#48. Twinkle-Twinkle Little Star•
49
#49. Epilog•
50
NEW! NEW! NEW!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!