Chapter 2

"Tapi pak, kami tidak melakukan apa-apa!" Yasmin mencoba membela diri, dengan memberikan penjelasan.

Laki-laki berkumis tebal itu, menatap tajam pada Yasmin yang bersuara. " Jika tidak melakukan apa-apa! Kenapa kalian berduaan saja, di dalam gubuk?"tanyanya geram.

Yasmin seketika terdiam, apa yang dia takutkan akhirnya terjadi. keberadaannya bersama alvino di dalam gubuk, menjadi fitnah yang sangat kejam baginya.

Para warga pun, memaksa Yasmin dan alvino untuk ikut mereka, ke rumah pak RT. bagaimana pun juga mereka semua tidak mau, sampai desa mereka terkena sial, karena hanya hal yang sudah di perbuat Yasmin dan alvino.

Di samping itu Yasmin sangat kecewa, pada alvino yang hanya terdiam saja dan tidak memberikan pembelaan, sama sekali.

Dengan jalan tertatih, Yasmin mengikuti langkah para warga. hal itu pun membuat semua warga menggelengkan kepala.

"Benar-benar, anak zaman sekarang! Mainnya, kasar banget. " celetuk salah satu warga, saat melihat cara berjalan Yasmin.

"Iya benar. Bagaimana kalau sampai jadi. Belum tentu, laki-lakinya mau tanggung jawab!" seru warga lain, ikut menimpali.

"Benar, malu tuh sama jilbab!" seru yang lainnya ketus.

Yasmin mengusap dadanya, di sela langkahnya. perkataan warga, mengatakan jika dirinya adalah wanita yang tidak baik.

Sementara alvino hanya memutar bola matanya malas, saat mendengar ocehan para warga tentangnya. dia tidak menyangka, jika mereka semua berani berpendapat tanpa mencari, kebenarannya dulu.

Tidak lama kemudian, mereka pun telah sampai di rumah pak RT. kedatangan mereka pun membuat, pak RT sendiri terkejut.

"Eh... ada apa ini? Ramai-ramai, datang ke sini?" tanya pak RT heran.

"Ini pak RT, mereka berdua telah melakukan zinah, di gubuk sana. Dan kita datang kesini, untuk meminta pendapat pak RT. Sebaiknya kita apakan mereka?" tanya laki-laki berkumis tebal mewakili, semua warga.

Pak RT menekuk kedua alisnya, memperhatikan gadis yang hanya terdiam, dan menundukkan kepalanya.

"Yasmin!" panggilnya terkejut.

Mendengar pak RT memanggilnya, Yasmin pun mengangkat kepalanya dan menatapnya. "Iya pak RT. Aku Yasmin." balasnya pelan.

Pak RT pun mendekati Yasmin, yang kembali menundukkan kepalanya. "Apa yang sudah kamu lakukan,Yasmin? Apa yang di katakan mereka, benar?" tanyanya kecewa.

Yasmin dengan cepat, menggeleng. "Tidak pak RT! Apa yang mereka tuduhkan, tidak benar! Mereka sudah salah paham, dengan apa yang mereka lihat."

"Bohong pak RT! Kami lihat, dengan mata kepala sendiri! Kalau mereka sedang berduaan, di dalam gubuk. Kalau pak RT tidak percaya, lihat saja cara jalannya Yasmin!" sela warga, yang memang sangat geram.

Seketika mata pak RT menelisik penampilan Yasmin, yang sangat kacau akibat terjatuh tadi. dia pun menggelengkan kepala, melihat keadaan Yasmin.

"Kenapa, kamu sampai melakukan hal ini, Yasmin. Ibu dan bapak mu pasti kecewa, karena melihat mu sudah melakukan dosa. Jadi, mau tidak mau, kalian berdua harus segera di nikahkan." ujar pak RT, menjelaskan panjang lebar.

Tubuh Yasmin seketika mematung, saat mendengar perkataan pak RT yang akan menikahkannya, dengan alvino. jujur Yasmin belum siap, jika harus menikah muda.

Banyak hal yang ingin Yasmin lakukan, selain menikah. Apalagi jika paman dan bibinya tahu tentang hal ini, bisa-bisa mereka mengusir Yasmin dari rumah.

"Tapi pak RT..." Perkataan Yasmin terhenti, saat salah satu warga menyelanya, dengan cepat.

"Alah...! Jangan banyak alasan kamu! Jelas-jelas, kami lihat apa yang kamu lakukan sama dia." sahutnya marah, menunjuk wajah Yasmin dan alvino.

"Sudah-sudah. Jangan ribut lagi." lerai pak RT, menengahi.

Kini tatapan pak RT beralih pada Yasmin dan alvino. "Kalian berdua! Sekarang lebih baik, hubungi orang tua kalian, masing-masing. Khusus kamu Yasmin, saya yang akan memberitahu paman dan bibi mu, supaya kesini." sahutnya tegas.

Yasmin mengangguk pelan, memilih pasrah dengan semua keadaan ini.

Sementara alvino, terlihat mengotak-atik ponselnya dan segera menghubungi seseorang.

Terlihat raut wajahnya datar, setelah mengakhiri panggilannya.

"Bagaimana? Apa orang tua mu, akan ke sini?" tanya pak RT, penasaran.

Alvino yang di tanya pun, melirik sekilas. "Orang tua ku, sedang di rumah sakit. Dan Mereka, tidak bisa datang ke sini." jawabnya, acuh.

Pak RT terlihat berpikir, setelah mendengar perkataan alvino. dia pun menatap ke arah warga, yang sedang memperhatikan perbincangannya dengan alvino.

"Bagaimana, para warga? Orang tuanya, tidak bisa datang kesini?" tanya pak RT, meminta pendapat.

"Sudah pak RT, itu tidak masalah. Yang terpenting, ada wali dari pihak perempuan. Untuk saksi, biarkan kami yang menjadi, saksinya." jawab laki-laki, berkumis tegas.

Pak RT pun mengangguk paham, kemudian segera memanggil penghulu.

Yasmin dan alvino pun di suruh duduk berdampingan, dengan keadaan mereka yang sangat kacau.

Yasmin terlihat gelisah, menunggu kedatangan paman dan bibinya. dia dapat pastikan, jika mereka akan habis-habisan memarahinya.

Tak berselang lama, paman dan bibi Yasmin pun datang ke rumah pak RT, bersama dengan seorang penghulu.

Kebetulan mereka bertemu di jalan, dan memutuskan untuk sama-sama datang, kerumah pak RT.

"Yasmin...!" teriak tika marah, berkacak pinggang dengan mata, yang melotot tajam. "Dasar, anak tidak tahu diri! Berani-beraninya, kamu berbuat hal memalukan seperti ini... hah...! Mau jadi apa kamu, Yasmin...!" bentaknya marah.

Karena terlalu marah, tika pun memukul Yasmin secara brutal. Bahkan tika hampir saja melepaskan jilbab, yang di pakai oleh Yasmin.

"Kamu tidak pantas memakai, jilbab ini! Aku. juga bilang apa, kamu itu bukan perempuan baik-baik, Yasmin!" seru tika, geram.

Yasmin yang di perlakuan seperti itu, hanya terdiam dan menangis. Kata-kata tika, sangat melukai hatinya.

Paman Yasmin yang bernama Darman pun, segera menghentikan aksi tika yang semakin tidak terkendali.

"Sudah tika hentikan! Aku sudah bilang pada mu, jika Yasmin memang perempuan nakal. Sekarang, biarkan dia menikah dengan dia. Dengan begitu, kita tidak perlu lagi mengurusnya." ujar darman lembut, berusaha membujuk tika.

Yasmin seketika menatap tajam darman, yang mengatainya seorang perempuan nakal. padahal dulu darman hampir saja melecehkan Yasmin, saat tika tidak ada di rumah.

Dan untung saja, saat itu ada teman sekolah Yasmin yang menolongnya, dari darman. sehingga dirinya dapat terlepas dari cengkeraman darman, yang hampir saja merenggut mahkotanya.

Tanpa Yasmin ketahui, alvino yang berada di sampingnya memperhatikan perubahan, wajahnya. alvino dapat menebak jika sudah terjadi sesuatu pada Yasmin, setelah kepindahannya ke luar negeri.

Setelah mendengar perkataan darman, tika pun segera berhenti memukul dan memarahi Yasmin. dia pun meminta pak penghulu, untuk segera menikahkan Yasmin dan alvino.

Semua orang di sana pun setuju, dan segera memulai acara ijab kabulnya.

Pak penghulu meminta Alvino, untuk menjabat tangan darman. dia dapat melihat jika darman, adalah sosok laki-laki penggila wanita.

Apalagi Alvino dapat melihat, jika sejak tadi darman tidak melepaskan tatapannya, dari Yasmin. hatinya pun menjadi bertanya-tanya, sebenarnya hal apa yang sudah terjadi, antara mereka berdua?

"Baik, sekarang kita mulai." ucap pak penghulu tegas.

Kini matanya menatap alvino. "Nak siapa, nama mu?" tanyanya tegas.

"Alvino putra argantara." jawab alvino singkat.

Pak penghulu pun, mengangguk paham, kemudian memberikan aba-aba pada alvino.

Dengan satu tarikan nafas, alvino mengucapkan ijab kabul dengan lancar dan benar, tanpa salah sedikit pun.

"Bagaimana para saksi... Sah...?" seru pak penghulu tegas.

Terpopuler

Comments

Rokhmi Nur Hidayati

Rokhmi Nur Hidayati

sepertinya menarik ceritanya semoga

2025-01-27

0

Kazugata

Kazugata

seru nih

2025-01-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!