...[ SELAMAT MEMBACA ]...
...Di Restoran Social House, Jakarta Pusat....
Ada mobil hitam parkir di depan Restoran Social House, kemudian keluar sosok pemuda tampan dengan rambut hitam pendek, badan kurus tapi berotot, tinggi 180 cm, memakai pakaian Casual, dan membawa tas punggung. Sosok tersebut adalah Zarken yang baru saja sampai dari perjalanan yang panjang.
Zarken berjalan masuk ke dalam Restoran, dia kemudian duduk di sudut ruangan dekat jendela.
Waitress datang menanyakan apa yang mau di pesan. Zarken memesan beberapa makanan dan minuman.
Setelah Waitress pergi, Zarken mengeluarkan Laptop D-55 dan headphone Bluetooth lalu mengaktifkannya. Dia memakai headphone yang sudah tersambung ke Laptop D-55, kemudian dia bertanya ke Asisten Elena.
"Elena, sudah berapa banyak yang mendownload aplikasi Asisten Lena?" tanya Zarken.
Assiten Elena menjawab, "Sudah 405.000 orang yang sudah mendownload aplikasi Asisten Lena, Master."
405.000 orang!
Zarken terkejut dengan hasil orang yang sudah Mendownload, pantas saja isi tabungannya ada Rp. 1.620.000.000,00. Hanya butuh satu hari sudah banyak yang mendownload Aplikasi Asisten Lena.
Beberapa menit kemudian …
Waitress datang membawa pesanan Zarken. Setelah pesanan sudah di taruh meja, Zarken mulai makan.
Setelah makan, Zarken menggunakan Laptop D-55 mengetik sesuatu dengan 10 jarinya yang bergerak cepat, dia sedang berusaha untuk menembus Sistem pertahanan MOIRE yaitu Satelit Intelijen milik Amerika Serikat.
Beberapa menit kemudian …
Zarken berhasil menembus Sistem pertahanan dan mengambil Data Intelijen milik Amerika Serikat.
Zarken mengirim pesan ke Pentagon menggunakan bahasa Inggris, "Halo semuanya, perkenalkan saya adalah Penghancur. Terima kasih untuk Datanya. Sistem pertahanan kalian cukup mudah untuk di tembus oleh saya, sekian sampai jumpa. Salam Penghancur."
......................
...Di Amerika Serikat, Washington-Pentagon....
Di saat yang bersamaan, banyak Petinggi di Pentagon mulai kesal dan marah. Karena mereka baru saja kebobolan dan Data Intelijen mereka diambil oleh seorang yang menamai dirinya Penghancur.
Salah satu Petinggi di Pentagon memberi perintah ke Hacker, "Cepat cari tahu di mana dia berada!"
Hacker membalas dengan hormat, "Siap, Pak!"
Hacker Pentagon mulai berusaha keras untuk mencari lokasi si Penghancur berada.
Beberapa menit kemudian …
Hacker gagal untuk menemukan lokasi si Penghancur berada, tiba-tiba komputer yang dia gunakan mengeluarkan asap, dan mulai mengeluarkan api. Itu tidak lain adalah Virus yang di kirim si Pengahncur.
Petinggi berteriak dengan keras, "Cepat padamkan!"
Para Staff di Pentagon langsung mengambil alat pemadam api.
Petinggi bertanya kepada Hacker, "Apakah Kamu sudah menemukan di mana Penghancur berada?"
Hacker menjawab dengan wajah sedikit takut, "Tidak Pak, si Penghancur menggunakan Sistem pertahanan yang sangat Canggih. Ketika Saya ingin mencari tahu IP yang di gunakan oleh Penghancur, Saya langsung ketahuan dan Penghancur mengirim Virus yang mengakibatkan komputer jadi Overhit."
Petinggi Pentagon bergumam, 'Siapa sebenarnya Penghancur ini?'.
......................
Kembali ke Social House, Zarken yang saat ini lagi senang di karenakan dia mendapatkan 8.675 poin dari orang-orang yang ada di Pentagon. Tujuan awalnya dia melakukan semua ini hanya untuk mendapatkan poin dari orang di Pentagon.
Waktu berlalu dengan cepat dan akhirnya Yuli Amelia datang.
Zarken memanggil, "Ibu Yuli, di sini!"
Yuli berjalan menghampiri tempat Zarken duduk. Kemudian dia berkata,
"Selamat sore, Pak Zarken."
Zarken membalas, "Sore Ibu Yuli, silakan duduk."
Yuli berkata, "Terima kasih."
Zarken memanggil Waitress.
Zarken berkata, "Ibu Yuli, silakan pesan makanan dan minuman dulu."
Kemudian Yuli memesan makanan dan minuman.
Zarken bertanya, "Ibu Yuli ke sini naik apa?"
Yuli menjawab, "Saya naik Busway, kalau Pak Zarken naik apa?"
Zarken membalas, "Kalau daya naik taksi Online."
Yuli bertanya, "Maaf Pak Zarken, kalau saya boleh tahu. Apakah Pak Zarken seorang Pelajar?"
Zarken menjawab, "Iya, saya masih seorang Pelajar Sekolah Menengah tahun ke-3"
Yuli bertanya, "Baik, saya harus memanggilnya Pak atau Mas?"
Zarken menjawab, "Panggil Mas saja." lalu dia melanjutkan, "Kita langsung saja ke Bisnis yang mau di bahas."
Yuli bertanya, "Baik, Mas Zarken dari Perusahaan mana?"
Zarken menjawab, "Saya tidak dari Perusahaan manapun. Saya ingin mendirikan sebuah Perusahaan berbasis Teknologi Canggih dan saya mengundang Ibu Yuli untuk menjadi Wakil CEO di Perusahaan saya nanti. Jika Ibu Yuli setuju untuk menjadi Wakil CEO akan mendapatkan 10% Saham Perusahaan, 5% untuk para Petinggi Perusahaan, dan saya memegang 85% Saham Perusahaan. Apakah Ibu Yuli tertarik untuk bergabung?"
Mendengarka Zarken ingin mendirikan Perusahaan berbasis Teknologi Canggih dan dia akan mendapatkan 10% Saham apabila menjadi Wakil CEO. Yuli jadi sangat tertarik untuk bergabung di Perusahaan Zarken.
Yuli bertanya, "Apa produk pertama Perusahaan nanti?"
Zarken tidak menjawab pertanyaan Yuli, melainkan dia bertanya balik, "Apakah Ibu Yuli tahu aplikasi Asisten Lena?"
Yuli menjawab, "Tahu, saya pakai aplikasi Asisten Lena Di handphone saya saat ini."
Zarken mengangguk, lalu dia bertanya, "Apa pendapat Ibu Yuli tentang aplikasi ini?"
Yuli menjawb dengan serius, "Aplikasi ini sangat membantu pengguna handphone dan aplikasi ini belum memberikan 100% peformanya. Jika aplikasi ini memberikan 100% peformanya, maka tidak terbayang seperti apa jadinya."
Zarken sangat senang dengan jawaban Yuli, lalu dia berkata, "Saya suka dengan pendapat Ibu Yuli tentang aplikasi ini. Tidak heran lulusan Universitas Indonesi dengan Nilai Rata-rata A mempunyai pemikiran yang cerdas dan teliti."
Yuli membalas, "Terima kasih Mas Zarken atas pujiannya."
Zarken berkata sambil tersenyum, "Tadi Ibu yuli bertanya, apa Produk pertama Perusahaan nanti? aplikasi Asisten Lena akan menjadi salah satu Produk Perusahan nanti."
Yuli sangat terkejut dengan pernyataan Zarken, lalu dia bertanya dengan wajah yang terkejut, "Apa ... Apa Mas Zarken serius?"
Zarken menjawab, "Ya, aplikasi Asisten Lena akan menjadi Produk pertama Perusahaan."
Yuli bertanya dengan wajah yang masih terkejut, "Apakah Mas Zarken yang membuat aplikasi Asisten Lena?"
Zarken menjawab dengan santai, "Ya"
Yuli semakin terkejut, lalu dia bertanya, "Bukannya pembuatnya adalah Peri Elena?"
Zarken menjawab, "Itu hanya nama samaran, nanti Saya akan ganti dengan nama Perusahaan."
Yuli bertanya, "Baik, kalau memang aplikasi Asisten Lena menjadi Produk pertama Perusahaan. Apakah mas Zarken sudah menentukan nama Perusahaan?"
Zarken menjawab, "Nama perusahaannya adalah KENS TECHNOLOGY."
Yuli bertanya lagi, "KENS TECHNOLOGY! Apakah Mas Zarken sudah ada dana awal?"
Zarken menjawab, "Ada, dana awal 500 juta rupiah."
Yuli berkata, "500 juta rupiah! Kalau begitu Saya setuju untuk bergabung di Perusahaan Mas Zarken."
Zarken mengangguk puas, lalu dia bertanya, "Apakah Kamu siap menyelesaikan semua tugas yang Saya berikan?"
Yuli menjawab dengan tegas, "Saya siap!"
Zarken mengeluarkan surat kontrak untuk di tanda tangani.
Zarken berkata, "Baca dulu sebelum dictanda tangani."
Yuli membaca semua isi kontrak tersebut lalu menanda tangani.
Yuli bertanya dengan wajah heran, "Apakah saya harus merahasiakan identitas Mas Zarken?"
Zarken menjawab, "Ya, hanya Kamu yang harus tahu tentang identitas saya. Saya akan memakai topeng ketika datang ke Perusahaan."
Yuli bertanya, "Apa yang harus saya lakukan sekarang?"
Zarken bertanya balik, "Apakah Kamu bisa mengurus pembuatan Perusahaan?"
Yuli menjawab, "Saya bisa."
Zarken memberikan buku tabungan beserta kartu Bank, lalu dia berkata, "Ini adalah buku tabungan dan kartu Bank khusus Perusahaan. Uang pemasukkan dan uang pengeluaran harus ada di Rekening Perusahaan. Saya sudah mentransfer 500 juta rupiah untuk semua keperluan Perusahaan nanti. Kamu bisa panggil saya Boss ketika waktu kerja. Setelah Kamu sudah menyelesaikan tugas yang saya berikan, langsung kabari saya."
Yuli membalas, "Siap, Boss."
Setelah itu Zarken dan Yuli makan dan membahas tentang keperluan Perusahaan kedepannya.
Selesai urusannya dengan Yuli, Zarken memesan taksi Online menuju rumahnya.
Bebrapa menit kemudian …
Mobil taksi Online datang di depan Restoran Social House, Zarken masuk kedalam mobil lalu berangkat.
2 jam kemudian …
Zarken sampai di rumah, dia langsung masuk ke dalam kamarnya lalj menaruh tasnya, dan mengambil pakaian bersih lalu pergi mandi.
Selesai mandi, Zarken mengaktifkan Laptop D-55 dan memberi instruksi ke Asisten Elena untuk mencari Gedung yang di jual di Kota Tangerang, dan Rumah besar yang dijual di Kota Tangerang.
Zarken berkata, "Sistem, saya mau beli cetak biru smartphone yang tidak terlalu Canggih. Sesuaikan dengan material, dan alat yang ada di bumi."
[Cetak Biru Geniusphone D-01 \= 10.000 poin. Disarankan untuk membeli mesin pembuatan Geniusphone D-01!]
Zarken bertanya, "Berapa poin yang di butuhkan untuk mesin pembuatan Geniusphone D-01?"
[27.000 poin!]
Zarken berkata, "Beli cetak biru Geniusphone D-01 saja dan kirim ke Asisten Elena."
[Pembelian berhasil! Poin telah di kurangi! Sisa poin Tuan Rumah: 14.000 poin!]
[Cetak biru berhasil dikirim!]
Setelah cetak biru di kirim, Zarken berbaring di tempat tidur, dan dia terditur.
...****************...
...Like, favoritkan, rate bintang 5, tinggalkan komentar, vote, follow author, dan kalian juga bisa memberikan tip lho~...
...[ TERIMA KASIH ] ...
^^^Written by : DzAFaR^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Heru Dwiyantono
mantap sekali perencanaannya
2022-11-25
0
Harman LokeST
laaaaaaaaaaaaaajjjjjjjjuuuuuuuuuuuutttttt teeeeeeeeerrrrrrrrrrruuuuuuuusssssssss authooooooooooooooorrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
2022-11-21
0
SAN™
Ngebobol data cuman hanya untuk dapetin poin!! 😂😂😂
2022-01-28
2