Di zaman yang sudah serba modern ini apakah masih ada yang percaya akan benang merah?atau lebih di kenali dengan benang takdir.
Zaman yang serba canggih bahkan untuk mencari jodoh saja ada yang namanya aplikasi kencan.
Tetapi pemikiran kuno ini entah kenapa masih meliputi beberapa orang yang ada di Zaman modern ini.
Namun perbandingan antara percaya dan tidak jelas sangat tidak seimbang, akan tetapi jika sudah berhubungan dengan benang takdir tak ada yang bisa mengelak sama sekali.
Karna benang takdir itu abadi saling bertaut tanpa bisa di pisahkan.
Sudah jelas bukan?permainan takdir tak akan ada ujungnya.
Terlihat seorang lelaki dengan wajah datarnya baru saja pulang dari tempat dimana ia akan bekerja, dari sebelumnya ia mendapatkan kabar dari sang kakak jika di perusahaannya tengah membuka lowongan.
Sebagai pengangguran jelas lelaki itu langsung melamar di perusahaan tersebut, tetapi yang membuatnya semakin terkejut adalah saat dirinya diterima disana, akan tetapi ia melupakan satu hal.
Begitu masuk ia terkejut dengan pemandangan yang ada di hadapannya, meskipun ini adalah hal yang paling sering ia lihat tapi tetap saja ia masih belum terbiasa.
Chenle
Aku tau kalian udah menikah, tapi tolong kita masih satu rumah.
Sang kakak hanya terkekeh dan turun dari pangkuan sang suami, ia berjalan menghampiri Chenle dengan tatapan harapnya.
Renjun
Gimana?lancarkan?
Chenle mengangguk, ia berjalan menuju meja makan sebari menuangkan air minum kedalam gelas yang sengaja Renjun simpan disana.
Cuaca yang panas cukup banyak mengambil cairan yang ada di tubuh Chenle alhasil dirinya sekarang merasa haus.
Chenle
Aku keterima.
Renjun
Posisinya?
Renjun
mereka ga ubah posisi yang kamu lamar kan?soalnya kakak butuh banget.
Chenle kembali mengeleng setelah melepas rasa hausnya itu, Renjun tersenyum ia langsung menghampiri Chenle dan kembali menatapnya binar.
Renjun
Besok kita langsung kerja.
Renjun
Asisten kakak yang sebelumnya bakal langsung kirim kamu jadwalnya.
Chenle tak banyak bicara dan hanya banyak mengangguk menjawab ocehan yang kakaknya keluarkan.
Semenjak kakaknya menikah jelas Chenle akan ikut tinggal bersama sang kakak, mengingat jika orang tua keduanya sudah tak ada dan Renjun khawatir jika Chenle tinggal sendirian.
Meskipun Chenle memaksa akan tetapi Renjun selalu menolak keras, beruntung jika suaminya terlihat baik baik saja dengan keputusannya itu.
Saat Renjun tengah sibuk dengan beberapa peralatan dapurnya tiba tiba Chenle memanggilnya yang membuatnya menoleh dan menatap tanya Chenle.
pertanyaan yang ada di kepala Chenle seketika tertahan bersamaan dengan ekspresi bingungnya Renjun.
Chenle
Bukan apa apa.
......
Lelaki dengan tinggi lebih dari 180 cm itu kini tengah terduduk dengan sebalut handuk yang ia megang sedari tadi, pandangan jelas menatap kedua kakinya yang masih terbalut kaus kaki putih pendeknya.
Keringat yang terus bercucuran dengan nafas yang masih terengah engah itu menjadi pelengkap lamunannya.
Tak lama sebuah tangan besar bertender di bahu lebarnya, reflek ia menoleh ke arah kanan dimana orang tersebut duduk di sampingnya sebari merangkulnya.
Mark
Mau ikut kita?
Jisung
Kemana?
Mark
Bar, niatnya sih mau cari minuman yang bisa bikin tenang.
Mark
Kalo lo mau kita bisa sekalian cari cewe atau cowo disana.
Jisung terdiam sejenak, pikiran yang entah terbang kemana membuatnya sedikit tak fokus dengan topik pembicaraan keduanya, membuat Mark harus menepuk kembali pundak Jisung.
Mark
Mikirin apa sih?
Jisung
Bukan apa apa.
Mark
Gimana? Ikut?
Jisung
Ga dulu deh, gue mau pulang.
Mark
Yakin?
Kedua halis Jisung mengerut mendengar pertanyaan Mark, bar memang bukan tempat dirinya untuk mencari ketenangan dan entah kenapa mau Mark ataupun Jeno selalu mengajaknya, tapi terkadang Jisung akan ikut.
Mark
Soalnya hari ini Jeno yang traktir.
Jisung
engga, kalian aja pergi berdua.
Mark hanya mengangkat kedua bahunya acuh hingga seorang lelaki lainpun berjalan ke arah keduanya, Mark jelas langsung bersiul menggoda ketika lelaki itu berjalan kearahnya.
Mark
Ada hal penting apa sampai si cantik ini kesini?
Nada menggoda Mark jelas tak luput dari pendengaran Jisung yang notabenenya duduk bersampingan dengan Mark.
Haechan
Aku mau ngomong sama kamu, Mark.
Mark
Oh ya? penting banget ya, sampai seorang Haechan datang langsung ke lapangan.
Jisung melihat wajah tidak sahabat dari pandangan Haechan yang ia tau adalah tunangan Mark atas di kenalkan oleh kedua orang tua Mark.
singkatnya, mereka di jodohkan.
Jisung berdiri, di bandingkan jadi orang ketiga disana lebih baik ia pergi dari lapangan dan berganti pakaian.
Iapun langsung berjalan meninggalkan Mark yang terus saja memanggilnya dan itu tak Jisung gubris sama sekali.
Begitu memasuki ruang ganti, pikirannya kembali berkelana belum lagi ia mengingat jelas bagaimana sang ibu berkata sedemikian rupa.
"mau percaya atau tidak, benang takdirmu terlihat sangat rumit dari yang lain, sekarang ibu ingatkan."
"tolong jaga baik baik pasanganmu kelak, ia bisa saja memotong benang takdir kalian."
Meskipun hanya perkataan sepele dan bahkan Jisung sendiri adalah sebagian besar orang yang tidak percaya dengan benang takdir, akan tetapi ini adalah ibunya yang berbicara. Bagaimana bisa Jisung tidak kepikiran?
Helaan berat terdengar di mulut tegasnya, kenapa ia harus memikirkan itu?
Aku percaya, karena ngerasain itu walaupun ngga pernah ngeliat benang merahnya. Kayak aku sama dia yang ngga pernah jumpa padahal tinggal didaerah yang dekat. Seakan benang merahnya udah hilang dan saling ngga ngeliat satu sama lain T~T sorry curhat.🙏🏻😭
2024-11-26
2
𓆩Huang_Fox°𓆪
Woilah Kak Spring niat banget isi penjelasannya👏🏻👏🏻👏🏻
2024-11-26
1
𓆩Huang_Fox°𓆪
Hayoloh Mark, biasanya kalau gini nih mau cari problem orangnya😭
Comments
𓆩Huang_Fox°𓆪
Aku percaya, karena ngerasain itu walaupun ngga pernah ngeliat benang merahnya. Kayak aku sama dia yang ngga pernah jumpa padahal tinggal didaerah yang dekat. Seakan benang merahnya udah hilang dan saling ngga ngeliat satu sama lain T~T sorry curhat.🙏🏻😭
2024-11-26
2
𓆩Huang_Fox°𓆪
Woilah Kak Spring niat banget isi penjelasannya👏🏻👏🏻👏🏻
2024-11-26
1
𓆩Huang_Fox°𓆪
Hayoloh Mark, biasanya kalau gini nih mau cari problem orangnya😭
2024-11-26
2