Bab 3 Teman Lama.

Al yang bingung hanya diam duduk santai. Menunggu tamu yang akan datang. Karna Al berpikir, itu hanya pasien yang pastinya hanya ingin berobat padanya.

Sedangkan Goldi yang sudah selesai dari belakang. Langsung menemui Al yang masih betah duduk di ruang depan.

" Masih belum datang?" tanya Goldi

" Memang siapa?" tanya Al balik bertanya.

" Teman loe Al, Iwan dia tadi nelpon gue mau mampir. Mumpung loe disini. Karna dia ada urusan disini dua hari" kata Goldi

" Astaga, aku lupa. Harusnya aku yang ke hotelnya," kata Al menepuk jidatnya. Karna ia baru ingat. Dua hari yang lalu, sebelum ke Surabaya Iwan ingin bertemu Al. Karna sewaktu di jakarta. Al tidak sempat bertemu, karna memburu waktu. Ingin cepat menuju Surabaya. Untuk melihat kakeknya.

" Biasa Gold, dia sudah pikun. Sama iparnya saja lupa," kata Iwan yang muncul dari pintu depan. " Assalamualaikum" kata Iwan langsung masuk.

" Walaikumsalam, sorry banget bro aku lupa," kata Al beranjak untuk menyambut sahabatnya itu. Yang juga sekaligus iparnya.

" Biasa bos besar, banyak lupanya," kata Iwan sembari merangkul Al. Lalu mereka pun kembali duduk.

" Mana istri dan anak loe. Apa mereka ngak dibawa pulang kesini?" tanya Al

" Mereka tidak bisa ikut, karna Sandi lagi demam. Tapi sudah mendingan setelah dua hari ini " jelas Iwan.

" Yah mudahan saja Sandi cepat sehat. Biasa wan, Itu tandanya anak kita mau tambah pintar dan dewasa," kata Goldi yang ikutan duduk di sebelah Al.

" Ya , proses pendewasaan," kata Al.

Tanpa banyak tanya, Iwan pun langsung melaporkan urusan bisnis bengkel dan lahan perkebunan Al yang ada di kalimatan. Yang selama ini memang di tangani oleh Iwan dan Goldi. Karna Al selalu memantau semua perkembangan bisnisnya. Yang kini sudah mulai berjalan. Dan Iwan pun tidak lalai dengan tugasnya. Walau pun kini ia sudah menjadi bagian dari keluarga Al.

***********

Dua hari berlalu. Di rumah sakit Deni dan Lia baru saja selesai mengurusi para pasien. Setelah itu keduanya pun kembali keruangan istirahat. Untuk istirahat sebentar, sebelum jam kunjung belum di mulai.

" Apa Bee akan datang hari ini Den ?" tanya Billy. Saat melihat pasangan itu hendak masuk ruang Deni.

" Sepertinya begitu, tapi agak siangan Bill. tadi Bee bilang, dia mau mengantar anak anaknya dulu ke sekolah. Sebab pak Ali sedang sakit," Jawab Deni.

" Baiklah terimakasih infonya, lalu kapan bos kita pulang?" tanya Bill lagi.

" Nanti kau tanyakan saja pada Bee, dia kan istrinya. Pastinya dia tahu kapan Al pulang," kata Deni.

" Ok thanks," kata Bill, sembari melangkah meninggalkan Deni dan Lia. Sedangkan Deni dan Lia hanya saling pandang. Sambil membuka pintu dan masuk keruangan kerja mereka

Sedangkan di tempat lain Bee sedang menyetir mobilnya. Menuju sekolah anak anaknya. Di kursi belakang Bian dan Aura duduk tenang. Sedangkan Brian menemani maminya di sisi Bee.

" Mi...apa papi jadi pulang siang ini?" tanya Brian. Sembari menoleh pada Bee.

" Kita lihat nanti, mungkin papi kalian masih dalam perjalanan," jawab Bee yang tahu, jika penerbangan selalu tidak tepat waktu.

" Nanti jika mami belum sempat jemput kalian, saat pulang sekolah. Pulangnya ikut kak Alin saja ya. Biar paman Rasyid, yang mengantar kalian pulang. Atau istirahat dulu di rumah opa dan oma. Nanti jika mami sudah pulang, mami akan jemput kalian disana," kata Bee. Takut ia terlambat menjemput anak anaknya.

" Ya mi, berarti Ara boleh main sama kak Alin kan. Apa bibi Sasi bikin puding coklat hari ini ya?" kata Aura yang sangat suka puding buatan bibinya.

" Ya kan ade bisa nanya kak Alin," kata Bee. Sembari melihat wajah Aura dari kaca spion. Karna putrinya itu sangat hobby nyemil sambil belajar. Sehingga sampai lupa waktu.

" Dih, apa di otak ade hanya ada makanan. Sekali kali harusnya ade, ikut main game bersama kita," kata Bian.

" Malas, ngak asyik. Karna kalian main perang perangan. Mending main boneka sama kak Alin," kata Aura cuek.

" Biasa Bi, Ade kan anak perempuan. Hobby nya cuma makan dan belanja. Sama seperti kebanyakan teman kita di sekolah," kata Brian ikut menimpali.

" Biarin, kan ade tidak merugikan kalian kak. orang Ara juga tidak menganggu kalian. Lagi pula Ara belanja pake uang jajan Ara sendiri, ya kan mi" kata Aura protes.

" Iya, yang penting kalian tetap rukun. Saling menjaga satu sama lain. Kalo untuk masalah hobby. Itu terserah kalian saja.Tapi ingat Bian dan Brian harus ingat waktu, jika sudah bermain game. Lihat de Albi. Ade kalian itu, sudah bisa mengatur jam bermain dan tidur nya. Agar tidak lelah dan capek mata," kata Bee fokus pada jalan.

" Ya mi, nanti kami tidur di kamar mami saja ya," kata Aura lagi.

" Ya," kata Bee yang membiarkan kamar tidurnya. Menjadi markas anak anaknya saat kerumah orang tuanya. Karna itu tempat ternyaman bagi mereka berempat.

Sedangkan pagi ini Albi di antar pelayan nya ke sekolah TK. Karna memang sekolah Albi berbeda arah. Albi memilih sekolah yang dekat dengan komplek perumahan mereka. Karena tempat itu sekolah negeri dan sederhana. Bukan sekolah mahal, seperti sekolah trio kembar.

" Den, sudah ya mba tinggal pulang. Den Albi bilang Mrs Hellen jika mau di jemput pulang nanti ya," kata mba Tari.

" Ya mba, dah. hati hati," kata Albi yang berlari meninggalkan mba Tari untuk masuk ke kelasnya.

" Morning Albi tampan, kok ngak diantar mami " tegur seorang teman Albi. Saat ia akan masuk ke kelas.

" Mami ku sibuk, jadi tidak sempat," kata Albi santai. Melangkah gontai ke dalam kelas yang membuat teman temannya saling berbisik. Sambil memperhatikan pria tampan imut itu.

" Ih dia pede banget sih," bisik teman perempuan Albi pelan.

" Biasa, katanya mami dan papinya dokter. Tapi kenapa tidak sekolah di swasta saja. Kok malah sekolah disini," kata teman gadis Albi lainnya.

Sedangkan Albi yang tahu di bicarakan teman temannya. Hanya cuek dan diam. Karna ia memang berbeda dengan ketiga kakaknya. Albi cukup pendiam di sekolah dan terlihat sangat cuek. Namun di rumah Albi sangat aktif dan periang. Bahkan ia juga terbilang usil pada kakak kakaknya.

" Dasar gadis gadis tukang gosip," batin Albi melirik teman teman perempuannya itu. Membuat Mrs Hellen yang baru masuk kelas. Langsung tersenyum manis. Setiap kali memperhatikan murid terpintar di sekolahnya itu.

" Hei ayo semuanya masuk, tumben hari ini Albi sudah duduk duluan," sapa Mrs Hellen pada Albi. Sembari mengandeng murid murid perempuan.

" Morning miss, tugas Albi sudah selesai lebih cepat. Jadi Albi tidak datang terlambat hari ini," jawab Albi tersenyum.

" Bagus lah, ayo anak anak duduk yang rapi. Kita akan mulai belajar," kata Mrs Hellen yang mulai memeriksa murid muridnya.

Disisi lain seorang pria tersenyum. Saat memperhatikan putra bungsunya itu baik baik saja. Hari ini Al datang lebih cepat, dan saat tiba di depan rumah. Al melihat Albi sedang di antar oleh pelayannya ke sekolah Lalu Al pun langsung mengikuti Albi dari kejauhan.

" Tuan Al, apa sedang mengantar Albi ?" tanya kepala sekolah. Saat melihat Al berdiri di depan pagar.

" Oh Mrs Jane, ya saya sedang mengantar Albi," jawab Al tergagap, karna ia ketahuan memperhatikan putranya itu.

" Baiklah tuan, saya masuk dulu. Karena ini sudah jam belajar," kata Mrs Jane.

" Ya silahkan," kata Al tersenyum. Lalu berbalik badan untuk kembali pulang.

" Al ..."panggil seseorang.

" Hah...." kata Al menghentikan langkahnya.

Terpopuler

Comments

neng ade

neng ade

siapa tuh yg manggil

2024-11-26

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Al Melihat Kebun
2 Bab 2 Bercanda
3 Bab 3 Teman Lama.
4 Bab 4 Ke Rumah Opa
5 Bab 5 Jalan Jalan.
6 Bab 6 Menyusul Trio Kembar
7 Bab 7 Vidio Albi
8 Bab 8 Ketahuan
9 Bab 9 Diskusi
10 Bab 10 Jane Cuti
11 Bab 11 Teman Lama Bee
12 Bab 12 Ucapan Aura
13 Bab 13 Pendapat Si Kembar
14 Bab 14 Di Kira Masih Gadis.
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76.
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93:
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 101
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Bab 1 Al Melihat Kebun
2
Bab 2 Bercanda
3
Bab 3 Teman Lama.
4
Bab 4 Ke Rumah Opa
5
Bab 5 Jalan Jalan.
6
Bab 6 Menyusul Trio Kembar
7
Bab 7 Vidio Albi
8
Bab 8 Ketahuan
9
Bab 9 Diskusi
10
Bab 10 Jane Cuti
11
Bab 11 Teman Lama Bee
12
Bab 12 Ucapan Aura
13
Bab 13 Pendapat Si Kembar
14
Bab 14 Di Kira Masih Gadis.
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76.
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93:
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
101

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!