Gedung Kosong

"Tidaaak" Ucap Juan dan Linda bersamaan.

"Bagaimana bisa ayah memikirkan hal sperti itu. Aku ingin menikahi Ayla bukan Ayra." Ucap Juan tegas.

"Iya, Juan benar. Bagaimana bisa anda berpikiran seperti itu." Imbuh Linda yang selalu membela Ayla di setiap waktu dan tempat.

"Aku gak akan membiarkan posisi Ayla di rebut oleh orang lain. karena aku tau kalau Ayla sangat mencintai laki-laki ini. Orang pertama yang bisa membuat dia merasakan cinta. " Batin Linda.

"Dan juga, apa kata orang-orang yang tahu kalau calon istri Juan adalah Ayla, bukan Ayra, tapi malah menikahi Ayra." Lanjut Linda.

"Aku akan lebih malu, jika pernikahan ini tidak di laksanakan. Lagipula anak sulung keluarga ini belum menikah, jadi akan masuk akal kalau Ayra menikah lebih dulu. Kita bisa beralasan salah mencetak nama, dan baru memeriksanya hari ini. Atau alasan lain yang masuk akal." Ucap Markus.

"Tidak, aku tidak mau." Ucap Juan meninggalkan ruangan itu.

Hanya tersisa waktu 30 menit sebelum acara di mulai.

"Ayla, kamu ke mana?" Batin Juan semakin tak menentu. Juan berusaha menghubungi orang-orang yang mungkin mengetahui keberadaan Ayla.

Sementara itu, Ayla yang kabur bersembunyi di sebuah gedung olahraga yang sepi. Gedung ini hanya ramai ketika sore hari. Tak ada orang menggunakannya pagi hari.

Dia menangis sejadi-jadinya. Dengan terisak dan nafas yang sudah tidak bisa dia kendalikan.

"Dubraaaak!!! " Suara itu membuat Ayla terkejut dan mengusap air matanya dengan nafasnya masih terisak.

Sebuah papan jatuh. Meskipun merasakan ketakutan, tapi kesedihan di hatinya tak bisa dia bendung.

"Si... Sihapa? " Tanya Ayla dengan nafas tersengal karena menangis.

"Aaaakhhh... Kamu mengganggu tidurku saja." Laki-laki itu bangun dengan kesal, tapi langsung menggaruk kepalanya dan mengerutkan keningnya setelah melihat penampilan Ayla.

Ayla dengan baju kaos longgar dengan make up tebal yang sudah berantakan, membuatnya menahan tawa.

"Oohh... Apa ada pentas di sekitar sini?" Tanyanya sambil memperhatikan Ayla.

Ayla masih terisak dan menatap laki-laki di hadapannya.

"Apa kamu gelandangan yang tinggal di sini? Maaf mengganggu tidurmu." Ucap Ayla kemudian berbalik hendak pergi.

"Gelandangan? " Gumam laki-laki itu. Dia melihat penampilannya yang memang menggunakan baju yang kumal, bekas teh yang disiram dan membekas di wajah dan tubuhnya membuatnya terlihat seperti gelandangan.

"Hei tunggu, aku yang akan pergi. Kamu bisa menangis sendiri di sini." Laki-laki itu berdiri dan melewati Ayla dan hendak pergi.

"Ahh, setelah kamu selesai menangis, jangan lupa untuk mencuci wajahmu. Kurasa kamu yang lebih mirip gelandangan." Ucap laki-laki itu menggerakkan tangannya didepan wajahnya menggambarkan wajah Ayla yang berantakan.

Ayla menggunakan belakang ponselnya untuk bercermin. Meskipun terkejut dengan wajahnya, hatinya semakin sedih. Make up yang harusnya dia gunakan di hari bahagia malah luntur dan berantakan seperti perasaannya.

Dia menangis semakin kencang.

Dengan nafas yang tertahan membuat laki-laki itu terkejut.

"Hei... Hei... Kenapa kamu menangis semakin kencang. Aku tidak menghinamu, hanya mengingatkanmu membersihkan wajahmu." Ucap Laki-laki itu mendekati Ayla dan memberikannya sapu tangan.

"Apa dia orang normal, atau orang tidak waras? Melihat pakaiannya yang masih bersih dan juga ponselnya sepertinya orang normal. Tapi makeup nya." Batin laki-laki itu yang teralihkan karena Ayla mengembalikan sapu tangannya yang sudah penuh dengan bekas bedak dan lipstik.

"Terima kasih" Ucap Ayla sesenggukan.

"Ya sama-sama." Ucap laki-laki itu hendak pergi.

"Apa yang bakalan kamu lakukan kalau tau, calon suamimu dan kakakmu ternyata punya hubungan di masa lalu. Dan mereka masih menyimpan perasaan mereka sampai sekarang." Tanya Ayla tiba-tiba.

"Kamu bertanya padaku?" Tanya laki-laki itu agak terkejut.

"Ahhh... Jangan bilang dia ingin curhat padaku sekarang." Batin laki-laki itu, ia ingin segera pergi dari situasi yang tak nyaman ini.

"Eeeehhh.... " Ucap Laki-laki itu berpikir.

"Apa kamu sudah menanyakan ke mereka secara langsung?" Tanya laki-laki itu lagi.

"Maksud kamu?" Tanya Ayla lagi.

"Yah, mengkonfirmasi. Tanyakan perasaan mereka saat ini. Dan seharusnya sebelum kalian memutuskan untuk menikah mereka memberi tahu kamu hubungan mereka." Ucap laki-laki itu memberi saran.

Ayla langsung duduk dan menunduk.

"Tapi, kakakku adalah cinta pertamanya dan juga pengalaman pertamanya. Dan aku sering mendengar, kalau laki-laki tidak akan pernah melupakan cinta pertama mereka." Ucap Ayla tertunduk lemas.

Laki-laki itu tersenyum sinis.

"Hem... Mungkin saja." Jawabnya cuek.

Laki-laki itu hendak pergi, tapi karena melihat Ayla begitu sedih, dia menghela nafas pelan dan duduk di sampingnya

"Dan jangan bilang, hari ini adalah hari pernikahanmu. Dan karena kamu mengetahui hubungan masa lalu tunangan dan kakamu kamu kabur dan menangis di sini." Ucap laki-laki itu datar.

Ayla mulai terisak lagi.

"Harusnya kamu jangan melarikan diri. Harusnya kamu menanyakan dengan pasti perasaan tunanganmu dan juga kakakmu. Segera lah kembali, sebelum semuanya terlambat." Ucap laki-laki itu menepuk bahu Ayla dengan ragu.

Ayla menatap laki-laki itu, dan laki-laki itu menatap Ayla kembali.

Entah berapa lama menatap mata Ayla, laki-laki itu bangun berdiri dengan cepat.

"Apakah matanya seindah itu? Perasaan, tadi aku tidak melihatnya secantik itu." Batin laki-laki itu yang langsung pergi meninggalkan Ayla sendirian.

"Ahhh... Apakah tak apa-apa meninggalkannya sendirian? Dia tidak akan melakukan hal yang tidak-tidak kan? Kenapa dia harus berlari ke tempat seperti ini." Batin laki-laki itu ragu dan khawatir. Tapi dia juga ada hal penting yang harus dia lakukan. Dan memilih meninggalkan Ayla, karena itu bukan urusannya.

"Kenapa kamu baru tiba sekarang, bukankah pesawat mu mendarat kemaren sore? Dan kenapa penampilanmu berantakan seperti ini?" Ucap Elizabet yang memarahi putranya.

"Aku harus memutuskan pacar lamaku dulu, baru bebas mencari pacar baru di acara ini." Ucap laki-laki itu santai mengambil baju ganti di bagasinya.

"Apa hanya itu yang ada di kepalamu, kamu gak tau kekacauan apa yang sudah terjadi di sini." Ucap Elizabet segera menuntun anaknya menuju ruang ganti.

"Apa yang bisa terjadi di pernikahan kakak. Laki-laki perfeksionis sepertinya tidak akan mengacaukan pernikahannya." Ucap laki-laki itu.

"Apa kamu tau, tunangannya kabur dan sekarang dia harus menikahi kakak tunangannya. Itu semua perintah ayahmu." Ucap Elizabeth yang tak mengerti jalan pikiran suaminya.

Elizabeth malah lebih setuju jika Juan menikah dengan orang lain daripada menikahi saudara calon menantunya.

Sementara itu, laki-laki itu termenung, dan memikirkan wanita yang tadi ia temui.

"Jadi, kak Juan menikahi mantan kekasihnya? Tapi bukankah dia bilang mencintai calon istrinya?" Batin laki-laki itu sambil termenung berfikir.

"Noah, cepat ganti pakaianmu. Acara akan segera di mulai." Ucap Elizabet memukul pundak putra keduanya itu yang termenung.

"Ahh... Itu pedas ma." Ucap Noah terkejut. Dengan cepat dia mengganti pakaiannya dan segera mencari Juan.

"Ah sial, sepatuku ku tinggalkan di mobil." Ucap Noah mengingat sepatu yang dipakainya sudah kotor.

"Iiih.. Kamu ini. Cepat ambil sana. Acara sudah di mulai, mama tunggu kamu di tempat acara." Ucap Elizabeth yang dengan cepat ke aula pernikahan.

Saat Noah tiba di sana, pernikahan Juan dan Ayra sudah selesai. Semua orang sedang menyelamati mereka.

Noah melihat sekitar, dan menemukan bayangan wanita yang dia temui di gedung tadi meninggalkan tempat itu berjalan dengan cepat dan meninggalkan aula pernikahan.

*bersambung...

...****************...

Episodes
1 Menghilangnya Ayla
2 Gedung Kosong
3 Kembali
4 Alasan
5 Keputusan 1
6 Keputusan 2
7 Kak Ayra Pahlawanku
8 Liburan
9 Pertemuan
10 No... No... Tidak....!
11 Ancaman
12 Antara Juan dan Ayra
13 Penyerangan
14 Penjelasan
15 Juan & Ayla : Fans Juan
16 Juan & Ayla : Pertemuan Kembali
17 Juan & Ayla : Kencan Buta
18 Juan & Ayla : Jangan Berkencan
19 Ayla & Juan : Jangan Ikut Campur
20 Juan & Ayla : Menahan
21 Juan & Ayla : Ditolak
22 Juann& Ayla :Goyah
23 Juan & Ayla : Menemuimu
24 Juan & Ayla : Menghindar
25 Juan & Ayla : Mencintaimu
26 Trik Ayra
27 Aku Tahu kalau Kamu Tau
28 Kedatangan Ayra
29 Luka Ayra
30 Dendam Ayra
31 Sejak Kapan?
32 Kartu Juan
33 Pernikahan Rahasia
34 Pertama
35 Rumor
36 Video
37 Galau
38 Kecelakaan
39 Berita Duka
40 Hati Yang Kesepian
41 Hanya Aku
42 Lemah
43 Juan dan Miko
44 Duka Arvano
45 Melayat
46 Keluarga Storm
47 Isi Hati
48 Kepergian
49 Kehamilan
50 Kehilangan
51 De Javu
52 Maafkan Aku
53 Perang dan Jebakan
54 Juan Aneh
55 Katakan
56 Mendekati Ayla
57 Mengecoh
58 Alergi
59 Hukuman
60 Kamu Milikku Selamanya
61 Jarak
62 Maaf, Rindu dan Cinta
63 Suara Pertempuran
64 Honeymoon
65 Aku Sudah Tahu
66 Kejutan
67 Takut dan Bersalah
68 Alasan
69 Surat
70 Bosan
71 Gadis Itu
72 Curhat
73 Papa
74 cinta pertama
75 Retak
76 Rasa Bersalah
77 Cinta Juan
78 Clar dan Leni
79 Rumah Sakit
80 Kecewa dan Keraguan
81 Menunggu
82 Demi Cinta
83 Ayo Lakukan
84 pernikahan palsu
85 Sibuk
86 Pilihan
87 Prioritas
88 Pengertian
89 Kehilangan
90 Jangan Dulu
91 Tawaran
92 Gangguan
93 Hati Leni
94 Rindu
95 Menyambut Rian
96 Obrolan
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Menghilangnya Ayla
2
Gedung Kosong
3
Kembali
4
Alasan
5
Keputusan 1
6
Keputusan 2
7
Kak Ayra Pahlawanku
8
Liburan
9
Pertemuan
10
No... No... Tidak....!
11
Ancaman
12
Antara Juan dan Ayra
13
Penyerangan
14
Penjelasan
15
Juan & Ayla : Fans Juan
16
Juan & Ayla : Pertemuan Kembali
17
Juan & Ayla : Kencan Buta
18
Juan & Ayla : Jangan Berkencan
19
Ayla & Juan : Jangan Ikut Campur
20
Juan & Ayla : Menahan
21
Juan & Ayla : Ditolak
22
Juann& Ayla :Goyah
23
Juan & Ayla : Menemuimu
24
Juan & Ayla : Menghindar
25
Juan & Ayla : Mencintaimu
26
Trik Ayra
27
Aku Tahu kalau Kamu Tau
28
Kedatangan Ayra
29
Luka Ayra
30
Dendam Ayra
31
Sejak Kapan?
32
Kartu Juan
33
Pernikahan Rahasia
34
Pertama
35
Rumor
36
Video
37
Galau
38
Kecelakaan
39
Berita Duka
40
Hati Yang Kesepian
41
Hanya Aku
42
Lemah
43
Juan dan Miko
44
Duka Arvano
45
Melayat
46
Keluarga Storm
47
Isi Hati
48
Kepergian
49
Kehamilan
50
Kehilangan
51
De Javu
52
Maafkan Aku
53
Perang dan Jebakan
54
Juan Aneh
55
Katakan
56
Mendekati Ayla
57
Mengecoh
58
Alergi
59
Hukuman
60
Kamu Milikku Selamanya
61
Jarak
62
Maaf, Rindu dan Cinta
63
Suara Pertempuran
64
Honeymoon
65
Aku Sudah Tahu
66
Kejutan
67
Takut dan Bersalah
68
Alasan
69
Surat
70
Bosan
71
Gadis Itu
72
Curhat
73
Papa
74
cinta pertama
75
Retak
76
Rasa Bersalah
77
Cinta Juan
78
Clar dan Leni
79
Rumah Sakit
80
Kecewa dan Keraguan
81
Menunggu
82
Demi Cinta
83
Ayo Lakukan
84
pernikahan palsu
85
Sibuk
86
Pilihan
87
Prioritas
88
Pengertian
89
Kehilangan
90
Jangan Dulu
91
Tawaran
92
Gangguan
93
Hati Leni
94
Rindu
95
Menyambut Rian
96
Obrolan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!