NovelToon NovelToon

Sang Pemilik Kekuatan Bulan Bintang

Nyaris Tewas

Hari ini adalah minggu pertama di bulan Oktober, Gibela baru saja kembali dari rumah orangtuanya. Jarak antara rumah dan tempat kerjanya lumayan jauh membutuh waktu sekitar 2 jam diperjalanan, akan sangat lelah jika tiap hari bolak balik jadi dia memilih menginap di kosan daerah Subang dekat tempat kerjanya. Seperti biasa Gibela berangkat subuh dari rumah menggunakan motor revo hitam polet biru langit berkendara dengan kecepatan 60 km/jam, awalnya semuanya aman sampai tiba di jalan Ciater tempat wisata yang di sebut D’Castiel. Wisata tersebut dikerumuni orang, awalnya dia mengira ada pembagian tiket gratis tapi setelah diperhatikan dengan baik banyak mobil polisi dan ambulan juga.

“Sepertinya bukan pembagian tiket gratis lalu apa yang terjadi sampai menyebabkan macet parah kaya gini ?” tidak ada sedikitpun ruang jalan yang bisa dilewati Gibela terlihat dari jarak jauh mobil polisi keluar masuk ke tempat wisata itu.

“Permisi Pak apa yang terjadi di tempat wisata itu ?” bertanya keseorang didepannya yang merupakan tukang gojek online.

“Ada penculikan Neng sandra atau korbannya disekap didalam sana.”

“Lalu siapa korban penculikannya ?”

“Boy Band ternama asal Korea Selatan saya dengar penculiknya buka manusia biasa sehingga membuat polisi kewalahan. Korban di kurung di dalam kubus putih itu,” menunjuk lokasi tepatnya kubus putih.

Boy Band ternama yang dimaksud adalah BBS atau Bulletproof Boy Scounts asal Korea Selata. Grup ini beranggotakan 7 orang antara lain Nijie, Gino, Siyoon, Foohe, Hae, Jimie dan Joong yang dikelola Bib The Music. Grup ini debut pada tahun 2015 dan mulai dikenal dunia pada tahun 2022 sampai sekarang.

“Aneh emang masih ada yang gituan di jaman sekarang.”

“Siapa yang tau selain Tuhan kita.”

“Hehe iya sih Pak.”

“Mau berangkat kerja Neng ?”

“Betul Pak.”

“Sebaiknya minta ijin terlambat ke atasan Neng, dilihat dari situasinya akan memakan waktu yang cukup lama.”

“Iya Pak terima kasih.”

“Sama-sama Neng.”

Bala bantuan mulai berdatangan, beberapa mobil tentara berjejer rapih memasuki tempat wisata itu. Suara gemuruh langkah kaki para tentara terdengar jelas oleh semua orang yang berada di sana. Beberapa diantaranya memasang bom ke kubus itu, orang-orang yang didekat sana diminta menjauh agar tidak terkena bom tersebut.

“Persiapan mulai satu dua tiga tembak !” suara lantang komandan tentara tersebut.

‘Booomm’ ledakan besar bergema, awalnya mereka mengira berhasil namun setelah asapnya menghilang kubus itu tetap kokoh tanpa tergores sedikitpun. Orang-orang merasa heran karena kubus itu tidak hancur walaupun banyak bom yang dipasang, para polisi dan tentara bergegas mencari cara lain untuk mengancurkan kubusnya. Kondisi para korban penculikan di dalam kubus itu sangat buruk mereka terlihat lemah tidak berdaya. Sebelumnya mereka sempat mencoba melarikan diri dari penculik itu namun gagal dan membuat penculik itu menjadi marah.

“Kalian tidak bisa lari dari sini selagi aku masih berdiri disini hahahaha,” ucap salah satu penculiknya bernama Touy.

Penculik BBS berjumlah dua orang dan salah satunya bukan manusia biasa, dia memiliki kekuatan semacam sihir.

“Apa yang kalian inginkan ?” tanya salah satu member BBS yang bernama Gino.

“Oho kasian sekali kesayanganku ini,” penculik wanita bernama Hyla mendekatinya lalu memegang dagu Gino.

“Semua ini tidak akan terjadi jika Hae memperlakukan ku dengan baik, jadi nikmati saja akhir dari penderitan ini okey. Karena sebentar lagi kebahagian kalian akan datang hahaha,” Hyla sangat puas melihat idolanya berhasil dia culik.

Hyla adalah seorang Rymi (sebutan penggemar BBS), BBS memiliki banyak penggemar di seluruh penjuru dunia termasuk Indonesia. Tahun 2023 Negara Korea Selatan mengadakan fansign BBS khusus untuk para penggemarnya yaitu Rymi namun saat itu terjadi hal yang tidak menyenangkan salah satu member BBS bernama Hae di cegak Rymi yang tidak lain adalah Hyla. Hyla menerobos masuk agar bisa memeluk biasnya itu, walaupun sempat terlambat bodyguard segera melepaskan Hae dari pelukan Hyla.

“Lepaskan nona !” ucap salah satu bodyguardnya.

“Kamu adalah milikku selamanya,” senyum serakah Hyla.

“Jangan lakukan ini Nona nanti kamu terluka,” Hae berkata lembut.

Hyla ditarik keluar menjauh dari Hae, bodyguard lainpun meminta Hae untuk segera masuk kedalam mobil agar tidak menyenangkan lainnya. Rymi adalan fans yang selalu menjaga keselamatan idol mereka dan banyak pula yang terobsesi sampai rela membuat idola mereka terluka yang penting bisa menyentuhnya. Dari kejadia ini membuat Hyla semakin menggila ingin memiliki Hae bagaimanapun caranya. Entah sudah berapa kali Hyla mencoba mendekati Hae bahkan sempat mendatangi rumahnya. Merasa tidak puas akhirnya Hyla berpikir untuk menculiknya agar Hae dan keenam member BBS bisa menjadi miliknya. Kekuatan hitam merasakan keburukan yang sangat besar didalam diri Hyla sehingga dia datang membantunya melancarkan rencana penculikan.

“Kasian sekali artis itu sepertinya polisi dan tentara tidak bisa membebaskan mereka,” suara orang disekitar berbisik-bisik.

“Apa mereka bisa diselamatkan ?”

“Kita berdoa saja semoga ada seseorang yang menyelamatkan mereka.”

“Bantu jangan yah ?” Gibela ragu-ragu karena sebelumnya dia sudah berjanji pada Gurunya untuk tidak sembarangan menggunakan kekuatan.

“Mana bisa aku diam saja sedangkan pihak keamanan aja sudah kewalahan menghadapinya, jika tidak membantu bisa-bisa mereka mati ditangan penjahat itu. Guru maaf sepertinya aku harus turun tangan membantu,” Gibela turun dari motornya dan mencari tempat yang aman agar bisa masuk kedalam kubus itu menggunakan kekuatannya.

Gibela melihat jongko kosong dipinggir jalan, diapun pergi kearah belakang jongko tersebut. Merasa aman di belakang jongko itu Gibela menyimpan tas dan helmnya disana.

“Gak ada yang lihat ?” memastikan sekelilingnya tidak ada orang yang melihat.

“Aman …”

“Eeh hampir saja,” bersembunyi dibelakang pohon besar yang tidak jauh dari tempat penculik menyandra korbannya.

“Saat tadi tukang ojek itu mengatakan sandranya adalah Boyband terkenal kenapa aku tidak mengingat BBS sih,” melihat semua member BBS dalam keadaan diikat ke tiang.

“Sepertinya wanita itu mau melakukan sesuatu ?” Gibela melihat Hyla mengambil pistol.

“Ayo bermain hihi …” hati Hyla sudah dipenuhi kekuatan jahat. Hyla menarik pelatuk pistol itu dan bersiap menembakannya pada Siyoon.

“Apa yang mau kamu lakukan ?” suara pelan Hae.

“Tidak,” Siyoon geleng kepala tidak bisa lari dari sasaran tembakan Hyla.

‘Doorrr’ suara tembakan itu terdengar sampai keluar kubus. Member yang lain meneriakkan nama Siyoon, Siyoon berpikir dirinya mungkin sekarang sudah mati tertembak Hyla. Saat Siyoon membuka mata dia terkejut melihat seorang gadis membelakanginya menahan peluru dengan kekuatannya.

“Kamu tidak apa-apa ?” berbalik melihat Siyoon, gadis yang baru saja menyelamatkannya adalah Gibela.

“Bola mata yang cantik,” gumam Siyoon menatap bola mata Gibela yang berwarna coklat terang.

Siyoon hanya bisa melihat bola matanya karena Gibela menggunakan masker.

“Iya,” ucap Siyoon setelah lama terdiam menatap orang didepannya itu.

“Siapa kamu beraninya ikut campur ?” Hyla sangat marah.

“Malaikat mautmu,” jawab Gibela tersenyum menantang.

“Kurang ajar !!” melepaskan tembakan kedua kearah Gibela.

“Oh sayang sekali tidak kena,” meski peluru itu sangat cepat melesat Gibela dapat menahannya kembali.

“Bagaimana mungkin ? terima ini !!” tidak berhenti di tembakan kedua Hyla terus mengarahkan tembakannya berkali-kali sampai isi peluru pistol miliknya habis.

“Cuman segitu ?” meledek sekaligus menantangnya.

“Sekarang giliranku,” Gibela mengunakan kekuatannya mengambil pistol Hyla lalu mengikatnya dengan akar pohon.

“Sulit bagi mereka tapi tidak bagiku oh iya hampir lupa,” membantu melepaskan ikatan Siyoon. Disaat Gibela dan Siyoon membantu melepaskan ikatan member BBS lainnya datang seseorang dari belakang sambil berteriak.

“Lancang sekali !!” menyerang Gibela.

“Awas !!” Gibela menagkis serangan kekuatan pria itu yang bernama Touy.

“Lihat disana !!” meski tidak bisa masuk orang-orang yang berada di luar kubus dapat melihatnya.

“Nona hati-hati orang itu bukan manusia biasa !” suara lesu member BBS bernama Nijie.

“Serahkan semua ini padaku kalian tetaplah dibelakangku !” Gibela mengeluarkan kekuatannya bersiap melawan Touy.

“Gadis ini memiliki kekuatan sepertiku siapa dia ?” memperhatikan Gibela.

“Kekuatannya adalah kekuatan hitam tapi dilihat dari tingkatannya sepertinya tingkat sedang,” suara hati Gibela.

“Gadis cantik yang pemberani mempertaruhkan nyawa sendiri untuk menyelamatkan mereka dasar bodoh.”

“Tingkat kekuatannya jelas jauh dari tingkat kekuatan milikku tapi dia begitu sombong sulit dipercaya,” menghela napas panjang.

“Nona berhati-hatilah !” ucap Gino.

“Jangan khawatir !” berbalik sambil tersenyum.

“Tadi dia kemana kenapa hanya ada cewek itu ?”

“Hahaa sudah tau takut tapi masih berani,” melayangkan serangan.

“Siapa yang takut ?” melemparkan kekuatan Touy ke pohon sampai hancur.

“Aku masih mau bermain bersamamu tapi aku ada urusan lain yang harus segera diselesaikan jadi terpaksa deh,” mengumpulkan kekuatan ditangannya.

“Kekuatan putih gadis itu pemilik anugrah yang sangat kuat tapi aku tidak mungkin kalah darinya.”

Gibela dan Toy bertarung satu lawan satu, toko-toko di wisata itu hancur akibat kekuatan mereka berdua. Touy terus menyerang Gibela dengan kekuatan penuhnya berkali-kali sedangkan Gibela hanya menghindar dari serangannya. Dari awal Gibela dapat dengan mudah mengalahkannya tapi dia ingin melihat kekuatan jenis apa yang digunakan Touy.

“Meski pria ini memiliki kekuatan hitam tapi dia bukan dari golongan kegelapan. Jenis kekuatan hitam apa yang dipakai pria ini ?” setelah menemukan jawaban Gibela.

“Baiklah aku akhiri saja,” setelah menemukan jawaban Gibelapun mengalahkannya dengan sekali lemparan kekuatan.

Pria itu tidak bisa menghindar dari kecepatan kekuatan Gibela, tubuh pria itu terlempar ke wahana ayunan dan terluka parah.

“Pyuh selesai juga, kubusnya harus dihancurkan !” dalam hitungan detik kubus itu hancur, kepingan kubus itu berhampuran dimana-mana.

“Syukurlah mereka selamat,” Manajer Huan bernapas lega melihat aset negaranya selamat.

“Siapa gadis itu ? dia memiliki kekuatan seperti penculik pria ?” komandan tentara bertanya-tanya.

“Nona …..” Hae hendak bertanya.

“Mari kita lihat apa yang bisa kamu lakukan selanjutnya hahahaa,” ternyata Touy belum kalah.

Touy mengarahkan sisa kekuatan miliknya ke Hae sedangkan tangan satunya lagi siap menembak Siyoon.

“Hampir saja,” beruntungnya Gibela bisa menyelamatkan keduannya.

Gibela sangat kesal karena Toy memanfaatkan kelengahannya dan melakukan hal licik dengan menyerang dua orang sekaligus.

“Kamu pikir dengan cara kotor bisa mengelabuiku,” kekuatannnya meningkat lalu membalas Toy sampai tidak berdaya.

“Huuuhhh ……” meski menggunakan kekuatan untuk menghalangi serangan pada Hae Gibela tidak sempat menahan peluru yang mengarah pada Siyoon jadi dia terpaksa menggunakan tangan kirinya.

Darah segar mengalir menembus bajunya tetesan darah jatuh ke tanah membuat member BBS tidak bisa berkata apa-apa selain cemas.

“Nona sepertinya tanganmu terluka,” Hae mendekat.

“Tidak apa-apa ini hanya luka kecil, penjahat seperti itu pantas diberikan hukuman yang setimpal,” melirik Touy yang tidak sadarkan diri.

“Kalian baik-baik saja ?” semua member ngangguk.

“Dunia ini memang sudah modern, teknologinyapun semakin canggih tapi saya kebanyakan orang menyalahgunakannya.”

“Dari mana kamu berasal nona ?” tanya Gino.

“Dari dunia yang sama dengan kalian hanya saja takdirku sedikit berbeda.”

“Aku tidak percaya kamu memiliki kekuatan dan mengalahkannya.”

“Dunia ini luas walaupun terkadang orang bilang dunia ini sempit setiap kali bertemu dengan orang yang sama. Luas dalam arti banyak hal didunia ini yang tidak diketahui semua orang termasuk kalian.”

“Kamu sangat hebat bisa mengalahkannya.”

“Bukan hebat tapi dia bukan lawan yang

seimbang,” Gibela tersenyum pada Fohe.

“Dilihat dari cahaya kekuatan pria itu dan kekuatanmu kenapa berbeda ?”

“Dia memiliki kekuatan jahat aku juga belum mengetahui jenis kekuatan apa yang di pakai pria itu. Oh iya jangan simpan dendam dihati kalian karena itu akan mengundang kekuatan jahat ke dunia ini selain itu dendam merupakan penyakit hati yang bisa membuat diri sendiri sakit. Sisanya biar polisi dan tentara yang memeberskannya,” Gibela memegang tangan kirinya.

“Apa itu sakit ?” tanya Jimie.

“Tidak.”

“Kamu mau pergi ?” Gibela menjawab Nijie dengan mengangguk.

“Sebelum pergi obati dulu tanganmu,” Hae mencoba membujuknya.

“Nanti ku obati di rumah,” Gibela tiba-tiba menyobek ujung kerudungnya, mereka saling menatap melihat Gibela melakukannya.

“Tanganmu terluka karena serpihan kubus itu kan ? segera obati jika tidak nanti inpeksi,” awalnya mereka mengira kain kerudungnya untuk membaluk lukanya sendiri ternyata untuk membalut lengan Siyoon.

“Bagaimana bisa kamu melakukannya sedangkan tangamu sendiri terluka,” ucap Siyoon.

“Kamu tidak sekuat diriku.”

“Apa kamu juga memiliki kekuatan tidak merasakan sakit ?” tanya Joong polos.

“Tidak juga.”

“Lalu ?”

“Sudahlah saatnya aku pergi jaga diri kalian,” Gibela menghilang.

“Semua benar-benar sudah selesai kan ?” Fohe begitu bahagia walaupun di penuhi luka lembab.

“Tentu,” jawab Gino merangkulnya.

“Setelah ini mari makan ramen !”

“Dengan susu pisang ?”

“Emn boleh deh,” terlihat senyuman lebar para member BBS.

Manajer Huan bergegas menghampiri member BBS yang berjalan mendekat “Syukurlah kalian selamat,” merangkul ketujuh member.

“Tentu Hyung jika tidak siapa nanti yang menghasilkan uang untuk Negara kita ?” canda Siyoon.

“Astaga kamu masih bisa berbicara seperti itu,” tawa kebahagian terpancar dari wajah Manajer Huan.

“Akhirnya mereka selamat,” beberapa Rymi yang menyaksikannya sangat terharu.

“Siapa penyelamat itu ? terima kasih telah menyelamatkan kesayangan kami,” Rymi itu menangis bahagia.

“Siapapun dia pastinya orang baik, orang hebat ….”

“Hyung bisa jadwalkan terapi untuk kami rasanya badan ini perlu rileksasi,” ucap Hae.

“Mau dibawa kemana penjahat itu ?” Hyla dan Touy dibawa para tentara melewatinya.

“Penjara tentunya,” jawab Manajer Huan.

“Hukum mati saja mereka,” teriak Rymi.

“Mereka pasti dihukum sesuai kejahatannya,” Touy dimasukan kedalam mobil polisi bersama Hyla yang masih terikat.

“Permisi tuan luka anda perlu di obati,” dua orang perawat wanita datang.

“Lakukanlah !”

“Siyoon Hyung lebih dulu !” Jimie mendorongnya maju.

“Tidak kalian dulu !” mundur.

“Sudah sudah ada banyak perawat dan doktor disini yang bisa mengobati luka kalian secara bersamaan,” Manajer Huan menghentikan Siyoon dan Jimie.

Para polisi masih lulalang membereskan tempat kejadian dan menyelidikinya, garis kuning polisi mulai di pasang tepat di sekeliling tempat wisata D’Castiel. Semua member BBS yang selesai diobati langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat. Beberapa mobil tentara dan ambulan terlihat keluar dari tempat itu. Polisi membuka jalan dan membiarkan para pengendara melanjutkan perjalannnya, Gibela bergegas kembali kemotornya.

“Ahh rasa sakitnya mulai terasa, darahnya yang keluar cukup banyak aku harus menutupinya,” mengambil jaket didalam tasnya.

Ponselnya jatuh “Astagfirulloh bagaimana bisa aku melupakannya,” Gibela teringat sebelumnya mau kontek Yeni.

“Jam berapa sekarang ?” melihat waktu di jam tangannya yang menunjukan pukul 16 sore.

Sambil berjalan Gibela membuka ponselnya “10 panggilan tidak terjawab dan 23 spam chat dari Yeni.”

Yeni adalah bestienya Gibela, dia tinggal di daerah Ciater bersama Ibu dan ayah sambungnya. Usianya 2 tahun lebih muda dari Gibela, meski begitu mereka sangat dekat satu sama lain. Gibela pertama kali bertemu dengan Yeni saat MPLS (Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah) tingkat SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) tapi saat itu Yeni masih duduk di kelas 9 SMP (Sekolah Menengah Pertama). Mereka mulai dekat ketika Yeni memasuki SMK yang sama dengan Gibela, dimana mereka menjadi pasangan kandidat ketua osis dan wakil osis di sekolah dari sana kedekatan mereka sangat erat sampai sekarang.

“Assalamualaikum, Yen….. Maaf aku lupa memberikan kabar.”

“Waalaikumsalam, dimana kamu sekarang ? kenapa masih belum sampai katanya berangkat dari rumah pagi. Jawab aku Gi cepat jawab !” Yeni terus bertanya tanpa menunggu jawaban Gibela.

“Haloo Yen Haloo aku tidak mendengarmu disini ramai, kamu pulang duluan aja nanti aku menyusul !”

“Dia tidak menjawab aku ? setidanya katakan alasannya,” Yeni kesal karena Gibela langsung menutup telponnya.

Banyak orang yang tidak ingin melewatkan kejadian itu, beberapa mengambil gambar dan video untuk membuat history di media sosialnya. Dari perusahaan berita mulai bermunculkan untuk melaporkan kejadian langka itu. Kendaraaan berjalan perlahan sampai depan wisata D’Castiel, jumlah kendaraan yang banyak membuat Gibela tidak bisa menyelip masuk. Meski terluka Gibela tetap harus berkendara, saat maju tiba-tiba dia mengerem mendadak karena mobil di depannya berhenti demi mendapat gambar tepat didepan gerbang masuk wisata D’Castiel.

“Tolong hati-hati Pak !” tegur Gibela.

“Ehk Neng kemana aja ?” tidak sengaja berpapasan dengan tukang ojek tadi.

“Tadi saya ke WC dulu Pak kebelet.”

“Sayang sekali padahal tadi ada tontonan yang menarik, Idol Korea itu sudah selamat Neng seorang pahlawan menyelamatkannya. Entah bagaimana dia melakukannya tapi orang itu pemberani dan sangat hebat bisa mengalahkan penjahatnya.”

“Oh begitu yah Pak ?” Gibela pura-pura tidak tau padahal orang yang dipuji tukang ojek itu adalah dirinya.

“Kenapa Neng ?”

“Tidak apa-apa Pak,” Gibela menahan rasa sakit yang hebat akibat luka tembakan tadi.

“Darahnya menembus jaket jangan sampai ada yang melihatnya,” suara hati Gibela.

“Saya kira kenapa Neng.”

“Duluan Pak,” melihat sela jalan yang kosong Gibela menarik gasnya.

“Waw keren sekali,” Pak ojek terkesan padahal Gibela berkendara secara ugal-ugalan.

“Terpaksa menyelip beberapa kendaraan jika tidak mungkin tanganku,” Gibela sampai di depan kosannya.

“Assalamualaikum ?” membuka pintu ruangan Pavaliun (nama ruangan kosan Gibela dan Yeni yang ditempati).

“Waalaikumsalam, Gibela …….” Yeni yang duduk langsung bangkit dan berlari kearah Gibela.

“Aaww,” suara replek Gibela yang tangannya tidak sengaja tersenggol Yeni.

“Apa yang terjadi ? apa kamu terluka ?” memutar badan Gibela.

“Darah ?” bagian lengan Gibela basah Yeni menyentuhnya dan ternyata itu darah.

“Aku tidak kuat lagi,” melepaskan jaket dan bajunya.

“Bagaimana bisa ?” Gibela datang terlambat bahkan tidak masuk kerja sesampainya di kosan dengan keadaan terluka.

“Pelurunya masih ada didalam,” menggunakan kekuatan untuk menarik peluru itu.

“Peluru ?” Yeni semakin dibuat shok oleh Gibela.

“Ceritanya panjang.”

“Kamu berhutang penjelasan padaku Gi,” walaupun Yeni marah dia tetap mengobatinya.

“Terima kasih Yen.”

“Pergi mandi dulu sana !” nada ketus Yeni. Gibela melakukan apa yang dikatakan Yeni tanpa mengatakan sepatah katapun.

“Jangan menatapku seperti itu !” menggosok rambutnya.

“Seandainya bisa sudah pasti kamu ku telan hidup-hidup Gi.”

“Mau mencobanya ?”

“Tidak perlu.”

“Awalnya aku ingin memberitahumu sebelum melakukannya tapi tidak sempat jadi lupa,” senyum tanpa rasa bersalah.

“Kamu bercanda Gi atau apa ?”

“Baiklah baiklah maafkan aku okey,” membujuk Yeni.

“Cepat katakana apa yang terjadi sebenarnya dan bagaimana bisa kamu mendapat luka tembakan itu ?”

“Seseorang menculik Boyband terkenal dunia lalu menyekapnya di wisata D’Castiel Ciater.”

“Lalu ?”

“Salah satu penculiknya memiliki kekuatan hitam.”

“Apa kekuatan hitam ?”

“Polisi bukanlah lawan orang itu jadi aku harus membantu.”

“Jadi luka ini ?”

“Karena menyelamatkan salah satu anggota boyband.”

“Ko bisa ada kekuatan hitam masuk kedunia kita ?”

“Aku juga tidak tau, tidak ada larangan memasuki dunia kita tapi setauku ada perjanjian dimana orang Dunia Magis baik itu kekuatan hitam atau putih tidak boleh menganggu dunia kita.”

“Ah iya aku ingat Guru pernah mengatakannya.”

“Semoga aja orang yang dihajar kamu sampai babak belur tidak balas dendam,” menghela napas.

“Kenapa kamu begitu yakin kalau aku sudah menghajar penculiknya.”

“Karena kamu berada disini,” senyum menyindir.

“Jadi bagaimana di tempat kerja tadi ?”

“Seperti biasa.”

“Syukurlah.”

“Lapar ?” mendengar suara perut Gibela.

“Tau aja,” tersenyum lebar.

“Nih aku sudah memasaknya untukmu,” memberikan satu piring telur puyuh balado.

“Kamu terbaik deh Yen,” memberikan sankarak hate (isyarat dimana seseorang membentuk sebuah hati memakai jari telunjuk dan jempol).

“Doyan apa lapar ?”

“Dari pagi aku tidak makan apapun.”

“Biasanya kalau banyak orang yang jualan juga banyak.”

“Ya kali mereka jualan di saat nyawa orang dalam bahaya.”

“Siapa tau aja iya kan ?”

“Sudah pergi tidur sana !”

“Kamu gak tidur ?”

“Nyuci piring dulu.”

“Oh okey aku tunggu …”

Gibela kembali kekamar “Aku kira mau menungguku tapi ternyata menunggu di alam mimpi,” melihat Yeni yang sudah terlelap tidur.

“Takdir memang tidak bisa di tebak tapi dirikulah yang bisa memutuskan mau digunakan untuk apa kekuatan yang aku miliki ini. Dari seorang gadis biasa menjadi pemilik anugrah yang paling kuat,” menatap langit-langit kamar dan perlahan memejamkan mata (tertidur).

Pemilik Kekuatan Bulan Bintang

Hal semacam ini rasanya sulit dipercaya apalagi di jaman modern seperti sekarang. Namun tidak bisa dipungkiri ternyata hal ini ada dan nyata, semua ini berawal dari satu bulan yang lalu. Disisi lain bumi terdapat dunia lain yang disebut dunia magic, di dalam dunia ini terdapat dua golongan kekuatan yaitu putih dan hitam. Kekuatan putih disebut pemilik anugrah sedangkan kekuatan hitam yaitu kegelapan. Pemilik anugrah akan memiliki tanda sebagai pengenal kekuatannya. Setiap orang akan memiliki satu tanda dengan bentuk yang berbeda kecuali Gibela. Bentuk tanda kekuatan milik Gibela ada dua yaitu bulan dan bintang yang terletak di pergelangan tangannya, hal ini sangat langka dan menjadi satu-satunya di dunia magic. Gedung Power of Destiny yang terletak di Pegunungan Astra bagian Selatan Dunia Magic merupakan sebuah negeri golongan kekuatan putih yang pimpin oleh Guru Hayeo, warga negeri tersebut sekitar 10.000 orang sedangkan murid yang dimilikinya berjumlah 2.000 orang.

Di Gedung Power of Destiny

Beberapa hari terakhir telah muncul kekuatan hitam di Pegunungan Astra Selatan, Guru Hayeo mengadakan pertemuan bersama murid senior di aula gedung pod untuk membahasnya. Semua murid senior yang diundang sudah memiliki tugasnya masing-masing dalam hal ini, jika ada suatu masalah tidak sulit bagi mereka untuk menyelesaikan.

“Malam semakin larut, mari kita akhiri pertemuannya sampai disini. Silahkan para senior kembali ke ruangan masing-masing,” perintah yang memimpin pertemuan itu.

“Baik,“ serentak para senior menjawab.

“Ada masalah apa Guru ?” setelah semua bubar Dion bertanya.

“Mimpi itu muncul lagi tapi kali ini berbeda,“ jawab Guru Hayeo.

“Pertanda baik atau buruk Guru ?”

“Aku masih belum mengetahuinya, tapi aku harap mimpi itu pertanda baik,” jawabnya sembari melangkah pergi menuju ruang kerja miliknya dan di ikuti Dion.

Guru Hayeo bisa melihat masa depan melalui mimpinya, bentuk tanda kekuatannya adalah Dreamcather yang ada di punggungnya. Pemilik anugrah terlahir karena takdir yang memilihnya selain itu pemilik anugrah bisa muncul sebab adanya kekuatan baik di dalam dirinya. Melalui mimpinya Guru Hayeo dapat mengetahui kelahiran pemilik anugrah. Seseorang yang baru memiliki kekuatan anugrah akan di bawa ke gedung pod, disini mereka akan di latih untuk mengontrol kekuatan yang dimilikinya.

“Oh iya Guru apa isi mimpinya ?” tanya Dion sesampainya di ruang kerja Guru Hayeo.

Dion merupakan kaki tangannya Guru Hayeo, dia mengetahui berbagai pengetahuan yang tertulis dan tidak tertulis. Jika orang-orang harus membacanya dahulu agar dapat memahami isi bukunya dan untuk mengetahui apa yang ada didalamnya berbeda dengan Dion, cukup baginya dengan melihat sekilas semua yang ada di dalam buku atau benda dapat diketahui dengan mudah dan cepat.

“Didalam mimpi itu aku melihat seorang gadis berdiri memancarkan cahaya emas terang tapi dia di kelilingi orang-orang yang sudah mati terbunuh, tubuh orang-orang itu memiliki aura kegelapan. Dibagian akhir mimpi aku sempat melihat tanda bulan dan bintang tepat di pergelangan tangannya,” Guru Hayeo menjelaskan sembari duduk di kursi kerjanya.

“Apakah Guru bisa melihat wajahnya dengan jelas ?”

“Tidak, hanya itu yang dapat ku lihat.”

“Sepertinya akan terlahir pemilik anugrah yang memiliki 2 tanda kekuatan di negri ini Guru.”

“Benar, dia akan menciptakan sejarah baru di Negeri ini. Keunikan dan kehebatannya akan dikenal di seluruh dunia magic.”

“Tiga hari lagi akan ada bintang jatuh, kita harus menyiapkannya Dion ! Kemungkinan besar pemilik anugrah itu akan terlahir dihari bintang jatuh,” sahut Guru Hayeo melangkah mendekati jendela lalu menatap ke langit.

“Baik Guru.”

Keesokan harinya Dion mengumpulkan murid senior dan memberikan tugas kepada mereka sesuai intruksi Guru Hayeo. Pemilik anugrah itu bisa lahir di mana saja di belahan negeri magic ataupun di dunia nyata. Dion membagi mereka menjadi beberapa kelompok untuk mengawasi jatuhnya meteor itu. Guru Hayeo mengatakan sumber kelahiran pemilik anugrah ini adalah dari meteor itu yang tidak lain kekuatan kebaikan dari tuhan, hanya pemilik anugrah yang dapat melihat meteor jenis ini. Bentuk meteor ini menyerupai bintang dengan sinar emas berbeda dari bintang jatuh lainnya.

”Guuurrrruuuuu … “ Dion membuka pintu ruang kerja Guru Hayeo dengan tergesa-gesa.

“Ada apa ?” Guru Hayeo langsung menoleh.

“Dibelahan dunia nyata tepatnya di Negara Indonesia, muncul pancaran cahaya sepertinya pemilik anugrah telah lahir,” suara ngos-ngosan.

“Pemilik anugrah lain terlahir satu hari sebelum bintang jatuh besok, kelahiran mereka tidak muncul didalam mimpiku.

Pergilah bawa mereka kemari !”

“Baik Guru,” jawab Dion langsung pergi meninggalkan ruangan.

“Baru kali ini kelahiran pemilik anugrah tidak di ketahui Guru,” ucap salah satu murid senior.

“Benar Guru hanya membicarakan pemilik anugrah bulan dan bintang saja,” sahut murid senior lain.

“Guru, setelah ditelusuri pancaran itu berasal dari empat tempat,” datang satu murid melapor.

“Sepertinya mereka dan pemilik kekuatan bulan dan bintang memiliki ikatan takdir.”

Dion memimpin kelompok pencarian untuk menemukan lokasi empat pancaran itu. Pancaran itu berasal dari dua daerah di Indonesia, lokasi pertama di daerah Subang tepatnya di rumah seorang gadis bernama Yeni dan lokasi kedua di daerah Jakarta satu rumah seorang gadis bernama Clara serta di rumah dua orang pria bernama Boy dan Rayhan. Dion meminta Mey dan Jey menjemput keempat orang itu untuk dibawa ke gedung pod.

“Guru tanda kekuatan mereka berbentuk bintang di bagian lengan,” Mey dan Jey tiba di ruang keamanan gedung pod.

Ruang keamanan adalah ruangan khusus yang digunakan untuk mereka yang pertama kali mendapat anugrah. Ruangan ini di desain secara khusus anti kekuatan, sering kali pemilik anugrah yang baru terlahir memunculkan kekuatannya yang belum stabil sehingga dapat mengancurkan tempat atau orang yang ada di dekatnya karena itulah mereka dibawa keruangan ini.

“Warna tandanya putih,” Guru Hayeo mengecek tanda di lengan salah satu diantara empat orang itu.

“Ternyata benar kelahiran mereka berempat ada hubungannya dengan pemilik bulan dan bintang.”

Salah satu diantara mereka terbangun “Hoooaammm….” menguap sangat lebar.

“Loh ko banyak orang ?” yang terbangun adalah Clara, karena Clara belum sepenuhnya tersadar dari tidurnya dia mengira masih didalam mimpi.

“Kaya nyata ?” mencoba memastikan yang dia lihat itu benar atau hanya mimpi.

“Awww sakit,” mencubit pipinya sendiri.

“Ko sakit sih berarti ?? aaahhhhh dimana ini ?” teriak Clara membengunkan Yeni, Rayhan dan Boy.

“Suara berisik apa itu ?” Yeni membuka sebelah matanya mengecek.

“Hah ?” menggosok matanya berkali-kali.

“Ki ki kita dimana ?” tanya Yeni melihat seseorang disampingnya yaitu Clara.

“Mana aku tau,” nada ketakutan.

“Selamat datang di Dunia Magis,” Dion menyapa mereka berdua.

“Prank kamu sungguh menakjubkan Cla,” ucap Boy.

Clara, Rayhan dan Boy merupakan teman lama kini mereka kuliah ditempat yang sama. Clara suka sekali menjahili kedua temannya itu sehingga membuat mereka tidak merasa aneh lagi.

“Permainanmu sudah berakhir Cla hentikan segera !” sela Rayhan.

“Boy Rey aku sedang tidak bercanda ini beneran kalau gak percaya sini aku buktiin,” mencubit keduanya.

“Ahhh sakit tau kenapa kamu melakukannya ?” Boy mengusap-ngusap tangannya.

“Untuk membuktikan kalau ini bukan mimpi.”

“Nyewa dimana kamu Cla ?” Rayhan masih tidak percaya.

“Maksudmu ?”

“Para aktor itu.”

“Rayhan aku tidak melakukan apapun dan aku tidak tau siapa mereka semua, yang aku tau bangun-bangun sudah ada disini sama kalian dan dia,” menunjuk Yeni.

“Berhenti Cla !”

“Eh maaf bukannya mau ikut campur tapi apa yang dikatakan dia benar aku sebagai saksinya,” bela Yeni.

“Artinya ??” Boy bengong seketika.

“Kalian pasti terkejut tiba-tiba berada di tempat asing dikelilingi orang yang tidak dikenal. Mey dan Jey membawa kalian kemari mereka adalah petugas teleportasi antar dunia lain. Saat ini kalian berada di Gedung Power of Destiny tepat di Pegunungan Astra Selatan Dunia Magis. Kalian adalah pemilik anugrah yang baru lahir, kami harus membawa kalian kemari agar tidak terjadi hal buruk di dunia kalian,” jelas Dion.

“Pemilik Anugrah ?”

“Seorang pemilik anugrah adalah seseorang yang memiliki kekuatan. Jenis kekuatan kalian masih belum diketahui perlu pengujian kekuatan astra untuk mengetahuinya,” sambung Guru Hayeo.

“Mana mungkin,” Clara tidak percaya. Dion mengambil porselin lalu melemparkannya pada Rayhan, tanpa diduga Rayhan bisa menangkapnya dengan satu tangan.

“OMG ?”

“Yang barusan terjadi itu ?”

“Kekuatan anak muda ini berkaitan dengan waktu.”

“Aku bisa melihat waktu melambat sehingga bisa menangkap porselin itu,” jelas Rayhan.

“Tapi yang terlihat kamu sangat cepat menangkapnya.”

“Jadi apa kalian percaya ?” tanya Mey, keempatnya langsung mengangguk.

“Kemungkinan kekuatan yang kalian miliki berbeda meski bentuk tanda kekuatan sama,” ucap Guru Hayeo.

“Namaku Dion dan Beliau adalah pemimpin disini Guru Hayeo.”

“Namaku Nuraeni Putri usia 22 tahun, panggil saja Yeni.”

“Aku Adinda Putri Clarista usia 22 tahun, panggil saja Clara."

“Kita semuran Yen,” tambahnya sambil menepis pundaknya Yeni.

“Namaku Briyan Samudra usia 24 tahun, panggil saja Boy.”

“Aku Muhammad Rayhan Putra usia 24 tahun, nama panggilan Rayhan.”

“Perkenalan yang lengkap.”

“Selamat bergabung bersama kami Yeni, Clara, Boy dan Rayhan.”

“Ada beberapa hal yang perlu kalian ketahui,” mereka berempat mendengarkan Guru Hayeo dan Dion yang menjelaskan tentang kedatangan pemilik anugrah kekuatan bulan dan bintang.

“Besok adalah hari dimana meteor jatuh atau sering disebut bintang jatuh kita harus bersiap.”

Dion mengetes jenis kekuatan yang dimiliki mereka berempat dan menetralkan kekuatannya, setelah selesai mereka diminta mengambil bagian untuk besok. Dion membagi kelompok untuk menjaga wilayah yang kemungkinan kejatuhan kekuatan bulan dan bintang. Beberapa diantaranya ditugaskan di berbagai wilayah Dunia Magis sedangkan Yeni, Clara, Rayhan, dan Boy di dunianya.

“Sebentar lagi Dion,” Guru Hayeo dan Dion mengawasi dari gedung pod.

“Semuanya bersiap di posisi masing-masing !” perintah Dion.

“Baik,” semua orang menjawab di wilayahnya masing-masing.

Dion mengunakan benda sihir seperti telpon untuk menghubungkan semua kelompok.

“Kecepatan meteornya membuat kita tidak bisa memprediksi kemana jatuhnya,” satu meteor terlihat berbeda dari yang lainnya melesat dengan sangat cepat.

“Kita kehilangan meteor nya.”

“Diantara kalian semua tidak ada satupun yang melihat kemana jatuhnya,” tanya Dion tegas.

“Tidak ada waktu lagi kita harus mencari tahu lokasinya.”

Disisi lain gadis kesayangan kedua orang tuannya baru saja pulang kerumah untuk berlibur selama beberapa hari. Dia adalah anak satu-satunya, dia selalu dimanjakan kedua orang tuannya, apapun yang diinginkannya selalu diberikan. Seperti biasa dia selalu bangun siang sedangkan kedua orang tuannya sudah bangun dari subuh karena harus pergi bekerja di ladang/kebun.

“Mamah berangkat dulu yah, jangan lupa makan lauknya sudah disiapkan dimeja,” masuk kedalam kamar anak gadisnya.

“Okey,” seluruh tubuhnya masih tertutupi selimut dia hanya mengacungkan jempol tangannya.

Tepat pukul 10 pagi dia mulai bangun lalu mencari jam tangan miliknya “Kemarin aku menyimpannya di …..”

“Dimana sih ?” akhirnya dia bangun karena kesal tidak menemukan jam tangannya.

“Kaya ada yang salah ??” dia tidak menyadari dirinya dalam keadaan melayang.

“Perasaan ranjangnya gak tinggi deh,” kakinya mencari lantai, setelah di cek dia menelan air liurnya sendiri.

“Mimpi apa nyata ? aku harap ini hanya mimpi,” kembali ke posisi semula dan memejamkan mata.

Satu jam berlalu “Lapar sekali …” dia pikir tadi hanya mimpi jadi dia melupakan yang terjadi sebelumnya.

“Masih sama ?” dia bingung lalu mencubit lengannya untuk memastikan.

“Nyata ? apa yang terjadi ? aku mau turun,” perlahan tubuhnya kembali kekasur.

“Loh semudah itu,” mencobanya kembali melayang lalu turun melayang lagi turun lagi begitupun seterusnya sampai dia lelah mengulanginya.

“Sihir macam apa ini kenapa aku bisa melakukannya ?” berjalan keluar kamar.

“Barusan aku aku …” saat mengambil air minum dirinya seperti melesat kencang.

“Mari kita lihat ! yang aku pikirkan benar atau salah,” menggerakan sapu.

“Berhasil !! Aneh sih tapi …..” dia begitu bersemangat dan muncul ide.

Dia menggunakan sihir membereskan rumah dimulai dari sapu-sapu, pel lantai, mencuci baju, mencuci piring sedangkan dirinya asik makan sambil nonton TV.

Gadis itu bernama Adinda Gibela Farah Amani. Anak perempuan dari pasangan Nyi Fitasyah dan Muhamad Omsya. Gibela lahir di tahun emas dan hari ini adalah hari ulang tahunnya yang ke 24 tahun. Ibunya mempunyai anak perempuan dari pernikahan sebelumnya bernama Kyara Ryna Putri, Gibela sangat menyayangi kakaknya itu meski dimasa kecil selalu terjadi pertengkaran antara kakak beradik. Setelah kakaknya menikah dan tinggal bersama suaminya Gibela hanya bisa bertemu dengan kakaknya itu satu tahun sekali, jarak membuat kakak beradik ini menjadi semakin dekat dan saling menyayangi. Gibela lulus SMK tahun 2020 lalu bekerja di PT daerah Subang tahun 2021, Gibela tidak mau merepotkan kedua orangtuanya yang sudah tidak muda lagi jadi dia memutuskan bekerja keluar kota untuk membiaya kehidupannnya sendiri. Selain itu Gibela adalah seorang Mahasiswa jurusan Teknik, ditahun yang sama dia lulus SMK mendaftar menjadi Mahasiwa Universitas Terbuka Bandung.

“Apa dia lupa yah ?” mengecek ponselnya.

“Hampir saja,” mengingat obrolan bersama sahabatnya lalu segera menelpon perusahaan jasa antar barang.

Obrolan chat :

Yeni : Gi tolong kirim lokasi rumahmu !

Gibela : Aku kira gak jadi (mengirim lokasi map rumahnya)

“Bagaimana kita mencari kemana meteor kekuatan itu jatuh ?” terdengar seorang Senior.

“Kekuatan itu memancarkan cahaya emas, kita bisa mengetahuinya melalui pancaran cahayanya,” jawab Guru Hayeo terdengar Yeni.

“Kenapa begitu sulit sih mencari tuh kekuatan,” mengela napas sembari mengecek lokasi yang dikirimkan Gibela.

Tiba-tiba Yeni terdiam memandang ponselnya itu, Clara yang melihatnya langsung menghampiri.

“Ada apa Yeni ?” bukannya menjawab Yeni malah menunjuk ponselnya.

“Pancaran cahaya emas ? dimana itu Yen ?” tanya Clara spontan.

“Ruumaahnya Gibela sahabatku,” jawab Yeni terbata-bata.

“Guru lihat ini adalah pancaran vahaya emas yang kita cari,” Clara mengambil ponselnya untuk di tunjukan pada Guru Hayeo.

“Mey Jey jemput dia !!” tanpa basa-basi mereka berdua pergi menjemputnya.

Gibela kaget di datangi dua orang asing yang muncul tiba-tiba tepat didepan dirinya. Gibela tidak percaya dengan apa yang dilihatnya dia terus menonton TV dan menginghiraukannya pura-pura tidak melihat mereka berdua.

“Salam Nona silahkan ikut kami !”

“Ilusi macam apa ini sehingga terlihat nyata.”

“Guru Hayeo meminta kami untuk menjemput Nona Gi.”

“Kalian tau namaku dari mana ?”

“Bukan hanya itu kami juga mengetahui kekuatan yang dimilikimu.”

“Kenapa aku harus mempercayai kalian ?”

Mey membuka lengan baju Gibela “Tanda kekuatan ini.”

“Sepertinya mereka mengetahui apa yang sebenarnya terjadi padaku, sebaiknya aku ikut bersama mereka untuk mencari tahu kebenarannya,” suara hati Gibela.

“Baiklah aku akan pergi bersama kalian,” berjalan kekamarnya mengambil kerudung.

Ketika tiba Mey dan Jey mengonfirmasi kedatangannya dan disaat yang sama Guru Hayeo merasakan kekuatan Gibela begitu stabil dibandingkan murid lainnya karena itu dia memerintahkan membawanya ke aula gedung pod. Gibela berjalan mengikuti kedua orang yang membawanya tadi sepanjang jalan dia memperhatikan sekelilingnya.

“Dimana ini ? dari forniturenya seperti di dunia lain.”

“Kita sudah sampai,” Mey dan Jey membuka pintu aula yang besar.

Perlahan Gibela berjalan maju melihat orang-orang yang ada didalam ruangan.

“Kami sudah lama menunggu kedatanganmu,” seorang pria paruh baya berdiri paling depan menyambutnya.

“Kedatanganku ?” diantara semua orang asing ada satu orang perempuan yang dia kenal.

“Hay …” menyapa sahabatnya.

“Yeni itu kamu ?”

“Hehe ….”

“Nampaknya dirimu kebingungan melihat semua ini.”

“Selamat datang di Gedung Pod Pegunungan Astra bagian Selatan Dunia Magic,” Dion maju menyambutnya.

“Biasanya yang ulang tahun itu dapat kejutan berupa kue ucapan selamat ulang tahun dan kado tapi aku malah mendapatkan sesuatu diluar logika, lama-lama aku bisa jadi gila,” suara hati Gibela.

“Gi apa kamu baik-baik saja ?” Yeni khawatir melihat sahabatnya itu terdiam.

“Tidak apa-apa,” jawab Gibela dingin.

“Astaga aku dalam bahaya,” mendengar nada suara Gibela membuatnya takut.

“Dia pemilik kekuatan bulan dan bintang ? cantik sekali,” Boy terpana melihat Gibela.

“Gadis yang kalem,” Rayhan tersenyum tipis.

“Wah berkarisma sekali,” Clara dibuat takjub padahal saat itu Gibela mengenakan kaos pendek dan memakai jaket.

“Kalau begitu mari aku perkenalkan beliau adalah Guru Hayeo pemilik gedung ini, murid senior Mey dan Jey, mereka Boy Rayhan dan Clara. Aku rasa yang satunya tidak perlu dikenalkan,” melirik Yeni.

“Dan kamu ?”

“Saya Dion.”

“Gibela duduklah disebelahku !” pinta Guru Hayeo.

Tanpa berkata Gibela duduk disamping Guru Hayeo.

“Bisa aku melihat tanganmu ?”

“Tentu.”

“Tanda kekuatan yang cantik dengan orang yang cantik.”

“Dia tidak mungkin suka denganku kan,” merasa curiga mendengar ucapan Guru Hayeo.

“Jangan takut aku tidak berniat apapun selain menjadikanmu salah satu muridku.”

“Tolong ke intinya saja !”

“Jiwa kepemimpinan yang luar biasa,” suara hati Dion.

“Namamu Gibela bukan ?”

“Benar.”

“Lengkapnya Adinda Gibela Farah Amani usia 24 tahun,” Yeni menambahkan.

“Kamu seusiaan dengan kami.”

“Meski begitu Rey dia lebih muda darimu,” lagi-lagi Yeni menjawabnya.

“Dari semalam kami mencari meteor kekuatan yang terjatuh tidak disangka ternyata itu adalah kamu Gi.”

“Saat ini kamu berada di Dunia Magic, semua orang yang ada disini memiliki berbagai macam jenis kekuatan dan sihir. Pertama kali dalam sejarah terlahir pemilik anugrah dengan dua bentuk tanda kekuatan seperti milikmu,” mendengar Guru Hayeo menyambung kalimat Yeni, Gibela melihat tanda di tangannya.

“Anda sangat istimewa dibandingkan kami semua pemilik anugrah,” Dion menambahkan.

“Kenapa aku bisa mendapatkan kekuatan ini ?”

“Didalam dirimu terdapat kebaikan sehingga kekuatan itu memilihmu sebagai pemiliknya.”

“Jika benar begitu apa Guru bisa memberitahuku kekuatan apa yang aku miliki ?”

“Tidak tapi alat ini bisa,” meminta Dion membawa alat pengecek kekuatan pemilik anugrah yang tadi digunakan Yeni dan tiga yang lainnya.

“Kami memerlukan darahmu untuk dimasukan kedalam air ini !”

“Tidak masalah,” mengambil jarum di kerudungnya lalu menusuk jari tengah hingga mengeluarkan darah dan meneteskannya kedalam wadah air itu.

“Lihat mulai bereaksi !” semua orang menantikan jenis kekuatan yang akan dimilikinya namun ketika cahaya keluar bukannya menunjukan kekuatan apa yang dimiliki Gibela alat itu malah hancur ‘prak’.

“Bagaimana mungkin ? alat itu terbuat dari perak langka dan tulang hewan legenda tidak mudah untuk menghancurkannya.”

“Alatnya tidak mau menebak kekuatan apa yang aku miliki.”

“Aneh kenapa bisa ?” Jey melirik Gibela.

“Hahaaa akhirnya aku bisa mendapatkan murid yang hebat,” Guru Hayeo sangat bahagia melihat alat tes kekuatan itu hancur.

“Guru ?”

“Ehem …” merapihkan bajunya.

“Kekuatanmu sangat tinggi sehingga alat inipun tidak bisa menahannya. Empat kekuatan terlahir sebelum kelahiran kekuatan bulan bintang, karisma dan kepemimpinanmu akan terkenal diseluruh penjuru Negeri karena itu kalian akan dikenal sebagai Five Friend Fod.”

“Itu artinya Gibela adalah ketua dari Five Friend Fod.”

“Supaya lebih mudah bagaimana kalau disingkat menjadi 3F ?”

“Setuju …”

“Sepertinya aku akan memanggilmu Ketua Gi.”

“Dan aku akan memanggilmu Senior Dion,” Gibela tersenyum.

“Astaga senyumannya itu membuatku meleleh,” bisik Boy yang berakhir dipukul Rayhan.

“Hentikan nanti dia bisa mendengarnya,” meski suara mereka sangat pelan tapi Gibela bisa mendengarnya dengan jelas.

“Malam sudah larut kalian tidurlah disini ! Dion akan menyiapkan ruangannya untuk kalian.”

“Baik.”

“Oh iya bagaimana kami kembali ke rumah nanti ?”

“Semua pemilik anugrah bisa berpindah tempat sesuai keinginannya termasuk kalian.”

“Benarkah ? jika begitu kenapa Mey dan Jey memiliki tugas itu ?”

“Karena tugas mereka berbeda,” Gibela menjawabnya dan membuat semuanya terkejut.

“Hah ??” menatap ke arahnya.

“Kekuatan pindah tempat dimiliki semua pemilik anugrah yang sudah mengetahuinya sedangkan pemilik anugrah baru tidak.”

“Ohh begitu ternyata,” mereka berempat mengangguk.

“Ruangan 3F sudah siap,” Dion datang setelah selesai menyiapkan ruangan untuk Gibela dan yang lainnya.

“Sebaiknya kalian pergi istirahat !”

“Baik Guru.”

Beradaptasi

Mereka berlima mengobrol bersama di ruangan baru milik grup 3F di gedung pod, meski baru saja saling mengenal tapi mereka tampak akrab satu sama lain. Keesokan harinya Guru Hayeo mengajari mereka berlima cara menggunakan kekuatan pindah tempat serta mencoba kekuatan mereka, dibandingkan keempat temannya Gibela lebih cepat memahami dan menguasinya.

“Praktikkan !” tegas Guru Hayeo, mereka berempat terus mencoba berkali-kali pindah tempat dari lapangan ke ruangan 3F.

“Teman-teman semangat !” ucap Yeni.

“Gi apa kamu tidak bisa membantu kami ? aku sudah sangat lelah melakukannya,” Clara menghampiri Gibela yang duduk menonton bersama Dion dipinggir lapang demi menyampaikan keluahannya itu.

“Ada …”

“Benarkah ?” matanya berbinar.

Senyum jahil “Terus mencoba lagi lagi dan lagi sampai berhasil.”

“Yah ko gituh sih,” pergi dengan kekecewaan.

“Senior Dion biasanya mereka lewat sini yah ? setauku jalan ini bukan jalan yang bisa dilewati semua orang,” Gibela melihat berkali-kali murid lain gedung pod yang lewat sambil berbisik dan meliriknya.

“Mungkin mereka penasaran seperti apa wajah pemilik anugrah yang menggemparkan seluruh negeri ini.”

“Sepertinya mereka sudah selesai,” Gibela melihat keempat temannya berjalan mendekat.

“Akhirnya bisa juga,” Boy mengambil botol minum.

“Ini gak adil kenapa kamu bisa sesantai itu sih Gi ?”

“Tentunya jika tidak mungkin aku akan melewatkan tontonan seru.”

“Kalian bisa datang kesini kapan saja menggunakan kekuatan pindah tempat,” Guru Hayeo datang.

“Apa konsekuensinya jika tidak datang Guru ?” Gibela sudah membaca apa yang ada dipikiran Boy yang tidak mau datang lagi.

“Mungkin dijadikan makanan naga atau …” Dion menggoda Boy yang terlihat panic.

“Datanglah kesini diakhir pekan untuk berlatih, menguji kemampuan dan kekuatan yang kalian miliki !”

“Baik Guru.”

“Astaga kenapa Gibela mengatakan itu sih,” gerutu Boy.

“Kalau tidak kamu dalam bahaya,” senyum menyeramkan bagi Boy.

“Suaranya sangat kecil tapi Gibela bisa mendengarnya,” suara hati Yeni.

Diminggu selanjutnya mereka datang kembali ke gedung pod. Clara, Boy dan Rayhan lebih dulu datang dan memulai latihan bersama Dion. Guru Hayeo mengawasi dari kejauhan pelatihan mereka, disaat Guru Hayeo melangkah pergi untuk menghubungi Gibela dan Yeni yang tidak kunjung datang terdengar ledakan besar.

“Guru …” seorang wanita berlari menghentikannya.

“Ada apa ?”

“Lihatlah ulah murid baru itu mereka merusak property latihan yang paling berharga,” Guru Hayeo tidak menyangka kerusakan yang disebabkan mereka bertiga separah itu.

“Guru maaf terlambat !” Gibela tiba-tiba datang.

“Apa yang terjadi disana ?” Yeni melihat kodisi property latihan yang hancur.

“Sedang apa mereka ?” Gibela bergegas menghampiri ketiga temannya itu diikuti Yeni.

Awalnya Guru Hayeo berpikir Gibela akan menegur ketiga temannya itu tapi nyatanya dia malah ikut serta melemparkan kekuatan dan menambah kerusakan. Hal ini membuat penanggung jawab property gedung pod shok tidak percaya selama bertahun-tahun dia menjaga perlatan itu kini dihancurkan dengan mudah oleh kelima orang yang baru saja bergabung.

“Cari orang untuk memperbaikinya !”

“Baik Guru,” semua orang yang tingal di gedung pod memanggilnya Guru baik itu mereka yang masih muda atau lebih tua darinya.

“Guru maaf !!” Dion bergegas menjelaskannya.

“Tidak masalah biarkan saja !”

“Aneh biasanya Guru tidak seperti ini,” selama bertahun-tahun Dion menyaksikan sendiri siapapun yang merusak property di gedung pod, lalai melaksanakan tugasnya, dan melakukan kesalahan lain pasti dihukum tanpa ampun.

“Yeniiii jangan lari kou !!” Yeni secara tidak sengaja menghancurkan alat eletrik yang sedang dibuat Clara.

Melihat Clara dan Yeni kejar-kejaran bukannya menghentikan mereka Gibela malah berhitung “Satu dua tiga,” saat itu Rayhan sedang mengelilingi lapangan menguji kecepatannya namun siapa sangka Clara tidak sempat menghindar dari jalan Rayhan dan gubrak mereka bertabrakan.

“Hahaha ….” Posisi jatuhnya Clara sangat lucu membuat semua orang tertawa.

“Momen langka nih harus diabadikan,” Yeni mengambil gambar.

“Yeni jangan lupa jadikan stiker,” ucap Gibela menahan tawanya.

Semua orang digedung pod hanya fokus dengan kerjaannya tidak ada waktu bagi mereka untuk bermain atau bercanda terlebih lagi sikap Guru Hayeo yang selalu tegas dan disiplin. Untuk pertama kalinya di gedung pod terdengar suara tawa dan bergema memenuhi seluruh tempat.

“Kekuatan mereka cepat berkembang dari perkiraanku.”

“Benar Guru kekuatan mereka sungguh luar biasa. Yeni sang pemilik kekuatan penyembuh, Clara sang pakluk listrik, Rayhan si cepat kilat, Boy orang terkuat seberat apun yang disentuhnya akan menjadi ringan dan …”

“Gibela harta karun dunia magis sang pemilik anugrah paling istimewa yang memiliki semua kekuatan,” Guru Hayeo menyambung kalimat Dion.

“Tanda kekuatan bintang yang berarti ribuan cahaya pelindung bulan.”

“Tanda kekuatan bulan bintang yang berarti bagian dari bintang dan bulan sebagai penerang dunia.”

“Astaga apa tubuhku berubah ?”

“Masih diposisi yang sama,” jawab Gibela ditambah sedikit senyuman.

“Lain kali perhatikan jalanmu !” ekspresi Clara terlihat kesal mendengar ucapan Rayhan.

“Untungnya tidak ada korban lain,” ucap Boy.

“Gawat kita dalam masalah,” Yeni menyadarinya kalau dari tadi Guru Hayeo, Dion dan penanggung jawab property melihat kearah mereka.

“Jangan khawatir aku akan melindungimu,” Boy maju di depan Gibela.

“Huok basi tau …” meski merasa sakit Clara menyingkirkan Boy menjauh dari Gibela.

“Mau kemana Gi ?”

“Menemui Guru …” berjalan.

“Hah ?”

“Kita yang membuat kekacawan ini maka kita juga yang harus bertanggung jawab,” Boy menyusul.

“Ray kamu baik-baik saja ?” Yeni khawatir melihat jalan Rayhan yang ngangkang.

“Itulah kalau usia muda tapi fisik tua,” ledek Clara.

“Apa katamu ????” menatap tajam.

Tanpa merasa bersalah Clara terus berjalan karena dia tau Rayhan tidak bisa mengejarnya untuk melampiaskan kekesalannya.

“Guru maaf sudah membuat kekacawan.”

“Ketua Gi asal kamu tau property itu …” Guru Hayeo menatapnya dan membuat penanggung jawab property tidak bisa berkata-kata lagi.

“Kalian istirahatlah ! serahkan semuanya padanya !”

“Aku …” penanggung jawab property tidak habis pikir siapa yang membuat kekacawan dan siapa yang membereskannya.

Mereka berlima kembali keruang 3F begitupun Guru Hayeo dan Dion tersisa penanggung jawab property sendirian disana. Ruang 3F terdapat 4 ruangan diantaranya 1 ruang kamar tidur dengan 5 tempat tidur berjejer rapih dan satu lemari besar 5 pintu untuk masing-masing orang menyimpan barangnya, 2 kamar mandi (1 untuk wanita dan 1 untuk pria), dan 1 ruang bersantai atau tempat mereka berkumpul.

“Gi akhir tahun kali ini apa kita ada libur ?”

“Kemungkinan ada,” Gibela dan Yeni duduk di tempat bersantai.

“Sungguh ?”

“Semoga saja,” kata-kata Gibela membuat harapan Yeni hilang.

“Disetiap perusahaan pastinya ada libur akhir tahun kan ?” Clara datang membawa keripik singkong.

“Kebanyakan perusahaan memang seperti itu tapi ada sebagian tidak seperti perusahaan tempatku bekerja,” Gibela menutup buku novel.

“Benarkah ?”

“Apalagi di tempat wisata yang harus bekerja ekstra saat libur tiba.”

“Benar juga kalau mereka libur siapa yang mengurus wisatanya.”

“Nah itu kamu tau.”

“Oh iya di perusahaan kalian ada kalender kerja ?”

“Ada,” Gibela dan Yeni bersamaan menjawabnya.

“Sayangnya selalu tidak sesuai,” mood Yeni berubah.

“Perusahaan kami sedikit berbeda Cla.”

“Apa yang kalian bicarakan ?” Boy baru keluar dari kamar mandi mendengar percakapan mereka datang ikut bergabung.

“Libur akhir tahun,” jawab Clara.

“Bukannya masih ada dua bulan lagi ketahun baru ?”

“Persiapan merencanakan liburan itu penting,” Rayhan duduk disamping Clara sambil memakan keripiknya.

“Jadi kalian sudah memiliki tujuan untuk berlibur ?” tanya Boy.

“Belum,” jawab Yeni sedikit cemberut.

“Biasanya berlibur dimana ?” lagi lagi Rayhan mengambil keripik Clara.

“Hey ini keripikku,” segera menyembunyikannya.

“Emnn ….”

“Banyak tempat yang sudah aku kunjungi,” jawab santai Gibela.

“Menarik,” Rayhan ngangguk-ngangguk.

“Sebutkan Gi kemana saja !” meski usia Gibela lebih tinggi Clara tetap memanggil namanya.

“Mimpi,” senyum datar.

“Hah ?”

“Bener-bener deh,” Rayhan tersenyum.

“Ada yang ingin kamu tuju di hari libur nanti ?” tanya Boy memancing Gibela agar dia bisa mengajaknya kesana saat liburan akhir tahun tiba.

“Gak ada.”

“Tenang Gi seorang teman yang kaya akan membawamu berkeliling menghabiskan masa liburmu nanti kemanapun itu yang belum pernah kamu kunjungi,” Boy berbicara pada Gibela tapi matanya mengarah pada Clara yang sedang fokus dengan ponselnya.

Clara adalah seorang anak terkaya di Indonesia, kedua orang tuanya memiliki banyak perusahan didalam maupun diluar negeri.

“Oh iya kalian seorang mahasiswa juga ?”

sebelumnya Rayhan melihat buku kuliah di lemari Gibela dan Yeni.

“Mahasiswa jurusan manajemen semester 6.”

“Dan kamu Gi ?”

“Jurusan Teknik semester akhir.”

“Senior nih ?”

“Universitas mana ?”

“Universitas Terbuka Bandung.”

“Siapa sangka ternyata kalian seorang mahasiswa kaya kami juga,” Boy hendak mengambil kripik Clara namun Clara segera menepis tangannya.

“Universita Terbuka sangat bagus cabangnya sudah dimana-mana tidak kalah dengan Universitas Terbuka Indonesia tempat kami kuliah,” puji Rayhan.

“Biaya kuliah kalian bayar sendiri ?”

“Pastinya kan mereka sambil kerja gak kaya kita yang masih ditanggung orang tua.”

‘Trit trit trit’ bunyi alarm di ruangan 3F “Sudah waktunya makan siang !” Rayhan berdiri.

“Nanti sore jadi gak ?”

“Hah ada apa sore nanti ?” Clara mematikan ponselnya.

“Rapat dengan dewan pemilik anugrah.”

“Kapan kamu tau ?”

“Dua tahun yang lalu,” pergi lebih dulu ke ruang makan di gedung pod.

“Hah kita kan belum ada disini ?”

“Gibela cepet banget jalannya ?” mereka ikut menyusul keruang makan.

“Ramai sekali,” ucap Yeni melihat semua bangku terisi penuh.

“Kemarin Senior Dion bilang tidak banyak yang makan di sini karena kebanyakannya dibawa keruangan masing-masing tapi dilihat-lihat tidak seperti itu,” Clara berjalan.

“Dimana Gibela ?” Boy mencarinya kesetiap sisi.

“Itu dia,” Yeni bergegas.

“Untungnya kamu datang lebih dulu Gi kalau tidak mungkin kita gak dapat meja,” Rayhan duduk disamping Gibela.

“Hemn …”

“Seseorang baru saja mendapat anugrah, kekuatan yang dimiliki sangat stabil belum lagi paras yang cantik pastinya membuat mereka penasaran,” Rayhan mengambil the manis yang sudah tersedia di meja.

“Tentu saja siapapun yang melihatnya pasti jatuh cinta,” tangan Boy membentuk hati tepat didadanya dan matanya menatap Gibela.

“Kapan kamu berubah sih Boy,” Clara terbiasa menyaksikan sikap Boy yang seperti itu.

“Berusahalah sebisamu sampai menjadi sia-sia,” ledek Yeni membuat matanya membulat.

“Makanannya sudah dipesan ?”

“Sudah tinggal ambil,” jawab Gibela santai.

“Clara bantu aku mengambilnya !”

“Okey.”

“Pertemuannya dimulai jam berapa ?” tanya Yeni.

“Pukul 4 sore.”

“Masih banyak waktu yang tersisi apa yang akan kita lakukan selanjutnya ?”

“Makanaan datang ….”

“Banyak banget ??”

“Katanya karena kita baru bergabung mereka memberikannya sebagai hadiah selamat datang,” Clara menyimpan satu persatu piring ke meja.

“Selesai makan kita pergi kunjungi Guru,” Gibela mengambil piring miliknya.

“Okey.”

“Ehh Gi apa yang sedang kamu lakukan ?” melihat Gibela memisahkan bawang dari makanannya.

“Aku tidak suka bawang,” Gibela menyimpannya dipinggir piring.

“Tau gitu aku minta mereka tidak memasukan bawang ke masakannya.”

“Tidak nanti rasanya gak enak.”

“Lah jadi ?” Gibela hanya tersenyum.

“Gibela lebih suka aromanya bukan rasanya,” sela Rayhan.

“Kamu suka apa aja Gi ?”

“Semua kecuali batu, tanah, kayu dan besi,” mendengar jawaban Gibela Boy menjadi cemberut tidak puas.

“Dibandingkan aku dia lebih bisa makan apa aja selagi itu aman dan bisa dimakan, apalagi sayuran mentah. Ada yang lebih aneh lagi buah-buahan seperti alpukat, jambu air, manga disatukan dengan nasi.”

“Apa kamu serius Yen ?”

“Tanyakan saja padanya.”

“Gibela …”

“Menurutku makan buah-buahan dicampur nasi menambah napsu makan, jadi rasa yang tadinya terlalu gurih bisa di netralisir buah-buahan tersebut.”

“Tapi gak gitu juga Gi.”

“Nasi tambah nanas ?” Rayhan penasaran.

“Lebih enak nasi goreng ditambah nanas.”

“Aku jadi penasaran seperti apa rasanya.”

“Lain kali aku buatkan untuk kalian tapi pastikan untuk memakannya,” mendengar ucapan Gibela Clara menelan air liur tidak bisa membayangkan rasa anehnya seperti apa.

“Joom !” Yeni bangkit.

“Kemana ?”

“Katanya mau menemui Guru.”

“Oh iya,” mereka membereskan bekas makannya lalu pergi.

Gibela memimpin jalan menuju ruang kerja Guru Hayeo, setiap melewati barisan meja makan terdengar murid laki-laki berkata ‘Ternyata gosip yang beredar itu benar kalau Ketua dari 3F sangat cantik,’ dan ucapan mereka terdengar Gibela.

“Gi mau kemana ?” di depan kantin tiba-tiba Gibela berhenti.

“Mengambil beberapa camilan.”

“Kita kan baru selesai makan.”

“Begitulah Clara jika cewek yang makan banyak tapi berat badannya tidak bertambah.”

“Iya sih bagus, tapi emangnya dia belum kenyang ?”

“Ayoo !!” Gibela membawa 3 makanan ringan ditangannya.

“Selain suka makan, dia itu cerewet, pelupa lagi.”

“Kan aku juga manusia memiliki sipat asli yang sama kaya kalian,” Yeni tidak menyangka ucapannya terdengar.

“Guru kami datang !” Gibela mengetuk pintu.

“Masuklah !”

“Senior Dion sepertinya sangat sibuk,” saat Gibela datang Senior Dion tidak meliriknya.

“Eh Ketua Gi, maaf saya terlalu fokus menyiapkan untuk rapat nanti.”

“Guru …” Gibela hendak berbicara dipotong Dion.

“Maaf Guru Ketua Gi saya ada urusan mendadak,” pergi tergesa-gesa meninggalkan kerjaannya.

“Kenapa dia ?” Boy mengerutkan kening.

“Hiraukan saja dia, apa yang ingin kamu katakan tadi Gi ?”

“Ada yang ingin aku tanyakan Guru soal kekuatan kami….” tiba-tiba Dion datang berbisik pada Guru Hayeo.

“Kalian tunggu disini,” pergi meninggalkan mereka berlima diruangan.

“Kita datang untuk ditinggalkan ?”

“Ada yang aneh dilihat dari expresi Guru saat mendengarkan Senior Dion seperti terjadi masalah serius,” Rayhan menafsirkan.

Sebenarnya Gibela mengetahui masalahnya karena dia bisa mendengar apa yang dikatakan Senior Dion tapi dia tidak hanya diam seakan tidak tau apa-apa.

“Kenapa Guru lama sekali,” keluh Clara.

“Kita sudah menunggu selama dua jam lebih disini,” sambung Boy.

“Ada yang datang.”

“Siapa ? kami tidak mendengar apapun.”

“Salam Ketua Gi, kalian sudah di tunggu di ruang rapat !”

“Pukul berapa sekarang ? astaga sudah lewat 10 menit,” Clara melihat waktu di jam tangannya.

“Bagaimana dengan Guru ?”

“Beliau akan menyusul nanti.”

“Baik terima kasih,” ucap Rayhan.

Kemarin malam ada penyusup memasuki gedung pod, salah satu penjaga ditemukan tewan di halaman belakang gedung. Guru Hayeo memerintahkan tim penyidik untuk menyelidiki kasusnya, saat Dion sedang fokus membuat catatan untuk rapat dia baru teringat tugas dari Gurunya untuk selalu memantau penyelidikan.

“Dari lukanya bisa dilihat ini merupakan serangan kekuatan hitam,” Dion dan Guru Hayeo berada di tempat penelitian.

“Kalian sudah dapat informasinya ?”

“Semua penjaga sebelumnya tidak menemukan orang asing masuk,” ucap salah satu murid senior yang bertugas menjadi penyidik.

“Tapi kami menemukan jalur hutan di terobos masuk, tidak ada orang yang melihat siapa orangnya hanya ada jejak sepatu disana.”

“Siapa orang ini ? berani menerobos ke wilayahku dan menyerang salah satu orangku.”

“Guru aku sudah mencari tahu tapi orang itu sangat sulit diterawang. Kekuatan yang dimilikinya nampaknya cukup kuat sehingga tim penyelidik kita kewalahan mencari bukti,” jelas Dion.

“Segera perbaiki jalur pelindung yang rusak, telusuri semua jalur pelindung jangan sampai hal ini terjadi lagi !” melangkah pergi.

“Baik Guru.”

“Kerahkan semua petuga untuk menjaga ketat semua area yang sebelumnya tidak pernah terjangkau !” perintah Dion.

Guru Hayeo dan Dion segera bergegas menuju ruang rapat “Dion sudah disiapkan ?”

“Sudah Guru.”

“Guru menurutku kasus ini sanggat ganjal, selain dari jalur pelindung yang diterobos. Kita tidak bisa merasakan jenis kekuatan orang itu yang dipakai untuk membunuh.”

“Dunia Magic sangat luas, berbagai macam kekuatan ada di dalamnya baik itu jahat maupun baik. Dari semua informasi yang kita dapatkan aku takut golongan iblis dibalik penyerangan ini karena hanya golongan iblis yang bisa memanipulasi kejadian semacam ini.”

“Tapi bukannya golongan iblis sudah lama tidak ikut campur.”

“Meski begitu kita tidak tau niat sebenarnya pelaku membunuh.”

“Hal ini pertama kalinya terjadi di gedung pod apa mungkin merupakan gebrakan pengambilan wilayah atau kekuasaan ?”

“Jika niat mereka untuk mengambil gedung pod kamu dan aku adalah sasaran utamanya. Selain itu dia tidak akan seceroboh itu meninggalkan korban bergeletak.”

“Pembunuhan ini seperti ketidak sengajaan.”

“Jadi maksud Guru orang itu tidak berniat membunuh.”

“Benar.”

“Apa Gibela dan yang lainnya sudah kesana ?” tambahnya.

“Sudah dari 10 menit yang lalu Guru.”

“Baiklah ayo pergi !”

“Dari sekian buku yang aku baca belum pernah menemukan hal aneh macam itu.”

“Kamu bisa mendapatkannya hanya dengan satu buku itu saja Dion.”

“Buku apa itu Guru ?”

“Aku sudah lama mencarinya, buku itu hilang entah kemana.”

“Silau sekali,” Dion menutupi matanya yang terkena pantulan cahaya.

“Pantulan cahayanya berasal dari perpustakan,” mempercepat jalan.

“Guru tunggu aku !” mengejarnya.

“Guru ada yang bisa dibantu ?” tanya seorang perempuan petugas perpustakan.

“Ada apa disebelah sana ?” menunjuk ruang gelap.

“Ruangan itu tersimpan beberapa buku yang sudah dipakai Guru, kami berencana membereskannya.”

“Apa disana ada cermin ?”

“Tidak ada Senior Dion.”

Guru Hayeo memasuki ruangan itu bersama Dion sedangkan petugas perpustakaan kembali berjaga. Ruangan itu tampak lusuh dan berantakan, buku-buku ditumpuk dimana-mana, kotak-kotak besar terlihat berjejer diantara buku-buku itu.

“Ohok oho debunya banyak sekali aku baru tau ada tempat ini di perpustakaan,” membuka salah satu buku.

“Pantulan cahaya itu berasal dari ruangan ini seharusnya ada di bagian atas,” terlihat cahaya matahari masuk melalui lubang udara.

“Dimana benda itu ?” mencari keseluruh ruangan.

“Seharusnya …” menelusuri cahaya yang masuk.

“Kamu menemukan sesuatu ?”

“Hehe gak Guru,” disaat seperti itu Dion sempat-sempatnya bercanda.

“Kita cari nanti lagi, mereka pasti sudah menungggu lama !”

“Aduhhh …”

“Ada apa ?”

“Tersandung Guru.”

“Perhatikan langkahmu disini berantakan jika tidak hati-hati kamu bisa terjatuh.”

“Ehh apa ini ?” terlihat bayangan dirinya dari sebuah cermin.

“Kenapa ada cermin disini ?”

“Guru …” mengambil cermin itu dan mendapatkan sesuatu.

“Kotak itu sepertinya barang yang kita cari,” menunjuk kotak perak yang sudah berdebu tersimpan di atas rak paling pojok.

“Tidak Guru biar aku yang mengambilnya,” Guru Hayeo hendak menaiki rak bukunya.

“Hati-hati Dion !!”

“Eeehhhh …” kehilangan keseimbangan dan terjatuh ‘brug’.

“Dion,” Guru Hayeo bergegas membantunya berdiri.

Dion hampir saja mengambil kotak perak ituh namun dia malah terjatuh duluan tapi berselah sari saat dirinya berdiri kota itu terjatuh tepat di kepalanya.

“Perhatikan langkahmu disini banyak buku yang berserakan jika tidak kamu bisa terjatuh,” disaat Dion berdiri tiba-tiba kotak itu menimpa dirinya.

“Sudah jatuh tertimpa tangga pula,” exspresi kesal dan sakit.

“Kotak ini apa isinya ?” tambahnya penasaran.

“Sebaiknya kita segera pergi mungkin mereka sudah menunggu,” Dion berjalan tidak normal.

“Senior anda kenapa ?”

“Ada sedikit kecelakaan.”

“Tolong simpan kotak ini di ruang kerjaku !”

“Baik Guru.”

“Apa kamu yakin baik-baik saja.”

“Iya Guru.”

Sebelum ikut bergabung di aula Gibela merasakan aura yang aneh di sekitarnya.

“Aura ini ?”

Yeni melihat Gibela berhenti langsung menarik tangannya “Ayo Gi !!”

“Disekitar sini ada seseorang yang bersembunyi dan sepertinya dia mengawasiku,” Gibela bisa merasakannya.

“Ada apa Gi ?”

“Tidak ada …”

“Hanya terdengar kicauan burung, tetesan air, pergerakan binatang –binatang kecil, tidak ada suara apapun lagi …” memfokuskan indra pendengarannya.

“Giii …”

“Hemnn ….”

“Ada apa denganmu dari tadi diam terus kaya yang kenapa gitu ?”

“Bukan masalah apa-apa ko,” disela perbincangan mereka Boy membuka pintu aula lalu meminta Gibela masuk lebih dulu.

Semua orang yang berada disana kaget melihat lima orang yang belum pernah melihat mereka kecuali satu orang.

“Siapa mereka kenapa bisa ada disini ?”

“Mungkin mereka diundang Guru Hayeo.”

“Sepertinya begitu,” semua dewan mulai membicarakan mereka yang baru saja tiba.

“Salam Ketua Gi perkenalkan nama saya Salim,” menghampiri Gibela.

“Salam Senior Salim.”

“Ternyata pemilik anugrah dua tanda kekuatan itu.”

“Kemana Guru Hayeo kenapa belum terlihat ?”

“Silahkan sebelah sini Ketua Gi !” menggeser kursi.

“Kalian bisa duduk disini,” menunjuk kursi disamping Gibela.

“Terima kasih Senior.”

Diaula terdapat meja panjang dengan 30 kursi disamping kiri kanan dan satu kursi di tengah. Kursi tengah adalah tempat duduk orang yang memiliki jabatan tinggi biasanya di pakai Guru Hayeo sedangkan disampingnya kiri tempat Dion dan kanan selalu kosong sampai hari baru terisi oleh Gibela.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!