Nara cukup tahu apa yang akan dilakukan sang Kakak pada dirinya, pasti tidak jauh-jauh dari hal menyakiti bagian sensitif tubuhnya sendiri. Pintu ruangan otomatis terkunci, Nara juga pasrah dengan segala bentuk perlakuan Noah nantinya.
“Katakan, dibagian mana saja bajingan itu menyentuhmu!” Perintahnya dengan suara yang sangat dingin.
Dengan tangan yang sedikit gemetar ketakutan, Nara menunjuk kearah paha lalu tangannya. “Hanya itu saja?” tanya Noah lagi masih dengan ekspresi dinginnya.
“Hanya itu, Kak..” Jawab Nara cepat, ia tidak berani menatap mata Noah sedikitpun. Karna ekspresi dari Noah sangat dingin dan mematikan, hal itu yang membuat Nara takut.
“Lepas seragam sekolahmu!” Perintah Noah yang langsung membuat Nara menatap penuh kearahnya. “Kau tidak mau melakukan itu untukku, Nara?”
Seketika Nara langsung cepat cepat melepas kaitan kancing seragam sekolah yang ia pakai. Noah duduk disamping Nara, ia menyingkirkan rok Nara hingga paha itu terlihat dengan jelas.
Tangan Noah mengelus paha Nara yang katanya tadi Farid sudah menyentuhnya. “Lain kali jaga pahaku ini dengan baik, Nara..” ucap Noah dengan suara beratnya.
Sebenarnya tidak mengejutkan bagi Nara, karna memang semenjak hari pertama Noah melecehkan dirinya semua bagian tubuh miliknya dianggap milik Noah sepenuhnya.
“Maafkan aku, Kak..” ucap Nara, ia mendesis karna tangan Noah meremas erat kedua pahanya.
Tubuh Nara yang mungil, tinggi badan 160 dan berat badan hanya 45 kilogram membuat Noah dengan mudah melakukan apapun. Kulit tubuh Nara putih mulus tanpa noda sedikitpun, memang sangat cantik dan menggoda.
“Kak, put*ng ku masih sangat sakit.. Tolong pelan-pelan saja ya,” Pinta Nara dengan tatapan penuh kesedihan kepada Noah.
Tidak ada jawaban sama sekali oleh Noah, pria itu menatap penuh ke arah Nara yang mana pakaian atasnya sudah terbuka sempurna. Tidak ada penghalang apapun, langsung saja Noah melahap bongkahan itu dengan sangat kasar.
Seolah Nara sedang menyusui sekarang, wanita itu hanya bisa menahan sakit dan geli yang bercampur menjadi satu.
“Emm.. Pelan, Kak.. Pelan..” Pinta Nara sambil menahan semua pergerakan lidah Noah di miliknya.
Ntah tuli atau sengaja Nara juga tidak tahu, Tiba-tiba saja Noah mengigit ujung bongkahan itu hingga Nara menjerit kecil. “Awwwwssssss! Sakit, Kak..” Nara menahan tangisnya, ia tahu pasti Noah tidak akan suka dengan suara tangisnya.
Noah menatap tajam ke arah Nara yang juga menatapnya, sungguh tampan Noah bagi Nara. Pria itu hanya bersikap dingin dan ketus padanya saja, tapi disaat dengan orang lain akan berubah menjadi sosok Noah yang ramah dan lembut.
Nara memejamkan mata disaat tangan Noah masuk kedalam inti bawahnya, bergerak secara kasar hingga Nara tidak bisa menahan semua rasa lagi. “Pelan, kak..” Rintihnya.
Bibir Nara mengigit karna untuk menahan semua rasa sakit dan enak yang menjadi satu karna ulah Noah. Ia hanya bisa menahan semua rasa campur aduk itu, keadaannya sangat kacau karna ulah Noah.
“Emmm.. Ahhhh!” Nara mendapat pelepasan pertamanya, ia ngos-ngosan tentunya karna ulah tangan Noah di miliknya.
“Manis..” Noah menjilat cairan milik Nara, ia tersenyum puas kepada Nara yang ngos-ngosan. Bahkan bongkahan itu sangat menantang, tapi Noah sudah sangat puas untuk menghukum Nara yang sudah ceroboh.
Noah membantu Nara untuk memakai pakaiannya kembali, dari mulai bra. “Kak, semua bra milikku sudah kekecilan. Nggak tau beberapa waktu ini miliku seakan cepat sekali membesar,” ucap Nara mengadu semua kepada sang Kakak.
“Itu berarti karyaku berhasil, dadamu membesar karna aku. Dan kau jangan lupakan jasaku itu,” ucap Noah yang mana Nara angguki saja.
Memang sangat susah Noah memakaikan seragam sekolah itu lagi kepada Nara. Memang tubuh Nara berkembang pesat karna sentuhannya, menjadi lebih menggoda dua kali lipat.
“Belum aku cucuk tubuhmu saja sudah seperti ini, mungkin saja kalau aku melakukan itu.. Kau akan lebih menggoda,” Kata Noah tanpa pakai hati sedikitpun kepada Nara yang menunduk malu.
Terkadang ada sedikit yang Nara sukai dari Noah, pria itu akan membantunya memakai pakaian kembali setelah puas. Tidak meninggalkan begitu saja, setidaknya masih ada hal baik yang bisa membuat Nara sayang kepada sang Kakak.
“Kak, aku lapar..” Sudah lama Nara menahannya baru kali ini ia berani mengatakan kepada Noah.
Tidak ada jawaban dari pria itu, malah sibuk dengan ponselnya seperti menghubungi seseorang. Nara merasa risih dengan miliknya dibawah sana karna cairannya sendiri. Jadi, wanita itu bangkit menuju toilet untuk buang air kecil.
~
Ponsel Noah berbunyi, tertera nama sang Ayah disana. Noah sudah tahu apa yang akan dikatakan sang Ayah, pasti pria tua yang tidak berguna itu sudah mengadu pada Jack.
“Iya, ayah?”
“Kenapa sampai bisa Farid melakukan tindakan kotor itu kepada Nara?” Bahkan belum apa apa saja Jack sudah emosi dengan Noah.
“Kau tidak bisa menjaga Nara dengan baik, kalau tidak mampu katakan kepada Ayah dan Mama. Agar kami yang menjaga_”
“Tidak perlu, Ayah. Aku bisa menjaga Nara, buktinya aku membuat Farid mendekam atas kesalahan dia sendiri. Ayah jangan remehkan aku,” jelas Noah dengan suaranya yang sangat dingin.
Terdengar hening dari Jack. “Kenapa kau tidak mengantar Nara kesekolah, Noah?”
“Dia sendiri yang tidak mau pergi ke sekolah, Ayah.”
“Hem, lalu bagaimana keadaan Nara. Dia tidak mengalami trauma bukan?”
“Tidak, dia aman bersamaku. Ayah tidak perlu khawatir,” ucap Noah yang tidak mendapatkan jawaban sama sekali dari Jack.
Hany keheningan dibalik panggilan itu. “Kemungkinan tidak lama lagi Ayah dan Mama akan pulang ke Indonesia, bagaimanapun kami rindu dengan Nara.”
Panggilan itu berakhir secara sepihak, Noah melempar ponselnya begitu saja diatas meja. Yang paling Noah ingat adalah tentang tindakan tidak adil yang telah Jack lakukan. Bagaimana bisa Nara anak tidak sah mendapatkan warisan sangat banyak melebihi dirinya sendiri yang merupakan abah sah dari Clara dan Jack.
“Aku akan membuat anak kesayangan kalian itu menderita, Ayah.. Mama.. Aku akan menjaga Nara dengan cara yang berbeda, sangat berbeda..” ucap Noah pelan sambil menatap kearah Nara yang baru saja keluar dari toilet.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments