Episode 5

Kring... Kring... Kring...

Suatu kebetulan saat itu ponsel kak Nira berada tepat di dekatku, dan aku bisa melihat dengan sangat jelas, nama yang tertera di layar itu (suamiku), aku sempat kaget saat mengetahui nya, ternyata kak Nira sudah menikah, terlalu banyak teka-teki tentang kak Nira yang melekat di benakku,

saat aku akan meraihnya, tiba-tiba kak Nira langsung mendahului tanganku

"Lea kakak mau angkat telepon dulu ya!" katanya sambil berlalu dari hadapan ku dan memberikan jarak antara kami

"Hallo"

"Nira kamu di mana, aku sudah menunggu mu sejak tadi?!"

"hallo... Iya mas maaf tadi aku tiba-tiba ada urusan mendadak soalnya!"

"Ya sudah kalau begitu cepatlah kemari, dokter sudah menunggu"

"iya mas, oke aku kesana sekarang"

panggilan pun berakhir, meski kak Nira telah memberi jarak yang tidak terlalu jauh dari ku, namun tetap saja aku tidak bisa mendengar apa yang dia bicarakan dengan suaminya, tapi aku pikir, mungkin ada sesuatu yang terjadi, jika tidak! mengapa bisa raut wajah kak Nira bisa berubah drastis seperti sedang ada masalah atau ada sesuatu yang sedang ia khawatir kan

Dia menghampiri ku dengan raut wajah di penuhi kekhawatiran, entah itu apa aku sendiri pun tak tau

"Lea bagai mana ini... Tolong selamatkan kakak" katanya dengan raut wajah seperti orang yang ketakutan dan panik

"Ada apa kak, memangnya apa yang terjadi?!" tanyaku bingung

"Lea, tolong bantu kakak, kakak mohon sama kamu"

"Kak, kak Nira sebaiknya duduk dulu dan ngomong nya pelan-pelan aja" kataku sambil menuntun kak Nira untuk duduk

 "Nah kan kalo udah duduk gini kaka bisa jelasin sekarang apa yang sebenarnya terjadi?!" sambung ku

"Lea, maafin kakak ya Lee, tapi sekarang udah gak ada waktu lagi, kamu benar-benar harus menolong kakak sekarang juga, kalau enggak bisa tamat riwayat kakak"

"Maksud kakak sebenarnya apa, aku masih gak ngerti, kakak mau minta tolong aku buat apa?!" tanya ku

"Lea, sekarang kamu ganti baju dulu dan ikut kakak kerumah sakit ya!"

Aku menjadi semakin bingung dengan sikap kak Nira saat ini, dia mau aku menolongnya tapi aku sama sekali tak mengerti dengan situasi apa yang ku hadapi saat ini,

 "Lea, kakak tau kamu memiliki banyak pertanyaan dalam benak mu, tapi sekarang udah gak ada waktu lagi untuk menjelaskan nya, kakak janji nanti setelah kembali kakak pasti akan jelaskan pada mu". Sambung kak Nira yang seolah mengerti dengan apa yang ku pikirkan saat ini

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Tiba di depan pintu masuk rumah sakit, aku langsung di jemput oleh seorang pria yang tidak ku kenal, sejujurnya aku merasa canggung dan serba salah ketika berada di situasi ini, akan tetapi aku berusaha meyakinkan diriku sendiri kalau aku melakukannya demi saudara kandung ku dan demi rasa sayangku padanya

"Yunira, akhirnya kau datang juga... Kau tau betapa aku telah disiksa sejak tadi oleh suami mu karna terlalu lama menunggu" kata pria itu yang aku sendiri tidak tau namanya

"Maafkan aku, tadi di jalan ada sedikit kemacetan jadi agak terlambat"

"Sudah lah, tidak ada waktu untuk menjelaskannya lagi, sebaiknya kamu cepat masuk"

Pria itu menggiring ku untuk masuk, dan Aku pun berjalan mengekor di belakang nya, sementara di sisi lain, aku tau kak Nira sedang menunggu dan memperhatikanku jadi kejauhan

Tiba di sebuah ruangan, yang di mana di sana sudah ada seorang pria yang aku yakini itu adalah suami kak Nira, dan seorang dokter wanita yang bersamanya, dari penampilan nya aku bisa menebak kalau dokter itu masih lajang dan memiliki paras yang cukup menawan

"Nira duduklah!". Kata lelaki itu dengan ekspresi datar

"Umm" sahutmu cepat

Dokter muda itupun meminta ku untuk menjulurkan tangan dan dia mulai memeriksa denyut nadiku, sementara aku yang tidak memahami situasi saat ini hanya bisa mengikuti kemana alurnya akan membawaku

"Yunira... Apa benar yang dikatakan Daniel kalau kau sedang tidak sehat sekarang?!"

Monica, yah! Nama itu yang ku ingat, aku melihat papan nama ya g tertulis dengan sangat jelas di dada kemeja nya..... entah mengapa ketika melihat ekspresi wajah dokter muda itu membuat aku merasa marah dan tidak suka "Astaga... Pertanyaan macam apa itu, dia yang seorang dokter dan tidak ada yang paling tau dengan kondisi ku saat ini selain dia, tapi bisa-bisa nya dia malah bertanya lagi, ah... Ini benar-benar menjengkelkan sekali dokter ini" gumam ku dalam hati

"Dokter Monica!, ku rasa kau tidak perlu menanyakan hal yang kamu sendiri sudah pasti mengetahuinya bukan?!" kataku yang spontan

ku lihat ekspresi wajah nya seketika berubah dingin saat aku mengucapkan kata-kata barusan

"Yunira!!!"

Aku terlonjak ketika mendengar suara keras Daniel yang menyebut nama Kak Nira, dia menatapku dengan tajam seolah ia akan bersiap menerkam mangsanya, namun aku yang tidak mengerti dimana letak kesalahanku, aku sama sekali tidak tergetar ataupun merasa takut saat melihatnya

"Kenapa! aku masih bisa mendengarnya, kau tidak perlu berteriak seperti itu, kau pikir aku budek apa?!" tanya ku Dengan nada ketus

Beberapa saat kemudian

Aku dan Daniel pun keluar dari rumah sakit itu, sebelum kami berpisah di tempat, dia memberikanku sebuah paperbag berisi beberapa vitamin yang di resep kan oleh dokter Monica tadi,

aku yang tak ingin berlama-lama lagi berada di hadapannya, dengan cepat aku meraih paperbag itu dan berlalu begitu saja dari hadapannya

POV author

Tanpa adanya sepatah katapun yang keluar dari mulut Alea sebagai tanda berpamitan, ia justru melenggang pergi begitu saja meninggalkan Daniel dan asistennya Yang masih mematung di sana

"Hahh!... Yang benar saja?! seperti nya ada yang salah dengan Yunira hari ini" kata Riko, asisten pribadi Daniel

"Ku pikir juga begitu, tidak biasanya dia bersikap seperti itu padaku" kata Daniel

"Iya juga, kau ingat tadi waktu di ruangan dokter Monica, sikapnya sangat garang sekali, bicaranya juga ketus, gak seperti biasanya"

Daniel terdiam sejenak saat mengingat kejadian di ruangan dokter Monica sebelumnya,

yang dikatakan Riko benar juga! Ini adalah pertama kalinya Yunira bersikap garang di hadapan nya, bahkan dia juga tidak segan bicara dengan nada ketus padanya

Sementara di tempat lain

POV Alea

Aku tidak perduli dengan apa yang dipikirkan oleh Daniel dan asistennya saat ini, yang jelas aku sudah tidak sabar lagi ingin segera mengakhiri sandiwara ini, sejujurnya aku sangat merasa tidak nyaman ketika berada di situasi yang membuat ku serba salah

.

.

.

BERSAMBUNG

Terpopuler

Comments

PrincessNvl

PrincessNvl

👍👍👍

2024-11-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!