NovelToon NovelToon

Bukan Pemuda Biasa

B1

Universitas Pratama fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Hari ini adalah hari pertama masuk sekolah, mobil-mobil mewah telah berkumpul seakan-akan sedang ada pameran mobil papan atas,

Sebagai Universitas yang paling mewah di Kota Blitz dan milik keluarga bangsawan, Universitas Pratama selalu jadi pilihan utama bagi anak-anak keluarga kaya untuk melanjutkan kuliah.

Di depan gerbang kampus turun seorang anak laki-laki berusia delapan belas tahun dari motor.

"Berapa pak?" Tanya pemuda delapan belas tahun itu yang bernama Ferdian Putra P.

"Rp.30.000,00 mas" Jawab pengemudi motor itu.

"Mahal sekali pak, Maaf pak uang saya hanya ada Rp.20.000,00 pak" Jawab Ferdinan dengan muka memelas, sambil mengeluarkan 2 lembar Rp.10.000,00.

"Huft baiklah mana sini cepat saya ingin mencari penumpang lain lagi" Jawab pengemudi motor tersebut dan langsung menyambar uang ada ditangan Ferdian kemudian langsung tancap gas.

"Huh hari ini sepertinya aku harus menghemat uang jajan sampai hari gajian ku nanti" gerutu Ferdian sambil melangkah masuk menuju kampus.

Namun baru saja mau melewati gerbang kampus tiba-tiba sebuah mobil GR Supra melintas dan hampir menyerempet Ferdian.

"Heii bodoh....." teriak Ferdian spontan karena kaget dengan mobil yang hampir menyerempetnya itu.

"Ciiiitttt...." Mobil itupun berhenti dan terbukalah pintu mobil kemudian turun lah 2 orang anak laki-laki dan perempuan yang usianya sama dengan Ferdian.

"Heii kenapa kamu berteriak begitu keras dan mengatai kami?" Ucap anak laki-laki yang baru saja turun dari mobil tersebut.

Ferdian pun sontak saja kaget karena yang turun itu adalah Luky Pradana temannya di waktu Sekolah Menengah Atas ( SMA ), namun bukan teman baik melainkan pembully dirinya dahulu sewaktu di SMA.

"Ohh ternyata kamu si anak Miskin" ucap Luky yang langsung mengenali Ferdian.

"Luky lain kali hati-hati jika mengendarai mobil jangan seperti tadi yang hampir saja menabrak ku" ucap Ferdian pelan.

"Kamu tidak pantas menggurui ku Ferdian, kamu itu hanya anak yang ditinggal keluarganya entah kemana Hahaha" jawab Luky sambil mengejek dan tertawa terbahak-bahak.

"Ohh ternyata dia 1 SMA dengan kita yang dulu terkenal di sekolah yang mendapatkan Bea siswa dan di kenal sebagai anak yang paling miskin dan tidak di ketahui dimana keluarganya ya" ucap anak perempuan yang turun dari mobil Luky.

"iya benar Jessy, dia lah orangnya" jawab Luky

Ferdian pun tidak menanggapi ucapan mereka berdua, dan langsung saja melanjutkan langkahnya menuju kedalam kampus, namun baru saja mau melanjutkan langkahnya dia di hentikan oleh Luky dan Jessy yang menghadang tepat di depannya.

"hei.. Mau pergi kemana kamu? Apa kamu sedang bermimpi bisa masuk ke Universitas Pratama ini?" ejek luky.

"Aku memang kuliah di Universitas ini, dan ini hari pertama ku akan masuk" jawab Ferdian

"Hah, mana mungkin kamu yang miskin ini bisa di terima di kampus Pratama ini? Atau jangan-jangan kamu bohong, kamu sebenarnya disini untuk bekerja di kantin ya hahaha" Luky terus saja mengejek Ferdian seperti yang sering dulu dia lakukan di massa SMA.

"Terserah kamu saja percaya atau tidak aku tidak perduli.. MINGGIR...!!!" jawab Ferdian sambil berseru dan mendorong Ferdian yang menghalangi jalannya.

Luky pun langsung terdorong dan hampir jatuh, beruntung dia langsung di tangkap oleh Jessy yang berada disampingnya.

"Wah Wah Wah sudah berani kamu Ferdian, lihat saja nanti akan ku buat kamu jadi terkenal di kampus ini seperti dulu di waktu SMA" Umpat Luky yang kesal karena baru pertama kali dia di dorong oleh Ferdian yang notabene tidak pernah berani melawan disaat dulu mereka di SMA.

"Sudah-sudah ayo kita masuk juga, nanti saja kita lanjutkan untuk mengurus si Miskin itu" ucap Jessy yang langsung melangkah masuk kedalam mobil.

Luky pun hanya bisa mengikuti perkataan Jessy dan masuk kedalam mobil sambil menahan emosi.

Sedangkan Ferdian sudah melanjutkan jalannya menuju ke kelas sambil memainkan Hp nya yang sering ngelag.

"Huh sepertinya hp ini memang benar-benar harus diganti, tapi gaji ku hanya cukup untuk makan dan bayar transportasi ke kampus ini" gumam Ferdian sambil membalas 3 pesan dari 2 sahabatnya dan dari kakak nya yang entah sekarang ada dimana, karena setiap dirinya bertanya kakaknya selalu memberikan jawaban yang sama "Belum waktunya kamu tau aku, ayah, ibu, dan adik sekarang ada dimana, kamu cukup bersekolah dan bekerja paruh waktu saja untuk mencukupi dirimu, aku bertugas membiayai keluarga kita yang ada disini, dan kami meminta maaf kami belum bisa memberitahu keberadaan kami dimana karena kami belum bisa membantumu Fer" selalu itu saja jawabannya, dan terkadang membuat ferdian seperti tidak diinginkan oleh keluarga nya, namun memang dasar ferdian adalah anak yang selalu berfikir positif jadi dia hanya bisa berfikir mungkin keluarganya memang sedang mendapatkan kesulitan dan tidak membebaninya yang notabene dia adalah anak laki satu-satunya.

***FB 4 tahun lalu***

sepulang Ferdian sekolah, dia sontak kaget karena di ruang tamu rumahnya sudah ada 3 koper dan 2 tas ransel yang tergeletak di lantai, serta ayah ibu kakak serta adiknya yang sedang duduk menunggu kehadirannya.

"Ayah ibu kita mau pindah?" ucap Ferdian begitu masuk kedalam rumahnya.

"Nak duduklah disamping ayah, ada yang ayah ingin bicarakan oleh mu" ucap Fathia Fadhila ( Ibu Ferdian ) tidak menjawab pertanyaan Ferdian dan langsung menyuruh ferdian untuk duduk di samping ayahnya

"Ferdian maafkan ayah dan ibu nak karena ayah dan ibu akan meninggalkan kamu dan kakak mu disini untuk beberapa waktu" Ucap Fabian Pratama.

"Loh memangnya ayah ibu dan Faezya mau kemana? dan ada apa sebenarnya kenapa tiba-tiba meninggalkan aku dan kak Fristin disini?" jawab Ferdian dengan sedikit kesal.

"Maafkan kami nak, kami sebenarnya juga ingin membawamu dan fristin, namun kamu sebentar lagi ujian jadi sayang jika kamu harus ikut kami dan meninggalkan sekolah mu yang sebentar lagi selesai dan kamu juga mendapatkan beasiswa sampai kamu kuliah nanti disini, tidak bisa jika dilanjutkan di luar kota nak" jawab ayahnya mencari alasan agar Ferdian mengerti dan tidak keberatan untuk ditinggalkan oleh mereka sementara waktu.

"Ya tapi alasannya apa ayah, kenapa mendadak seperti ini tidak memberitahu dari waktu lalu" Ferdian terus mendesak ayahnya agar memberitahu alasannya.

"Karena ayah memiliki hutang yang sangat besar kepada seseorang dan orang itu menginginkan ayah untuk bekerja di rumahnya sampai hutang itu lunas kira-kira 4-5 tahun ayah akan berada disana, awalnya ayah ingin berangkat sendiri namun ibu mu memohon kepada orang itu agar kita semua boleh untuk ikut membantu bekerja disana agar hutang ayah lunas dengan cepat, namun dia hanya setuju untuk ayah membawa ibu dan adik mu, dia juga akan membiayai sekolah adik mu selama kami disana, dan adik mu cukup untuk sekolah saja tidak diperbolehkan membantu pekerjaan kami disana" jawab Ayah Ferdian.

Ferdian yang mendengar itupun langsung tercengang, dia tidak menyangka selama ini ternyata ayahnya mempunyai hutang yang entah berapa nilai nya yang mengharuskan ayah dan ibunya bekerja selama 4-5 tahun disana.

"Jadi seperti itu ayah, baiklah jika memang seperti itu yang terpenting adik Zya tidak sampai tidak sekolah, dan berarti aku dan kakak juga harus pindah dari kontrakan ini ayah?"

"Iya tapi tidak sekarang, masih ada 4 bulan lagi baru kalian pindah dari sini nak, dan ayah sudah menyiapkan uang untuk kalian walaupun tidak banyak tapi ayah rasa cukup untuk mencari kontrakan yang lebih kecil dari rumah ini, dan uangnya ada di ATM yang sudah ayah serahkan ke kakak mu, nanti setiap bulannya ayah akan memberikan uang untuk kalian walaupun mungkin tidak banyak" ucap Ayah Ferdian lagi.

"Baik ayah aku mengerti, Ayah ibu adik kalian jaga kesehatan, aku pasti akan merindukan kalian nanti" ucap Ferdian dan tak terasa air mata pun keluar dari matanya dan dia memeluk ayahnya, ibu kakak dan adiknya pun ikut berpelukan mereka pun ikut menangis karena mereka akan berpisah dalam waktu yang lama.

"baiklah waktunya sudah mau sore ayah ibu dan adik mu pamit" ucap sang ayah

" Jaga kesehatan kalian ya nak selama kami tidak ada, jangan nakal dan bertindak yang tidak baik sesusah apapun kalian harus bertindak yang baik jangan menyusahkan orang lain mau yang kalian kenal ataupun tidak kalian kenal" ucap sang ibu memberi wejangan.

" kak Fristi, Kak Ferdian" ucap adiknya sambil terisak karena sedih akan berpisah dengan kedua kakaknya itu.

Ferdian dan Fristi hanya menganggukkan kepalanya sambil menahan tangis sekuat tenaga melepas kepergian ayah ibu serta adiknya yang akan pindah ke pusat kota hari itu.

...----------------...

*Nama-nama tokoh yang ada di bab awal*

-Ferdian Putra Pratama 19 tahun ( tokoh Utama )

-Fabian Pratama 50 tahun ( Ayah Ferdian )

-Fathia Fadilah 49 tahun ( Ibu Ferdian )

-Fristi Putri Pratama 23 tahun ( Kakak Ferdian )

-Faezya Putri Pratama 16 tahun ( Adik Ferdian )

-Luky Pradana 19 tahun ( Anak Kedua dari keluarga Pradana keluarga terkaya ke 3 di Kota Blitz. Sombong dan merasa paling berkuasa )

-Jessy Aura Admaja 19 tahun ( anak Ketiga dari keluarga Admaja keluarga terkaya ke 4 di Kota Blitz. Dan memiliki status Nona tercantik ke 5 dikota Blitz yang menjadikan sifat sombongnya itu karena ke 2 status nya )

...----------------...

Mohon maaf jika ada kata atau penulisan yang kurang baik atau salah kata, dan tolong berikan masukan yang membangun saya untuk jadi lebih baik lagi dalam membuat cerita. Terimakasih.

Jangan lupa Like, Share, Gift, Comment, dan Follow ya, Terimakasih🙏

B2

***Lanjut FB***

Setelah 1 tahun berlalu Fristi pun pergi meninggalkan Ferdian sendiri di kontrakan barunya dengan membayar lunas kontrakan untuk 5 tahun kedepan jadi untuk Ferdian tidak perlu lagi pusing memikirkan mencari uang untuk membayar kontrakan yang dirinya tempati. Dan dia hanya perlu mencari sedikit tambahan uang untuk keperluan yang lainnya saja dengan bekerja paruh waktu.

Fristi pun pergi hanya meninggalkan pesan kepada Ferdian, di sebuah kertas yang dia taruh di atas meja makan yang isinya memberitahu jika dirinya ingin mencari kerja di luar kota blitz untuk membantu kedua orang tuanya, dan soal kontrakan yang sudah dia bayarkan selama 5 tahun kedepan. Dan juga memberikan pesan kepada sang adik agar bisa bertahan dengan keadaan yang sedang dialami yang mengharuskan keluarganya berpisah dengan waktu yang cukup lama.

Ferdian pun awalnya dia merasa berat dan merasa tidak akan sanggup namun karena dia memikirkan kembali keadaan yang sedang di hadapi oleh keluarganya dia pun menguatkan dirinya untuk mandiri sejak dini.

***FB Berakhir***

...----------------...

"Huh selalu saja jawaban seperti itu "belum waktunya tau terus" sebenarnya ada apa sih dengan keluarga ku sampai-sampai seperti ini keadaannya" Gumam Ferdian sambil berjalan di lorong kampus menuju kelas.

"Bukk" tiba-tiba dirinya ditabrak dari belakang namun dirinya tidak terjatuh, memang sebenarnya Ferdian mempunyai fisik yang kuat karena dia sering berlatih beladiri sejak kecil bersama ayahnya ditambah dia pun rajin berolahraga jadi menjadikan fisiknya kuat dan memiliki bentuk tubuh yang cukup proposional dengan tinggi badan 175cm dan berat badan 70kg.

Merasa ditabrak dari belakang Ferdian pun menoleh, dan ternyata itu adalah salah 1 sahabatnya Diky Nugroho.

"Ahh ternyata kamu Diky aku kira Luky, hampir saja aku melayangkan tinju ku ini" ucap Ferdian dengan bercanda dan sedikit memberi info kepada Diky bahwa Luky orang yang sering membully nya berkuliah di kampus yang sama dengan mereka.

"Hahaha ternyata kamu sudah bertemu dengan cecunguk 1 itu ya? Aku sudah tau dia pasti akan berkuliah dikampus ini karena ayahnya adalah pemegang saham terbesar di kampus ini jadi tidak mungkin dia akan kuliah ditempat lain" jawab Diky memberitahu Ferdian.

"iya tadi aku bertemu dengannya dan aku sempat memaki membentak serta mendorongnya didepan si Jessy. .Ahh sial lagi-lagi masuk dengan koneksi ayahnya yang ternyata pemegang saham terbesar, pasti orang itu akan membuat ku bahan olokan dikampus ini sama seperti dulu sewaktu di SMA kita"

"Wow ternyata kamu sudah mulai berani ya dengannya, begitu dong jangan diam saja jika kamu dibully, ehh tapi benar juga kata mu Fer pasti dia akan melakukan hal yang sama seperti dulu waktu di masa SMA, Sudahlah lebih baik kita hindari saja dia biar lebih tenang"

"Hanya itu satu-satunya yang bisa aku lakuin menghindar darinya, karena aku takut jika aku sudah tidak bisa menahan kesabaran ku aku akan membuat dirinya babak belur Hehh"

"Hey kalian sedang membicarakan aku ya?" serobot salah 1 orang yang baru hadir yang ternyata Stefan Nugros sahabat Ferdian yang lainnya.

"duhh..." Ucap Ferdian dan Diky bersamaan.

"Ahahaha" mereka pun langsung tertawa bersama-sama.

"Tumben sekali kamu datang mepet Stef?" tanya Diky.

"sebenarnya aku sudah datang dari tadi cuma tadi ke kantin dulu, dan setelah habis dari kantin ketemu cecunguk Luky, dan biasalah aku iseng sedikit dengannya hahaha"

"kamu itu menimbulkan masalah baru saja kepada untuk Ferdian Stef, kamu kan tau kampus ini donatur terbesarnya adalah ayahnya" Diky memberitahu.

"Apanya donatur terbesar, dia hanyalah pesuruh Grup THREE F untuk menangani masalah donatur di SMA tempat kita dulu dan di kampus ini, jika memang ayahnya donatur terbesar di kampus ini dan di SMA kita dulu tidak mungkin keluarganya hanya ada di urutan ke 3 di kota kita ini, dan mereka juga hanya mengandalkan kerja sama dari Perusahaan Grup Three F makanya bisa menjadi keluarga ke 3 di kota ini, jika Grup THREE F mencabut semua investasi dari perusahaan ayahnya mungkin keluarganya hanya akan menjadi keluarga urutan ke 10 atau bahkan bisa menjadi keluarga golongan menengah" sahut Stefan

"wah ternyata kamu tau yang sebenarnya ya" Diky terkejut.

"Aku juga baru tau dari ayahku dan ayah ku juga baru tau setelah ayah ku berhasil mendapatkan tender sebesar Rp.100.000.000.000.000,- dari Grup THREE F beberapa hari yang lalu, nah makanya hari ini aku mau ajak kalian ke mall untk merayakannya"

"Dilarang ada yang nolak ya hahahaha" sambung Stefan karena melihat Ferdian yang membuka mulutnya dan Stefan sudah tau jika Ferdian sudah pasti akan menolak.

"Sudahlah Fer ikut saja, kita sudah lama tidak kumpul bersama loh, oke oke" Bujuk Diky.

"Baiklah baiklah aku ikut kalian kebetulan juga hari ini dan 3 hari kedepan aku juga tidak kerja paruh waktu karena aku ingin mengurus masalah kampus dulu" jawab Ferdinan.

"nah bagus itu, jadi hari ini dan 3 hari kedepan kita bisa jalan hangout terus ya" sahut Stefan

"Ah tidak tidak hari ini saja, besok aku harus urus hal-hal mengenai kampus"

"ahh baiklah, yasudah kita masuk kelas sebentar akan di mulai mata kuliah pertama kita"

Mereka pun masuk ke kelas yang sama, dan mereka kaget karena mereka pun satu kelas dengan Luky dan juga Jessy.

Namun Luky pun tidak berani bertindak karena ada Stefan yang notabene kedudukan keluarganya lebih tinggi dari pada keluarganya.

"Huh kenapa harus sekelas dengan si miskin ini sih" Jessy mulai berkicau dan membuat semua siswa yang ada di kelas itu melihat ke arah Ferdian dan ke 2 Sahabatnya.

Namun semua siswa tau siapa yang dimaksud oleh Jessy, itu adalah Ferdian yang sudah menyebar beritanya bahwa ada anak miskin yang masuk ke kampus mereka yang bernama Ferdian, bahkan di mading kampus pun sudah tertempel foto ferdian yang lumayan besar, namun ferdian dan ke 2 sahabatnya itu tidak mengetahui soal itu.

Mendengar perkataan jessy ferdian tidak menghiraukannya dan langsung berjalan kearah bangku yang kosong dan ikuti oleh ke 2 sahabatnya, sedangkan siswa lain ada yang tertawa kecil ada yang tidak perduli dan ada juga yang sedikit terpesona karena wajah ferdian yang tampan dan kulitnya yang putih serta badannya yang proposional, membuat beberapa wanita tidak melepaskan pandangan mereka kearah ferdian, namun tidak lama mereka tersadar dengan pakaian ferdian yang terlihat lusuh jadi membuat ketampanannya yang tadi bersinar langsung menghilang karena pakaian lusuhnya yang dia kenakan itu.

Namun Ferdian pun tidak perduli dengan pandangan semua siswa dia pun duduk tepat di sebelah wanita yang menggunakan masker yang sejak tadi menundukkan kepalanya kerena sedang membaca buku, dia tidak menghiraukan apa yang terjadi sejak ferdian dan ke 2 sahabatnya itu masuk ke kelas.

...----------------...

*Nama Tokoh tambahan yang ada di bab ini*

-Diky Nugroho 19 tahun ( Sahabat Ferdian sejak di bangku SMP, SMA. .Anak Tunggal dari keluarga Nugroho, Keluarga kaya ke 5 di kota Blitz )

-Stefan Nugros 20 tahun ( Sahabat Ferdian sejak dibangku SMA. .Anak pertama dari keluarga Nugros, keluarga kaya ke 2 di kota Blitz )

-Fanesha Aurora Willow ( wanita bermasker )

...----------------...

Mohon maaf jika ada kata atau penulisan yang kurang baik atau salah kata, dan tolong berikan masukan yang membangun saya untuk jadi lebih baik lagi dalam membuat cerita. Terimakasih.

Jangan lupa Like, Share, Gift, Comment, dan Follow ya, Terimakasih🙏

B3

"Halo, perkenalkan nama ku Ferdian" Ferdian pun langsung memperkenalkan dirinya walaupun dia tidak mengetahui wajah wanita itu cantik atau tidak, tapi menurutnya cantik ataupun tidak wajahnya tidak masalah karena ferdian menilai seseorang bukan karena parasnya melainkan dari sifatnya, walaupun ferdian sesungguhnya tidak tahu sifat wanita itu sesuai yang dia pikirkan atau tidak yang dia lihat sekarang ini menurutnya cukup baik karena dia tidak ikut mengejek atau mentertawakan dirinya saat tadi diri nya di ejek dan di tertawakan oleh siswa yang lain.

Namun tangan ferdian tetap menggantung di udara karena wanita itu tidak merespon sedikitpun, ferdian yang merasa diabaikan langsung menarik kembali tangannya dengan canggung, 2 sahabat ferdian yang melihat itu pun menahan tawa karena diabaikannya ferdian.

Ferdian yang merasa 2 sahabatnya sedang menertawakannya dia pun hanya tersenyum kecut melihat ke arah ke 2 sahabatnya itu.

Ke 2 sahabatnya pun memberikan senyum pasta gigi ke arah ferdian.

Mata kuliah pun di mulai dan semua berjalan dengan lancar dan sebelum kelas berakhir semua siswa pun memperkenalkan diri mereka 1/1 namun ketika giliran Ferdian dan ke 2 sahabatnya selesai memperkenalkan diri mereka seluruh siswa pun menjadi sedikit gaduh karena mereka berpikir kenapa anak dari 2 keluarga kaya mau berteman dengan ferdian yang notabene hanya orang biasa dan masuk ke kampus ini pun karena mendapatkan beasiswa.

"Mereka ber 2 kenapa ya mau saja berteman dengan orang miskin itu" ucap salah 1 siswi.

"mungkin mereka menjadikannya pembantu mereka hihihi" jawab siswi lainnya 2.

"atau mungkin saja hanya sekedar untuk mengerjakan tugas mereka atau juga meminta jawaban ketika sedang ujian" timpal siswa lainnya.

Dan masih banyak lagi ucapan ucapan yang lainnya namun tidak 1 pun ucapan mereka enak untuk di dengarkan.

"Hei.. Sudah sudah jangan ribut, selanjutnya kamu." Ujar dosen yang kemudian menunjuk ke arah wanita bermasker yang sejak awal hanya diam dan hanya memperhatikan dosen ketika mengajar.

"Nama saya Fanesha..." Perkenalan yang cukup singkat dan tanpa membuka masker yang sedari awal dia pakai.

"Hei namamu singkat sekali, dan kenapa tidak membuka masker, tidak perlu sok misterius kamu" ujar Luky yang sebenarnya penasaran oleh wanita itu, karena jika dilihat matanya dan dandannya terlihat cantik walaupun sebagian wajahnya tertutup oleh masker.

"Benar tidak usah sok misterius kamu dengan menggunakan masker seperti itu, apa bagian yang kamu tutupi itu ada bagian cacatnya" timpal Jessy.

"HAHAHA......" seluruh siswa kecuali Ferdian dan ke 2 sahabatnya itu yang tidak tertawa mendengar ocehan dari luky dan jessy.

"Hei kamu jessy jaga ucapan mu, walaupun dia memang mau menyembunyikan identitasnya apa dia telah membuatmu rugi? atau kamu merasa jika dia lebih cantik dari mu makanya dia tidak mau memamerkan wajahnya seperti kamu yang penuh dengan makeup yang tebal" timpal Ferdian yang secara reflek membela Fanesha.

"HAHAHA" seluruh siswa pun tertawa mendengar ucapan Ferdia itu dan ke 2 sahabatnya tertawa paling keras.

Memang sebenarnya jessy cantik namun karena makeupnya yang tertalu tebal jadi sedikit aneh, dia mempertebal makeup memang sengaja karena menurutnya ketika dia mempertebal makeupnya akan terlihat lebih cantik dan bisa menyaingi wanita tercantik ke 3/4. Namun nyatanya malah terlihat lebih seperti seorang tante-tante.

"hei kamu dasar Miskin diam tidak perlu ikut campur, lebih baik kamu cari saja keluarga mu yang tidak tahu dimana keberadaannya huh" balas Jessy dengan penuh amarah.

"Benar kata Jessy lebih baik kamu urus saja keluarga mu yang entah berada dimana sekarang, kamu juga sebenarnya penasaran kan dengan wajah Fanesha itu, hahaha" tambah Luky yang ikut mulai menyerang Ferdian.

"BRAKKKKK" ferdian pun menggebrak meja tanpa sadar sambil bangkit berdiri dan menunjuk kearah Luky dan Jessy, dia sudah tidak bisa menahan emosi lagi karena selalu saja mereka membahas tentang keluarganya.

"Ferdian apa-apaan kamu itu" Teriak sang dosen memarahi Ferdian. Sedangkan siswa lain yang berada di kelas itu terdiam ketika melihat aura Ferdian yang begitu menakutkan karena emosi.

"Maaf Pak, saya bertindak gegabah karena tidak bisa menahan emosi saya" Ferdian pun langsung saja meminta maaf kepada dosen itu karena tindakannya itu sambil sedikit membungkukkan tubuhnya dan kembali duduk dan menunduk sambil menahan gemetar tubuhnya karena emosi yang memuncak.

"Baik kali ini saya maafkan kamu, jika lain kali kamu seperti itu saya tidak akan segan-segan memberikan hukuman kepadamu.

"Baik pak saya mengerti" jawab Ferdian dengan suara sedikit bergetar karena emosi belum reda, sambil terus menundukkan kepalanya.

"sudah sekarang kalian keluar dengan tertib, dan jangan lupa untuk yang masuk kembali untuk mengikuti mata kuliah berikutnya" ucap sang Dosen.

"Ferdian terimakasih telah membantu ku tadi" tiba-tiba terdengar suara seorang wanita dari belakang Ferdian yang tak lain Fanesha.

Ferdian yang mendengar itu kemudian memutarkan tubuhnya menghadap Fanesha kemudian menganggukkan kepalanya, dan langsung berbalik kembali dan menuju pintu keluar kelas menyusul ke 2 sahabatnya yang sudah keluar terlebih dahulu.

Fanesha yang baru saja melihat wajah Ferdian seketika terkagum karena siswa yang dikatakan miskin oleh siswa lain memang tampan hanya saja karena pakaian yang digunakannya itu lusuh, jadi menutupi ketampanannya itu.

*** Fanesha & 2 Sahabat ***

"Ferdian memang sungguh tampan, mungkin jika dirinya sedikit di dandani bisa menyaingi ketampanan dari 5 keluarga kaya yang ada di kota ini" Gumam Fanesha. "Ferdian Putra P. Sepertinya namanya sedikit familiar tapi tidak mungkin karena dikatakan orang itu beserta keluarganya berada di pusat kota, mungkin hanya namanya saja yang sedikit mirip karena dia sendiri tidak mengetahui kepanjangan dari P itu apa setelah tadi dia ditanya oleh dosen, dan terlihat dia tidak sedang menyembunyikan sesuatu. Ahh apasih aku ini, berpikir terlalu jauh saja" lanjut gumaman Fanesha. Kemudian Fanesha pun keluar kelas dan menuju taman dan mengeluarkan sekotak makanan yang dia bawa, karena belum terbiasa untuk makan dikantin ditambah 2 sahabatnya yang lain juga berbeda fakultas jadi dia tidak ada teman yang menemaninya di kantin.

Namun ketika Fanesha sedang menikmati makanannya 2 orang wanita lainnya datang menghampirinya, yang tak lain adalah 2 sahabatnya yang selalu bersama sejak Sekolah Dasar.

"Halo nona cantik kenapa kamu sendirian saja tidak punya teman kah di kelas baru mu?" Ucap salah 1 sahabat Fanesha yang bernama Rebecca Nelson.

"hihihi, dia mana mungkin bis mencari teman lain selain kita Becca" ucap 1 sahabat lainnya yang bernama Renna Wilson.

"Huh kalian membuat ku kaget saja" jawab Fanesha yang terkejut dengan kehadiran mereka, dan hampir menjatuhkan makanan yang sedang dia nikmati.

Setelah makan makanannya dan meminum Fanesha pun kembali menggunakan masker.

"Nona Nomor 1 kenapa kamu harus menggunakan masker sih didepan kita?" tanya Rebecca

"Tidak apa-apa, takut ada yang melihat wajah ku saja, aku malas meladeni mereka jika mereka tau aku ini siapa, dan kalian pun sama mengapa masih menggunakan masker didepan ku?"

"percuma kamu menutupinya nanti juga lama kelamaan pasti akan ketahuan jika kamu ini adalah Nona Muda Keluarga Willow yang di juluki Nona Nomor 1, karena paras mu yang terlalu cantik, ini juga karena kamu yang meminta kami untuk menggunakan masker karena takut mereka tahu jika kami terlihat oleh orang lain merekapun akan tahu jika pasti kamu yang ada diantara kami ini walaupun kamu menggunakan masker sendiri diantara kami" sahut Renna menggoda Fanesha dan kemudian merajuk kepada Fanesha karena dirinya harus ikut menggunakan masker dan juga tidak menyebutkan nama belakang mereka karena sudah pasti ketahuan jika salah 1 saja mengungkapkan nama belakang mereka.

"Hihihihi" fanesha tertawa kecil melihat temannya kesal karena demi dirinya agar tidak di kenali oleh orang lain mereka harus ikut seperti dirinya yang menggunakan masker serta menyembunyikan nama belakangnya.

"benar, karena sudah ada yang menyebarkan bahwa kamu masuk ke kampus ini juga namun mereka hanya saja kamu masuk ke fakultas mana" timpal Rebecca tanpa memperdulikan Renna yang merajuk. Dan memberitahu tentang kabar yang sudah mulai tersebar.

"Benarkah? kamu tidak bercanda? Siapa yang menyebarkan isu itu?" tanya Fanesha yang kaget mendengar kabar itu, karena dia sudah meminta kepada ayahnya agar pihak kampus tidak memberitahu bahwa dirinya menempuh pendidikan di kampus Pratama ini.

"Benar untuk apa kami berbohong dengan mu, dan untuk yang menyebarkannya siapa lagi jika bukan teman anak yang memiliki saham terbesar disini" ungkap Rebecca.

"Sungguh sial bertemu dengan orang seperti itu, tadi dikelas dia membuat keributan sekarang menyebarkan kabar jika aku berkuliah di kampus ini" umpat Fanesha.

"Dia melakukan apa?" tanya Renna penasaran.

"dia mendesak ku untuk membuka masker ini disaat perkenalan tadi" jawab Fanesha kesal karena ingat kejadian itu "tapi untuk ada 1 siswa yang membela ku jadi dia tidak mendesak ku lagi untuk melepaskan masker ku ini" Jelas Fanesha.

"Benar-benar keterlaluan orang itu, sudahlah kita sudahi pembicaraan ini, lebih baik kita bicarakan kemana setelah kuliah selesai nanti hehehe" ucap Rebecca. Mereka pun merubah topik pembicaraan mereka, dan merencanakan kemana mereka pergi setelah selesai ngampus.

...----------------...

*Nama Tokoh tambahan yang ada di bab ini*

-Fanesha Aurora Willow 19 tahun ( Nona Tercantik Pertama Di Kota Blitz dengan julukan Nona Nomor 1, dan dirinya juga merupakan anak ke 2 dari keluarga Willow keluarga Nomor 1 di kota Blitz )

-Rebecca Nelson 20 tahun ( Nona tercantik ke 2 di kota Blizt dari keluarga Nelson yang merupakan keluarga kaya ke 6 di kota Blitz. Sahabat Fanesha )

-Renna Wilson 19 tahun ( Nona tercantik ke 4 di kota Blitz dari keluarga Wilson yang merupakan keluarga terkaya ke 7 di kota Blitz . Sahabat Fanesha )

...----------------...

Mohon maaf jika ada kata atau penulisan yang kurang baik atau salah kata, dan tolong berikan masukan yang membangun saya untuk jadi lebih baik lagi dalam membuat cerita. Terimakasih.

Jangan lupa Like, Share, Gift, Comment, dan Follow ya, Terimakasih🙏

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!