Selingkuh

Sementara itu dikoridor kampus yang tampak sepi.

Cup.

" Aku sudah tidak tahan lagi Liana, ayolah. " Satu tangan Adrian sudah berada diantara pinggang Liana, satu tangannya lagi bergerak hendak menurunkan resleting celananya. Mata Liana langsung terbelalak seketika itu juga.

" Kamu sudah gila! Ini kampus Ian! " Ucap Liana menarik tubuhnya dari dekapan Adrian, tapi Adrian sudah dirasuki nafsu bejatnya. Tidak memperdulikan tempat dan situasi.

Keduanya pun melakukan hal yang seharusnya tidak dilakukan, apa lagi dengan beraninya kedua melakukan perbuatan mesum diarea kampus.

Karena mereka tentunya sudah lupa jika sekarang ini mereka tengah berada dikampus, semua tertutup oleh nafsu yang sudah tidak tertahankan, segala kemungkinan akan perbuatannya bisa diketahui oleh dosen, security ataupun mahasiswa lainnya bisa saja melintas dikoridor kampus itu.

Koridor tersebut memang terbilang cukup sepi, disamping berada dilantai paling atas yaitu lantai 8 gedung kampus, dilantai itu hanya terdapat aula yang cukup luas, yang pastinya ramai jika sedang terdapat sebuah acara di aula itu, tapi sesuatu hal mungkin bisa saja terjadi.

Dan benar saja disaat keduanya sudah dalam setengah telanjang, tiba tiba saja mereka dikejutkan dengan suara yang terdengar lirih memanggil nama Berliana.

" Liana? " Sontak saja keduanya langsung merasa terkejut dan seketika itu menghentikan aksinya, dengan cepat keduanya lalu menoleh kearah suara laki laki itu.

" Rangga!! " Berliana buru buru membenahi pakaiannya yang sudah setengah telanjang, merasa sangat panik, jika apa yang dilakukannya itu bisa diketahui oleh Rangga yang tak lain dia adalah pacarnya sendiri.

Hanya Adrian yang terlihat santai, sedikit meludah sembarangan kearah samping, tidak ada rasa bersalah sedikit pun, kemudian hendak pergi begitu saja meninggalkan Berliana yang terlihat kalut menghampiri Rangga.

" Mau kemana lo Adrian!? " Rangga berusaha bersikap tenang, walau gejolak hatinya sangat kacau melihat kejadian yang baru saja dilihatnya.

Setelah berkata seperti itu, Rangga pun menyerukan kidung syair.

" Cakra alam dekap tanpa gelabah dan gundah menggenggam daksa, beku dan kaku, bersama pekat malam, titisan ku titisan syair berdarah. "

Bersama dengan kidung itu diucapkan oleh Rangga, baik Adrian mau pun Berliana kaku seketika seperti patung, tanpa bisa bergerak sedikit pun.

" Apa yang lo lakuin !! kenapa gw gk bisa gerak.! " Ucap Adrian bersuara terdengar begitu panik. Posisi saat tengah membelakangi Rangga, karena tadi adrian mau pergi menjauh begitu saja.

" Bajingan! sudah berbuat mesum, sekarang mau pergi begitu saja? " Matanya kali ini menatap Berliana yang tak mampu bergerak sedikit pun seperti halnya Adrian, hanya matanya yang bergulir ke kanan dan ke kiri, dengan cepat, menandakan kepanikan yang luar biasa.

" Aku minta maaf Rangga, ini tidak seperti yang kamu lihat. " Kata kata klasik yang sering terdengar karena ketahuan berselingkuh terucap dari mulut berlian begitu saja. Seperti tidak ada kata kata lain untuk menyangkal perselingkuhan mereka.

" Pantas saja tadi ada hawa yang sangat kuat untuk menyuruhku ketempat ini, ternyata aku menemukan kalian berbuat mesum, kalau kamu sudah tidak mencintaiku, bilang Berliana! Kamu bukan saja selingkuh dari aku, tapi mengotori dirimu sendiri sampai berbuat mesum di kampus, seperti tidak ada tempat lain! " Walau ada emosi yang meledak ledak di dirinya, tapi Rangga masih mampu mengendalikan diri, dihati kecil Rangga tidak ingin kejadian ini sampai terdengar sampai keseluruh kampus atau dirinya membuat sebuah kegaduhan.

" Aku tidak menyukai seorang laki laki yang selalu buat puisi, syair, Aku... "

" Sukanya yang bisa melecehkan kamu seperti tadi, iyaa! " Berliana belum selesai dengan ucapannya sudah dipotong oleh Rangga.

Berliana terdiam.

" Jawab Berliana!! " Air mata Rangga perlahan keluar dan menetes dikedua pipinya. Ada rasa sakit yang tak mampu digambar melalui kata kata.

Berliana masih terdiam, kepalanya mulai tertunduk.

" Kalau kamu mau seperti itu, aku pun bisa melakukan hal itu Berliana!! bahkan tanpa aku menyentuhmu, aku bisa melakukannya! " Ucap Rangga dengan nafas yang terlihat turun naik karena menahan emosinya. terlintas di otaknya ingin mengetahui kehebatan ilmu yang diberikan kakek misterius itu. Mungkin ini saatnya untuk sedikit menjajal ilmu dari kakek misterius itu.

Berliana mendongak dengan cepat, menatap Rangga tak mengerti dengan apa yang diucapkannya.

" Dan kamu Adrian! kamu akan melihat apa yang aku bisa perbuat kepada pacarku, eee, sebentar, aku ralat ucapanku ini, kamu bisa lihat apa yang aku bisa lakukan kepada mantan kekasihku ini. " Setelah berucap seperti itu Rangga merentangkan satu tangan kedepan dengan seluruh jari jemarinya terbuka lebar

" Bena daksa. !! " Kemudian setelah berucap dua kidung syair itu, tangan yang diposisikan terentang kedepan ditariknya mundur perlahan, seiring gerakan itu, tubuh Adrian memutar dengan sendirinya, kini posisi Adrian sudah menghadap kearah Rangga dan juga Berliana.

Melihat kalau Rangga yang sekarang mempunyai kekuatan yang luar bisa, Adrian semakin terlihat panik, ingin berusaha melarikan diri namun tubuhnya tidak mampu bergerak sama sekali, diam seperti patung, akan tetapi mulut masih mampu berbicara.

" Apa yang akan lo lakuin Rangga? gw mohon maafin gw... gw ngaku salah, gw...." Ucapan Adrian terdengar kalut penuh ketakutan, hingga tidak meneruskan ucapannya.

" Tenang saja Adrian, gw akan pertontonkan pertunjukan yang sangat menarik buat pria mesum seperti lo! " Rangga memotong ucapan Adrian, matanya menatap tajam kearahnya. Bagaimana pun tidak dapat dipungkiri hatinya sangat terbakar, melihat dia dengan penuh nafsu mencumbui Berliana.

" Tolong maafkan aku Rangga! tolong lepaskan aku, aku minta maaf Rangga! " Ucap Berliana bernada memelas.

" Bukan ini yang kamu inginkan dariku, Liana? " Kali ini Rangga menatap tajam kearah Berliana, lalu setelah itu Rangga menyuarakan kidung syair.

" Bhama menyeruak masuk tanpa risih, masuki atma tanpa menjeda, diam bersemayam menggenggam buntara, tunduk memekik seperti janadarna. "

Seiring ucapan syair yang keluar dari mulut Rangga, Tubuh Berliana seketika tiba tiba merasakan ada desiran aneh, seperti ada rangsangan yang sangat kuat menyentuh tubuhnya, namun dirinya tak mampu bergerak sama sekali, hanya lenguhan yang terdengar dari bibir Berliana.

Sementara Rangga menutup tabir diantar dua ujung koridor, supaya tidak ada orang yang bisa memasuki area koridor kampus dimana mereka berada, Rangga ingin memberi sedikit pelajaran untuk Berliana juga Adrian.

Rangga lalu menghampiri Berliana dan menepuk pundaknya, seketika itu juga Berliana sudah dapat bergerak kembali, tapi dirinya sudah sangat terbakar hebat oleh rangsangan yang dirinya sendiri tidak mengetahui dari mana datangnya.

Rangga lalu mundur beberapa langkah menjauh dari Berliana, yang terlihat nafasnya semakin memburu, seperti ada yang mendorong tubuh Berliana, dia pun mundur beberapa langkah sampai terhenti karena tersandar di dinding tembok.

Karena merasakan ada hawa rangsangan yang sangat kuat, tangannya mulai bergerak meraba tubuhnya sendiri, hingga membuka kancing kemeja sendiri.

" Ah, kenapa ini begitu nikmat sekali? " Ucapan itu begitu saja keluar dari bibir Berliana, seraya terus bergerak meraba tubuhnya sendiri.

Dengan terus menerus Rangga tak menghentikan ilmunya, sudah 4 kali Berliana mengalami orgasme begitu hebatnya. Melihat hal itu akan tetapi bagi Rangga tidak sedikit pun terangsang, dirinya sudah dibentengi supaya semua yang terlihat olehnya seperti tontonan biasa.

Sebaliknya terlihat Adrian yang menyaksikan Berliana seperti itu, terlihat sangat bernafsu, dapat terlihat dari sorot mata dan nafasnya yang kian memburu, tapi dirinya tak mampu bergerak sama sekali.

Terlihat Berliana melepaskan kemejanya dan membuangnya begitu saja.

" Sudah cukup anak muda! " Tiba tiba saja terdengar oleh telinga Rangga, kakek misterius itu membisikan di telinganya.

Lalu tanpa dipelajari sebelumnya oleh Rangga, setelah ada ucapan dari kakek misterius itu, satu tangan Rangga diacungkan keatas, setelah telapak tangannya sudah berada diatas, diputar putarnya, lalu dijatuhkan dengan cepat.

Seiring jatuhnya tangan Rangga ke posisi semula, Adrian yang terlihat kaku, kemudian terkulai dengan lemas hingga jatuh terduduk, begitu juga dengan Berliana dirinya terkulai lemas, dirinya seperti sedikit kebingungan dalam kondisi sudah setengah telanjang itu, dengan perlahan mengenakan kembali pakaiannya, nafasnya masih terengah engah, namun birahi melanda tubuhnya sudah mereda dengan seketika.

" Liana, antara aku dan kamu sudah tidak punya hubungan apa apa lagi, terima kasih atas rasa sakit yang kamu berikan, aku pamit tanpa dendam sedikit pun, semoga kamu bahagia Liana, tanpa aku. " Rangga menatap nanar kearah Berliana yang sedang mengenakan pakaiannya kembali, ada perasaan iba yang hinggap dihatinya, melihat Berliana ia perlakukan seperti itu, tapi rasa sakit itu lebih besar dari rasa ibanya.

" Rangga... !! Rangga.. !! tunggu Rangga. !! Aku minta maaf Rangga! " Berliana berusaha mengejar Rangga setelah mengenakan kembali pakaiannya, meninggalkan Ardian yang masih terkulai lemas, tapi Rangga terus berjalan, sampai Berliana kehilangan jejaknya.

Terpopuler

Comments

Luzor

Luzor

Anak Muda, Anak Muda/Facepalm/..

Semangat terus

2024-11-06

2

Ellan Marco

Ellan Marco

tegas 👍

2024-11-17

1

Sandi Sandoro

Sandi Sandoro

Skak mat...👍

2024-11-17

1

lihat semua
Episodes
1 Kakek Misterius
2 Selingkuh
3 Menuntut Balas?
4 Kecelakaan
5 Merasa Takjub
6 Wilona Yang Cantik
7 Otak Usil
8 Diserang
9 Kunai Sakti
10 Nafsu dan Cinta
11 Menyerang Tenda Camp
12 Aku Sayang Kamu, Wilona
13 Ternyata...
14 Hah, Besar Sekali...
15 Penyempurnaan Ilmu
16 Berhasil
17 Jalan Jalan Seru
18 Keakraban
19 Nafsu Bejat Dan Kesombongan
20 Hanya Dimanfaatkan
21 Kepentingan Dan Hawa nafsu
22 Kematian Kakak Adik Seperguruan
23 Berhasil
24 Bertemu Kembali
25 Suasana Bahagia
26 Menyusun Rencana
27 Semakin Percaya
28 Pertemuan Rahasia
29 Berjalan Tenang
30 Sifat Licik
31 Fakta Mengejutkan
32 Terungkap
33 Menikah
34 Diculik
35 Harusnya Bahagia
36 Kidung Mematikan
37 Bertarung
38 Dibawa Pergi
39 Belum Berakhir
40 Malam Pertama
41 Kebahagiaan
42 Kekhawatiran Wilona
43 Perguruan Perisai Putih
44 3 Murid
45 Siasat Licik
46 Tidak Terhasut
47 Keinginan Eyang Bahari
48 Cemburuan
49 Perkenalan Ajeng dan Wilona
50 Berteman
51 Ospek Dihentikan
52 Jatuh Cinta
53 Percobaan Penculikan Di Taman Kota
54 Ternyata Ajeng
55 Terungkap Yang Sebenarnya
56 Complicated
57 Ajeng Berubah Sikap
58 Siasat Licik Yang Tidak Pernah Reda
59 Ferdinand Mengenal Ajeng
60 Intuisi
61 Wanita Sulit Ditebak
62 Sebuah Taruhan
63 Diculik
64 Gudang Tidak Terpakai
65 Diselamatkan Dengan Mudah
66 Saling Membahagiakan
67 Penyerangan Ke Perguruan Perisai Putih
68 Perguruan Di Ambil Alih
69 Petunjuk Kakek Misterius
70 Ketemu
71 Ke Tempat Ferdinand
72 Menyusun Strategi
73 Cara Yang Terbaik.
74 Permintaan Wilona
75 Adegan Berbahaya
76 Mempertahankan Kesetiaan
77 Tanpa Disadari
78 Mulai Bergerak
79 Pertempuran
80 Dikalahkan
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Kakek Misterius
2
Selingkuh
3
Menuntut Balas?
4
Kecelakaan
5
Merasa Takjub
6
Wilona Yang Cantik
7
Otak Usil
8
Diserang
9
Kunai Sakti
10
Nafsu dan Cinta
11
Menyerang Tenda Camp
12
Aku Sayang Kamu, Wilona
13
Ternyata...
14
Hah, Besar Sekali...
15
Penyempurnaan Ilmu
16
Berhasil
17
Jalan Jalan Seru
18
Keakraban
19
Nafsu Bejat Dan Kesombongan
20
Hanya Dimanfaatkan
21
Kepentingan Dan Hawa nafsu
22
Kematian Kakak Adik Seperguruan
23
Berhasil
24
Bertemu Kembali
25
Suasana Bahagia
26
Menyusun Rencana
27
Semakin Percaya
28
Pertemuan Rahasia
29
Berjalan Tenang
30
Sifat Licik
31
Fakta Mengejutkan
32
Terungkap
33
Menikah
34
Diculik
35
Harusnya Bahagia
36
Kidung Mematikan
37
Bertarung
38
Dibawa Pergi
39
Belum Berakhir
40
Malam Pertama
41
Kebahagiaan
42
Kekhawatiran Wilona
43
Perguruan Perisai Putih
44
3 Murid
45
Siasat Licik
46
Tidak Terhasut
47
Keinginan Eyang Bahari
48
Cemburuan
49
Perkenalan Ajeng dan Wilona
50
Berteman
51
Ospek Dihentikan
52
Jatuh Cinta
53
Percobaan Penculikan Di Taman Kota
54
Ternyata Ajeng
55
Terungkap Yang Sebenarnya
56
Complicated
57
Ajeng Berubah Sikap
58
Siasat Licik Yang Tidak Pernah Reda
59
Ferdinand Mengenal Ajeng
60
Intuisi
61
Wanita Sulit Ditebak
62
Sebuah Taruhan
63
Diculik
64
Gudang Tidak Terpakai
65
Diselamatkan Dengan Mudah
66
Saling Membahagiakan
67
Penyerangan Ke Perguruan Perisai Putih
68
Perguruan Di Ambil Alih
69
Petunjuk Kakek Misterius
70
Ketemu
71
Ke Tempat Ferdinand
72
Menyusun Strategi
73
Cara Yang Terbaik.
74
Permintaan Wilona
75
Adegan Berbahaya
76
Mempertahankan Kesetiaan
77
Tanpa Disadari
78
Mulai Bergerak
79
Pertempuran
80
Dikalahkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!