Namun dari Euis dapat lihat, tatapan sumringah penuh puja dari teman-teman sekelasnya -terutama anak laki-laki.
Boys
"Alhamdulillah!!"
Boys
"Akhirnya ada cewek cantik juga masuk kelas kita!!"
Boys
"Terima Ya Tuhan .. telah mengabulkan doa kami~"
Brak ... Brak ... Brak ...
Pak ius memukul mejanya dengan buku.
Pak ius - Wakel
"Semua harap tenang!! Kalau tidak, saya bawa lagi anak barunya."
Boys
"Yah~ jangan dong, Pak ius!!"
Pak ius - Wakel
"Makanya, kalian diem!!"
Anak-anak menurut dan diam.
Pak ius - Wakel
"Silakan perkenalan diri kamu."
Euis maju, berdiri di tengah kelas.
Euis
"Assalamualaikum. Selamat Pagi, semua."
Boys
"Wa'alaikumsalam, Pagi~"
Euis
"Perkenalan, nama saya Euis Dahlia. Panggil aja Euis."
?
"Kalau aku panggil -sayang- boleh gak?
Euis menoleh pada anak laki-laki yang bicara padanya barusan.
Dia duduk di barisan pojok, bangku ke dua dari belakang. Dia duduk dengan santai, sembari bertopang dagu.
Pak ius - Wakel
"Argan, diam dulu!!"
Argan-teng
"Iya, Pak ius."
Argan-teng
"Be.te.we salam kenal Euis~ Gue Argan -teng, alias Argan Ganteng. Lo boleh panggil gue cukup dengan kata -Ganteng- nanti gue juga nengok."
Pak ius - Wakel
"Argan ...."
Argan-teng
"Iya, saya diem."
Pak ius - Wakel
"Bagus."
"Lanjutkan Euis, perkenalan diri kamu."
Euis
"Baik, terima kasih atas perhatiannya. Semoga kita bisa jadi teman baik. Sekian."
Boys
"Gara-gara Lo ledekin sih, Gan!! Euis jadi udahan kan!!
Pak ius - Wakel
"Tolong tenang ya ... atau saya panggil Pak Izrail."
?
"Jangan Pak ius, saya belum siap mati. Masih bujang."
Sahut anak laki-laki yang duduk di sebelah Argan.
Argan-teng
"Sekalian aja bawa ke Pak Malik, Pak!!"
Pak Izrail itu guru Matematika, kalo belajar sama dia sampe mati-matian terus kalo di panggil maju ke depan ngerjain di papan tulis -rasanya nyawa lo serasa di cabut.
Lain lagi Pak Malik, dia itu Guru BP -tukang kasih hukuman. Persis kayak namanya, Malaikat Penjaga Pintu Neraka.
Yang masuk ke ruangan dia itu siswa penuh dosa dan akan di siksa.
Anak laki-laki itu menunjukan wajah cemberutnya pada sang teman sebangku.
Argan-teng
"Idih, najis muka lo Jujun!!
Argan menepak muka si Jujun, alias Arjuna.
Jujun
"Sakit bego!! Lo mah mukulnya beneran!!"
Di tengah perdebatan Argan dan Jujun, Euis sepertinya sudah pegel berdiri.
Euis
"Maaf Pak, saya duduk di mana?"
Pak ius tampak melihat sekeliling, menilai satu persatu anak muridnya siapa yang jadi teman sebangku bagi murid barunya.
Tetapi tampang anak laki-lakinya pada mupeng semua mau ngedeketin si anak baru.
Sementara anak perempuan di kelasnya cuman dua orang dan sudah berpasangan. Mana mau di pisahin.
Pak ius - Wakel
"Kamu boleh duduk sama Habib, soalnya dia yang paling jinak disini."
Comments