Bab 2-Kehidupan Baru

Hari menjelang pagi, sinar matahari menyinari tepat dimatanya Oliv perlahan-lahan gadis itu membuka matanya. Terlihat suasana sangat mewah didalam ruangan itu,

Oliv yang masih belum sadar dengan apa yang terjadi saat tadi malam membuatnya sedikit terkejut melihat lingkaran tangan yang melingkar diperutnya.

Oliv mencoba menoleh kearah sampingnya tepat bertatapan langsung dengan wajahnya Elgard yang masih tidur.

Dug.

Rasa jantungnya Oliv berdebar sangat kencang karena dia baru teringat apa yang terjadi tadi malam sehingga membuatnya menjadi malu.

" Apa aku setampan itu hm?"

Seketika Oliv terkejut dan langsung membuang wajahnya, hal itu membuat Elgard menjadi tersenyum.

Elgard menarik wajahnya Oliv agar dia menatap kearahnya, Oliv yang benar-benar gugup tidak bisa lagi menyembunyikan wajahnya yang sangat malu itu.

Pria itu menjadi lembut hanya kepada Oliv namun berbeda kepada kedua istrinya itu, Elgard mengelus-elus rambutnya Oliv dengan wajah tersenyumnya.

" Ada apa hm?" Tanya Elgard dengan lembutnya

" T-tidak apa tuan"

Elgard mengernyitkan keningnya merasa heran dengan panggilannya Oliv.

" Jangan memanggilku dengan sebutan tuan, aku adalah suamimu sekarang bukan majikanmu"

" J-jadi saya harus memanggil apa?"

Elgard tersenyum " Senyaman kamu saja mau memanggilnya"

" Kalau begitu apa boleh saya memanggilnya Mas?"

" Tentu saja boleh"

Tiba-tiba terdengar suara ketukkan pintu membuat raut wajah Elgard berubah seketika.

" Siapa?" Teriak Elgard dari dalam

" Ini aku mas Nadine, sarapan sudah siap"

" Baiklah"

Setelah menjawabnya, Elgard beranjak dari tempat tidurnya tidak lupa mengecup bibir dan keningnya Oliv itu dilakukan untuk pertama kalinya saat bersama Oliv kedua istrinya tidak pernah mendapat perilaku yang baik dari Elgard.

" Bangunlah, bersihkan dirimu setelah itu kita sarapan bersama"

Oliv hanya menganggukkan kepalanya menuruti perkataannya Elgard, saat Oliv mencoba bergerak terasa nyeri dibagian bawahnya hal itu membuat Elgard menghampiri Oliv.

" Ada apa?"

" B-bagian itunya sangat nyeri"

Elgard hanya tersenyum saat mendengarnya, tanpa mengatakan apapun pria itu langsung menggendong Oliv dan membawanya kekamar mandi.

Oliv hanya terkejut dan menjadi mematung melihat perilakunya Elgard, tatapan Oliv tepat diwajahnya Elgard sehingga membuat Elgard membalas tatapan Oliv dengan wajah tersenyumnya.

*****

Setelah 45 menit, Elgard dan Oliv menuruni anak tangga dengan tangan yang bergandengan membuat raut wajah Helene semakin geram dan tidak terima bahwa Elgard berperilaku yang tidak adil kepada mereka.

Kini tibalah mereka dimeja makan, tatapan Helene masih tertuju dengan Oliv namun gadis itu hanya menundukkan kepalanya. Nadine hanya menghelankan nafasnya saja melihat Helene begitu kesal sekali.

Saat duduk, mata Helene terfokus dengan banyaknya tanda dibagian lehernya Oliv melainkan itu adalah tanda yang dibuat oleh Elgard.

Helene merasa sangat kesal sehingga dia menggebrak meja makan tersebut membuat semuanya terkejut.

" Mas, apa-apaan sih? Mengapa mas langsung melakukan hubungan tanpa menunggunya lagi?"

Elgard seketika langsung merubah rautnya menjadi tatapan tajamnya.

" Pagi-pagi sudah bikin keributan, sudah aku katakan bukan jika kamu keberatan maka tanda tangani lah surat cerai itu"

Helene menahan emosinya dan kembali duduk dikursinya dengan kasarnya dia mengambil piring serta sendoknya.

Namun tatapannya sangat tajam sekali mengarah Oliv, gadis itu hanya menundukkan kepalanya saja karena merasa takut dengan tatapannya Helene.

" Jangan menatap Istriku seperti itu"

Mata Helene dan Nadine terbelalak saat mendengar sahutannya Elgard.

" Mas aku juga Istri mas" Protesnya Helene

" Dan, aku juga istrinya mas mengapa mas bisa mengatakan seperti itu mas?" Sahut Nadine

Elgard tidak menghiraukan ucapan kedua istrinya itu dia hanya fokus menyajikan makanan untuk Oliv, hal itu membuat Helene dan Nadine benar-benar sangat marah dan dendam kepada Oliv.

" Tunggu saja kamu Oliv, jangan merasa kamu menang kali ini akan ku buat kamu menderita nanti" Lirih Helene dalam hatinya

Akhirnya mereka melanjutkan sarapannya tanpa ada berkata apapun lagi karena Elgard sanga tidak suka jika disaat dia sarapan atau makan diajak berbicara itu membuat selera makan Elgard akan hilang.

******

Beberapa menit kemudian mereka telah selesai melakukan sarapan pagi dimana waktunya untuk bersih-bersih namun saat Helene dan Nadine ingin pergi namun ditahan oleh Elgard.

" Kalian berdua tolong bersihkan sisa sarapan tadi"

Mata Helene dan Nadine terbelalak saat mendengar perintahnya Elgard.

Merasa tidak terima Helene mencoba untuk menjawab perintah dari Elgard.

" Kalau begitu dia juga harus bantui bersihkan ini karena dia ikut sarapan juga" Jawab Helene dengan nada ketusnya

Oliv yang merasa tidak enak, dia pun berniat untuk membantu tetapi Elgard menahan lengannya Oliv sehingga membuat gadis itu merasa bingung.

" Biarkan mereka membersihkannya, kamu ikut bersamaku"

Helene semakin bertanduk saat mendengar Elgard melarang Oliv.

" Mas apa-apaan sikapmu begitu tidak adil? Kamu hanya menyuruhku dan Nadine yang membersihkannya namun dia kamu melarangnya untuk membantu"

" Cukup Helene" Teriak Elgard membuat semuanya terkejut

Tatapan Elgard sudah sangat menakutkan dia sangat muak dengan sikapnya Helene yang selalu membantah apa yang dikatakannya.

" Kamu harusnya bersyukur apapun semuanya sudah aku berikan dan turuti walaupun kamu tidak memberikan apa yang aku mau, aku hanya meminta tolong untuk membersihkan meja makan saja sudah banyak membantah apa lagi aku meminta tolong untuk memasak"

Helene hanya terdiam saja saat mendengar perkataannya Elgard, Nadine sedari tadi dia menyimak saja dia tidak ingin sebenarnya membuat Elgard marah namun dia juga merasa kesal kepada harus mereka berdua saja yang disuruh.

" Amaya" Teriak Elgard kepada Kepala Pelayan

Tak beberapa menit tibalah kepala pelayan itu .

" Iya tuan saya disini"

" Tolong bersihkan meja makan itu"

" Baik tuan akan saya lakukan"

Elgard membalikkan badannya". Susah punya kedua istri yang tidak bisa mau disuruh hanya bisa menikmati keenakannya saja"

Helene dan Nadine mengepalkan tangannya mereka merasa benar-benar kesal sekali. Mereka hanya menatap kearah kepergiannya Elgard dan Oliv.

Helene menghentak-hentakkan kakinya karena merasa sangat tidak terima apa yang sudah dilakukan Elgard.

Terpopuler

Comments

Nyzx:)

Nyzx:)

komen buat misii

2024-10-25

1

Nyzx:)

Nyzx:)

wihhhh🔥🔥🔥

2024-10-24

0

Dewi Anggya

Dewi Anggya

konflik dimulaiii

2024-10-19

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1-Ingin Menikah Lagi
2 Bab 2-Kehidupan Baru
3 Bab 3-Kesempatan
4 Bab 4-Hukuman
5 Bab 5-Dendam
6 Bab 6-Iri Karena Tidak Adil
7 Bab 7-Sebuah Rahasia
8 Bab 8-Tulus
9 Bab 9-Hasil
10 Bab 10-Bukti Lagi?
11 Bab 11-Ingin Tau
12 Bab 12-Kebongkar Semuanya
13 Bab 13-Tanggung Jawab
14 Bab 14-Berlalu
15 Bab 15-Isi Hati Yang Sebenarnya
16 Bab 16-Jawaban
17 Bab 17-Pernikahan
18 Bab 18-Kehadiran Anggota Baru
19 Bab 19-Xavion dan Xavier
20 Bab 20-Belum Menjadi Ibu Seutuhnya
21 Bab 21-5tahun Kemudian
22 Bab 22-Berkunjung
23 Bab 23-Salah Paham
24 Bab 24-Minta Maaf
25 Bab 25-Sesuatu Yang Terpendam Selama Ini
26 Bab 26-Gelisah
27 Bab 27-Kedatangan Seseorang
28 Bab 28-Penawar Racun
29 Bab 29-Pamitan
30 Bab 30-Kelicikkan Paman Sam
31 Bab 31-Akhirnya Tiba
32 Bab 32-Pembalasan
33 Bab 33-Pada Akhirnya
34 Bab 34-Selalu Berdebat
35 Bab 35-Mendapatkan Hukuman
36 Bab 36-Siapa Gadis Itu?
37 Bab 37-Bercerita
38 Bab 38-Meminta Restu
39 Bab 39-Pahamilah
40 Bab 40-Jangan Salah Paham
41 Bab 41-Terpikat
42 Bab 42-Terlalu Nekat
43 Bab 43-Membawanya Bertemu
44 Bab 44-Merasa Canggung
45 Bab 45-Tidak Terima
46 Bab 46-Kesalahan Besar
47 Bab 47-Hari Yang Ditunggu
48 Bab 48-Unboxing Ke-2
49 Bab 49-Terasa Lucu
50 Bab 50-Berbelanja
51 Bab 51-Mulai Sibuk
52 Bab 52-Hamil?
53 Bab 53-Perasaan Yang Aneh
54 Bab 54-Kabar Gembira
55 Drama Kehamilan
56 Bab 56-Perbedaan
57 Merasa Bersalah
58 Bab 58-Semakin Dekat
59 Bab 59-Kelahiran Putri Elgard dan Oliv
60 Bab 60-Kelahiran Putri Xavion dan Amalia
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Bab 1-Ingin Menikah Lagi
2
Bab 2-Kehidupan Baru
3
Bab 3-Kesempatan
4
Bab 4-Hukuman
5
Bab 5-Dendam
6
Bab 6-Iri Karena Tidak Adil
7
Bab 7-Sebuah Rahasia
8
Bab 8-Tulus
9
Bab 9-Hasil
10
Bab 10-Bukti Lagi?
11
Bab 11-Ingin Tau
12
Bab 12-Kebongkar Semuanya
13
Bab 13-Tanggung Jawab
14
Bab 14-Berlalu
15
Bab 15-Isi Hati Yang Sebenarnya
16
Bab 16-Jawaban
17
Bab 17-Pernikahan
18
Bab 18-Kehadiran Anggota Baru
19
Bab 19-Xavion dan Xavier
20
Bab 20-Belum Menjadi Ibu Seutuhnya
21
Bab 21-5tahun Kemudian
22
Bab 22-Berkunjung
23
Bab 23-Salah Paham
24
Bab 24-Minta Maaf
25
Bab 25-Sesuatu Yang Terpendam Selama Ini
26
Bab 26-Gelisah
27
Bab 27-Kedatangan Seseorang
28
Bab 28-Penawar Racun
29
Bab 29-Pamitan
30
Bab 30-Kelicikkan Paman Sam
31
Bab 31-Akhirnya Tiba
32
Bab 32-Pembalasan
33
Bab 33-Pada Akhirnya
34
Bab 34-Selalu Berdebat
35
Bab 35-Mendapatkan Hukuman
36
Bab 36-Siapa Gadis Itu?
37
Bab 37-Bercerita
38
Bab 38-Meminta Restu
39
Bab 39-Pahamilah
40
Bab 40-Jangan Salah Paham
41
Bab 41-Terpikat
42
Bab 42-Terlalu Nekat
43
Bab 43-Membawanya Bertemu
44
Bab 44-Merasa Canggung
45
Bab 45-Tidak Terima
46
Bab 46-Kesalahan Besar
47
Bab 47-Hari Yang Ditunggu
48
Bab 48-Unboxing Ke-2
49
Bab 49-Terasa Lucu
50
Bab 50-Berbelanja
51
Bab 51-Mulai Sibuk
52
Bab 52-Hamil?
53
Bab 53-Perasaan Yang Aneh
54
Bab 54-Kabar Gembira
55
Drama Kehamilan
56
Bab 56-Perbedaan
57
Merasa Bersalah
58
Bab 58-Semakin Dekat
59
Bab 59-Kelahiran Putri Elgard dan Oliv
60
Bab 60-Kelahiran Putri Xavion dan Amalia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!