BAB 4

Setelah mandi dan berganti pakaian pak ridho menghampiri istrinya yang sedang asyik menonton televisi.

"kok sendirian Bu , kenapa gak kedepan saja toh di depan ada tamu" ujar pak ridho

"mau ngapain memang nya" sinis Bu Siti

"ya kan ada tamu , kamu temani dia ngobrol" ujar pak ridho

"Malas ibu pak" ucap Bu Siti yang jawab tanpa menoleh ke suami nya

"Bapak setuju jika putri kita berhubungan dengan anak itu" lanjut Bu Siti

"kenapa memang nya tampak nya dia anak baik baik" ujar pak ridho

"Dia kan pengangguran tidak bekerja pak " ucap Bu Siti

"Kata siapa? Dia sudah bekerja kok" ujar pak ridho

"Menulis?" ujar Bu Siti

"iya , kan itu sama saja bekerja, bahkan dia malah bisa di katakan ber usaha atau wiraswasta sendiri. Ujar pak ridho

"justru anak muda seperti dia yang kelak bisa berhasil Bu" lanjut lagi pak ridho

"Ah .. Aku tak percaya" ucap Bu Siti

" ya sudah .. Tapi pesan ku . Walaupun kamu tak suka pada nya. Sebaiknya jangan tunjukkan sikap tak suka mu itu kepada nya . Ujar pak ridho menasehati

"apa pedulinya.? Jawab bu siti

"ya kita harus menghargai perasaan orang lain Bu" ujar pak ridho

" ah .. Bodo amat" ujar Bu Siti

pak ridho hanya bisa menggeleng gelengkan kepala nya melihat kelakuan istrinya yang egois , keras kepala tak perna perduli dengan perasaan orang lain.

Dari dulu memang sifat dan sikap nya seperti itu, istrinya yang dari dulu memang dari kluarga terpandang. Jadi sifat dan sikap nya senantiasa memandang orang dari segi materi saja. Tidak biasa memandang dengan hati nurani nya. Sebaik apapun orang itu kalo tidak menunjukkan materi maka istrinya akan menganggap nya remeh.

Sebenarnya pak ridho tak suka dengan sikat dan sikap istrinya. Bahkan pak ridho selalu menasihati namun istrinya tak menghiraukan hanya menganggap nya angin lalu. masuk dari telinga Kanan maka akan keluar dari telinga kiri . Sudah berulang kali di nasehati namun percuma saja.

Ketika jam menunjukkan angka 10 Nadif pun pamit.Hanya pak ridho saja yang muncul sedangkan ibunya tidak mau menemui Nadif.

" kalo gitu saya pamit dulu pak , tolong sampaikan salam saya buat Bu Siti " ujar nadif

" ya nanti saya sampaikan" ujar pak ridho

"permisi pak . Selamat malam , assalamualaikum." ucap Nadif

"iya, selamat malam , waalaikumsalam " ucap pak ridho

Kayla pun mengantarkan Nadif ke depan rumah nya, sambil melangkah Kayla pun berkata

"em..maaf ya atas sikap ibu gue"

" iya tidak apa apa" jawab Nadif

"sepertinya ibu loe gak kurang suka pada gue" ujar nadif

"biar kan saja toh bapak gue welcome ke loe" kata Kayla

" loe sungguh mau menerima gue jadi temen loe?" tanya Nadif

"kenapa loe ngomong begitu" ujar Kayla

" ya bagaimana pun gue ini adalah seniman kere, gue juga bukan dari keluarga berada seperti loe" ujar nadif pesimis

" gue suka loe itu bukan dari harta tapi gue tulus . Dan bagi gue loe itu orang pertama yang mampu membuat gue jatuh hati. Ya walau gue baru bertemu dan kenal dengan loe. " ujar Kayla

"apa loe bersungguh sungguh?" tanya Nadif

" iya . Lalu bagaimana perasaan loe sendiri? ujar Kayla

" gue pun merasakan hal yang sama. Jujur saja walau kita baru bertemu dan berkenalan namun hati gue telah tumbuh benih benih cinta untuk loe. Dan jika loe percaya kaulah gadis pertama yang kucintai. Dan gue janji bahwa hanya loe yang akan senantiasa mengisi hati gue." ujar nadif sambil memandang Kayla

"nadif" ujar kayla

"ya"

Kayla tak menjawab. Tetapi Kayla langsung menarik Nadif kebalik tembok ke rumah kosong di samping rumahnya.

kemudian kayla menyenderkan tubuhnya di dinding itu lalu matanya menatap wajah Nadif.

"jika loe bener mencintai ku maka cium lah gue" pinta Kayla

Nadif pun menurut, perlahan dia mendekatkan wajah nya ke wajah Kayla, lalu dengan lembut bibirnya mulai menempel di bibir gadis pujaan hatinya. Dan beberapa saat lamanya keduanya saling melumat. keduanya pun mengakhirinya dengan napas terengah engah dengan bibir yang saling tersenyum.

"gue pulang dulu Kayla" ujar nadif pamit

"besok bisakah kita bertemu kembali?" pinta Kayla

"Dimana? ucap Nadif

"jemput gue di sekolah" pinta Kayla

"baiklah. gue pulang dulu" ujar nadif

"Hati hati dan ingat jangan ngebut ngebut dan jangan keluyuran kemana mana" seru kayla

"paling gue mampir ke rumah orang tua angkat gue dulu" ujar nadif

"memangnya loe punya orang tua angkat" ujar Kayla

"iya di Pasuruan kotanya" ucap Nadif

"ya sudah hati hati" ucap Kayla

"loe jangan terlalu bergadang ingat . loe juga harus menunjukkan prestasi jauh lebih baik" ujar nadif

"bersama loe gue akan berusaha meraih cita cita ku" ujar kayla

"oke" jawab Nadif dengan bibir tersenyum, Kayla pun ikut tersenyum.

"Baiklah Kayla gue pergi dulu ya selamat malam" pamit Nadif

"malam" jawab Kayla

Nadif pun pergi dengan sepeda motor metic nya membela jalanan Dengan hati yang bahagia dan tak luntur pula senyum nya menghiasi jalanan yang begitu sepi.

Nadif pun mampir kerumah orang tua angkat nya di Pasuruan kota dia juga akan bermalam di rumah pak Budi. Karna tidak memungkin untuk pulang larut malam yang mana rumahnya terletak di kawasan rawan begal.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!