Pertemuan Reva dengan Pak Hanafi berlangsung lama, memakan waktu satu setengah jam lamanya. Banyak masalah yang dibahas dalam pertemuan itu.
Pak Hanafi dan Bu Miranda menyerahkan semuanya pada Timnya Reva, sehingga pak hanafi hanya menerima beresnya saja. Pernikahan itu akan dilaksanakan delapan bulan lagi, jadi banyak waktu yang bisa dipersiapkan oleh timnya Reva agar acara pernikahannya lancar dan sukses.
Pak Hanafi menyerahan semua pada tim Reva,mulai dari proses ijab qobul hingga resepsi.
Pak hanafi ingin acaranya diadakan dirumah. Ini adalah pernikahan anak pertamanya mereka, ia ingin semua sanak keluarganya berkunjung dan berkumpul dirumahnya. Maka itu,acaranya diadakan dirumah dari pada diaula.
Salma dan rangga juga mencatat semua permintaan Pak Hanafi dan Bu Miranda, tak lupa pula rangga ikut pula merekam pembicaraan itu, agar tidak ada yang terlupakan.
Reva, salma dan rangga kembali ke kantor ,mereka akan mendiskusikannya dengan rekannya yang lain.
" duh, capek juga ya mbak, pada hal cuma membicarakan masalah pernikahan" kata salma meluruskan kakinya dikursi kerjanya.
Reva cuma tersenyum kepada Salma.
" oh iya salma kamu hubungi mbak rita tentang masalah katering ya dan untuk kue pengantinnya kamu bisa hubungi mbak Ayu, kue pengantin yang dibuatnya kemaren, kata klien kita sangat enak dan mereka menyukainya.
" baik mbak rev" jawab salma.
" rangga, dekorasinya cari yang mewah kesannya ya, soalnya klien kita sepertinya orang kaya" kata Reva pada Rangga yang saat itu sedang memilih milih di laptop, dekorasi yang sesuai dengan keinginan klien.
Ya, tadi pak hanafi berpesan ia ingin pesta pernikahan yang bagus dan terkesan mewah, ia akan mengirimkan uang muka jika anaknya melihat dan menyetujui dekorasi, konsep hingga kue pengantinnya.
Tepat pukul 1 siang , reva pulang kerumah, ia ingin melihat keadaan anak anaknya, karena pukul 3 sore nanti ia akan melihat persiapan acara ulang tahun sebuah perusahaan. Apakah persiapannya sudah 100 persen.
" assalamualaikum sayang, sudah makan?" tanya reva memeluk raisa yang saat itu berada diruang tamu, dan raisa menyalami reva dan mencium tangan bundanya.
"bund, tadi ayah kesini, lalu pergi lagi, terus maura nangis nangis supaya ayah tidak pergi lagi, tapi ayah tetap pergi bund, maura dibiarkan nangis,ngak dibujuk sama ayah bund, ayah jahat bund" kata raisya menceritakannya sambil menangis.
Reva yang mendengar cerita raisya menjadi terkejut, ia kemudian memeluk anak gadisnya itu.
" sudah sayang, jangan nangis lagi " kata reva mengusap air mata raisa. Dan memeluk raisa kembali.
" kamu sudah sholat" tanya Ayu lagi.
Raisya menjawab dengan menggeleng .
" makan sudah" tanya Reva lagi.
Raisa menggeleng lagi menjawab pertanyaan Reva.
" kalau begitu, kita sholat dulu, setelah itu baru kita makan, bunda mau makan soto, kita pesan saja lewat aplikasi ya" kata Reva , ia tahu anaknya lagi tidak mute untuk makan, maka itu ia memesankan soto ayam kesukaan putrinya.
" maura dimana kak?" tanya reva. Karna ia tidak melihat anak bungsunya.
" dikamar bund, maura kecapekan karena nangis tadi" kata raisa menjelaskan.
Reva mengintip ke kamar tidur maura dan raisa, ia melihat maura tidur sambil memeluk guling, matanya merah dan lembab, jelas sekali kalau ia habis menangis.
Reva tak ingin mendekat, karna kalau mendekat maura pasti bangun, ia akan melaksanakan sholat zuhur terlebih dahulu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Uthie
miris....
2025-02-14
0
Puspa
segini dulu Thor, ntar lanjut lagi.
2024-11-01
1