Dalam sebuah acara reuni sekolah SMA....
Sepasang kekasih berjalan sambil berpegangan tangan bergabung bersama kelompok yang sudah menunggu kehadiran seorang gadis bernama khairani anjani.
Semua orang heboh saat gadis itu akhirnya muncul bersama sang pacar yang begitu tampan dan kehadiran mereka membuat semua wanita iri termasuk viola saski.
" gimana kabar lo ? " tanya ika teman khairani yang berambut lurus sebahu itu.
" baik dong" jawab khairani dengan senyum merekah.
Merekapun saling menjabat tangan dan saling memeluk bahkan cipika cipiki secara bergantian dengan wajah yang sangat bahagia sambil bersenda gurau.
" ini siapa nih kenalin dooong " tanya shelia gadis berambut panjang dan pirang itu dengan senyum nakal menatap laki laki yang datang bersama khairan.
" kenalin calon suami gue gavin " ucap khairani memperkenalkan sang pacar pada semua teman temannya dengan wajah bangga.
Semuanya langsung heboh saat khai memperkenalkan gavin sebagai calon suaminya karena ini pertama kalinya dia mempublish sang kekasih.
Gavin memperkenalkan dirinya sambil menjabat tangan semua teman khairan, mereka datang dengan kekasih atau suami mereka dan ada juga datang sendirian seperti viola .
Saat gavin menjabat tangan viola, dia terkejut karena viola sempat mengusap punggung tangan laki laki itu berbeda dengan yang lainya viola terlihat nakal membuatnya tak nyaman.
Mereka yang melihat perlakuan viola pada gavin langsung berbisik bisik begitu juga ika dan shelia, teman mereka yang satu itu terkenal dengan panggilan play girl.
Khairani segera menyudahi jabatan tangan mereka lalu merangkul lengan sang kekasih hati menatap viola dengan wajah kesal namun ia segera merubah sikap nya agar tetap rileks.
Acara berlangsung meriah dan mewah karena ketua panitia nya bukan orang sembarangan melainkan termasuk orang kaya di negara ini.
Khairani pamit ketoilet bersama ika dan shelia pada pasangan mereka dan membiarkan para lelaki itu akrab dan menikmati acara reuni sekolah itu.
" khai elo harus hati hati sama viola gue curiga sama dia? " ucap ika memberi peringatan pada teman semasa SMA nya itu sambil melihat wajahnya yang terpantul di cermin .
"iya elo lihat kan tadi ihhh... Amit amit laki gue di gaet sama play girl kaya dia" timpal shelia sambil bergidik melihat khairan yang tampak santai.
" bukanya dia udah merit ya mungkin sekarang sudah berubah" ucap khai berfikir positif dengan sikap viola tadi.
" berubah apanya gue sering lihat dia chek in hotel" bantah shelia segera.
" maklum lah khai lakinya dia kan dokter pasti sibuk banget ngurus pasien apalagi lakinya vio itu spesialis bedah jantung udah pasti sibuk banget" timpal ika dengan wajah yang meyakinkan.
Dalam hati khairan ada rasa takut jika hal yang tak diinginkan terjadi namun ia menepisnya dan kembali berfikir positif karena ia dan gavin sudah lama berpacaran tak mungkin kekasihnya itu mudah berpaling darinya.
Percaya dan tetap setia itulah cara mereka menjalani masa masa berpacaran yang sudah berjalan 5 tahun, apalagi mereka sudah merencanakan pernikahan dan gavin sendiri sudah membeli apartemen untuk mereka tinggal nanti setelah mereka resmi menikah.
...****************...
Sementara diwaktu yang sama seorang dokter berlarian ke arah IGD setelah mendapat kabar tentang adanya kecelakaan beruntun yang membuat suasana di rumah sakit ternama itu tegang.
Banyak pasien darurat yang mengalami luka ringan hingga parah dan harus segera di operasi membuat dokter laki laki tersebut segera memeriksa satu persatu kondisi pasien.
Malam ini cukup membuatnya sedikit tegang lantaran hanya dirinya dokter bedah yang ada sedangkan yang lainya sudah pulang dan ada juga yang tengah cuti namun meski begitu ia tetap tenang dan hati hati dalam memeriksa pasien agar tak salah mengambil langkah darurat dan obat yang harus diberikan.
" dokter ken pasien Ini detak jantungnya mendadak berhenti" teriak seorang perawat wanita dengan wajah begitu panik.
Semua perawat mulai melihat pasien tersebut dari tempat mereka pasalnya pasien berjenis laki laki itulah yang paling parah.
Dokter ken dan dokter yang bertugas di IGD rumah sakit itu langsung mendekat dan memeriksa keadaan pasien tersebut, seorang perawat laki laki akhirnya melakukan rjp dan dokter ken memeriksa keadaan pasien itu.
Suasana menjadi tenang setelah akhirnya pasien tersebut kembali stabil, dan mereka langsung bernafas lega membubarkan diri setelah memastikannya.
" gak pulang dok?" tanya seorang dokter muda laki laki menyapa dokter ken yang duduk di kursi tunggu pasien.
" sebentar lagi " jawabnya sambil menyandarkan kepalanya pada tembok lalu memejamkan matanya dengan berpangku tangan dan bertumpu kaki.
" gak takut istri ngambek dok" ledek anak didiknya itu membuat dokter ken tertawa pelan.
" yang penting kita punya uang dokter dikri" balasnya dengan meledek balik.
" ya... Dokter bener cewek mana coba yang nolak pria seperti dokter ken arok ini " puji dokter muda itu sambil tersenyum menggoda.
" nanti tesis saya kasih nilai bagus ya dok biar dokter ada temanya disini " pintanya dengan tanpa tahu malu.
" gak bisa itu bahasan yang berbeda dokter dikri " ucap dokter ken sambil bangkit dari duduknya dan berlalu pergi meninggalkan anak didiknya sendiri dengan mulut menganga.
" gila ternyata dia lebih killer dari pada dosen dikampus" gumam dokter muda itu.
...****************...
Keesokan harinya khairani berjalan sendirian di lorong rumah sakit lalu berbelok ke arah ruang rawat inap dimana bibinya tengah dirawat di rumah sakit itu.
Saat masuk bibir nya mengulas senyum melihat sang bibi masih terlelap dalam mimpi indahnya, selama seminggu dia akan cuti menemani bibinya yang akan di operasi siang ini .
Beberapa menit kemudian para dokter dan perawat masuk keruangan tersebut, khai pun bangkit dari tempat duduknya untuk menyapa kedatangan mereka dan memberi ruang untuk memeriksa keadaan sang bibi.
" pagi cantik " sapa dokter dikri dengan senyuman merekah .
" pagi dokter tampan " jawab khairani dengan senyuman geli karena sudah terbiasa dengan dokter magang satu ini.
" yang tampan itu saya apa dia " tanya dokter dikri sambil menengok ke arah dokter ken.
" semua dokter disini tampan tampan kok" jawab khai dengan masih tersenyum.
" sudah sudah jangan lama lama ayo di periksa nanti pasien lain kabir lagi " ucap perawat menghentikan aksi nakal dokter magang itu.
Bibi fauziah pun diperiksa dengan teliti dan hati hati karena ia adalah pasien vip dan dibawah perawatan dokter ken.
Khai hanya melihat saja seraya dalam hatinya ia berdo'a agar sang bibi stabil dan bisa segera dioperasi dan setelahnya sembuh dari sakitnya.
Bagaimana pun pasien yang tengah diperikaa itu adalah satu satunya keluarga yang ia miliki setelah orang tuanya meninggal karena kecelakaan.
" semuanya stabil nanti kami akan segera mempersiapkan operasinya tetap berdo'a agar operasinya lancar dan pasien segera pulih" ucap dokter ken dengan lembut namun tegas.
" amin ... Makasih dok " ucap khai dengan penuh harap.
Merekapun pergi meninggalkan khai sendiri untuk melihat pasien lainya, khai menatap wajah pucat itu dengan mata yang mulai berkaca tak apa ia harus kehilangan banyak uang yang penting bibinya bisa sehat lagi.
Waktu berlalu begitu cepat siang pun berganti menjadi malam Yang gelap dan operasi yang baru saja dilakukan berjalan lancar.
Khai duduk sendirian di kursi panjang dimana keluarga pasien biasanya menunggu, dia tak bisa tidur makanya ia keluar.
Dokter ken yang melihatnya mendekati lalu duduk disampingnya.
" kenapa belum tidur ini sudah malam ?" tanya dokter yang sudah berusia 35 tahun itu.
" gak bisa dok lagi amnesia " jawab khai dengan apa adanya.
" amnesia " dokter itu terkekeh mendengar ucapan polos khai yang membuat gadis itu sadar bahwa ucapanya salah.
" maksud saya insomnia dok... Ya ampun ini mulut " khai menepuk nepuk bibirnya yang selalu salah dalam mengucapkan kata.
Mereka pun mengobrol seolah akrab padahal mereka baru bertemu bebarapa kali, sikap khai yang lucu dan ceplas ceplos membuat dokter ken terkekeh beberapa kali dan ia sangat terhibur dengan kehadiran khai malam ini.
Karena ia tak akan pulang walaupun pulang sang istri pun tak ada di rumah ia sudah meminta ijin akan Menginap dirumah temanya yang berulang tahun.
Beberapa hari berlalu bibi fauziah akhirnya bisa di ijinkan pulang setelah khai meminta ijin dokter ken lantaran dirinya juga lelah bulak balik kekantor , rumah dan rumah sakit.
Khai pamit pada semua dokter dan perawat yang membantu pengobatan sang bibi tak terkecuali dokter ken mereka membahas masalah obat , luka jahit dan lainya.
Dokter ken juga menyarankan asisten rumah tangga yang merawat bibi khai adalah yang berpengalaman agar saat khai kerja ia bisa tenang saat ditinggal bagaimana pun kerja kantoran itu kadang mendadak lembur.
" kalo begitu saya pamit dokter " ucap khai dengan sopan.
" mmm khai !" panggil ken seakan enggan untuk berpisah dengan khairani.
" iya dokter ada apa ?" tanya khai tampak heran tapi ia mencoba menyahutnya dengan ramah bagaimana pun dokter ken adalah dokter sang bibi.
" jangan lupa minggu depan untuk jadwal pemeriksaan " ucap ken mengingatkan entah apa yang dia ingin bicarakan lagi semuanya terasa buntu.
" tentu dok , kalo begitu saya pamit permisi " khai pun pamit pergi meninggalkan dokter tampan itu sendirian.
" ada apa denganku ?" tanyanya pada diri sendiri sambil melihat punggung khai yang mulai menghilang.
Khai membantu bibinya untuk rebahan karena ia tak boleh banyak aktivitas dulu dan hanya bisa tiduran saja, khai sudah menghubungi seorang asisten yang akan bekerja dirumahnya untuk menjaga sang bibi selama ia bekerja.
" khai sudah lama bibi gak bertemu gavin kok dia gak jenguk lagi kalian gak bertengkar kan " tanya bi fauziah bertubi tubi dengan nada lemah tapi masih jelas terdengar.
" mungkin sibuk bi nanti aku telpon kalo bibi kangen mas gavin " ucap khai dengan senyum bercanda sambil merapikan selimut sang bibi.
" ahk kamu khai... Bibi cuma ingin kalian segera menikah ingat jangan lama lama berpacaran nanti yang ada malah jagain jodoh orang " ucapnya menasehati panjang lebar.
" semoga kamu gak seperti bibi yang cuma jagain jodoh orang sekarang malah gak menikah menikah " tambahnya mengingat akan nasibnya sendiri.
" gak akan lah bi kan mas gavin sudah beli apartemen buat kami tinggal nanti dan kami juga lagi cari tanggal yang pas agar gak bentrok sama pekerjaan " ucap khai memberi tahukan alasannya belum menikah.
Bibi nya hanya tersenyum dan tidak berbicara lagi hingga akhirnya ia tertidur karena sudah jam istirahatnya.
Khai keluar dari kamar bibinya lalu meraih ponsel dalam slingbagnya mencari kontak atas nama mas gavin , ia menghubungi sang kekasih hatinya dengan wajah gelisah karean sejak pulang dari acara reuni sekolahnya gavin jadi sulit dihubungi tak seperti biasanya.
Ia terus menggeser tombol panggilan tapi lagi lagi tak ada jawaban, khai merasa gavin berubah tak lagi peduli padanya bahkan chatnya pun tak dibalas sama sekali.
Dulu sesibuk apapun ia selalu membalas chat nya walaupun terlambat berjam jam tapi ini sudah berhari hari, ia tiba tiba ingat sikap viola pada gavin saat reuni juga kata kata ika dan shelia tentang viola.
Khai menjadi semakin gelisah dan fikirannya sedikit terganggu dengan ketidak jelasan gavin yang seolah menghilang dari hidupnya.
...****************...
Sepertinya malam ini ken akan sendirian karena tidak ada teman bicara ingin pulang pun rumah tampak sepi tak sehangat saat saat pertama menikah yang membuatnya selalu ingin pulang.
Namun ken memutuskan untuk pulang malam ini dengan mobil BMW yang selalu menemaninya di perjalanan, sesampainya dirumah ia disambut hangat oleh sang mama dan istrinya viola yang selalu bersikap manja padanya.
Mereka pun makan malam bersama karena dari tadi ibu dan istrinya sengaja menunggunya, mereka makan sambil berbincang sudah lama sekali mereka tak berkumpul.
" ken kapan kamu ada waktu nak ?" tanya ibu mita dengan lembut.
" gak tahu mah aku lagi banyak pasien" jawab ken dengan apa adanya sebenarnya tidak banyak tapi entah kenapa ia malas untuk bepergian.
" gimana dong mamah udah pengen cucu dari kalian kini sudah 3 tahun menikah masa gak ngisi terus kalo bisa kalian bulan madu aja lagi" ucap ibu mita dengan wajah frustasi.
" vio kamu gak di KB kan " tanya bu mita tiba tiba pada menantunya yang membuat viola tersedak.
ken mengambilkan air putih untuk viola lalu memberikanya pada istrinya itu.
" enggak lah mah semuanya karena mas ken yang selalu sibuk" ucap viola seolah menyalahkan pekerjaan ken sebagai dokter bedah di rumah sakit ternama sehingga tak ada waktu bagi mereka untuk bercinta.
" kamu sih ken mamah bilang jangan jadi dokter kamu harusnya ambil sekolah bisnis saja kan kamu gak akan sesibuk sekarang kebanyakan di rumah sakit dari pada dirumah " sewot bu mita panjang lebar.
" mau gimana lagi kakek yang mau aku jadi dokter " ucap ken lalu memasukan sisa makanannya ke mulut lalu minum air putih sampai habis.
" aku kekamar dulu " pamit ken bangkit dari duduknya lalu berjalan pergi meninggalkan dua wanita beda usia itu.
Viola hanya diam tak ingin mengatakan apa apa lagi karena tiap mertuanya datang kerumah mereka pasti akan membicarakan soal keturunan, sebenarnya ia minum pil kontrasepsi karena tak ingin merasakan kehamilan yang membuat tubuhnya berubah nanti.
Apalagi urusan soal ranjangnya selalu dipuaskan oleh lelaki lain yang bukan suaminya kerena ken selalu sibuk dengan pasien, sehingga membuatnya nekat berselingkuh dengan pria yang dia inginkan.
" mas ken... " panggil viola ketika mereka hendak tidur.
" iya sayang ..." jawab ken dengan mata terpejam.
" lagi pengen gak aku lagi masa subur " ucap viola yang sudah tak tahu malu meminta jatah peluknya pada sang suami.
" aku capek besok lagi ya sayang" tolak ken sambil merubah posisi tidur menjadi membelakangi sang istri.
Viola merasa kesal bukan main dia sudah ditolak padahal sudah lama ia tak merasakan goyangan ken lagi dan ia ingin dipuaskan malam ini tapi malah ditolak mentah mentah oleh suaminya.
' sialan padahal gue lagi pengen kayanya harus nunggu lelaki cadangan gue besok ' umpat viola dalam hati.
...****************...
keesokan harinya...
khai semalam akhirnya menghubungi calon mertuanya untuk menanyakan keberadaan sang kekasih dan ibunya gavin bilang bahwa gavin sudah pindah ke apartemen yang dibelinya.
Jadi sepulang kerja khai mau mampir dulu ke apartemen kekasihnya itu, selama perjalanan bibirnya terus berseri seri karena jika gavin sudah pindah kesana artinya pernikahan mereka akan segera tercapai.
Dengan hati yang berbunga bunga dan tak lupa ia membawa bingkisan untuk mereka makan di rumah baru itu, khai menekan angka angka yang menjadi sandi dalam kunci pintu apartement tersebut.
Setelah pintu terbuka khai pun masuk namun bibirnya yang semula berseri berubah menjadi hambar saat melihat ada sepatu hak tinggi didepan pintu.
" ada sepatu wanita , punya siapa ini ?" ia melihat no sepatu itu tapi itu bukan no yang biasa ia pake.
wanita berambut panjang bergelombang itu akhirnya masuk kedalam dengan rasa penasaran yang tinggi, di ruangan yang luas itu ia melihat pakaian yang berserakan laki laki dan perempuan yang membuat fikirannya semakin kacau.
Khai berhenti sejenak menetralkan jantungnya menepis semua fikiran fikiran negatif itu dan meyakinkan dirinya bahwa ini ' mungkin teman sang kekasih'.
Ia yakin gavin setia padanya dan khai sangat percaya pada lelaki itu, namun saat ia semakin mendekat ke arah kamar tidur utama terdengar suara suara laknat yang tentunya tak asing baginya.
" ahkk sayang... Terus " ucap gavin dengan suara khasnya membuat hati khai semakin membuncah.
Kebetulan pintu kamar tersebut terbuka sedikit sehingga khai bisa melihat ada siapa di dalam ruang tersebut, khai menutup mulutnya tak percaya dengan apa yang dilihatnya.
" mas gavin " gumamnya nyaris tanpa suara.
Jantung khairani seakan remuk terasa nyeri sampai membuatnya sesak dalam ruangan yang luas itu, ia tak bisa melihat wajah wanita yang sedang bergoyang di atas tubuh sang kekasih dan hanya terlihat dari belakang saja.
Semakin lama ia melihatnya semakin sakit dadanya hingga tak sanggup untuknya melihat terlalu lama apalagi suara suara laknat yang membuat telinganya panas, khai memutuskan untuk pergi dan tanpa melabrak mereka yang tengah asyik menikmati sensasi surganya dunia.
Saat di ruang tamu ia tak sengaja melihat tas wanita itu tergeletak dilantai, hatinya ingin tahu siapa wanita yang sudah mengambil lelaki yang hendak menjadi suaminya itu.
Ia membukanya perlahan merogoh dompetnya lalu melihat kartu kependudukannya sambil sesekali ia melihat ke arah pintu kamar.
Khai terkejut untuk kedua kalinya pemilik tas ini ternyata bukanlah orang yang tidak ia kenal melainkan orang yang dulu pernah dekat dengannya, bagaimana tidak tercetak nama Viola saski disana dan sesuai dengan fotonya tentu orang yang sudah di wanti wanti sang sahabat saat reuni sekolah beberapa hari lalu.
" sudah sayang aku haus tolong ambilin minum" terdengar suara viola yang menyuruh gavin mengambilkan minum untuknya membuat khai segera menyimpan kembali dompet milik wanita itu tanpa sadar ia menjatuhkan kartu kependudukanya karena terburu buru.
Ia bersembunyi lantaran gavin sudah keluar dari kamarnya dengan tubuh polos tanpa sehelai benang pun.
" dasar pria brengsek " gumam khai dalan hati yang terdalam.
Khai segera berjalan pergi setelah gavin masuk kembali ke kamarnya , sialnya suara laknat itu terdengar kembali saat dirinya hendak keluar dari apartemen yang sebenarnya gavin hadiahkan untuknya setelah mereka resmi menikah.
" dasar tak tahu malu mereka benar benar jalang" ucap khai setelah akhirnya ia keluar dari tempat menyesatkan itu.
Air matanya menetes tak bisa lagi ia tahan karena dadanya semakin nyeri dan sesak melihat pengkhianatan laki laki yang sudah ia pacari selama 5 tahun lamanya bahkan ini adalah pertama kalinya ia menjalani hubungan.
khai melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh seolah tak peduli dengan nyawanya dan bibinya yang sudah beberapa hari ini menjalani perawatan pasca operasi jantung.
Namun saat ia melihat ada mobil yang melaju ke arah berlawanan ia segera menginjak pedal rem , hampir saja ia mengalami kecelakaan .
Wanita yang berusia 25 tahun itu melajukan kembali mobilnya setelah mendengar bunyi klakson dari belakang mobilnya.
" tenang khai kau harus tenang ... " ucapnya pada diri sendiri sambil terus menatap ke depan dengan mata yang sudah sembab karena menangis sedari tadi.
Saat sampai didepan rumah ia tak langsung masuk ia harus menenangkan diri karena jam segini bibinya pasti belum tidur arloji ditanganya bahkan masih menunjuk ke angka 7 dan ini belum larut.
...****************...
Berbeda dengan khai , ken arok tengah berjalan masuk kerumahnya yang luas dan besar tapi sederhana sambil menenteng paperbag berukuran mini.
Ia merasa bersalah pada viola karena kemarin malam sudah menolak untuk memberikan kewajibannya sebagai seorang suami sehingga ia berinisiatif memberikan hadiah spesial berupa kalung untuk viola.
Ia membayangkan bagaimana reaksi sang istri nanti saat dirinya memberikan hadiah itu padanya, senyum terlukis dibibirnya ia juga akan mempersiapkan diri untuk melaksanakan kewajibannya memberi nafkah batin pada wanita yang sudah menjadi istrinya itu.
Dokter tampan itu mengetuk pintu dan tak butuh waktu lama pintu itu sudah terbuka , ia terkejut karena bukan sang istri yang membukanya melainkan asisten rumah tangganya.
" bibi belum pulang " tanya ken dengan wajah terkejut ini pertama kalinya asisten rumah tangganya belum pulang padahal sudah malam.
" belum tuan soalnya nyonya juga belum pulang " ucapnya sedikit ragu karena jika ia pulang tentu tak ada yang akan membukakan pintu rumah.
Ia melihat arloji di tangannya yang menunjuk angka 7 malam, tak biasanya viola belum pulang jika sudah jam segini biasanya ia ijin lembur atau pulang dan menginap dirumah orang tuanya atau temanya.
" ya sudah bibi pulang saja " ucap ken pada wanita paruh baya itu yang langsung di jawab dengan anggukan.
" iya tuan terima kasih saya pamit kalo begitu " ucapnya seraya pergi setelah mengambil tasnya yang ia simpan di meja ruang tamu.
Kini ken arok sendirian dirumah yang sepi nan sunyi itu, ia membersihkan dirinya kekamar lalu pergi kedapur dan makan malam sendirian.
Ia melihat sekeliling rumahnya yang sepi inilah yang membuatnya malas untuk pulang, disaat viola meminta ijinnya untuk pergi dan menginap tapi ini pertama kalinya istrinya tak menghubunginya seharian ini juga tak ada chat sama sekali darinya.
Ken arok mendesah kesal makannya pun jadi tak berselera padahal semua makanan yang dimasak masih hangat dan terlihat lezat namun karena kesepian ia jadi malas untuk melanjutkan makan malamnya.
...****************...
Wanita yang ken arok harapkan keberadaannya malah bermanja ria pada laki laki lain yang bahkan bukan siapa siapa nya melainkan teman ranjangnya, viola bergelayut manja pada gavin ia tak mau pulang karena berfikir mungkin suaminya itu masih sibuk dirumah sakit.
Mereka bahkan masih dalam keadaan polos tanpa sehelai benang pun melilit ditubuh masing masing, sekali kali gavin menautkan bibirnya pada viola yang bahkan bukan istrinya.
" ah sayang sudah memangnya tadi belum puas apa " ucap viola menghentikan aktivitas gavin yang terus menerus menyentuh bagian sensitifnya hingga membuatnya bergairah kembali.
" kamu bikin candu tau bikin aku on terus " ucapnya merayu wanita yang sebenarnya adalah atasannya.
Ya ... Gavin bekerja diperusahaan milik orang tua viola dan disana mereka sering bertemu.
Awalnya viola tak tertarik pada gavin dan mereka hanya sebatas atasan dan bawahan namun setelah pertemuan mereka di acara reuni sekolah viola merasa iri pada khairani hingga ia pun berniat mengambil gavin.
" sayang kamu nginep ya disini biar aku puasin kamu semalaman " ucap gavin mencoba mengambil hati viola dalam fikirannya ia berharap bisa naik jabatan kalau sudah dekat dan mengambil hati anak bosnya itu.
Apalagi ia merencanakan sesuatu yang tak pernah viola harapkan ya... Ia harus membuat viola hamil anaknya agar bisa menuruti apa keinginannya, ia juga sudah memasang kamera sebagai ancaman nanti jika viola mengkhianatinya.
" boleh ... Tapi besok kamu bantuin aku kerjain pekerjaan aku ya dan anterin aku belanja lagi " pinta viola dengan manjanya bahkan ia memanyunkan bibirnya meminta gavin menciumnya tentunya gavin mau melakukanya.
Gavin merasa mendapatkan durian runtuh ia sudah mendapatkan tubuh viola dan dipuaskan pula juga dikantor ia akan dijanjikan naik jabatan oleh viola.
" ya sayang sekarang kita bobo lagi yuk mumpung ada waktu " ajak gavin yang membuat viola tertawa senang tahu apa yang ada difikiran lelaki itu tentu ia juga menginginkannya.
Memiliki suami yang berprofesi sebagai dokter membuat viola menjadi kesepian , dia tak pernah merasa puas tapi ia mengakui kehebatan ken arok dalam urusan ranjang.
Dua insan yang tak punya hubungan sah itu kembali beraktivitas layaknya suami istri mereka sudah tak ingat lagi siapa diri mereka masing masing.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!