Waktu baru menunjukkan pukul setengah lima tapi suasananya sudah seperti pukul enam. Mendung di langit sana bertambah pekat. Burung-burung juga sudah berterbangan untuk kembali pulang ke sangkarnya. Hanya tinggal menunggu waktunya hujan untuk turun dan menciptakan melodi indah.
Didalam kamar sembari duduk menyilangkan kaki diatas sofa. Tara sibuk menggulir-gulir handphone-nya tanpa terusik. Sesekali bibirnya tampak tersenyum dengan kedua bola mata yang terpancar excited. Jarinya tak berhenti mengetikan balasan untuk si 'dia'.
Suara gemuruh di langit sana membuat Tara terlonjak kaget. Reflex handphone-nya itu dimatikan dan ditinggalkan di sofa. Tapi tak berapa lama ia kembali mendekatinya dan larut dalam obrolan.
Chandra Danendra
Kamu suka makanan rasa apa?
Chandra Danendra
pedas atau manis?
Begitulah pertanyaan dari si 'dia'.
Antara Ratri
Duanya suka. Tapi lebih dominan pedas
Chandra Danendra
Wah bisa diajak makan seblak dong!!
Antara Ratri
Kakak suka makan seblak?
Antara Ratri
Jarang-jarang laki-laki suka seblak
Tiga detik berikutnya balasan kembali terdengar dari si 'dia'. Sontak bibir itu terangkat membentuk kurva.
Chandra Danendra
Sering nemenin kakak eh, malah keterusan
Antara Ratri
"Ada-ada aja"
Begitulah awal dari obrolan singkat yang membuat Tara tersenyum terus. Awal dari tumbuhnya rasa senang sekaligus sakit.
Comments