bab 4 Berharap ini mimpi

Seperti biasa Kila akan bangun saat subuh tanpa menggunakan alarm untuk menunaikan kewajiban nya sebagai seorang Islam, disinilah diatas sajadah ia menumpahkan segala keluh kesah nya dia yakin hanya Allah lah sebaik baiknya perencana, hanya kepada nya lah tempat terbaik untuk mengadu dan berharap"ya Allah,ya Rabb, hamba tau Engkau sedang menguji hamba kuatkan dan berikanlah hamba kesabaran tanpa batas untuk menerima segala ujian mu, hamba yakin engkau tidak akan memberikan ujian melebihi kemampuan hamba mu,engkau yang memberikan ujian dan dari engkau pula lah penyelesaian nya, semoga apa yang telah hamba pilih itulah yang terbaik hamba berserah diri kepada mu ya Allah atur yang terbaik untuk hamba versi terbaik mu, semoga engkau mendengar dan mengabulkan doa dari hamba mu yang penuh doa ini ya Allah, aamiin aamiin ya rabbal alamiin" doa Kila dengan air mata yang tak henti menetes, sekarang hatinya lega setelah mengadu kepada sang pencipta.

Setelah selesai sholat Kila istirahat sejenak untuk menghilangkan sakit kepala nya, semalam ia tidur cukup larut karena masih memikirkan masalah kemarin,tak lama kemudian pintu kamar di ketuk dan terdengar suara Bu Susi dari luar"sayang,kamu sudah bangun"

Kila membuka pintu dan ia melihat Bu Susi sudah siap seperti nya dia mau kepasar"ibu mau kepasar?"tanya Kila "ya,bahan masakan kita sudah habis,apa kamu akan bekerja hari ini?"

"sepertinya Kila ngak kerja hari ini"

Bu Susi menghela nafas ia tau pasti Kila masih memikirkan kejadian kemarin yang membuat ia tak fokus" Baiklah,ibu kepasar dulu kamu istirahat saja dirumah,apakah ada yang kamu inginkan?"tanya nya lagi

"tidak,ibu hati hati dijalan" jawab Kila dibalas anggukan Bu Susi .

Sedangkan disebuah ruangan"apa dia sudah mengabari mu"ucap Daffin, tentu Raka tau siapa yang dimaksud tuannya" belum tuan,apa perlu saya kesana sekarang untuk mencari tau"

"tidak perlu,jika Mereka belum juga memberi keputusan malam nanti baru kau kesana" jawab Daffin dengan dingin'bersiaplah untuk menyambut hari yang menyenangkan'batin Daffin dengan tersenyum miring.

"Baiklah"

"apa jadwal saya hari ini"

"hari ini anda ada undangan makan siang dari tuan Dave dia akan pulang kenegara nya besok"jelas Raka membacakan jadwal Daffin hari ini.

Didalam kamar Kila sedang menerima telepon dari Lina yang menanyakan alasan Kila tidak masuk kerja"istirahat lah supaya cepat sembuh, walaupun rencana malming kita gagal tak apa kesehatan mu yang utama,kita masih bisa merencanakan hari berikutnya"Lina dengan perhatian nya dan masih sempat nya membahas rencana yang gagal, sebenarnya Kila tidak mau membohongi sahabat nya tersebut mereka sudah berjanji tidak ada yang harus dirahasiakan satu sama lain,tapi ia belum siap menceritakan yang sebenarnya'aku akan menceritakan nya, sekarang belum waktu yang tepat'batin Kila sambil merenung"hey,apa kamu masih disana,apa kamu mendengar kan ku"tanya Lina Karena tidak ada balasan dari lawan bicara nya"iya aku mendengar nya, terima kasih atas perhatiannya Lina cantik sahabat ku tersayang"jawab Kila dengan pujian supaya Lina tidak mengomeli lagi, terbukti terdengar tawa senang dari seberang sana"aku tutup telponnya,kau harus semangat kerja nya jangan merindu kan ku kau tak akan sanggup biar aku saja" canda Kila dan mereka tertawa bersama

Tepat pukul delapan malam Raka sudah berada di rumah sederhana Kila karena mereka tidak menghubungi dan terpaksa lah Raka kesana"anda pasti tau Kedatangan saya kesini"suara Raka memecahkan keheningan yang terjadi untuk beberapa saat"saya telah memutuskan untuk menikah dengan tuan Daffin, dengan syarat kalian tidak lagi mengganggu ketenangan orang tua saya"Putus Kila dengan yakin"baiklah, sekarang kita pergi"Raka berdiri dari duduk nya siap untuk pergi dan di ikuti oleh mereka" sayang,kamu tau sebesar dan sedewasa apapun seorang anak ia akan tetap dianggap anak kecil oleh orang tua nya, bentar lagi anak ibu akan menjadi seorang istri dan bukan lagi tanggung jawab kami,hal inilah yang menjadi ketakutan kami,melepas dan merelakan kepergian mu untuk membuka lembaran baru,ini perpisahan untuk kedua kalinya untuk kami walaupun pun dalam artian perpisahan yang beda,dulu kami harus merelakan dan mengikhlaskan kepergian kakak mu untuk selamanya,tapi rasa nya sama saja seperti melepas kepergian mu sekarang ini"ucap Bu Susi sambil memeluk tubuh gemetar Kila mereka sama sama menangis,kila mempunyai kakak perempuan tapi dia meninggal akibat kecelakaan" ingatlah pesan ibu, walaupun pernikahan mu nanti tidak berdasarkan cinta dan kemauan kamu sendiri, tetaplah menjadi istri yang baik dan layanilah suami mu sebaik mungkin bagaimana pun kalian telah sah secara agama dan hukum sebagai suami istri,jika suatu hari nanti kau tak sanggup lagi pulanglah pintu rumah ini selalu terbuka untuk menyambut kedatangan mu"sambung Bu Susi sambil melepas pelukannya dan bertambah kencang lah tangisan Kila"Kila akan mengingatkan pesan ibu"

"jaga diri mu baik baik,doa kami akan selalu menyertai mu"ujar pak Hendra dengan sendu setelah lama terdiam menyaksikan dua wanita tersayang nya,dia ingin menangis tapi ditahan jika dia ikut menangis siapa yang akan menguatkan dua wanita tersebut.

Mereka berpelukan untuk terakhir nya,Raka yang menyaksikan ikut sedih tapi apalah daya dia tidak bisa berbuat apa apa"mari nona,kita akan segera pergi"ucap Raka melerai pelukan mereka"jaga diri kalian, Jangan memikirkan yang tidak tidak,Kila akan baik baik saja,Kila juga akan mengunjungi kalian nanti" Kila mengikuti Raka masuk kemobil yang didalamnya ada Daffin dengan wajah menyeramkan seperti siap memakan mangsa karena ia dibiarkan menunggu terlalu lama"drama yang memuakkan" ucap Daffin,ya dia tidak ikut kerumah Kila tapi dia juga menyaksikan perpisahan keluarga tersebut, sungguh hati nya senang melihat penderitaan keluarga yang menurut nya harus dihancurkan.

selama di perjalanan tidak ada yang membuka pembicaraan baik Kila maupun Daffin mereka sibuk sendiri, Daffin dengan ponsel nya dan Kila dengan pemikiran nya sendiri,begitupun dengan Raka.Tak lama kemudian sampai lah mereka dirumah bak istana dengan gaya klasik membuktikan bahwa penghuninya tidaklah sembarangan orang,Kila terkagum sejenak melihat bangunan tersebut "dasar norak"hina Daffin sambil melangkahkan kaki menjauh dari Kila dan di sambut para pelayan serta penjaga rumah tersebut'dasar balok es,muka datar tidak ada kata yang baik keluar mulut nya'gumam Kila pelan dan mengikuti langkah Daffin.

Kila takjub melihat mereka yang berbaris rapi menyambut kedatangan tuan nya,sudah pasti pekerja dirumah ini tidak lah sedikit"selamat malam tuan"seru mereka serempak yang dibalas anggukan oleh Daffin,Kila hanya menggeleng kecil melihat respon Daffin sungguh 'sombong sekali'

"tunjukkan kamar nya"ucap Daffin yang ditunjukkan untuk kepala pelayan tanpa melihat nya" Baik tuan"

"mari nona ikut saya"sambung mbok Sumi wanita paruh baya sebagai kepala pelayan

Sampai lah mereka di sebuah kamar,dan Kila tau itu kamar pelayan karena ia melihat seseorang keluar dari salah satu kamar,yang menggunakan baju yang sama dengan orang yang bersama Kila sekarang"terima kasih.."

"anda bisa memanggil saya mbok Sum saya kepala pelayan disini"jawab mbok sum dengan wajah tanpa ekspresi Kila heran kenapa orang disini ekspresi nya sama saja, seperti robot " kalau begitu saya permisi dulu jika anda mambutuh kan bantuan anda bisa memanggil saya"Kila menjawab dengan anggukan,Kila tak mau ambil pusing yang terpenting ia butuh istirahat sekarang menenangkan pikiran,dia berharap ini mimpi yang akan segera berakhir.

Jangan lupa komen yang positif, salam hangat dari autor untuk kalian selamat membaca semoga kalian suka ❤️ (⁠•⁠‿⁠•⁠)

Terpopuler

Comments

Merica Bubuk

Merica Bubuk

Dendam kenapa si Daffin sm klrga si Kila ?

2025-01-20

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1 Kehidupan Aza shakila
2 bab 2 Kedatangan
3 bab 3 Pilihan yang sulit dan keputusan kila
4 bab 4 Berharap ini mimpi
5 bab 5 Sah
6 bab 6 Ditinggal pergi saat malam pertama
7 Bab 7 Maksudnya?....
8 Bab 8 Aku bisa, pasti bisa
9 bab 9
10 Bab 10 Mulai menerima takdir
11 Bab 11 Seperti patung dan robot
12 Bab 12 Kabar Bahagia
13 Bab 13 Bertemu lagi
14 Bab 14 Kebencian Daffin
15 Bab 15 Perlakuan manis
16 Bab 16 Mengakuinya
17 Bab 17 Sakit
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20 memikirkannya
21 Bab 21
22 Bab 22 Drama pagi hari
23 Bab 23
24 bab 24 Menghadiri Acara
25 Bab 25 Menghadiri acara II
26 Bab 26
27 bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31 Berkunjung kepanti
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35 Terluka
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 42 Kedatangan mertua
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46 Masih sekilas masa lalu
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 80
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88 Kebenaran
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
Episodes

Updated 94 Episodes

1
bab 1 Kehidupan Aza shakila
2
bab 2 Kedatangan
3
bab 3 Pilihan yang sulit dan keputusan kila
4
bab 4 Berharap ini mimpi
5
bab 5 Sah
6
bab 6 Ditinggal pergi saat malam pertama
7
Bab 7 Maksudnya?....
8
Bab 8 Aku bisa, pasti bisa
9
bab 9
10
Bab 10 Mulai menerima takdir
11
Bab 11 Seperti patung dan robot
12
Bab 12 Kabar Bahagia
13
Bab 13 Bertemu lagi
14
Bab 14 Kebencian Daffin
15
Bab 15 Perlakuan manis
16
Bab 16 Mengakuinya
17
Bab 17 Sakit
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20 memikirkannya
21
Bab 21
22
Bab 22 Drama pagi hari
23
Bab 23
24
bab 24 Menghadiri Acara
25
Bab 25 Menghadiri acara II
26
Bab 26
27
bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31 Berkunjung kepanti
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35 Terluka
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 42 Kedatangan mertua
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46 Masih sekilas masa lalu
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 80
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88 Kebenaran
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!