"Sudah Tuan Besar." Jawab Manager Butik.
"Bagus. Kalau begitu Aku minta bawa gaun terbaik di toko butik kalian untuk cicit menantuku." Ucap Kakek Buyut William.
"Baik, mohon tunggu sebentar." Ucap Manager Butik.
Setelah itu Manager Butik berjalan ke ruangan lain sedangkan Emily dan Kakek Buyut William menatap sekeliling ruangan di mana deretan gaun yang sangat indah dan tentunya harganya lumayan mahal.
"Emily, bagaimana menurutmu deretan gaun-gaun itu?" Tanya Kakek Buyut William.
"Bagus, Kakek Buyut." Jawab Emily sambil tersenyum.
"Kalau kamu suka, kamu tinggal ambil saja." Ucap Kakek Buyut William.
"Terima kasih Kakek, tapi saat ini Aku belum ada yang cocok." Jawab Emily.
"Emily, kamu adalah menantu cicit Kakek Buyut yang pertama. Jadi Kakek Buyut minta kamu belilah pakaian yang kamu inginkan di butik ini agar orang-orang tidak lagi menindasmu." Ucap Kakek Buyut William.
"Terlebih sekarang ini kamu sudah menjadi bagian dari keluarga William di mana banyak gadis dan banyak wanita menginginkan kedudukannya sebagai salah satu istri anggota William." Sambung Kakek Buyut William.
Emily terdiam sambil merenungkan perkataan Kakek Buyut William yang sedang menasehati dirinya.
"Kakek Buyut William, terkadang Aku merasa rendah diri karena ternyata suamiku sangat kaya dan Aku merasa tidak pantas bersanding dengan Kak Richardo " Ucap Emily.
"Jangan merasa rendah diri dan kamu harus percaya kalau Richardo sangat tulus mencintaimu." Ucap Kakek Buyut William.
Ketika Kakek Buyut William ingin berbicara lagi tiba-tiba datang Manager Butik sambil membawa dua gaun yang sangat mahal.
"Emily, coba ke dua gaun itu." Pinta Kakek Buyut William.
"Tapi Kakek Buyut ..." Ucapan Emily terpotong oleh Kakek Buyut William.
"Apakah tadi kamu tidak mendengar apa yang barusan Kakek katakan? Apalagi Kakek tidak suka ada penolakan." Ucap Kakek Buyut William dengan nada tegas.
"Emily mendengarnya Kakek. Baik, Emily akan memakainya." Jawab Emily yang tidak bisa membantah perkataan Kakek Buyut William.
Kemudian Emily membawa dua gaun berikut hangernya lalu berjalan ke arah ruang ganti. Hingga lima menit kemudian Emily sudah selesai mengganti pakaian di mana Emily mengenakan gaun berwarna putih.
"Kakek Buyut, bagaimana gaun yang Aku kenakan?" Tanya Emily sambil tersenyum.
"Sangat bagus. Oh ya, di sini ada banyak model pakaian dan Kakek Buyut pikir itu juga bagus. Cobalah semua pakaian yang kamu suka dengan tenang karena Kakek Buyut ingin pergi ke toilet." Jawab Kakek Buyut William.
"Kakek Buyut, Aku sudah bukan gadis remaja lagi jadi cukup gaun ini saja." Ucap Emily yang tidak ingin serakah.
"Setelah membayarnya, Aku akan menemani Kakek Buyut ke toilet." Sambung Emily.
"Uang Kakek Buyut sangat banyak karena itu Kakek Buyut ingin membelikan pakaian yang kamu suka. Anggap saja sebagai hadiah pernikahanmu dengan Cicitku." Ucap Kakek Buyut William.
'Sebenarnya butik ini milik suami kamu dan kamu bisa mengambilnya dengan bebas tanpa perlu membayarnya.' Sambung Kakek Buyut William dalam hati.
"Kakek Buyut bisa pergi sendiri ke toilet jadi kamu bisa memilih pakaian dengan santai dan tidak usah terburu-buru." Sambung Kakek Buyut William.
Setelah itu Kakek Buyut William meninggalkan Emily menuju ke arah toilet dan tanpa sepengetahuan mereka sepasang mata memperhatikan Emily dan Kakek Buyut William.
"Aku akan mencoba gaun yang satunya lagi." Ucap Emily ke manager butik.
"Baik." Jawab Manager butik dengan singkat.
Emily hanya tersenyum kemudian melangkahkan kakinya ke arah ruang ganti namun baru dua langkah seseorang menghalangi dirinya sambil menatapnya dengan tatapan merendahkan.
"Aku pikir kamu keluar kerja karena mendapatkan pekerjaan baru tapi ternyata kamu menemukan sugar Daddy." Ucap wanita tersebut siapa lagi kalau bukan Bertha sambil berjalan ke arah Emily.
"Mengapa kedatanganmu selalu seperti hantu yang tidak pernah hilang? Setiap Aku pergi kemana saja selalu ada kamu." Ucap Emily.
"Apa kamu takut Aku akan membocorkan rahasia kamu ke suamimu itu?" Tanya Bertha tanya menjawab ucapan Emily.
"Dasar bo*oh." Jawab Emily sambil berjalan melewati Bertha namun tangannya langsung di tahan Bertha.
"Kakak mau pergi kemana?" Tanya Bertha.
"Bukan urusanmu." Jawab Emily sambil menepis tangan Bertha.
"Gaun yang dikenakan Kakak sangat indah." Ucap Bertha sambil menyentuh gaun yang dikenakan Emily.
"Pelayan, Aku menginginkan gaun ini." Sambung Bertha sambil menatap ke arah manager butik.
"Mengapa kamu suka sekali merebut segalanya yang Aku miliki?" Tanya Emily dengan wajah kesal.
Emily sangat membenci Bertha begitu pula dengan Bertha. Emily sangat membenci Bertha karena merebut kasih sayang Ayahnya, merebut kekasihnya dan setiap mengikuti kompetisi yang di dapatnya terpaksa di berikan ke Bertha atas paksaan Ayahnya.
Sedangkan Bertha sangat iri dengan kepintaran Emily di mana Emily mendapatkan pujian dari teman-temannya dan juga guru. Karena itulah Bertha selalu meminta bantuan Ayahnya agar dirinya menonjol dan memenangkan kompetisi dengan cara meminta Emily membuat desain dan diakui oleh Bertha.
Selain itu Bertha sangat iri dengan kecantikan Emily karena itu Bertha selalu menjelek-jelekkan Emily di depan teman-temannya. Bertha juga merebut pria yang ingin mendekati Emily dengan menggunakan cara yang sangat licik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Anonymous
Cpcd
Qsqq I just got ss
Sqq sqsqss I will be there s I will be there in a few minutes if you want to come sssqsqssqsqqqqqqq me and I will be there in a few minutes if you want to come over and grab it and grab sqq and grab it and grab the kids and sqqq
2024-10-26
0