"Tenang. Kita hanya rugi hanya untuk kali ini." Ucap Ayah Tio.
"Bertha. Ayah pasti akan menyerahkan posisi direktur kepadamu untuk mengganti kerugian yang kamu alami agar mereka tahu, apa yang di sebut rugi besar karena masalah yang di buat oleh Emily." Sambung Ayah Tio.
"Tapi Kakakku selalu mengatakan ingin mengambil kembali perusahaan." Ucap Bertha.
"Kamu jangan mengkuatirkan hal itu. Selama ini perusahaan selalu Ayah kelola jadi tidak layak untuk mendapatkan perusahaan ini." Ucap Ayah Tio.
"Itulah yang penting. Suami Kakakku sepertinya tidak punya niat baik karena kita bisa melihat kalau suami Kakakku sangat berani menentang Ayah. Jadi Kak Emily dengan mudah dipengaruhi dan berinisiatif ingin mengambil kembali perusahaannya agar bisa diberikan ke suaminya." Ucap Bertha yang mengira Richardo adalah pria miskin.
"Kamu jangan memikirkan hal itu karena Ayah akan mencari orang untuk menyelidiki pria rendahan itu kemudian menghukumnya." Ucap Ayah Tio.
'Seorang pekerja biasa sangat berani menantang dan menghinaku berkali-kali. Aku akan menunjukkan kuasaku.' Ucap Bertha dalam hati.
Karena lelah mereka bertiga berjalan ke arah kamarnya untuk beristirahat sambil mencari rencana jahat untuk menghukum Emily dan Richardo.
Kini Bertha berada di kamarnya dan duduk di sisi ranjang sambil menahan amarah dan kebencian terhadap Emily.
Tidak berapa lama ponselnya berdering tanda ada panggilan masuk. Bertha melihat di layar ponselnya tertera nama Louis dan Bertha langsung menggeser tombol warna hijau.
'Hallo.' Panggil Bertha.
'Bertha, apakah Emily sudah mengakui kesalahannya?' Tanya Louis penasaran.
'Karena tadi Aku menghubungi Emily tapi Emily tidak mengangkat teleponku.' Sambung Louis.
'Kak Louis, Kakak sudah datang dan Kakak sudah mengakui kalau dirinya yang mencuri sketsa milikku. Kakak melakukan ini hanya karena ingin balas dendam padaku tapi Aku tidak ingin mempermasalahkannya karena bagaimanapun Dia adalah kakakku.' Ucap Bertha berbohong.
'Bertha, kamu cukup berlapang dada dan tidak terduga kalau Emily ternyata sifatnya seperti itu.' Ucap Louis dengan nada kecewa dan marah dalam waktu bersamaan.
'Kak Louis, demi masa depan kita maka lusa kita harus menghadiri di acara perusahaan William. Pastikan perusahaan William untuk meminta maaf di depan orang-orang karena sudah ...' Ucapan Bertha terpotong oleh Louis.
'Itu sudah pasti.' Jawab Louis.
'Oh ya, besok kamu menemaniku pergi ke butik untuk memilih gaun untukku.' Ucap Bertha.
'Baik. Sampai jumpa besok.' Jawab Louis.
Setelah itu sambungan komunikasi terputus, Bertha tersenyum bahagia karena sebentar lagi dirinya akan bertemu dengan pemilik perusahaan William.
Bertha dan keluarganya serta Louis belum mengetahui kalau pemilik perusahaan tersebut adalah Richardo. Orang yang telah mereka hina dan direndahkan ternyata orang kaya raya.
xxxxxxxxxxxxxxxxxx
Sedangkan di tempat yang berbeda di mana Richardo menggendong istrinya dari dalam mobil sampai ke dalam kamarnya.
Richardo perlahan meletakkan tubuh istrinya ke arah ranjang membuat Emily tersenyum bahagia karena dirinya menikmati kasih sayang yang tulus dari suaminya.
Di saat Ayahnya tidak memberikan kasih sayang yang tulus dan terlihat jelas pilih kasih padahal Emily putri kandungnya. Emily sangat bersyukur suaminya selalu mendukung dan melindungi dirinya dari ulah jahat Ayahnya.
"Kamu benar-benar tidak ada masalah?" Tanya Richardo sambil duduk di sisi ranjang dan menatap Emily yang sedang sedih.
"Aku pikir Ayah hanya tidak menyayangiku tapi hari ini baru aku melihat dengan sangat jelas. Kalau Ayah menganggap diriku sebagai musuh yang harus di bunuh." Jawab Emily dengan mata berkaca-kaca sambil memeluk suaminya yang membuat dirinya merasa nyaman.
"Kamu jangan terlalu banyak berpikir dan merasa sedih karena ada Aku dan keluargaku selalu tulus menyayangimu." Ucap Richardo sambil membalas pelukan Emily dan membelai punggung Emily dengan lembut.
Emily yang mendengar ucapan tulus suaminya membuat Emily mendorong perlahan tubuh suaminya kemudian menggenggam tangannya sambil menatap ke arah suaminya. Sedangkan suaminya membalas genggaman tangan istrinya sambil tersenyum.
"Aku sangat percaya kalau suamiku selalu tulus padaku. Terima kasih atas semua yang suamiku lakukan untukku. Aku sangat bersyukur bisa menikah dengan pria sebaik dirimu." Ucap Emily dengan tulus.
"Aku juga bersyukur mempunyai sebaik dirimu. Sekarang istirahatlah dan tidur dengan nyenyak." Ucap Richardo sambil melepaskan genggaman Emily kemudian berdiri.
"Kak Richardo mau kemana?" Tanya Emily.
"Aku akan pergi ke perusahaan." Jawab Richardo kemudian menundukkan kepalanya lalu mencium kening istrinya dengan lembut.
"Oh ya besok orang tuaku akan datang ke sini untuk menemanimu membeli gaun untukmu di butik langganan Mommyku." Ucap Richardo.
Emily hanya menganggukkan kepalanya kemudian Richardo pergi meninggalkan Emily sendirian di kamarnya. Emily hanya menatap kepergiaan Richardo hingga Richardo tidak terlihat.
'Semoga suamiku selalu setia dan tulus menyayangiku.' Ucap Emily dalam hati sambil berbaring di ranjang.
Emily memejamkan matanya dan tidak membutuhkan waktu lama dirinya tidur dengan pulasnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Dewi @@@♥️♥️
aku baru komen Thor,,setelah baca sampai bab ini, ceritanya seru ,bagus, tapi di bab ini sering bgt typo ,,Emily jadi Kasandra ,,mumpung belum terlalu banyak babnya,,tolong d revisi, karena typo bukan cuma satu kali, tapi banyak yg Emily jadi Kasandra
2024-10-20
0