NovelToon NovelToon

Lestari Kesayangan Cowok Dingin

01 — It's Me Lestari

Sore itu di SMA NEGERI LIMA Jakarta Selatan. Biasa orang memanggil nya SMANMA.

Bel pulang telah berbunyi nyaring di dalam sekolah. murid-murid berhamburan keluar kelas. Ada yang berlari, ada yang berteriak, dan ada juga yang masih dalam aktivitas eskul nya.

Disana, terlihat ada seorang gadis ceria bertubuh langsing dengan pipi sedikit tembem. Dia adalah Lestari Salsabilla, teman-teman menyebut nya Tari. Murid kelas XII IPS 3 Yang mampu memikat banyak kaum Adam karena kecantikannya, namun minus dalam sifatnya.

Sahabat sejatinya bernama Catherine datang untuk mengajak nya pulang bareng. "Tari —" Teriak nya sambil berlari menghampiri lestari

Lestari memutar badan sambil menangkap pergelangan tangan dengan sapaan ceria nya.

"Ke kafe sebentar kuy" Ajak Catherine dengan kedua sudut bibir mengembang senyum. Tari merespon mengangguk kilat "Kebetulan gue juga mau kesana"

Saat mereka sedang berjalan ke parkiran, mereka di kaget kan seorang siswa yang bukan lain itu kekasih Lestari yang bernama Erza Pamungkas.

"DORR!!"

Tari menekik kaget, menoleh ke pandangan wajah Erza reflek memukul dada nya dengan sebal. "Jangan buat gue jantungan bego" Kata nya sambil mengerucutkan bibirnya.

"Eh kebetulan lu disini, apa lu mau ikut kita er?" Sahut Catherine dengan nada gembira.

Erza menggeleng kepala sambil tersenyum, Karena kebetulan Erza hari ini sedang ada jadwal eskul latihan basket.

"Duluan aja, gue mau ada eskul" katanya sambil menyeka keringat yang kebetulan dia mau pergi ke kantin.

"Ck, ayo buruan cath" Tari berdecak sebal karena obrolannya ga penting. dia langsung menyeret Catherine untuk segera menuju kafe langganan nya setiap pulang sekolah.

Hazelnut coffe less sugar

Minuman dingin berwarna coklat dengan sedikit gula dan susu. sudah menjadi minuman favoritnya gadis yang murah senyum dengan lesung pipi nya yang menggemaskan.

"Tidak ada yang bisa mengalahkan minuman ini" Lestari bergumam alay yang direspon oleh Catherine sambil menatapnya dengan senyum kecil.

"Kayaknya lu lagi senang banget hari ini tari?" Kata Catherine membuat senyuman lestari semakin mengembang.

Mereka menikmati kopi sampai lupa waktu, sampai akhirnya mereka mulai bergegas siap untuk pulang ke rumah

Lestari meraih pergelangan tangan Catherine menunggu nya untuk tetap di tempat duduk, karena dia akan membayar semua kopi yang mereka pesan.

"Lah, tunggu tari ini uang gue" Kata Catherine menunduk sambil membuka resleting tasnya dan dia terhentak menoleh ke arah kasir

KEDEBUG!!

"A—duhhh LU KALAU LIHAT JALAN KE DEPAN DONG" Pekik Lestari cempreng.

"Eh" Catherine mendadak membeku saat dia sibuk mengambil dompet menoleh ke arah lestari yang bermasalah dengan pria tampan.

Saat mendengar protes dari Lestari, pemuda itu hanya menatap singkat ke lestari, kemudian melanjutkan langkah kaki nya dengan polos sambil membawa minuman pesanan nya.

Di sisi lain, Lestari mulai geram dengan sifat pemuda itu, ingin sekali dia mencakar wajah nya, Sialnya dia malah tersandung kursi dan mendarat ke punggung pemuda itu

Catherine mulai terhentak, dia menghampiri lestari sambil menolong nya "Tari lu tidak apa-apa?" Tanya Catherine yang rancu.

Cowok itu dalam keadaan tenang. walau punggung nya di sentuh seorang gadis yang tidak dia kenal, Dia terus berdiri sambil melirik samping untuk memastikan gadis itu menjauh dari punggung nya.

Lestari terhentak, menjauhkan wajahnya dari punggung pria itu sambil menarik kemeja belakang nya "Minta maaf ga lu" Kata Lestari mulai sedikit galak, Catherine yang ada di samping nya langsung memisahkan.

Pemuda itu malah menunduk untuk melihat jam pada tangannya "Maaf gue lagi gak ada waktu" Kata nya sambil berjalan meninggalkan lestari.

BREM!!

BREM!!

Dengan melajukan motor ninja miliknya, cowok itu pergi meninggalkan area kafe, namun disini Lestari yang tidak bisa menahan sabar dia melepas sepatu dan melemparkan ke arah pemuda itu.

"Wajah kaya kobokan air aja sok cool lu anjing" Pekik lestari dengan sarkas, sampai terdengar di telinga cowok itu.

Pria itu masih keadaan tenang, tidak merespon gadis itu yang sedang kerasukan setan, dia terus menoleh jam tangan nya.

Catherine langsung membawa Lestari menuju halte bus untuk pulang, sambil menunggu bus datang, Lestari protes keras ke Catherine "Seriusan banget kita naik bus?"

"Kali-kali naik bus, cowok lu juga kan ada eskul ga bisa jemput lu, motor gue masuk bengkel sejak kemarin" Catherine mengelak dengan fakta.

"Alasan aja lu" Kata Lestari sambil mengipas lehernya dengan buku — menghempaskan tubuhnya ke penyangga bangku halte.

Drttt..

Drttt..

Tiba-tiba ada getaran dari ponsel Lestari di saku seragam sekolahnya, dia melihat pesan dari Erza kalau ingin menjemputnya.

Erza : "Dimana? Gue gak jadi latihan basket hari ini"

Lestari menjawab : "Halte bus dekat jalan layang"

Catherine yang kepo dia melirik layar ponsel nya lestari "Lah erza tidak jadi latihan?"

Lestari menghela nafas bersyukur nya, namun tiba-tiba pandangan lestari mengarah kepada cowok yang dia temui di kafe. Dia reflek berdiri dengan mata nya yang hampir menggelinding.

"WOY SETAN!!" Pekik lestari masih tidak terima menghampiri, Catherine yang sudah capek, dia enggan mengejar Lestari. Memilih untuk menunggu bus datang.

Aditya yang sedang kumpulan santai bersama teman SMP nya, tiba-tiba di samperin gadis tembem dengan pesona keindahan di bola matanya.

"Dit itu cewek lu?"

"Serius lu dapat cewek bidadari?"

"Boleh tuh cewek bagi ke gue"

Pria itu menoleh ke arah teman-teman nya dengan pandangan dingin "Berisik" kata Adit sambil berdiri untuk memakai jaket dan helm nya untuk cabut dari tongkrongan.

"Mau kemana lu?" Sahut salah satu teman nya Adit yang penasaran

"Pulang" Ketus Aditya yang ingin menjauh dari gadis bawel sampai merusak telinganya

"Woy tunggu" Pekik Lestari dengan nada cempreng, Entah kesurupan setan apa dia tiba-tiba naik motor nya Aditya dengan wajah datarnya.

Cowok itu terhentak menyuruh dia turun dengan tegas, tapi disini lestari membangkang meminta nya jalan ke suatu tempat.

Karena telinganya sudah tidak kuat menahan teriakan nya, Adit menyalakan motor dan menuruti permintaan egois nya.

Aditya ingin sekali cepat pergi dan menghindar jauh-jauh dari cegil itu, sampai membawanya ke taman dekat kota.

"Ada apa?" Kata Adit Tatapan nya tajam mengintimidasi, seakan ingin membuat Gadis itu takut padanya.

Lestari malah tidak ada rasa takutnya pada cowok culas itu, dia malah membungkuk sambil menyelipkan anak rambut di telinga nya "Gue mau denger permintaan maaf lu" Katanya dengan nada sedikit tinggi sambil mendekatkan jarak telinganya ke bibir pria itu.

Aditya sedikit terpesona dengan nya, kerena kalau dari dekat wajah gadis itu terlihat cantik.

Dia mengerut dahi, lama-lama seperti mengenal nya "tapi dimana" Kata dalam hati Aditya yang mengunci pandangan nya ke wajah lestari.

Dia gagal fokus, tidak bisa menahan ekspresi nya sambil memalingkan wajah salah tingkah, karena wajahnya mendekati seseorang yang dia cintai dulu.

Lestari menoleh karena tak kunjung ada omongan dari nya, justru dia melihat cowok itu menggeliat aneh

"Hilih najis lu naksir gue ya" Kata Lestari.

Adit menoleh gusar sambil menghela nafas "Gak, lu ngapain nekat naik motor gue?" Jawabnya dengan sedikit galak

"Gue bakal incar, orang yang sudah kurang ajar sama gue! sampai ke ujung dunia pun" Kata Lestari sedikit melebatkan suara cempreng

"Lu emang keras kepala, gue minta maaf, puas lu sekarang?" Ketus Aditiya tak terima.

Tiba-tiba suara telepon berdering dari ponsel nya lestari, dia mengangkat sambil share lokasi dimana dia berada.

Setelah menutup telepon, lestari meminta Aditya pergi, karena cowok dan teman nya akan datang menjemputnya.

Baru saja berbalik badan, Lestari langsung menghentikan langkah kaki Adit untuk menanyakan sesuatu "Tunggu, Nama lu siapa?" Katanya penasaran

"Aditya" Jawab singkat Adit.

Saat mendengar nama itu, Kedua bola mata tari mendadak membulat , karena penasaran dia ingin memastikan. "Apa lu Aditya Gumarang? Anaknya Bu Eni?" tanya nya serius.

Aditya menggeleng kepala singkat sambil mengerut kening bingung, sialnya kenapa dia bisa tau nama orang tua nya.

"Tunggu" Lestari kembali mencegah dan tidak sengaja melihat kalung mainan pemberian nya membuatnya sedikit mengernyit kening.

"Lu ngira gue Adit siapa? Nama Adit banyak" Kata Adit dingin sambil starter motornya dan melaju meninggalkan lestari tanpa berpamitan.

Lestari terus menatap mengarah pada cowok itu yang sudah menjauh, tak lama dia duduk di kursi taman yang kebetulan pacarnya sudah menjemput nya

"Dimana Catherine beb?" Tanya lestari terhentak berjalan santai ke arah pacarnya.

"Oh, dia sudah pulang naik busway" Jawab Erza sambil kasih helm bogo ke lestari

"Lu bisa disini kenapa? Lu diculik?" Sambung Erza dengan penasaran

Lestari menggelengkan kepala lemah "Enggak, niat gue mau beli baju tapi toko nya tutup" Jawab nya dengan alibi.

02 — Flashback

Tiga tahun sebelumnya di kelas 3 SMP

Saat pulang sekolah, Aditya melajukan kendaraan nya, hingga sampai menuju di kediaman rumah mewahnya.

Dia hampir melupakan perintah ayahnya untuk langsung kerumah kalau sudah pulang dari sekolah.

Sampai rumah nya Aditya memohon sambil bergumam samar "Maaf Adit telat pah"

"Dari mana saja kamu? Cepat duduk" titah pak Sumbada yang sudah lama menunggu kedatangan nya.

Ibu Eni yang sudah berada disana cukup melihat dengan ekspresi gelisah. "Kenapa Dit?" Tanya Bu Eni setelah melihat raut wajah Adit yang lagi gugup.

Aditya menatap dingin ke ibu kandungnya tanpa kata. Pak bada mencegah Bu Eni untuk bicara kembali, karena dia ingin bicara serius.

"Ini masalah Lestari Salsabilla" Ucap pak bada tegas.

Adit langsung menyela pembicaraannya. "Iya pah tapi itu cuma salah paham kok"

"Denger dulu papah ngomong" Pak bada mengelak yang membuat Adit terdiam.

Dia mengangguk untuk kasih tanda pak bada berbicara lagi "Kalau kamu sudah pernah main begituan sama Lestari, cepat kamu urus pernikahan mu, papah malu kamu ngajak dia ke hotel kemarin"

"Dih sumpah, kan Adit bilang kemarin tuh tidak sadar, Adit lagi mabuk tiba-tiba satu ranjang dengan —"

"Cukup Adit, sekarang papah malu sama kamu, terus juga kamu masih kecil sudah jadi preman, sapa yang nyuruh kamu mabuk-mabukan!!" Kata pak bada sambil membalik badan meninggalkan Adit dengan kekecewaan nya

"Tunggu pah—" Kata Aditya menahan kepergian sang ayah, namun tidak di respon sang ayah yang sudah keluar dari rumah.

Aditya melirik pandangan tidak biasa ke Bu Eni "Apa ibu sudah puas?" Katanya sambil menurunkan kedua bahu dan menghela nafas kekesalan nya.

Adit meninggalkan rumah sambil membawa jaket, dilihat ibu Eni dengan bertanya karena penasaran "Mau kemana adit?"

"Maen" jawab adit gusar sambil berjalan dengan aura dingin yang tak bisa diganggu.

Tak lama Adit langsung mengajak teman nya untuk mabuk, dengan gelas melingkar, semua penuh canda dan Menghalu aneh, tak lupa juga suara dentuman musik menggema di markas mereka.

Moonruners adalah Genk motor kebanggaan Aditya waktu SMP, dia ketuanya saat itu, di balik sifatnya yang dingin terdapat pria yang kejam untuk para gadis.

"Habisin bro" Kata Adit merancau parah sambil mengangkat gelas dengan celingak-celinguk nya tidak jelas.

Malam semakin larut, semua orang di markas tertidur pulas, tapi tidak untuk Adit yang masih sadar, dia pulang membawa motor ninja nya. Kebetulan bertemu dengan Lestari yang sedang mencari makan.

Arah motornya berbelok aneh, sehingga membuat lestari yang melihat panik berlari

"STOP!!" pekik lestari cempreng

Lestari menyipitkan mata dengan kedua alis menurun tajam "Lu mabuk?"

Aditya yang mendengar sedikit dia mengangguk dengan pandangan samar.

Lestari menurunkan Aditya dari motor, dia mengunci ganda. dan membawa Adit untuk makan seafood bersama.

Setelah perutnya di isi. Adit justru mengeluarkan nya kembali, dia muntah di balik pohon dekat kedai itu, membuat semua orang jijik padanya.

Lestari menenangkan Adit sampai setengah sadar, dengan nada masih sengau, Adit kasih nomor orang tuanya.

Lestari menelpon kedua orang tua Adit untuk menjemputnya di dekat jalan layang, namun Pak Sumbada bilang ada kesibukan, ibunya juga tidak bisa pergi naik motor.

Membuat Lestari semakin panik, dia langsung membawa Adit ke rumahnya dengan izin ke orang tuanya Adit.

Saat dirumah Tari, Adit tertidur pulas di sofa depan, lagi-lagi dia mengigau aneh tengah malam jam 2, dia berjalan menuju kamar nya Lestari.

Yang kebetulan Lestari sedang tidur memakai hotpants dan tanktop, Adit membuka pintu kamar dan melihat samar dengan pandangan sayu. dia tanpa sadar melepas baju dan masuk ke ranjang gadis itu hingga tidur bareng.

Besoknya. Pak Sumbada datang pagi-pagi setelah di notice share lokasi rumah lestari waktu semalam, namun Orang tua lestari tidak mengetahui kalau ada Aditya dirumahnya. Mereka akhirnya pergi ke kamar Lestari.

Saat mereka buka pintu, matanya kompak melotot tajam melihat mereka berpelukan dalam satu ranjang tanpa pakaian.

Pak Sumbada semakin marah. begitu juga orang tua nya Lestari yang membuat mereka bangun dan menjerit hebat.

"BRENGSEK!! LU SUDAH DUA KALI GINIIN GUE!!" Pekik tari menjambak rambut adit gusar

Aditya menggeleng kepala singkat dengan alasan yang sama. "Gue gak tau, tiba-tiba dikamar lu sumpah"

Pak Sumbada meminta maaf ke orang tua tari sambil mempertegas, kalau Lestari positif, Pak Bada berjanji langsung menikahi nya dengan paksa.

Aditya menggeleng kepala tidak percaya.

Sedangkan, lestari cuma bisa menangis histeris sambil bergumam serak "Padahal sudah gue jaga tubuh ini untuk calon suami baik gue"

"Engga lu salah paham tolong dengerin dulu" Kata Adit panik

"Pergi lu, kita putus sekarang, gue sudah benci sama lu anjing, pergi!!!" Pekik tari melempar bantal guling di dekatnya

Aditya menoleh dan berbalik badan "Engga mungkin, Tari maafin gue, ini cuma salah paham" Panik nya sampai keluar rumah dan berlari tidak jelas.

Lestari mengejar karena sudah tidak kuat menahan kesabaran.

"BERHENTI" Pekik nya tajam memberhentikan laju Aditya.

Tujuan Lestari justru melepas kalung berharganya "Gue mau kasih ini juga ke lu, tolong tinggalin gue sendiri, bangsat" Sambil menampar pipi Aditya keras-keras

"Jangan pernah temui gue lagi" katanya Lestari tajam, berlari meninggalkan Aditya sendirian

Aditya semakin bersalah, berbalik mengejar lestari kerumahnya "Tari tunggu!!" Teriaknya panik.

Saat dirumah Lestari, Adit mencoba menenangkan "Tari gue minta maaf, tari tolong..."

"BERHENTI MANGGIL NAMA GUE, GUE BENCI LU" Kata Tari yang masih terisak duduk memeluk lutut. "Brengsek, Brengsek" Keluhannya sambil memukul bantal keras-keras.

Aditya langsung kena amukan bapak nya saat sudah pulang ke rumah "Lagi-lagi kamu buat papah malu!!" Ucapnya singkat menukik tajam dengan aura mengental kejam

Aditya bersalah banget kepada teman kecilnya, Dia mengharapkan jika bertemu nya kembali. kasih kebahagiaan luar biasa, tapi takdir mengatakan lain, dia malah memberi luka mendalam untuknya setelah pertemuan di SMP nya.

Sorenya. dia bertekad untuk mengunjungi rumah Lestari, namun dia di tolak mentah-mentah, dia terus berusaha untuk mengembalikan kalung berharganya ke lestari.

"Kalau lu maafin gue, tolong terima kalung ini lagi, gue gamau kalung ini ada di gue semua" Teriak Adit sambil melempar kalung dari balik lobang angin di kamarnya.

"Gue akan pakai kalung pemberian lu, dan gue janji ga akan melepas kalung ini" Teriak Aditya lantang sambil pergi

Saat kelas satu SMA. Aditya memilih untuk berbeda sekolah dengan gadis itu, karena merasa tidak enak padanya.

Sampai akhirnya Adit menemukan kekasih baru nya lewat sekolah SMA nya, namanya Maudy Natasya. namun saat kelas dua, Maudy memutuskan untuk pindah sekolah yang dekat dengan rumahnya.

"Di Kelas XII Nanti, Kamu pindah sekolah buat satu sekolah bareng gue lagi ya di SMAN 05 Jakarta Selatan, Please sayang" Pesan WhatsApp dari Maudy

Dari pesan itu membuat Aditya berbicara serius ke ayahnya. Ayahnya menyetujui nya dan membuat Aditya bisa satu sekolah lagi bersama Maudy.

**

Tapi takdir berkata lain, saat di sore hari Adit yang niatnya kumpulan bareng teman untuk reunian. malah ketemu Lestari. Mereka tampaknya sama-sama belum menyadari kalau mereka adalah teman masa kecil yang terpisah selama 3 tahun lamanya

Aditya kini sedang berbelanja untuk makan malam nya, dia mulai memasak mie instan karena menahan lapar sejak sore.

Sedangkan Lestari sendiri tengah mempersiapkan buku pelajaran untuk besok sekolah. Sambil melepas kalung masa kecilnya dan menyimpannya di lemari.

Orang tua Tari memanggilnya untuk turun ke bawah, Sahut balik dengan teriakan menekik cempreng dari gadis pipi tembem itu.

Lestari turun ke bawah dan makan bersama setelahnya dia tidur dan bermimpi indah.

03 — Murid Baru

Pagi itu di depan gerbang SMAN NEGERI 5 Jakarta Selatan, biasa orang menyebutnya SMANMA

Aditya Gumarang pria tampan dengan kulit putih dan tinggi 175cm. berdiri tegak di depan gedung sekolah SMANMA.

Melihat semua murid masuk dengan ceria, ada juga yang terus menatap kedatangan nya sambil bergosip liar.

"Lah itu siapa anjir, mana ganteng banget"

"Kaya anak baru, gue belum pernah liat"

"ARGH IYA GANTENG BINGIT"

Para cewek-cewek itu berlarian saling dorong mendekati Adit di depan gerbang, Adit menggeleng pelan, sambil menjalankan kembali motor ninja nya ke area parkir.

Sampai akhirnya datang para ladies penguasa sekolah dengan gerungan motor matic nya.

"Woy, tolong pria disana minggir ya, gue mau parkir disitu" Ketus Lestari dari belakang.

Aditya menghela nafas setelah mengenal suara nya. dia enggan memperdulikan keberadaan nya. cuek dan berjalan meninggalkan sepeda motor nya.

Lestari mengerut kening kesalnya, dia turun dari motor langsung berlari menghampiri cowok culas itu.

Saat Adit berbalik badan membuat kemarahan Lestari semakin mengambang.

"Lah Adit. Ngapain lu di sini?" Sambil melihat seragam putih dengan v-neck biru yang sama dengannya.

"Jangan-jangan lu —"

"Woy Tari, cepat pindahin motor lu, murid pada ngomel tuh klakson gak jelas, mana motor lu menghalangi jalan" Protes Catherine

"Tari cepetan sedikit, telinga gue sudah budek nih" Sahut Monisha sambil menutup kedua telinga

Tin— Tin—

"WOY MINGGIRIN MOTORNYA SETAN" Kata salah satu murid yang lagi demo tentang motornya.

Lestari menoleh ke sumber keributan, dia pun terhentak berlari panik. "Iya Iya" Pekik nya Rancau.

Saat sudah memindahkan motor, kening nya mengerut tiba-tiba melihat Adit sedang bersama Maudy selaku anggota OSIS di sekolah yang sedang melakukan penertiban murid bersama guru

Dia turun dan berjalan menuju gerbang sekolah berikutnya, di ekori oleh Catherine dan Monisha.

Saat sampai di tempat pemeriksaan, lestari kena omel anggota OSIS Lainnya. karena memakai makeup dan aksesoris yang berlebihan

"Lipstik tidak diperbolehkan, Rok jangan terlalu pendek, rambut lu kenapa diwarnain?" Tegur Citra mengomeli Lestari.

"Lah suka-suka gue, lu kok ngatur?" Protes lestari tidak terima.

"Lu lagi mana pakaian ketat banget, ini sekolah ya bukan tempat diskotik" Kata Citra ke Catherine.

Lestari yang orangnya tidak bisa sabaran, apa lagi teman nya sedang di omelin, dia langsung maki-maki anggota OSIS itu.

"Lu jangan kurang ajar ya" Katanya dengan. tatapan angker.

Maudy yang bersama Adit terhentak menoleh dan langsung menghampiri "Hey ada apa nih? Lu kok ga terima kalau ditegur?, Lu mau jadi preman sekolah?" Kata Maudy dengan nada galak nya.

"Oh ini cewek —" Kata lestari menggantung ucapan nya karena menoleh ke Adit yang melepas masker hitamnya. Dalam hatinya dia berkata bahwa cowok itu adalah Adit yang dulu dia kenal.

Hatinya cenat-cenut, dia juga masih berharap Adit datang di kehidupan nya lagi, karena hatinya dari dulu selalu ada namanya.

Lestari sampai membeku total yang kemudian dia mendadak disamperin guru BK setelah melihat sedikit keributan yang dibuat lestari.

"Ada apa kalian ribut-ribut?" Kata Bu Risma.

Lestari panik sambil mencari alasan yang cocok saat kepergok "Maaf habisnya dia buat tari kesal bu, masa pakai makeup ga boleh, padahal kemarin-kemarin boleh" Katanya.

Beruntung guru BK hanya memberi teguran keras, karena peraturan lama akan di ganti yang baru mulai hari ini.

Membuat ketiga gadis itu mengangguk singkat, namun pandangan mata lestari seakan-akan sedang mencari keberadaan Adit yang menghilang.

Dia celingak-celinguk dan berlari meninggalkan kedua teman nya

"Tari tunggu mau kemana" pekik Catherine yang di susul Monisha.

kedua temannya memutuskan untuk masuk ke kelas nya terlebih dahulu setelah kehilangan jejak.

Lestari terus mencari keberadaan Adit sampai sejauh mana, Cari dan mencari sampai bertemu di dekat area kantin bersama Maudy.

"Woy Kampret!!" Sahut lestari yang sebal menghampiri.

Tari memegang pergelangan tangan Adit keras-keras dan Adit menatapi nya sinis.

Maudy langsung tersentak tidak terima memegang tangan Lestari untuk melepas sentuhan tangan kepada cowok nya "Cewek gila mau apa lagi lu, jangan sentuh-sentuh cowok gua ya" Pekik Maudy.

"Sentuh? Cowok? Oh dia cowok lu?" Kata lestari sambil menunjuk wajah Adit dengan jari nya

Lestari yang kesabaran nya sudah habis semenjak dari kemarin, dia menjambak Maudy karena ingin meluapkan amarah nya dan di balas oleh Maudy yang tidak terima.

"Lu pikir gue takut sama lu" Tegas Maudy yang membuat Lestari semakin barbar.

"Gue sudah kesal ya sama lu dari kemarin sok-sok ngatur gue" Pekik Lestari yang kemudian dipisahkan Adit di dekatnya

"DIAM KALIAN BERDUA"

Jangan tanya semua murid di sekitar yang melihat, terdiam membeku total saat Queen sekolah nya lagi buat onar. Berdehem saja seperti terjun ke neraka

"Kanjenggg stop jangan ribut!!" pekik kedua teman nya yang datang menyusul Tari.

"Maaf Maudy, keadaan hati Lestari lagi kacau sejak dirumah" Kata Monisha sambil mengklarifikasi.

"Iya dia lagi galau berat katanya" Sambung Catherine menyela pembicaraan, Maudy mengangguk mengiyakan biar cepat selesai.

Adit tersentak tiba-tiba mendengar nama gadis itu, sebelum nya waktu habis dari kafe kemarin, Adit belum sempat nanya balik nama lestari karena dia langsung cabut.

"Lestari?" Adit menoleh tajam dan mendorong pundak Lestari hingga menyentuh tembok.

Semua murid yang melihat syok, termasuk Maudy dan kedua temannya. Ratu di sekolah yang tidak bisa disentuh, tidak ada harga dirinya dihadapan Adit yang datang sebagai murid baru.

Adit melihat leher memastikan keberadaan kalung karena penasaran, semua orang mengira Adit ingin berbuat mesum sampai akhirnya aset berharga yang ada di bawah Adit di tendang oleh Lestari sampai ia tersungkur mules.

"GOBLOK JANGAN MESUM BRENGSEK!" Kata lestari dengan aura ganas nya.

Maudy tidak terima, ingin sekali mencakar wajahnya, Catherine menghalang sedangkan Monisha membawa lestari ke kelas.

Tiba di kelas XII IPS 3, dimana isi nya terdapat murid-murid random dikenal barbarnya. Ada yang menabuh meja, ada yang menari, ada juga yang tertidur.

Kita fokus pada Genk pembuat onar yang diketuai Lestari mereka sibuk merias diri dengan makeup yang dibawanya.

"Gue sudah dandan cantik dirumah malah dihapus paksa anggota OSIS sialan itu" Protes Lestari tak terima, sampai membuat Catherine sedikit terkekeh.

"Peraturan baru apa itu, larangan adalah perintah" Sambung nya masih dalam keadaan protes.

Kedatangan wali kelas beserta murid baru menghentak murid yang sedang melakukan aktifitas random nya. Mereka berlari dan melompat untuk meraih bangku dengan keributan kecil.

Sialnya saat ingin ke meja, Lestari malah nyungsep tengkurap dilantai yang membuat murid di kelasnya tertawa terbahak-bahak.

"Jangan ketawa lu semua brengsek" lestari membentak membuat guru tersentak "Duduk Tari jangan berisik!"

"Ibu kenalkan murid baru yang akan belajar bersama kalian, silahkan kamu perkenalkan diri"

"Halo semuanya" Sapa Adit ramah

"Hallo ganteng"

"Hallo bro"

"Perkenalkan nama gue Aditya Gumarang sebut saja Adit, thanks ya" Kata Adit yang singkat tanpa menunjukkan ekspresi berlebih.

Semua murid-murid cewek di kelasnya terpesona berdenyut-denyut seakan mengunci pandangan nya ke Adit, termasuk kedua sahabat Lestari yang ada di depan nya, mereka melamun seperti melihat setan

Plak!!

Lestari menghempaskan buku di kepala kedua sahabat nya dengan rasa tidak puas.

"Cakep banget kalau buka masker anjir" Kata Monisha yang di ikuti Catherine berpelukan lebay mengabaikan geplakan buku dari Lestari

"Aish kalian ini, Jangan lebay ya please" Titah Lestari mulai kesal seakan dia di cuekin.

Guru perintahkan Adit untuk duduk di bangku yang kosong kebetulan yang kosong hanya ada di samping Lestari.

Lestari menyingkirkan bangku sedikit demi sedikit sampai akhirnya Adit meraih bangku itu dan menggeser nya kembali ke posisi semula.

Dia duduk dengan tenang disamping Lestari yang sedang menatap nya tajam "Bisa kan lu duduk di bangku lain" Titah nya galak.

Tapi Adit malah berkata lain tentang kalung pemberian dari nya saat kecil "Apa lu masih simpan kalung itu" Katanya sambil menyakini kalau Lestari adalah orang yang selama ini dia cari tiga tahun lamanya menghilang tanpa kabar.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!