Selir Adalah Ratu Siluman
"Budak seperti ini sudah tidak berguna. Ahh, aku harap masih ada budak yang mampu memuaskanku."
Namanya adalah Xin Wei Wanfen, seorang Ratu Siluman yang berkuasa di sebuah kerajaan. Ia memimpin kerajaannya dengan arogan dan semena-mena. Seorang tirani yang tidak segan membunuh bangsanya sendiri demi memenuhi hasrat kekuasaan.
Bahkan keluarga sendiri menjadi korban keganasan yang dilakukannya. Ia berjalan dengan sombong dan menatap remeh pada budak siluman wanita. Ia tidak peduli dengan hidup matinya makhluk rendahan di hadapannya.
"A-ampuun ... ha-hamba mohon ampunanmu, Y-y-ang Mu-li-a. Hamba mohon ampuun ... hamba janji, hhhh ... hamba janji akan melayanimu dengan benar."
Pelayan wanita yang merupakan siluman angsa pun berlutut di hadapan sang satu. Ia sangat ketakutan karena kesalahan kecilnya. Ia hanya tidak sengaja menumpahkan minuman yang dibawanya ke arah sang ratu.
Apalagi pakaian yang terkena minuman merupakan pakaian mahal di dunia siluman. Dan juga merupakan pemberian dari pria yang ia cintai. Pria yang sebentar lagi menjadi pasangan sehidup semati. Memimpin dunia siluman bersama.
"Ampun? Kau tak memenuhi syarat untuk diampuni. Jika ingin aku mengampunimu, hanya ada kematian! Bersiaplah untuk menemui ajalmu." Seketika Xin Wei Wanfen mengeluarkan rambatnya untuk menyerap tubuh siluman tersebut hingga kering.
"Yang Mulia Abadi! Yang Mulia Abadi! Hidup Yang Mulia! Hidup Yang Mulia Ratu! Hidup dan mati kami hanya milikmu! Kehendak ratu adalah kehormatan kami!"
Seruan kata-kata yang diucapkan oleh semua siluman yang melihat kejadian tersebut. Mereka lebih takut dari siapapun dan hanya bisa memuji, mengagungkan kebesaran siluman wanita kejam itu.
"Hoo ... sepertinya aku mendengar calon istriku sedang marah? Apa yang terjadi, harap tenanglah," ujar seorang siluman ular, Shie Hongseng.
Shie Hongseng menyeringai senyum dan mengusap kepala Xin Wei dengan lembut. Dalam hidupnya ia adalah seorang siluman yang memiliki kedekatan mendalam dengan sang ratu siluman. Dari awal ia juga telah berusaha untuk tetap berada di sampingnya.
"Sayang, aku hanya menghukum mereka yang tidak berkompeten. Lihatlah. Dia berani menumpahkan minuman pada pakaian yang kau berikan padaku. Ah, bagaimana pernikahan kita berjalan dengan lancar, kalau pakaian yang ku kenakan ini sudah tercemar dengan minuman itu?"
"Ohh, aku kira apa. Kita tidak bisa menyalahkan orang lain. Hemm, aku datang ke sini untuk merayakan pernikahan kita. Akhirnya aku bisa memilikimu selamanya, Ratuku."
Shie Hongseng mendekap Xin Wei dengan mesranya. Ia mengusap kepala wanita itu dengan lembut. Melihat mahkota ratu yang mendominasi.
Xin Wei dan Shie Hongseng saling berpandangan. Keduanya telah berjanji mengadakan pernikahan setelah naik takhta. Setelah itu mereka berjalan bersama menuju lokasi pernikahan.
Sebelum itu, Xin Wei mengganti pakaian yang baru untuk acara pernikahannya bersama sang kekasih pilihannya. Sekaligus partner dalam perebutan tahta yang didapatkannya.
Shie Hongseng menunduk dan meraih tangan Xin Wei dengan lembut. Lalu ia mengecup punggung tangan siluman wanita itu. Lalu mengambil sebuah cincin permata dan memakaikannya.
"Hari ini, aku Shie Hongseng! Aku ingin menikahi wanitaku, Ratuku Xin Wei Wanfen. Apakah kau mau menikah dan menghabiskan seluruh hidupku denganku?"
"Aku mau menikah denganmu. Aku akan menjadi istri yang baik untukmu. Aku sudah tidak sabar menikah dan memiliki hidup bahagia denganmu." Xin Wei merasa sangat bangga karena menikah dengan pria yang paling ia cinta. Sehingga mengungkapkan segala apa yang ada di hatinya.
Sekian lamanya Xin Wei telah berusaha untuk mendapatkan tahtanya. Telah membunuh anggota keluarga, ratu sebelumnya. Bahkan seluruh keluarganya telah ia bantai dengan kekuatan yang ia miliki bersama kekasihnya.
Xin Wei Wanfen dan Shie Hongseng memasuki altar pernikahan. Bersama para pelayan dan orang-orang yang menyaksikan pernikahan keduanya. Mereka adalah para tamu terhormat dari siluman berbagai ras. Hadir dengan tertib dan patuh pada ratu mereka saat ini.
"Pengantin naik altar! Hormat pada Raja iblis! Hormat pada mendiang orang tua. Suami-istri saling hormat! Janji penyatuan darah dimulai! Harap kedua pengantin memasukan darah ke cangkir dan minum bersama!"
Satu demi satu prosesi mereka lalui dengan cepat. Xin Wei Wanfen dan Shie Hongseng minum darah mereka yang telah bercampur. Itu adalah tahapan akhir dari pernikahan mereka. Para saksi dan tamu undangan yang hadir pun memberi selamat dan minum arak bersama.
Setelah melalui seluruh proses pernikahan, tibalah saatnya pasangan pengantin memasuki kamar. Didahului dengan Xin Wei yang masuk terlebih dahulu. Menunggu sang suami yang menyapa para tamu undangan. Hingga waktunya tiba, pria itu pun memasuki kamar dengan keadaan sedikit mabuk.
"Istriku! Hahaha! Akhirnya aku menikahimu dan menjadi seorang raja, hahaha! Aku sangat puas! Terima kasih istriku! Hahaha!" tawa Shie Hongseng menyeringai dan berjalan sempoyongan.
Karena terlalu senang, hingga membuat Shie Hongseng tidak lagi menunjukkan kelembutan yang ia tampakan sebelum mereka bersama. Ia segera menghampiri sang istri dengan membawa minuman di tangannya.
"Bagaimana kau bisa mabuk seperti ini? Aku akan membantumu membuka pakaianmu. Mari kita melakukan malam pertama dengan bahagia."
Xin Wei berharap hari pernikahannya akan menjadi hari paling membahagiakan setelah kenaikan takhta beberapa hari lalu.
"Hahaha! Mari! Mari kita lalui malam ini dengan bahagia. Karena hari ini adalah hari pertama dan terakhirku menjadi suamimu. Selamat tinggal, istriku yang sebentar lagi masuk ke dalam neraka."
Shie Hongseng menusuk Xin Wei dengan sebuah pisau beracun. Tentu saja wanita siluman itu sudah tidak berdaya. Jika dalam keadaan normal, ia bisa menyembuhkan dirinya dengan cepat. Namun tubuhnya tidak bisa melakukan lagi. Ia terlalu senang dan tidak menaruh curiga terhadap suaminya.
"Racun? Kau meracuniku? Tidak kusangka, orang yang aku cintai telah membunuhku," tandas Xin Wei Wanfen. Ini adalah akhir dari hidup seorang ratu diktaktor yang semena-mena pada rakyatnya.
"Hahaha! Akhirnya aku telah membunuh siluman bodoh ini! Saatnya aku mendapatkan tahtaku sendiri, hahahaha! Aku akan mengatakan pada semuanya, kau dibunuh oleh pelayan yang menaruh dendam padamu sebagai kambing hitam, hahaha!"
Akhir hidup seorang ratu siluman yang menikah belum sampai satu hari. Baru saja mengadakan pernikahan yang ditunggu-tunggu seumur hidupnya. Setelah menghabiskan waktu seumur hidupnya, selama ratusan tahun demi merebut kekuasaan. Membunuh seluruh keluarganya hingga kenaikan takhta beberapa hari lalu.
"Aku akhirnya mati ditangan suamiku sendiri. Orang yang paling aku percayai seumur hidupku. Berani sekali dia membunuhku. Jika ada kehidupan kedua, aku tidak akan memaafkanmu. Aku menyesal hidup sebagai siluman. Oh Dewa, bagaimana jika aku hidup sebagai manusia di kehidupan selanjutnya?"
Xin Wei saat ini berada di sebuah tempat yang belum pernah dikunjungi sebelumnya. Tempat yang dipenuhi dengan kobaran api yang menyala-nyala. Panas hingga membakar seluruh kulitnya. Rasa panas yang ia rasakan dianggap sebagai balasan selama hidupnya yang telah menjadi pembantai keluarga.
"Ayah, Ibu, kakak pertama, kakak kedua, kakak ketiga. Ah, aku tidak bisa seperti ini. Kakak ke empat, adik ke enam. Aku menyesal telah membunuh kalian hanya demi ambisiku. Aku mendapatkan karma dan hukuman dari dewa. Aku akan menerima semuanya dengan rela. Tapi aku tidak rela jika pria itu hidup bahagia. Kuharap dia juga dikirim ke neraka sepertiku."
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments