Hampa
Reza Pradana
*duduk di sofa*
Marvel Revalno
*lirik Reza*
Marvel Revalno
Za. Gua berangkat kerja dulu, ya?
Marvel Revalno
Lu gak mau cari kerjaan lagi, Za?
Reza Pradana
Ada apa, Vel?
Marvel Revalno
Ada apa, ada apa.
Marvel Revalno
Gua dari tadi ngomong sama lu.
Marvel Revalno
*menghela napas*
Reza Pradana
Gua gak dengar.
Marvel Revalno
Ya jelaslah lu gak dengar.
Marvel Revalno
Lu aja dari tadi melamun mulu.
Reza Pradana
Emang lu tadi ngomong apaan?
Marvel Revalno
Lu gak cari kerjaan lagi?
Reza Pradana
Omong kosong.
Reza Pradana
Lagian siapa juga yang mau terima gua.
Marvel Revalno
Lu sih pesimis mulu.
Reza Pradana
Gua gak pesimis, Vel.
Reza Pradana
Lu tau sendiri kan keadaan gua sekarang kaya gimana?
Marvel Revalno
Gua tau kok.
Marvel Revalno
Tapi gak ada salahnya kan kalau lu usaha cari kerjaan?
Reza Pradana
Sudahlah, Vel.
Reza Pradana
Mending lu sekarang berangkat kerja aja.
Reza Pradana
Daripada ntar lu terlambat.
Marvel Revalno
Gua berangkat, ya?
Marvel pun keluar dari rumahnya dan bergegas pergi ke kantor.
Reza Pradana
Daripada aku sendirian di rumah.
Reza Pradana
Mending aku jalan-jalan aja.
Reza Pradana
*menghela napas*
Reza pun segera mengambil jaket dan memakainya lalu berjalan keluar rumah.
Bella Berliana
*jalan ke kamar Riana*
Riana Ferlina
*menoleh ke arah pintu*
Bella Berliana
Kamu gak sekolah?
Bella Berliana
*berdiri di depan pintu*
Riana Ferlina
[..Aduh, gimana nih?..]
Bella Berliana
Kok gak di jawab?
Riana Ferlina
[..Aku harus jawab apa nih?..]
Riana Ferlina
[..Masa iya, aku harus ngomong jujur?..]
Riana Ferlina
[..Kalau aku ngomong jujur, nanti kasihan kak Bella..]
Riana Ferlina
Eh, iya kak?
Bella Berliana
Jawab pertanyaan kakak.
Bella Berliana
*menatap Riana*
Riana Ferlina
Sekolah Riana lagi libur, kak.
Bella Berliana
Dalam rangka apa?
Bella Berliana
Ini kan bukan hari libur.
Riana Ferlina
[..Aduh, mampus kamu Riana..]
Bella Berliana
Kamu bohong ya?
Riana Ferlina
Gak kok, kak.
Bella Berliana
Terus sekolahmu libur dalam rangka apa?
Riana Ferlina
Sebenarnya akhir-akhir ini di sekitar sekolah Riana ada orang mencurigakan berkeliaran.
Bella Berliana
Mencurigakan?
Riana Ferlina
Katanya sih orang mencurigakan itu mengincar para siswi.
Riana Ferlina
Jadi demi keselamatan para siswi, pihak sekolah memilih untuk meliburkan para muridnya.
Bella Berliana
Harusnya pihak sekolah melapor ke polisi.
Bella Berliana
Biar orang mencurigakan itu di tangkap.
Riana Ferlina
Sudah lapor kok.
Bella Berliana
Ya, semoga orang mencurigakan itu cepat di tangkap.
Riana Ferlina
[..Maaf, kak..]
Riana Ferlina
[..Riana terpaksa harus berbohong..]
Riana Ferlina
*menundukkan kepala*
Bella Berliana
Kalau gitu kakak berangkat kerja dulu.
Bella pun pergi ke cafe untuk bekerja.
Lisa Marsila
*lihat Bella*
Lisa Marsila
*melambaikan tangan*
Lisa Marsila
Ayo cepat sini.
Bella Berliana
*lihat Lisa*
Bella Berliana
Iya, sebentar.
Bella pun berjalan ke arah Lisa dan mengambil celemek lalu memasangnya.
Lisa Marsila
Aku pikir kamu bakal terlambat.
Bella Berliana
Haha, gak dong.
Bella Berliana
Kalau terlambat, bisa-bisa gajih ku di potong.
Lisa Marsila
Haha, iya juga sih.
Lisa Marsila
Tapi syukur deh.
Lisa Marsila
Masih ada waktu 1 menit sebelum kamu terlambat, haha.
Bella Berliana
*lihat jam tangan*
Bella Berliana
Eh iya, benar juga.
Lisa Marsila
Ya sudah, sekarang saatnya kita bekerja.
Bella Berliana
*mengangguk*
Reza Pradana
*lihat sekitar*
Reza Pradana
Hari ini juga sama aja.
Reza Pradana
Gak ada yang spesial.
Reza Pradana
*menghela napas*
Reza Pradana
[..Kapan sebuah keajaiban datang kepadaku?..]
Reza Pradana
[..Aku merindukan momen-momen di mana aku bisa tersenyum dengan wajah yang ceria..]
Anak Kecil
*menghampiri Reza*
Reza Pradana
*lihat anak kecil*
Reza Pradana
Kamu kenapa, dik?
Anak Kecil
Aku terpisah sama Ibuku.
Reza Pradana
[..Ibu ya?..]
Reza Pradana
[..Sudah lama aku tidak mendengar kata itu..]
Reza Pradana
*elus kepala anak kecil*
Reza Pradana
Adik kecil jangan nangis, ya?
Reza Pradana
Kakak akan menemanimu sampai kamu bertemu dengan Ibumu.
Anak Kecil
*berhenti nangis*
Anak Kecil
Kakak bukan orang jahatkan?
Reza Pradana
Sambil mencari Ibumu, bagaimana kalau kamu kakak belikan es krim?
Reza Pradana
Iya, es krim.
Reza Pradana
Kakak akan membelikanmu es krim.
Reza Pradana
*melihat sekitar*
Reza Pradana
*lihat Cafe Sweet*
Reza Pradana
[..Sepertinya cafe ini menjual es krim..]
Reza Pradana
*lihat anak kecil*
Reza Pradana
Yuk, ikut kakak beli es krim.
Reza Pradana
*gandeng tangan anak kecil*
Anak Kecil
*tangan di gandeng*
Reza pun menggandeng tangan anak kecil dan masuk ke dalam Cafe Sweet.
Lisa Marsila
*lihat Reza masuk*
Lisa Marsila
Selamat datang.
Reza Pradana
*jalan ke arah kasir*
Lisa Marsila
Mau pesan apa, kak?
Lisa Marsila
Silakan pilih es krimnya.
Lisa pun menunjuk kaca yang di dalamnya terdapat banyak es krim.
Reza Pradana
[..Menyebalkan..]
Reza Pradana
[..Di mataku, semua es krim yang ada di kaca ini terlihat sama..]
Reza Pradana
*menghela napas*
Reza Pradana
Dik, kamu mau es krim yang mana?
Anak Kecil
*tunjuk es krim*
Reza Pradana
[..Syukurlah, aku gak perlu memilih es krim..]
Lisa Marsila
*lihat yang di tunjuk anak kecil*
Lisa Marsila
Es krim yang adik inginkan akan segera datang.
Lisa Marsila
Silakan tunggu di kursi ya, kak.
Reza Pradana
Harganya berapa?
Reza Pradana
Biar saya bayar sekarang.
Lisa Marsila
Totalnya 15 ribu, kak.
Reza pun mengeluarkan dompetnya dari kantong celana dan mengambil uang 15 ribu lalu menaruh uangnya di atas meja kasir.
Reza Pradana
Kita duduk di kursi dulu.
Reza pun menggandeng anak kecil tadi dan duduk di kursi.
Lisa pun menghampiri Reza dan anak kecil tersebut sambil membawakan es krim yang di pesan tadi.
Lisa Marsila
Ini es krimnya.
Lisa Marsila
Selamat menikmati.
Lisa pun kembali ke kasir.
Reza Pradana
Es krimnya sudah datang.
Reza Pradana
Ayo, di makan.
Anak Kecil
*mulai makan es krim*
Reza Pradana
*lihat anak kecil*
Reza Pradana
Wah, cepat sekali kamu makan es krimnya.
Anak Kecil
Es krimnya enak, kak.
Reza Pradana
Syukurlah kalau adik suka.
Tidak lama setelah es krim habis. Anak kecil tersebut mendengar namanya di panggil-panggil oleh seseorang.
Reza Pradana
*mengangkat satu alis*
Anak Kecil
Itu suara Ibu, kak.
Anak Kecil
*lihat ke arah jendela*
Anak Kecil
Ibu lagi berdiri di depan cafe ini, kak.
Anak Kecil
*lari ke arah pintu keluar*
Reza Pradana
*lihat anak kecil yang lari*
Anak Kecil
*menghampiri Ibunya*
Anak Kecil
*pergi bersama Ibunya*
Reza pun melihat anak kecil yang sudah pergi bersama Ibunya.
Reza Pradana
[..Sepertinya aku tidak perlu menyusulnya..]
Reza Pradana
[..Syukurlah, kalau adik kecil tadi sudah menemukan Ibunya..]
Reza Pradana
[..Ibu ya?..]
Reza Pradana
[..Sudah berapa tahun aku tidak melihat sosok Ibu?..]
Reza Pradana
[..Sepertinya sekarang beban Ibu sudah hilang karena meninggalkanku yang tidak berguna ini..]
Bella Berliana
*menghampiri Reza*
Bella Berliana
Mejanya sudah boleh saya bersihkan?
Reza Pradana
*masih melamun*
Reza Pradana
*lihat Bella*
Reza Pradana
*membulatkan mata*
Reza Pradana
[..Apa ini?..]
Reza Pradana
[..Kenapa aku bisa melihat warna saat melihatnya?..]
Reza Pradana
[..Apa aku lagi berhalusinasi?..]
Author
Biar author tambah semangat buat update :)
Author
Makasih sudah baca Missing Colors.
Author
Tunggu bab selanjutnya ya...
Comments