Missing Colors
Hampa
Reza Pradana
*duduk di sofa*
Marvel Revalno
*lirik Reza*
Marvel Revalno
Za. Gua berangkat kerja dulu, ya?
Marvel Revalno
Lu gak mau cari kerjaan lagi, Za?
Reza Pradana
Ada apa, Vel?
Marvel Revalno
Ada apa, ada apa.
Marvel Revalno
Gua dari tadi ngomong sama lu.
Marvel Revalno
*menghela napas*
Reza Pradana
Gua gak dengar.
Marvel Revalno
Ya jelaslah lu gak dengar.
Marvel Revalno
Lu aja dari tadi melamun mulu.
Reza Pradana
Emang lu tadi ngomong apaan?
Marvel Revalno
Lu gak cari kerjaan lagi?
Reza Pradana
Omong kosong.
Reza Pradana
Lagian siapa juga yang mau terima gua.
Marvel Revalno
Lu sih pesimis mulu.
Reza Pradana
Gua gak pesimis, Vel.
Reza Pradana
Lu tau sendiri kan keadaan gua sekarang kaya gimana?
Marvel Revalno
Gua tau kok.
Marvel Revalno
Tapi gak ada salahnya kan kalau lu usaha cari kerjaan?
Reza Pradana
Sudahlah, Vel.
Reza Pradana
Mending lu sekarang berangkat kerja aja.
Reza Pradana
Daripada ntar lu terlambat.
Marvel Revalno
Gua berangkat, ya?
Marvel pun keluar dari rumahnya dan bergegas pergi ke kantor.
Reza Pradana
Daripada aku sendirian di rumah.
Reza Pradana
Mending aku jalan-jalan aja.
Reza Pradana
*menghela napas*
Reza pun segera mengambil jaket dan memakainya lalu berjalan keluar rumah.
Bella Berliana
*jalan ke kamar Riana*
Riana Ferlina
*menoleh ke arah pintu*
Bella Berliana
Kamu gak sekolah?
Bella Berliana
*berdiri di depan pintu*
Riana Ferlina
[..Aduh, gimana nih?..]
Bella Berliana
Kok gak di jawab?
Riana Ferlina
[..Aku harus jawab apa nih?..]
Riana Ferlina
[..Masa iya, aku harus ngomong jujur?..]
Riana Ferlina
[..Kalau aku ngomong jujur, nanti kasihan kak Bella..]
Riana Ferlina
Eh, iya kak?
Bella Berliana
Jawab pertanyaan kakak.
Bella Berliana
*menatap Riana*
Riana Ferlina
Sekolah Riana lagi libur, kak.
Bella Berliana
Dalam rangka apa?
Bella Berliana
Ini kan bukan hari libur.
Riana Ferlina
[..Aduh, mampus kamu Riana..]
Bella Berliana
Kamu bohong ya?
Riana Ferlina
Gak kok, kak.
Bella Berliana
Terus sekolahmu libur dalam rangka apa?
Riana Ferlina
Sebenarnya akhir-akhir ini di sekitar sekolah Riana ada orang mencurigakan berkeliaran.
Bella Berliana
Mencurigakan?
Riana Ferlina
Katanya sih orang mencurigakan itu mengincar para siswi.
Riana Ferlina
Jadi demi keselamatan para siswi, pihak sekolah memilih untuk meliburkan para muridnya.
Bella Berliana
Harusnya pihak sekolah melapor ke polisi.
Bella Berliana
Biar orang mencurigakan itu di tangkap.
Riana Ferlina
Sudah lapor kok.
Bella Berliana
Ya, semoga orang mencurigakan itu cepat di tangkap.
Riana Ferlina
[..Maaf, kak..]
Riana Ferlina
[..Riana terpaksa harus berbohong..]
Riana Ferlina
*menundukkan kepala*
Bella Berliana
Kalau gitu kakak berangkat kerja dulu.
Bella pun pergi ke cafe untuk bekerja.
Lisa Marsila
*lihat Bella*
Lisa Marsila
*melambaikan tangan*
Lisa Marsila
Ayo cepat sini.
Bella Berliana
*lihat Lisa*
Bella Berliana
Iya, sebentar.
Bella pun berjalan ke arah Lisa dan mengambil celemek lalu memasangnya.
Lisa Marsila
Aku pikir kamu bakal terlambat.
Bella Berliana
Haha, gak dong.
Bella Berliana
Kalau terlambat, bisa-bisa gajih ku di potong.
Lisa Marsila
Haha, iya juga sih.
Lisa Marsila
Tapi syukur deh.
Lisa Marsila
Masih ada waktu 1 menit sebelum kamu terlambat, haha.
Bella Berliana
*lihat jam tangan*
Bella Berliana
Eh iya, benar juga.
Lisa Marsila
Ya sudah, sekarang saatnya kita bekerja.
Bella Berliana
*mengangguk*
Reza Pradana
*lihat sekitar*
Reza Pradana
Hari ini juga sama aja.
Reza Pradana
Gak ada yang spesial.
Reza Pradana
*menghela napas*
Reza Pradana
[..Kapan sebuah keajaiban datang kepadaku?..]
Reza Pradana
[..Aku merindukan momen-momen di mana aku bisa tersenyum dengan wajah yang ceria..]
Anak Kecil
*menghampiri Reza*
Reza Pradana
*lihat anak kecil*
Reza Pradana
Kamu kenapa, dik?
Anak Kecil
Aku terpisah sama Ibuku.
Reza Pradana
[..Ibu ya?..]
Reza Pradana
[..Sudah lama aku tidak mendengar kata itu..]
Reza Pradana
*elus kepala anak kecil*
Reza Pradana
Adik kecil jangan nangis, ya?
Reza Pradana
Kakak akan menemanimu sampai kamu bertemu dengan Ibumu.
Anak Kecil
*berhenti nangis*
Anak Kecil
Kakak bukan orang jahatkan?
Reza Pradana
Sambil mencari Ibumu, bagaimana kalau kamu kakak belikan es krim?
Reza Pradana
Iya, es krim.
Reza Pradana
Kakak akan membelikanmu es krim.
Reza Pradana
*melihat sekitar*
Reza Pradana
*lihat Cafe Sweet*
Reza Pradana
[..Sepertinya cafe ini menjual es krim..]
Reza Pradana
*lihat anak kecil*
Reza Pradana
Yuk, ikut kakak beli es krim.
Reza Pradana
*gandeng tangan anak kecil*
Anak Kecil
*tangan di gandeng*
Reza pun menggandeng tangan anak kecil dan masuk ke dalam Cafe Sweet.
Lisa Marsila
*lihat Reza masuk*
Lisa Marsila
Selamat datang.
Reza Pradana
*jalan ke arah kasir*
Lisa Marsila
Mau pesan apa, kak?
Lisa Marsila
Silakan pilih es krimnya.
Lisa pun menunjuk kaca yang di dalamnya terdapat banyak es krim.
Reza Pradana
[..Menyebalkan..]
Reza Pradana
[..Di mataku, semua es krim yang ada di kaca ini terlihat sama..]
Reza Pradana
*menghela napas*
Reza Pradana
Dik, kamu mau es krim yang mana?
Anak Kecil
*tunjuk es krim*
Reza Pradana
[..Syukurlah, aku gak perlu memilih es krim..]
Lisa Marsila
*lihat yang di tunjuk anak kecil*
Lisa Marsila
Es krim yang adik inginkan akan segera datang.
Lisa Marsila
Silakan tunggu di kursi ya, kak.
Reza Pradana
Harganya berapa?
Reza Pradana
Biar saya bayar sekarang.
Lisa Marsila
Totalnya 15 ribu, kak.
Reza pun mengeluarkan dompetnya dari kantong celana dan mengambil uang 15 ribu lalu menaruh uangnya di atas meja kasir.
Reza Pradana
Kita duduk di kursi dulu.
Reza pun menggandeng anak kecil tadi dan duduk di kursi.
Lisa pun menghampiri Reza dan anak kecil tersebut sambil membawakan es krim yang di pesan tadi.
Lisa Marsila
Ini es krimnya.
Lisa Marsila
Selamat menikmati.
Lisa pun kembali ke kasir.
Reza Pradana
Es krimnya sudah datang.
Reza Pradana
Ayo, di makan.
Anak Kecil
*mulai makan es krim*
Reza Pradana
*lihat anak kecil*
Reza Pradana
Wah, cepat sekali kamu makan es krimnya.
Anak Kecil
Es krimnya enak, kak.
Reza Pradana
Syukurlah kalau adik suka.
Tidak lama setelah es krim habis. Anak kecil tersebut mendengar namanya di panggil-panggil oleh seseorang.
Reza Pradana
*mengangkat satu alis*
Anak Kecil
Itu suara Ibu, kak.
Anak Kecil
*lihat ke arah jendela*
Anak Kecil
Ibu lagi berdiri di depan cafe ini, kak.
Anak Kecil
*lari ke arah pintu keluar*
Reza Pradana
*lihat anak kecil yang lari*
Anak Kecil
*menghampiri Ibunya*
Anak Kecil
*pergi bersama Ibunya*
Reza pun melihat anak kecil yang sudah pergi bersama Ibunya.
Reza Pradana
[..Sepertinya aku tidak perlu menyusulnya..]
Reza Pradana
[..Syukurlah, kalau adik kecil tadi sudah menemukan Ibunya..]
Reza Pradana
[..Ibu ya?..]
Reza Pradana
[..Sudah berapa tahun aku tidak melihat sosok Ibu?..]
Reza Pradana
[..Sepertinya sekarang beban Ibu sudah hilang karena meninggalkanku yang tidak berguna ini..]
Bella Berliana
*menghampiri Reza*
Bella Berliana
Mejanya sudah boleh saya bersihkan?
Reza Pradana
*masih melamun*
Reza Pradana
*lihat Bella*
Reza Pradana
*membulatkan mata*
Reza Pradana
[..Apa ini?..]
Reza Pradana
[..Kenapa aku bisa melihat warna saat melihatnya?..]
Reza Pradana
[..Apa aku lagi berhalusinasi?..]
Author
Biar author tambah semangat buat update :)
Author
Makasih sudah baca Missing Colors.
Author
Tunggu bab selanjutnya ya...
Penasaran
Bella Berliana
Anda baik-baik saja?
Bella Berliana
Boleh saya bersihkan mejanya?
Reza Pradana
Oh iya, silakan.
Bella Berliana
*mengambil mangkok bekas es krim*
Reza Pradana
*tatap Bella*
Reza Pradana
[..Apakah ini suatu keajaiban yang aku pertanyakan tadi?..]
Reza Pradana
[..Ternyata ini bukan halusinasi..]
Reza Pradana
[..Sekarang aku bisa melihat warna lagi..]
Reza Pradana
[..Akhirnya hidupku gak hitam putih lagi..]
Bella Berliana
*jalan ke arah dapur cafe*
Bella pun menghilang dari pandangan Reza.
Reza Pradana
[..Apa ini?..]
Reza Pradana
[..Kenapa sekarang aku cuma bisa melihat hitam dan putih lagi?..]
Reza Pradana
[..Ke mana perginya warna yang aku lihat tadi?..]
Reza Pradana
*lihat sekitar*
Reza pun berdiri dan berjalan menuju kasir.
Lisa Marsila
Ada yang bisa saya bantu, kak?
Reza Pradana
[..Kenapa masih hitam putih?..]
Reza Pradana
[..Ke mana perginya warna tadi?..]
Reza Pradana
[..Apa karena cewek yang tadi?..]
Reza Pradana
Saya boleh tanya?
Lisa Marsila
Tanya apa, kak?
Reza Pradana
Cewek yang barusan membersihkan meja tadi ke mana?
Lisa Marsila
Oh, maksudnya Bella?
Lisa Marsila
Dia sekarang ada di dapur.
Reza Pradana
Bisa panggilkan Bella?
Lisa Marsila
Ada perlu apa ya, kak?
Reza Pradana
Saya ingin bertemu.
Lisa Marsila
Oh, tunggu sebentar ya kak.
Lisa pun berjalan ke arah dapur dan memanggil Bella.
Tidak lama setelah Lisa pergi ke dapur, Bella dan Lisa pun keluar dan berjalan ke arah kasir.
Lisa Marsila
Bella, kamu di cari sama orang itu.
Lisa Marsila
*bicara pelan*
Bella Berliana
*lihat Reza*
Bella Berliana
*hampiri Reza*
Bella Berliana
Ada perlu apa ya, kak?
Reza Pradana
*lihat Bella*
Reza Pradana
[..Warnanya kembali..]
Reza Pradana
[..Sekarang aku bisa melihat warna lagi..]
Reza Pradana
[..Ternyata emang cewek ini penyebab munculnya warna itu..]
Reza Pradana
Hmm, kamu ada waktu luang?
Bella Berliana
Maaf kak, saya lagi bekerja.
Reza Pradana
Kalau begitu aku tunggu sampai kamu pulang kerja.
Bella Berliana
[..Hah? Di tunggu?..]
Bella Berliana
[..Emangnya dia ada perlu apa?..]
Bella Berliana
[..Lagipula aku gak kenal dia..]
Bella Berliana
[..Jangan-jangan dia orang mencurigakan yang di bahas sama Riana tadi..]
Bella Berliana
Emangnya ada apa, kak?
Reza Pradana
Ada sesuatu yang mau aku pastikan.
Bella Berliana
*mengerutkan dahi*
Reza Pradana
*lihat ekspresi Bella*
Reza Pradana
[..Sial, aku terlalu terburu-buru..]
Reza Pradana
[..Jangan-jangan dia berpikiran yang aneh-aneh tentang aku..]
Reza Pradana
Aku bukan orang jahat kok.
Bella Berliana
Hmm, baiklah.
Bella Berliana
Saya selesai kerja jam 12.
Bella Berliana
Hmm, sekitar 3 jam lagi.
Reza Pradana
Akan aku tunggu.
Reza Pradana
Kalau begitu aku tunggu di kursi yang tadi.
Bella Berliana
*mengangguk*
Bella Berliana
Kalau begitu, saya pamit untuk melanjutkan pekerjaan saya.
Bella pun kembali bekerja dan Reza pun berjalan ke arah kursi yang di dudukinya tadi.
Bella Berliana
Aku pulang duluan, ya?
Lisa Marsila
Iya, hati-hati.
Bella Berliana
Kamu gak pulang juga, Lis?
Lisa Marsila
Hari ini aku di suruh pulang sore.
Bella Berliana
Ya sudah, semangat ya.
Bella Berliana
*jalan ke arah Reza*
Reza Pradana
*lihat Bella*
Bella Berliana
Jam kerjaku sudah selesai.
Bella Berliana
Apa yang mau kamu pastikan?
Bella Berliana
Kalau yang aneh-aneh aku pulang aja.
Bella Berliana
*jalan ke arah pintu keluar*
Reza pun berdiri dan menahan tangan Bella.
Bella pun berbalik dan melihat tangannya.
Bella Berliana
Reflek yang buruk.
Bella Berliana
[..Apa-apaan dia?..]
Bella Berliana
[..Belum kenal aja sudah berani menyentuh tanganku..]
Reza Pradana
[..Reza bodoh..]
Reza Pradana
[..Bisa-bisanya kamu main sentuh tangan cewek yang gak di kenal..]
Reza Pradana
[..Pasti dia sudah berpikiran negatif tentang aku..]
Reza Pradana
Hmm, kita bicaranya di luar cafe aja.
Bella dan Reza pun keluar dari cafe.
Reza Pradana
*lihat Bella*
Reza Pradana
Kenalin, nama aku Reza.
Reza Pradana
Sepertinya aku perlu bantuanmu.
Bella Berliana
*lihat Reza*
Reza Pradana
Ada sesuatu yang mau aku pastikan.
Bella Berliana
Asalkan gak yang aneh-aneh, aku bisa membantumu.
Reza Pradana
Gak aneh kok.
Reza Pradana
[..Tapi mungkin ini terlihat bodoh bagimu..]
Reza Pradana
Bisakah kamu bersembunyi di balik pohon itu?
Reza Pradana
*tunjuk pohon*
Bella Berliana
Kamu mengerjaiku?
Bella Berliana
[..Sepertinya dia emang orang aneh..]
Bella Berliana
[..Ya sudahlah, aku turuti aja permintaan dia..]
Bella pun berjalan ke arah pohon dan bersembunyi di balik pohon.
Seketika warna yang di lihat Reza pun hilang dan kembali menjadi hitam putih.
Reza Pradana
Ternyata dugaanku benar.
Reza Pradana
Warnanya hilang dan aku kembali melihat hitam putih.
Reza Pradana
*bicara pelan*
Reza Pradana
*menghela napas*
Bella Berliana
*menghampiri Reza*
Reza Pradana
*lihat Bella*
Reza Pradana
[..Dan sekarang warnanya kembali..]
Reza Pradana
[..Aku bisa melihat warna lagi..]
Reza Pradana
[..Ternyata aku harus melihat Bella biar aku bisa melihat warna..]
Bella Berliana
Kamu benar-benar mengerjaiku ya?
Bella Berliana
Lalu untuk apa aku bersembunyi di balik pohon terus menerus?
Bella Berliana
Padahal aku kira kamu bakal memanggilku untuk menghampirimu.
Bella Berliana
[..Aku jadi seperti orang bodoh yang menuruti permintaan orang aneh..]
Reza Pradana
Sudah menuruti permintaanku.
Reza Pradana
Sekarang aku sudah tau jawaban yang ingin aku pastikan tadi.
Bella Berliana
Baguslah kalau begitu.
Bella Berliana
Ya sudah, sekarang aku pamit pulang.
Reza Pradana
Tunggu, Bella.
Reza Pradana
Sepertinya mulai sekarang aku bakal banyak meminta bantuan darimu.
Bella Berliana
Bantuan apalagi?
Reza Pradana
Untuk tetap ada di sekitarku.
Bella Berliana
Kamu beneran orang aneh, ya?
Reza Pradana
Aku tau, pasti kamu bakal menganggapku orang aneh.
Reza Pradana
Tapi aku punya alasannya.
Bella Berliana
Terus apa alasannya?
Reza Pradana
Sebenarnya aku sudah lama gak bisa lihat warna.
Bella Berliana
Apa maksudmu?
Reza Pradana
Aku tau ini gak masuk akal.
Reza Pradana
Tapi ini emang kenyataannya.
Reza Pradana
Selama ini aku cuma bisa melihat hitam putih.
Bella Berliana
Hitam putih?
Reza Pradana
Aku juga gak tau apa penyebabnya.
Reza Pradana
Tapi semenjak aku melihatmu, aku jadi bisa melihat warna lain selain hitam putih.
Bella Berliana
[..Oke, dia orang aneh..]
Bella Berliana
*mundur perlahan*
Reza Pradana
*lihat Bella yang mundur perlahan*
Reza Pradana
Aku serius, Bella.
Reza Pradana
Aku berbicara soal fakta.
Reza Pradana
Lagipula apakah ekspresiku sekarang mengatakan kalau aku lagi bercanda?
Reza Pradana
*tatap mata Bella*
Bella Berliana
*berhenti mundur*
Bella Berliana
*tatap mata Reza*
Bella Berliana
[..Dia benar, ekspresinya sekarang emang lagi serius..]
Bella Berliana
[..Tapi yang dia katakan itu gak masuk akal..]
Reza Pradana
Aku tau kita baru pertama kali bertemu dan baru aja kenalan.
Reza Pradana
Tapi, aku mohon.
Reza Pradana
Percayalah sama yang aku katakan tadi.
Reza Pradana
Aku juga bukan orang jahat ataupun aneh.
Reza Pradana
*tatap dalam mata Bella*
Bella Berliana
*mengamati ekspresi Reza*
Bella Berliana
[..Dari ekspresinya sih, dia berbicara jujur dan itu emang soal kenyataannya..]
Bella Berliana
Aku percaya.
Reza Pradana
*senyum tipis*
Reza Pradana
Makasih, Bella.
Bella Berliana
Gak usah berterima kasih.
Reza Pradana
Tetap aja aku harus bilang makasih karena kamu sudah mempercayai ucapanku.
Bella Berliana
Hmm, iya deh.
Author
Biar author tambah semangat buat update :)
Author
Makasih sudah baca Missing Colors.
Author
Tunggu bab selanjutnya ya...
Melihat Warna Lagi
BAB 3 : "Melihat Warna Lagi"
Bella Berliana
Kalau begitu aku pamit pulang, ya?
Reza Pradana
Tunggu, Bella.
Reza Pradana
Jangan pulang dulu.
Reza Pradana
Aku ingin melihat warna lebih lama lagi.
Reza Pradana
Karena sudah lama aku gak melihat warna lain selain hitam putih.
Bella Berliana
Hmm, baiklah.
Bella Berliana
Tapi jangan berdiri di depan cafe juga.
Bella Berliana
Aku capek kalau berdiri terus.
Reza Pradana
Kita duduk di kursi aja.
Reza Pradana
Kalau gak salah, di sekitar sini ada taman.
Bella Berliana
Oh, taman itu maksudmu?
Bella Berliana
*tunjuk taman*
Reza Pradana
*lihat ke arah yang di tunjuk Bella*
Reza Pradana
Yuk, kita duduk di sana sebentar.
Reza dan Bella pun berjalan ke taman dan duduk di kursi taman.
Reza Pradana
*tatap Bella*
Reza Pradana
*senyum tipis*
Bella Berliana
[..Duh, ini orang kapan berhenti menatapku?..]
Bella Berliana
[..Kan aku jadi canggung..]
Bella Berliana
[..Mana baru kenal..]
Bella Berliana
*lihat ke arah lain*
Reza Pradana
[..Sepertinya dia merasa canggung karena dari tadi aku menatapnya terus..]
Reza Pradana
Sudah membuatmu canggung.
Bella Berliana
Kalau dengan menatapku kamu bisa melihat warna lain selain hitam putih sih gak masalah.
Bella Berliana
Lagipula aku tadi sudah menyetujui untuk membantumu.
Reza Pradana
Makasih sudah mempercayaiku.
Reza Pradana
Walaupun yang aku alami sekarang bisa di bilang gak masuk akal.
Reza Pradana
*menghela napas*
Bella Berliana
Iya, sama-sama.
Bella Berliana
Awalnya aku juga berpikir itu gak masuk akal.
Reza pun melihat ke arah lain.
Reza Pradana
[..Ternyata secepat itu warnanya hilang..]
Bella Berliana
*lirik Reza*
Reza Pradana
Coba kamu tebak, sekarang aku melihat apa?
Bella pun reflek melihat apa yang di lihat Reza sekarang.
Bella Berliana
Beberapa pohon?
Reza Pradana
Di situ emang ada beberapa pohon.
Reza Pradana
Tapi kamu salah.
Reza Pradana
Sekarang yang aku lihat hanya beberapa pohon tanpa warna.
Reza Pradana
Lebih tepatnya hanya hitam putih.
Bella pun berdiri di depan Reza.
Bella Berliana
Kalau sekarang?
Reza Pradana
*lihat Bella*
Reza Pradana
Aku melihat warna lagi.
Reza Pradana
*senyum tipis*
Bella Berliana
*tatap mata Reza*
Bella Berliana
[..Dia berbicara jujur..]
Bella Berliana
[..Tapi aku masih bingung..]
Bella Berliana
[..Kok dia bisa melihat warna saat aku ada di dalam pandangannya?..]
Bella Berliana
*mengerutkan dahi*
Reza Pradana
*lihat Bella*
Reza Pradana
Pasti kamu sekarang lagi berpikir.
Bella Berliana
Aku cuma penasaran aja.
Reza Pradana
Sebenarnya aku juga penasaran.
Reza Pradana
Kenapa aku bisa melihat warna saat kamu ada di dalam pandanganku.
Bella pun kembali duduk di samping Reza.
Reza Pradana
Hmm, apa aku boleh berteman dan meminta kontakmu?
Bella Berliana
Kalau berteman sih boleh.
Bella Berliana
Tapi kontak aku buat apa?
Reza Pradana
Karena aku membutuhkan bantuan darimu.
Bella Berliana
Hmm, iya iya.
Bella pun mengambil hpnya dan membuka line lalu mengasihkan hpnya ke Reza.
Bella Berliana
Masukan id linemu.
Reza pun mengambil hp Bella dan mengetik id linenya.
Reza Pradana
Sudah aku add.
Bella Berliana
Oke, sekarang kita sudah berteman di line.
Reza Pradana
Aku belum menerima pertemananmu.
Reza pun mengambil hpnya dan membuka line lalu menerima permintaan berteman dari Bella.
Reza Pradana
Nah, sekarang kita sudah berteman.
Bella Berliana
Sekarang urusan kita sudah selesai kan?
Reza Pradana
Makasih sudah meluangkan waktu untukku.
Tidak lama setelah Bella berdiri, hp Bella pun berbunyi.
Bella Berliana
[..Oh, ternyata ada pesan..]
Bella Berliana
[..Coba aku lihat, ini pesan dari siapa..]
Bella Berliana
[..Eh? Dari pihak sekolah Riana?..]
Bella pun membaca isi pesan tersebut.
Bella Berliana
[..Ternyata peringatan karena Riana belum bayar spp..]
Bella Berliana
*menghela napas*
Reza Pradana
*lihat Bella*
Bella Berliana
[..Jadi, alasan Riana gak masuk sekolah gara-gara belum bayar spp?..]
Bella Berliana
[..Tapi kenapa Riana gak bilang dan memilih berbohong?..]
Reza Pradana
Kamu melamun?
Reza Pradana
Terus kamu lagi memikirkan sesuatu?
Bella Berliana
*mengangguk*
Bella Berliana
Sepertinya aku harus mencari pekerjaan lagi.
Reza Pradana
Bukannya kamu sudah bekerja di cafe tadi?
Bella Berliana
Tapi untuk sekarang gajihku masih kurang.
Reza Pradana
Emang untuk apa?
Bella Berliana
Keperluan adikku.
Reza Pradana
[..Oh, ternyata Bella punya adik..]
Reza Pradana
Tapi kenapa kamu yang harus bekerja keras?
Reza Pradana
Orang tuamu ke mana?
Reza Pradana
[..Kenapa dia gak jawab?..]
Reza Pradana
[..Sepertinya Bella gak mau menjawabnya..]
Reza Pradana
Oh, maaf kalau aku terlalu banyak bertanya.
Bella Berliana
[..Sekarang aku harus mencari uang untuk membayar spp Riana dan membayar kontrakan..]
Bella Berliana
[..Tapi aku harus kerja di mana lagi?..]
Reza Pradana
*tatap Bella*
Reza Pradana
Kamu mau kerjaan?
Bella Berliana
*menoleh ke arah Reza*
Bella Berliana
*lihat Reza*
Bella Berliana
Kamu tau lowongan pekerjaan?
Bella Berliana
Biar aku pergi melamar pekerjaan sekarang juga.
Reza Pradana
Kamu gak perlu melamar pekerjaan.
Bella Berliana
Loh, kok gitu?
Bella Berliana
Emang bisa?
Reza Pradana
[..Sepertinya ini kesempatan yang bagus untuk menawarkan pekerjaan ini..]
Reza Pradana
[..Kalau Bella bekerja di rumahku, aku bisa melihat warna setiap hari..]
Bella Berliana
Pekerjaan apa itu?
Bella Berliana
Bukan yang aneh-aneh kan?
Reza Pradana
Kamu tenang aja.
Reza Pradana
Aku menawarkanmu bekerja di rumahku.
Reza Pradana
Pekerjaannya santai kok.
Reza Pradana
Kamu hanya perlu pindah ke rumahku dan ada dalam pandanganku.
Reza Pradana
Biar aku bisa melihat warna setiap hari.
Reza Pradana
Aku juga akan memberimu gajih.
Reza Pradana
Gampang, kan?
Bella Berliana
[..Pekerjaan yang santai sih, tapi masa aku harus menerimanya?..]
Bella Berliana
[..Aku kan baru kenal dia hari ini..]
Bella Berliana
[..Aku juga belum tau sikap dia yang sebenarnya seperti apa..]
Bella Berliana
Hmm, akan aku pikirkan.
Reza Pradana
Pikirkan baik-baik.
Reza Pradana
Lagipula aku gak memaksamu.
Reza Pradana
Kalau kamu mau, kamu bisa menghubungiku di line.
Bella Berliana
Makasih sudah menawarkanku pekerjaan.
Reza Pradana
Sama-sama, Bella.
Bella Berliana
Kalau begitu aku pamit pulang, ya?
Reza Pradana
Hati-hati di jalan.
Bella Berliana
*mengangguk*
Bella pun pergi dan menghilang dari pandangan Reza.
Reza Pradana
[..Bella sudah pergi dan menghilang dari pandanganku..]
Reza Pradana
[..Dan sekarang aku cuma melihat hitam putih lagi..]
Reza Pradana
*menghela napas*
Author
Biar author tambah semangat buat update :)
Author
Makasih sudah baca Missing Colors.
Author
Tunggu bab selanjutnya ya...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!