DI SISI LAIN...
Adam yang sejak tadi pagi terus menempel pada Nandini, kini dirinya tengah mengantar calon masa depannya itu ke tempat yang ia tuju, menuju kos kosan wanita dimana Adam yang merekomendasikan Nandini untuk tinggal disini.
Disini Nandini bisa aman, dan ia pun bisa memantau Nandini agar tidak kemana-mana. Ia tidak akan melepaskan wanita yang sudah lama ia tunggu-tunggu.
Sudah klop gitu ceritanya.
''Ayo turun Nan, disini kos-kosannya aman. Deket juga dari kantorku, cuma lima menit.'' Ucap Adam dengan lembut sambil tersenyum, membuat Nandini sedari pertama bertemu dengan Adam selalu terpaku dan terpesona dengan nada bicara Adam yang lembut dan santun padanya.
Entah kenapa membuat dada Nandini seperti bertalu talu, ada debaran aneh di dalam sana tapi Nandini tidak tau debaran apa itu.
''Oohhh iya kah? Maaf ya ngerepotin, padahal kita baru kenal, tapi kok kamu baik banget.'' Nandini meresa jika Adam adalah sosok pria hangat, ramah dan baik.
Yaiyalah baik, orang ada udang di balik bakwan, orang dia baiknya sama lu aja..
Keduanya pun turun dan masuk kedalam, dimana Adam tengah mengobrol dengan ibu kos. Lalu tidak lama, Ibu kos pun setuju jika Nandini mau ngekos di sini dengan satu syarat.
Jangan jorok! Jangan bawa tamu pria menginap. Makanan di kulkas bersama jangan di makan selain makanan milik diri sendiri.
Itu mah bukan satu syarat kali ah, Bu.
Sebenarnya Nandini bisa saja membeli rumah hari ini juga, namun Nandini tidak mau gegabah dan membuat Seno curiga. Mungkin saja hari ini Seno mengetahui jika uangnya sudah raib ia ambil.
Tapi tenang saja. Nandini memiliki sejuta rencana dan sudah memiliki tumbal atas hilangnya uang Seno. Mungkin sebentar lagi kejutan yang lainnya akan datang, hanya menunggu seperti bom waktu yang kapan saja bisa meledak.
''Soal tempat tinggal beres, sana gih istirahat. Sepertinya kamu lelah.'' Adam dengan refleks mengelus rambut Nandini, yang mana membuat sang empu terpaku karna baru kali ini ada orang yang memperlakukan nya dengan lembut.
Jangan di tanya perlakuan mantan suami titisan dajjal rasa piraun itu. Dia baik hanya ingin mpew saja, yang lainnya sama saja seperti ibunya yang suka menyuruh-nyuruh dan menghina ketika ia membuat kesalahan.
''Kenapa pipi kamu merah, kamu sakit Nan?'' Tanya Adam, pura-pura tidak tau bahwa Nandini saat ini sedang tersipu malu.
Nandini menahan nafas ketika wajah mereka berdekatan, jika saja ada yang menubruk mereka saat ini, sudah di pastikan jika bibir keduanya saling menempel satu sama lain. Apa lagi tangan Adam menyentuh kening Nandini, membuat Nandini merasakan tangan pria itu sangat lembut selembut sutra ... tidak seperti tanganya yang kasar karna terus bekerja keras.
Adam menegakkan tubuhnya yang membuat Nandini hilang fokus saat di depan matanya melihat dada bidang Adam dengan bahu yang sangat lebar, ia sampai berpikir mungkin sangat nyaman jika ia bersandar dan memeluk pria di depannya. Menceritakan keluh kesah hidupnya yang sangat menderita selama ini.
"Apa yang kau pikirkan Nandini. Dasar bodoh!" Gumam Nandini dalam hati.
KHEM!
Nandini berdehem lalu mendorong dada Adam dengan telunjuknya. ''Ja-jauh-han sedikit. Jantungku tidak aman.'' Nandini keceplosan, tapi membuat Adam tersenyum lebar.
Hanya menunggu waktu agar bisa mendapatkan mu, wahai Cinderalla ku."
••••
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Ajusani Dei Yanti
bhahahahaha dasar Nandini🤣🤣🤭🤭🤭
2024-12-03
0
Ami batam
apa yg adam pikir kan tentang Nandini, kyk ny ada yg anehh dg adam jd curiga q?
2024-10-08
0
Ami batam
rupanya Nandini tdk sepolos yg Seno pikir kan, Nandini lbh cerdik dan pintar 😄
2024-10-08
0