Mi Amor [ Markhyuck ] Ft Nomin
#1 Mi amor
Seorang pangeran pertama di kerajaan Neo Quaverland. Anak dari seorang Raja Jaehyun dan Ratu Taeyong.
Seorang pangeran kedua dari kerajaan Neo Quaverland. Anak dari seorang Raja Jaehyun dan Ratu Taeyong.
Beberapa dari mereka mengatakan bahwa peri, monster juga makhluk mitologi lain itu tidak nyata terlebih adanya makhluk fantasi seperti siren dan duyung. Jika ada yang bertanya keberadaan mereka maka jawabannya adalah tidak ada! Dan di jawab dengan tegas oleh mereka yang benar-benar menyangkal bahwa makhluk seperti itu memang benar tidak ada.
Tapi beberapa sebagian dari mereka juga banyak yang mempercayai adanya mereka karena sudah terdaftar di buku leluhur bagi para bangsawan. Banyak yang tidak mempercayai namun banyak juga yang mempercayai.
Siren dan duyung itu tidak akan pernah akur, mereka akan saling menyerang di saat yang tertentu. Duyung tidak suka peperangan, mereka hanya menyukai kedamaian dan maka dari itulah duyung memiliki banyak jumlah dan mereka selalu mendukung kemakmuran. Siren adalah makhluk yang suka sekali peperangan, mereka suka menganggu, siren terkadang benci pada sesamanya dan sebab itulah mereka juga suka bertarung meski mereka adalah jenis yang sama.
Siren suka membuat keributan, sedangkan duyung suka dengan kerukunan. Mereka memang berbanding terbalik, namun apa kalian pikir siren mempunyai hati? Seperti para duyung yang menyukai kedamaian, ketulusan, kebaikan dan kebahagiaan pada semuanya?
Dan kita tidak tau apa yang akan sebenarnya terjadi pada kedepannya.
Terlihat 2 orang pangeran tengah duduk di kursi yang sudah di sediakan di perpustakaan sembari membaca buku yang saat ini mereka pegang.
Pangeran pertama lebih dahulu menutup bukunya lalu menatap ke arah sang adik yang masih setia menatap buku di pegangannya.
Mark
"kau percaya jika siren itu nyata?"
Pangeran kedua mulai berhenti menatap bukunya, terdiam sebentar lalu menatap sang kakak dengan heran. Bukunya perlahan ia tutup dan mulai mengamati pembicaraan sang kakak.
Mark
"percayakah jika siren memang benar-benar ada di dunia ini?"
Jeno
"jadi, apakah makhluk berekor itu benar-benar ada di dalam dunia ini?"
Mark
"di buku para leluhur mereka mengatakan bahwa makhluk sejenis itu ada tapi kita tidak pernah menemuinya."
Jeno
"apa kita harus mengunjungi laut?"
Mark
"laut sedang tidak aman untuk dikunjungi."
Mark
"banyak nelayan yang mengatakan bahwa teman mereka juga banyak yang menghilang saat melakukan perjalanan laut"
Jeno
"tidak mungkinkan jika hanya terkena arus ombak? Kapal yang mereka tumpangi pasti tenggelam. Jika karena arus ombak maka aku tidak akan percaya, ada hal lain yang mengganjal di hatiku... Dan aku tidak tau apa itu."
Mark
"aku tadi membaca. siren itu suka mengganggu dan membuat keributan."
Jeno
"apa makhluk seperti mereka juga memiliki kekuatan?"
Mark
"aku tidak tau, banyak sekali lembaran dalam buku yang hilang jadi aku tidak tau apa lanjutan dari cerita yang di tulis para leluhur itu."
Jeno
"lalu bagaimana dengan duyung?"
Jeno
"Siren dan duyung itu spesies yang sama kan? Berekor misalnya?"
Jeno
"tapi mereka juga memiliki sifat yang berbanding terbalik. Kau mengatakan jika siren memiliki sifat suka menganggu dan membuat keributan? dan di dalam buku menuliskan jika sifat mereka berbanding terbalik."
Mark
"jika siren yang ku anggap itu ada lalu bagaimana dengan duyung?"
Jeno
"kau pikir mereka nyata?"
Jeno
"kalau aku memang benar berpikir mereka nyata."
Mark
"aku jadi semakin ingin tau tentang makhluk berekor sirip itu."
Jeno
"jika kau sudah tau mereka ada, apa yang akan kau lakukan?"
Di kehidupan bawah laut, tempat yang gelap dan bersisi semua makhluk air yang ganas dan tak punya belah kasih.
Jennie (Ratu siren)
"apa kabar sayang"
Haechan
"berhenti bertanya hal yang tidak jelas."
Jennie (Ratu siren)
"aku hanya ingin menanyakan kabar putraku yang paling manis ini"
Haechan
"aku seorang siren, wajahku buruk jadi jangan lontarkan kata manis padaku."
Haechan
"dan tidak perlu basa basi. Katakan."
Jennie (Ratu siren)
"ah.. Kau sudah tau ternyata akan tujuanku kemari."
Haechan adalah seorang siren yang tidak suka basa basi, ia sudah muak dengan sandiwara tidak jelas ini.
Ingin bertanya tentang apa yang ada di pikirannya namun di urungkan karena itu mungkin akan menjadi bencana jika ia mengatakannya. Meski harus ia kubur secara mendalam. Pertanyaan yang akan ia anggap tidak penting selamanya, takut akan ada kata tidak terima dan berujung membuatnya tetap berada disini.
Jennie (Ratu siren)
"aku menyatakan perang lagi kepada bangsa duyung."
Haechan
"untuk apa kau melakukan itu?"
Jennie (Ratu siren)
"hey sayang, kita adalah bangsa siren yang sangat membenci bangsa duyung. Mereka adalah makhluk lemah diantara lautan, kita harus menyingkirkan mereka."
Jennie (Ratu siren)
"kita akan membuat seluruh laut ini menjadi milik bangsa siren. Bangsa yang sudah lama ada namun banyak yang menyangkal adanya kita."
Haechan
"aku tidak peduli."
Jennie (Ratu siren)
(sialan! Benar-benar belum merasuk ke dalam dirinya. Ramuan sialan!)
Seekor siren lain muncul dengan sebuah tongkat dengan ujungnya yang lancip menghampiri mereka berdua.
Ningning
"Haechan, mari ikut aku. Kita akan menggangu nelayan di tengah laut."
Menurut Haechan, akan lebih baik ia ikut dengan ningning agar ia bisa terhindar dari aura Jennie yang membuatnya sedikit tak nyaman.
Haechan dan ningning pergi meninggalkan Jennie yang sudah sedikit kesal.
Jennie (Ratu siren)
"seharusnya aku tau itu-"
Rose (siren)
"kenapa kau selalu menuntutnya untuk menjadi seperti kita? Kau tau aku sangat tidak setuju dengan pernyataanmu."
Rose (siren)
"dia seharusnya bukan bagian dari kita! Makhluk sialan itu seharusnya tak berada di sini!"
Jennie (Ratu siren)
"diamlah bodoh! ramalan itu nyata! Dan aku melihat anak itu lah yang menjadi penyebabnya!"
Jennie (Ratu siren)
"kau mau bangsa kita di asingkan dan di buang di laut yang jauh yang sudah dipindahkan dalam laut kematian?!"
Rose (siren)
"lalu apa masalahnya?!"
Jennie (Ratu siren)
"dengar! Air itu mengandung racun, selagi salah kita berenang akan semakin jauh kita menuju kepunahan! Dan anak itu, anak itu akan menjadi penyebabnya! Aku harus mengajaknya menghabisi seluruh bangsa duyung agar bisa menguasai lautan ini dan membuatnya terpengaruh akan sifatku."
Jennie (Ratu siren)
"suatu hari, jika kita berada di sana maka bangsa duyung itulah yang menjadi penguasa lautan! Menumbuhkan bibit bibit baru yang membuatnya serasa cerah dan itu membuatku sakit!! tidak hanya aku tapi kita semua yang menjadi bangsa siren murni!"
Jennie (Ratu siren)
"aku harus menjadikannya seratus persen siren, kekuatan dalam dirinya lebih besar dari apa yang kau tau. Jadi jangan hanya mengoceh mengatakan kebencian terhadap anak itu, seharusnya kau membantuku untuk memengaruhinya agar kita bisa menghabisi seluruh bangsa duyung."
Rose (siren)
"seharusnya aku tau, tapi tidak bisakah dengan cara yang lain? anak itu sangat menyebalkan!"
Jennie (Ratu siren)
"kita semua menyebalkan. Berhenti mengoceh dan buat jebakan mematikan dengan bambu runcing yang sudah aku ambil dan taruh racun itu di seberang. Tempat itu selalu di datangi oleh para duyung."
Rose (siren)
"ingat! Aku melakukan ini hanya agar aku tidak ikut punah."
Rose kemudian pergi meninggalkan Jennie untuk menjalani perintahnya.
Jennie (Ratu siren)
"dasar siren rendahan."
Comments
Abtzzzz—
Echi siren lagi🥺
2024-11-05
0