NovelToon NovelToon

Mi Amor [ Markhyuck ] Ft Nomin

#1 Mi amor

~happy reading~
.
NovelToon
Jung Minhyung/Mark Jung
Seorang pangeran pertama di kerajaan Neo Quaverland. Anak dari seorang Raja Jaehyun dan Ratu Taeyong.
-
NovelToon
Jung Jeno
Seorang pangeran kedua dari kerajaan Neo Quaverland. Anak dari seorang Raja Jaehyun dan Ratu Taeyong.
.
Beberapa dari mereka mengatakan bahwa peri, monster juga makhluk mitologi lain itu tidak nyata terlebih adanya makhluk fantasi seperti siren dan duyung. Jika ada yang bertanya keberadaan mereka maka jawabannya adalah tidak ada! Dan di jawab dengan tegas oleh mereka yang benar-benar menyangkal bahwa makhluk seperti itu memang benar tidak ada.
Tapi beberapa sebagian dari mereka juga banyak yang mempercayai adanya mereka karena sudah terdaftar di buku leluhur bagi para bangsawan. Banyak yang tidak mempercayai namun banyak juga yang mempercayai.
Siren dan duyung itu tidak akan pernah akur, mereka akan saling menyerang di saat yang tertentu. Duyung tidak suka peperangan, mereka hanya menyukai kedamaian dan maka dari itulah duyung memiliki banyak jumlah dan mereka selalu mendukung kemakmuran. Siren adalah makhluk yang suka sekali peperangan, mereka suka menganggu, siren terkadang benci pada sesamanya dan sebab itulah mereka juga suka bertarung meski mereka adalah jenis yang sama.
Siren suka membuat keributan, sedangkan duyung suka dengan kerukunan. Mereka memang berbanding terbalik, namun apa kalian pikir siren mempunyai hati? Seperti para duyung yang menyukai kedamaian, ketulusan, kebaikan dan kebahagiaan pada semuanya?
Entahlah.
Dan kita tidak tau apa yang akan sebenarnya terjadi pada kedepannya.
Mari kita mulai.
.
Disebuah kastil
Ruangan perpustakaan.
NovelToon
Terlihat 2 orang pangeran tengah duduk di kursi yang sudah di sediakan di perpustakaan sembari membaca buku yang saat ini mereka pegang.
Pangeran pertama lebih dahulu menutup bukunya lalu menatap ke arah sang adik yang masih setia menatap buku di pegangannya.
Mark
Mark
"kau percaya jika siren itu nyata?"
Pangeran kedua mulai berhenti menatap bukunya, terdiam sebentar lalu menatap sang kakak dengan heran. Bukunya perlahan ia tutup dan mulai mengamati pembicaraan sang kakak.
Jeno
Jeno
"apa maksudnya?"
Mark
Mark
"percayakah jika siren memang benar-benar ada di dunia ini?"
Jeno
Jeno
"percaya."
Jeno
Jeno
"jadi, apakah makhluk berekor itu benar-benar ada di dalam dunia ini?"
Mark
Mark
"aku tidak tau.."
Mark
Mark
"di buku para leluhur mereka mengatakan bahwa makhluk sejenis itu ada tapi kita tidak pernah menemuinya."
Jeno
Jeno
"apa kita harus mengunjungi laut?"
Mark
Mark
"laut sedang tidak aman untuk dikunjungi."
Mark
Mark
"banyak nelayan yang mengatakan bahwa teman mereka juga banyak yang menghilang saat melakukan perjalanan laut"
Jeno
Jeno
"hilang?"
Jeno
Jeno
"tidak mungkinkan jika hanya terkena arus ombak? Kapal yang mereka tumpangi pasti tenggelam. Jika karena arus ombak maka aku tidak akan percaya, ada hal lain yang mengganjal di hatiku... Dan aku tidak tau apa itu."
Mark
Mark
"aku tadi membaca. siren itu suka mengganggu dan membuat keributan."
Jeno
Jeno
"selebihnya apa?"
Jeno
Jeno
"apa makhluk seperti mereka juga memiliki kekuatan?"
Mark
Mark
"aku tidak tau, banyak sekali lembaran dalam buku yang hilang jadi aku tidak tau apa lanjutan dari cerita yang di tulis para leluhur itu."
Jeno
Jeno
"lalu bagaimana dengan duyung?"
Mark
Mark
"kenapa?"
Jeno
Jeno
"Siren dan duyung itu spesies yang sama kan? Berekor misalnya?"
Mark
Mark
"ya, tentu."
Jeno
Jeno
"tapi mereka juga memiliki sifat yang berbanding terbalik. Kau mengatakan jika siren memiliki sifat suka menganggu dan membuat keributan? dan di dalam buku menuliskan jika sifat mereka berbanding terbalik."
Mark
Mark
"jika siren yang ku anggap itu ada lalu bagaimana dengan duyung?"
Jeno
Jeno
"kau pikir mereka nyata?"
Jeno
Jeno
"kalau aku memang benar berpikir mereka nyata."
Mark
Mark
"aku pun begitu."
Mark
Mark
"aku jadi semakin ingin tau tentang makhluk berekor sirip itu."
Jeno
Jeno
"jika kau sudah tau mereka ada, apa yang akan kau lakukan?"
.
Di kehidupan bawah laut, tempat yang gelap dan bersisi semua makhluk air yang ganas dan tak punya belah kasih.
NovelToon
"anak ku yang manis-"
Jennie (Ratu siren)
Jennie (Ratu siren)
"apa kabar sayang"
Haechan
Haechan
"berhenti bertanya hal yang tidak jelas."
Jennie (Ratu siren)
Jennie (Ratu siren)
"aku hanya ingin menanyakan kabar putraku yang paling manis ini"
Haechan
Haechan
"aku seorang siren, wajahku buruk jadi jangan lontarkan kata manis padaku."
Haechan
Haechan
"dan tidak perlu basa basi. Katakan."
Jennie (Ratu siren)
Jennie (Ratu siren)
"ah.. Kau sudah tau ternyata akan tujuanku kemari."
Haechan adalah seorang siren yang tidak suka basa basi, ia sudah muak dengan sandiwara tidak jelas ini.
Ingin bertanya tentang apa yang ada di pikirannya namun di urungkan karena itu mungkin akan menjadi bencana jika ia mengatakannya. Meski harus ia kubur secara mendalam. Pertanyaan yang akan ia anggap tidak penting selamanya, takut akan ada kata tidak terima dan berujung membuatnya tetap berada disini.
Jennie (Ratu siren)
Jennie (Ratu siren)
"aku menyatakan perang lagi kepada bangsa duyung."
Haechan
Haechan
"untuk apa kau melakukan itu?"
Jennie (Ratu siren)
Jennie (Ratu siren)
"hey sayang, kita adalah bangsa siren yang sangat membenci bangsa duyung. Mereka adalah makhluk lemah diantara lautan, kita harus menyingkirkan mereka."
Jennie (Ratu siren)
Jennie (Ratu siren)
"kita akan membuat seluruh laut ini menjadi milik bangsa siren. Bangsa yang sudah lama ada namun banyak yang menyangkal adanya kita."
Haechan
Haechan
"aku tidak peduli."
Jennie (Ratu siren)
Jennie (Ratu siren)
(sialan! Benar-benar belum merasuk ke dalam dirinya. Ramuan sialan!)
Seekor siren lain muncul dengan sebuah tongkat dengan ujungnya yang lancip menghampiri mereka berdua.
Ningning
Ningning
"Haechan, mari ikut aku. Kita akan menggangu nelayan di tengah laut."
Haechan
Haechan
"ayo."
Menurut Haechan, akan lebih baik ia ikut dengan ningning agar ia bisa terhindar dari aura Jennie yang membuatnya sedikit tak nyaman.
Haechan dan ningning pergi meninggalkan Jennie yang sudah sedikit kesal.
Jennie (Ratu siren)
Jennie (Ratu siren)
"seharusnya aku tau itu-"
Rose (siren)
Rose (siren)
"kenapa kau selalu menuntutnya untuk menjadi seperti kita? Kau tau aku sangat tidak setuju dengan pernyataanmu."
Rose (siren)
Rose (siren)
"dia seharusnya bukan bagian dari kita! Makhluk sialan itu seharusnya tak berada di sini!"
Jennie (Ratu siren)
Jennie (Ratu siren)
"diamlah bodoh! ramalan itu nyata! Dan aku melihat anak itu lah yang menjadi penyebabnya!"
Jennie (Ratu siren)
Jennie (Ratu siren)
"kau mau bangsa kita di asingkan dan di buang di laut yang jauh yang sudah dipindahkan dalam laut kematian?!"
Rose (siren)
Rose (siren)
"lalu apa masalahnya?!"
Jennie (Ratu siren)
Jennie (Ratu siren)
"dengar! Air itu mengandung racun, selagi salah kita berenang akan semakin jauh kita menuju kepunahan! Dan anak itu, anak itu akan menjadi penyebabnya! Aku harus mengajaknya menghabisi seluruh bangsa duyung agar bisa menguasai lautan ini dan membuatnya terpengaruh akan sifatku."
Jennie (Ratu siren)
Jennie (Ratu siren)
"suatu hari, jika kita berada di sana maka bangsa duyung itulah yang menjadi penguasa lautan! Menumbuhkan bibit bibit baru yang membuatnya serasa cerah dan itu membuatku sakit!! tidak hanya aku tapi kita semua yang menjadi bangsa siren murni!"
Jennie (Ratu siren)
Jennie (Ratu siren)
"aku harus menjadikannya seratus persen siren, kekuatan dalam dirinya lebih besar dari apa yang kau tau. Jadi jangan hanya mengoceh mengatakan kebencian terhadap anak itu, seharusnya kau membantuku untuk memengaruhinya agar kita bisa menghabisi seluruh bangsa duyung."
Rose (siren)
Rose (siren)
"cih."
Rose (siren)
Rose (siren)
"seharusnya aku tau, tapi tidak bisakah dengan cara yang lain? anak itu sangat menyebalkan!"
Jennie (Ratu siren)
Jennie (Ratu siren)
"kita semua menyebalkan. Berhenti mengoceh dan buat jebakan mematikan dengan bambu runcing yang sudah aku ambil dan taruh racun itu di seberang. Tempat itu selalu di datangi oleh para duyung."
Rose (siren)
Rose (siren)
"ingat! Aku melakukan ini hanya agar aku tidak ikut punah."
Rose kemudian pergi meninggalkan Jennie untuk menjalani perintahnya.
Jennie (Ratu siren)
Jennie (Ratu siren)
"dasar siren rendahan."
.
Bersambung.

#2 Mi amor

~happy reading~
.
NovelToon
Haechan
-
NovelToon
Jaemin
.
Ningning
Ningning
"rose selalu menatapmu dengan tajam."
Haechan
Haechan
"aku tau, sudah biasa aku di begitukan."
Ningning
Ningning
"aku hanya ingin bercerita, sebenarnya rose tidak seperti itu pada bangsa siren lain."
Ningning
Ningning
"tapi aku baru mengetahui, dia begitu hanya kepada yang bukan pure siren."
Haechan
Haechan
"lalu?"
Ningning
Ningning
"apakah kau tidak berpikir? jika kau bukanlah pure siren haechan."
Haechan
Haechan
"lalu bagaimana denganmu? Dia juga selalu menatapmu dengan nyalang."
Ningning
Ningning
"karena aku memang bukan benar-benar pure siren."
Haechan menatap ningning dengan pandangan bertanya.
Ningning
Ningning
"haha, dengar haechan. aku ini sadar dengan diriku. Kau mau tau? Aku sebenarnya tidak sejahat seperti siren pada umumnya, aku juga menjadi siren karena pernah melakukan kesalahan di waktu dulu. Aku sebenarnya adalah seorang peri, namun aku pernah membuat kesalahan fatal sehingga aku terjun ke sini dan di ubah."
Haechan
Haechan
"kenapa kau menceritakan hal konyol kepadaku?"
Ningning
Ningning
"haha, tidak... Aku hanya memberitahu. Sebenarnya aku ingin keluar dari kutukan ini namun aku tidak tau apa yang bisa menyelamatkanku dari ini."
Haechan
Haechan
"apa menurutmu... aku seorang manusia?"
Ningning
Ningning
"kenapa?"
Haechan
Haechan
"aku hanya bertanya."
Ningning
Ningning
"iya dan sebenarnya kau terlihat seperti seorang bangsawan bagiku dan entahlah aku merasa kau memiliki kekuatan seperti sihir misalnya. Aku entah dapat darimana, tiba-tiba bisa merasakan energi dalam dirimu."
Haechan
Haechan
"bukankah aku memang punya? Tapi kenapa bisa?"
Ningning
Ningning
"entahlah. Sudah ayo kita ke permukaan, aku ingin lihat para nelayan."
Haechan
Haechan
"jadi menganggu mereka?"
Ningning
Ningning
"tidak, kita lihat dari jauh jangan terlalu dekat, bisa-bisa kita di tangkap."
Haechan
Haechan
"aku bisa memutus jaring mereka."
Ningning
Ningning
"tapi aku tidak. Sudahlah ayo."
Mereka berdua kembali berenang untuk menuju ke atas permukaan.
Sesaatnya mereka sudah sampai di permukaan, mereka berada didekat muara kecil disana.
Ningning
Ningning
"haechan.. Jujur, kau manis sekali. Jennie memang benar mengatakan kau manis saat menyapa tadi, yaa... Meskipun agak seram di bawah laut namun kau terlihat lebih cerah saat berhadapan dengan dunia luar seperti ini. menghirup udara di atas sini."
Haechan
Haechan
"berhenti mengatakan hal konyol."
Ningning hanya terkekeh mendengar perkataan Haechan. Sedangkan Haechan memilih melihat sekitar, tiba-tiba saja matanya tak sengaja menangkap adanya sebuah kapal besar yang sedikit jauh dari tempat mereka berada.
Haechan
Haechan
"hei, kapal itu bagus. Kira-kira apa isinya para nelayan? Tapi aku tidak yakin, tidak ada jaring yang mereka lempar."
Ningning
Ningning
"kau benar, kapal itu indah dan... terlihat dari sebuah tempat milik kerajaan. apa aku benar?"
Haechan
Haechan
"entahlah."
Pandangan haechan terus menatap kapal itu dan ningning yang juga melihat sekeliling di permukaan air sana.
Netra hitam haechan tak sengaja melihat sosok pria yang menurutnya cukup gagah dan errr- tampan?
NovelToon
Pria itu bersandar di pinggir kapal seperti tengah menikmati pemandangan yang ada disana.
Netra pria itu memandang di sekitarnya hingga tak sengaja bertabrakan dengan netra milik Haechan. saat menyadari dan dengan cepat haechan menenggelamkan diri tak lupa juga menarik ningning kebawah air agar pria itu tak melihat adanya sosok makhluk seperti mereka.
Ningning
Ningning
"ada apa?! Kenapa menarik ku sih?!"
Haechan
Haechan
"manusia."
Ningning
Ningning
"apa?"
Haechan
Haechan
"manusia tadi yang ada di kapal itu hampir melihat ke arah kita."
Ningning
Ningning
"benarkah? Apa dia tampan?"
Haechan
Haechan
"berhenti menanyakan hal bodoh dan sadari keadaan mu sendiri, dia tidak akan mau menyukaimu. Kau ini jelek, lihat ekormu, matamu, tanganmu, punggungmu. penuh dengan sisik tajam."
Ningning
Ningning
"hey, kau juga ya bodoh."
Haechan
Haechan
"tapi sisikku tidak sepanjang dan setajam dirimu."
Ningning
Ningning
"ya ya aku akui itu."
Ningning
Ningning
"hey Haechan. Ingin merubah diri menjadi manusia?"
.
NovelToon
Wendy (Ratu duyung)
Wendy (Ratu duyung)
"Dia menyatakan perang pada kita"
Wonyoung
Wonyoung
"tunggu, lagi? Apakah ratu siren benar-benar ingin memusnahkan kita semua?"
Winter
Winter
"kenapa tidak ada dalam sejarah bangsa siren dan duyung berbaikan?"
Wendy (Ratu duyung)
Wendy (Ratu duyung)
"hanya kata bodoh. Tanya saja pada leluhur yang sudah mati dan membusuk."
Jaemin
Jaemin
"ratu, apakah menurutmu semua para siren itu jahat?"
Winter
Winter
"kurasa tidak."
Jaemin
Jaemin
"aku bertanya pada ratu bukan dirimu."
Winter
Winter
"heyy aku kan hanya menyahuti!"
Wendy (Ratu duyung)
Wendy (Ratu duyung)
"sudah sudah, kalian ini."
Wendy (Ratu duyung)
Wendy (Ratu duyung)
"Jaemin sebenarnya aku juga tidak tau tapi kemungkinan ada jika dia benar-benar bukan pure siren dan pernah menjadi manusia baik di daratan sebelumnya."
Wendy (Ratu duyung)
Wendy (Ratu duyung)
"aku juga kurang tau tapi mungkin bisa saja, karena pernah ada satu orang yang mengalami itu."
Winter
Winter
"siapa orangnya?"
Wendy (Ratu duyung)
Wendy (Ratu duyung)
"aku tidak bisa memberitahu kan karena dia juga sudah mati jadi tidak ada yang perlu di bahas."
Jaemin
Jaemin
"ratu... Apa menurutmu aku bukan pure duyung?"
Wendy (Ratu duyung)
Wendy (Ratu duyung)
"...."
Wendy (Ratu duyung)
Wendy (Ratu duyung)
"Jaemin.... kau... memang benar-benar pure duyung..."
Jaemin
Jaemin
"ah.. Begitu ya..."
Winter
Winter
"kenapa? Apa kau menyukai seorang manusia?"
Jaemin
Jaemin
"apa maksudmu?!"
Winter
Winter
"hey mengaku saja kau! Aku kemarin membuntutimu ya."
Jaemin
Jaemin
"hah? Yak! Dasar tukang untit!"
Wendy (Ratu duyung)
Wendy (Ratu duyung)
"Jaemin tenang..."
Jaemin
Jaemin
"maaf.."
Wonyoung
Wonyoung
"memang kemarin kemana saja kau selama jadi manusia?"
Winter
Winter
"dia pergi ke area selatan. Kau tau uang yang dia minta pada ratu di apakan padanya?"
Wonyoung
Wonyoung
"apa?"
Winter
Winter
"dia menghabiskan uang itu untuk membeli makanan darat yang sangat banyak. Astaga, dia membawanya sampai penuh di tangannya."
Jaemin
Jaemin
"heh, jangan membicarakan aku."
Wendy (Ratu duyung)
Wendy (Ratu duyung)
"astaga kalian ini."
Wonyoung
Wonyoung
"ahahaha"
Jaemin
Jaemin
"kenapa kau bisa tau?!"
Winter
Winter
"kan aku membuntuti mu payah."
Jaemin
Jaemin
"huh dasar!"
Winter
Winter
"tapi aku melakukan itu karena perintah dari ratu ya asal kau tau."
Jaemin
Jaemin
"yang benar saja?"
Wendy (Ratu duyung)
Wendy (Ratu duyung)
"aku memang menyuruh winter untuk mengikutimu Jaemin.."
Jaemin
Jaemin
"untuk apa?"
Wendy (Ratu duyung)
Wendy (Ratu duyung)
"jaga-jaga. Karena sihirmu itu tidak bisa membuatmu berlama-lama menjadi manusia. aku takut nantinya kau kembali berubah disaat ada banyak orang di sekitarmu. Daya tahan sihir yang kau gunakan belum cukup kuat untuk merubahmu jadi bisa saja kau akan dalam bahaya nantinya."
Jaemin
Jaemin
"ah.. Begitu rupanya, pantas saja setelah beberapa jam saja kakiku sudah akan kaku."
Wendy (Ratu duyung)
Wendy (Ratu duyung)
"ya begitulah.."
Wonyoung
Wonyoung
"apa aku bisa ke daratan juga ratu? Aku ingin bertemu seseorang."
Wendy (Ratu duyung)
Wendy (Ratu duyung)
"siapa? Aku sudah pernah mengatakan jika jangan terlalu dekat dengan para manusia karena kebanyakan dari mereka adalah kaum yang munafik. Aku takut jika mereka mengetahui keadaan kita dan mulai meracuni adanya bangsa kita."
Wonyoung
Wonyoung
"emm tidak ratu... Dia orang baik, aku janji.. Meski sekalipun dia tau statusku.."
Wendy (Ratu duyung)
Wendy (Ratu duyung)
"jangan terlalu percaya dengan manusia! Aku sudah pernah mengingatkan pada kalian."
Wendy (Ratu duyung)
Wendy (Ratu duyung)
"jadi ingat pesan itu, jangan terlalu bergaul lebih dengan kaum mereka."
Wendy meninggalkan mereka bertiga yang terdiam dan mendengarkan perkataannya.
Jaemin
Jaemin
"kau ini, memang siapa yang ingin kau temui?"
Wonyoung
Wonyoung
"aku..."
Winter
Winter
"ayolah katakan pada kami"
Wonyoung
Wonyoung
"huah... Tentu saja ada orangnya, sudahlah.. kenapa kalian ingin tau sekali??"
Jaemin
Jaemin
"yah.. Kau ini tidak asik"
Winter
Winter
"benar, huu tidak baik tau main rahasia rahasia an."
Wonyoung
Wonyoung
"terserahku. Sudahlah aku mau makan, ikut tidak?"
Winter
Winter
"ikutt"
Jaemin
Jaemin
"kalian mau meninggalkan aku?"
Wonyoung
Wonyoung
"aku sudah menawari dan itu termasuk dirimu jadi jangan anggap aku akan meninggalkan mu"
Jaemin
Jaemin
"aish! Yasudah aku ikut."
Jaemin
Jaemin
"eh memang apa makanan hari ini?"
Wonyoung
Wonyoung
"rumput laut dan kerang."
.
Bersambung.

#3 Mi amor

~happy reading~
.
Jeno
Jeno
"Hyung, kau bilang laut sedang tidak aman untuk di kunjungi tapi sepertinya kau salah. Liat saja di sekitar sini."
Mark tak menjawab, dia hanya menatap ke arah muara kecil di sana. Dirinya seperti melihat sesuatu, seperti sosok manusia namun ada sedikit perbedaan.
Jeno
Jeno
"hey hyung? Mark hyung?"
Jeno
Jeno
"heyy, kau mendengarkan ku tidak?"
Mark pun tersadar dan menoleh ke arah Jeno dengan alis bertaut bingung.
Jeno
Jeno
"kau mencari apa?"
Mark
Mark
"tidak ada, mungkin hanya halusinasi ku."
Mark
Mark
"masuklah ke dalam kapal, sebentar lagi kita juga kembali."
Jeno
Jeno
"baiklah."
.
"hey Jisung, lihat itu."
"tunggu, berhenti ssstt"
Jisung
Jisung
"ada apa?"
Taehyun
Taehyun
"lihat itu, dia ada di sana."
Taehyun menunjuk ke arah objek depan, lalu menyuruh Jisung untuk tidak bersuara keras.
Taehyun dan Jisung menatap sosok itu dengan lekat. Memikirkan apa itu sebenarnya.
Taehyun
Taehyun
"jie, apa dia seekor siren?"
Jisung
Jisung
"disana ada dua."
Taehyun
Taehyun
"ah iya maksudku apa mereka itu siren? Seperti yang ada dalam gambar buku kuno milik kakekmu?"
Jisung tak menjawab namun ia mendengar perkataan Taehyun, kemudian dirinya pun melihat sosok itu lagi. Terkejut, itulah hal yang keduanya rasakan saat ini.
Bagaimana tidak? Jika mereka yaitu sosok siren itu tiba-tiba berubah menjadi seorang manusia yang sangat cantik dan manis.
Taehyun
Taehyun
"t-tunggu... Wanita itu... Siren itu punya sihir?! Ku kira hanya k-!"
Taehyun tak sengaja menaikkan sedikit suaranya lalu dengan cepat Jisung membekap mulutnya dan menunduk bersembunyi di dalam semak.
Sepertinya sosok tadi menyadari namun siren tetaplah siren, mereka tidak peduli dengan sekitar dan hanya memperdulikan dirinya sendiri.
"haechan.."
Haechan
Haechan
"ada orang disini?"
Ningning
Ningning
"sepertinya iya, aku merasakan kehadiran seseorang tadi."
Haechan
Haechan
"ku harap mereka tidak tau tentang kejadian yang baru saja terjadi."
Ningning
Ningning
"hm, oh ya haechan coba gerakan kakimu."
Haechan perlahan menggerakkan kakinya, melangkah dari kaki kanan kemudian kaki kiri. Namun dirinya terjatuh, dia belum biasa dengan ini.
Ningning
Ningning
"coba lagi."
Haechan
Haechan
"sepertinya kau sudah sering menggunakan kaki?"
Haechan
Haechan
"kau terlihat mahir."
Ningning
Ningning
"tentu saja, ku beritahu rahasia. aku selalu merubah diriku menjadi manusia disaat aku bosan dan luang lalu naik ke atas permukaan dan mencari tempat untuk merubahnya dengan mantra."
Sisi lain yaitu di balik pohon yang bawahnya terhiasi oleh semak-semak tebal.
Taehyun
Taehyun
"wah, mereka sepertinya benar-benar siren. Apa kau yakin?"
Jisung
Jisung
"aku... Kurang begitu yakin."
Taehyun
Taehyun
"hey ji, lihat yang sebelah wanita itu. manis sekali padahal sebelumnya tadi bersisik tajam tapi kenapa berbeda ya? Bukankah mereka bangsa yang sama?"
Jisung
Jisung
"aku tidak tau, sudah jangan tanya aku. Bagaimana kalau menghampiri mereka?"
Taehyun
Taehyun
"baiklah, tapi bagaimana kalau kita di rubah juga sama seperti mereka? Woah."
Jisung
Jisung
"ssst, pikiranmu positif sekali"
Taehyun
Taehyun
"itu negatif."
Keduanya pun memutuskan untuk menghampiri dua siren tadi. Dengan Jisung yg memimpin di depan dan Taehyun di belakang.
Mereka berdua (siren) menatap kehadiran keduanya dengan alis berkerut.
Ningning
Ningning
"siapa kalian? Apa kalian melihat kejadian tadi?!"
Taehyun
Taehyun
"i-iya maaf ya kalau lancang tapi kami tidak sengaja kok soalnya kebetulan lewat saja."
Ningning
Ningning
"apa tujuan kalian? Dan kenapa kalian berada di muara ini?"
Taehyun
Taehyun
"tunggu, sebelum kami menjawab apakah kau siren akan membunuh kami??"
Taehyun menatap kedua siren itu dengan muka polosnya, sebenarnya jaga-jaga saja agar mereka tidak di hunus dengan tombak yang wanita siren itu bawa.
Ningning
Ningning
"tentu saja, aku akan membunuhmu nantinya."
Taehyun
Taehyun
"h-heyy yang benar saja?"
Jisung
Jisung
"kalian pure siren atau bukan?" matanya menatap mereka dengan menelisik
Haechan dan ningning yang diberi pertanyaan oleh Jisung hanya diam dan melirik satu sama lain.
Jisung
Jisung
"bisakah kalian menjawab? Jika kalian bukan pure siren, aku bisa membantu kalian untuk bebas dari kutukan. Yah... Jika memang terkena kutukan sih bukan yang lain."
Ningning
Ningning
"b-benarkah??"
Jisung
Jisung
"tentu."
Jisung
Jisung
"jadi?"
Ningning
Ningning
"aku bukan pure siren, dulunya aku adalah seorang peri tapi yah... Kelanjutannya kau bisa membaca di buku saja."
Jisung
Jisung
"buku?"
Ningning
Ningning
"iya. Umurku sebenarnya sudah ratusan tahun, dan yah... Aku masih terjerat sebagai makhluk mitologi ini. Aku ingin bisa terbang kembali dan menjadi peri abadi."
Jisung
Jisung
"hanya itu?"
Ningning
Ningning
"tentu, memang apa yang kau harapkan?!"
Jisung
Jisung
"mati misalnya?"
Ningning
Ningning
"yaaakkk!!"
Jisung
Jisung
"aku bercanda."
Jisung
Jisung
"lalu kau?"
Jisung
Jisung
"kau terlalu manis untuk ukuran seekor siren. kau sangat memukau saat menjadi manusia."
Ningning
Ningning
"hey, jangan merayunya dasar kau manusia."
Jisung
Jisung
"aku tidak?"
Ningning
Ningning
"kau iya."
Haechan
Haechan
"hanya makhluk bodoh yang mengatakan aku ini manis, aku ini laki-laki!! Aku gagah dan tampan!"
Haechan
Haechan
"oh dan untuk yang tadi, aku tidak tau aku ini benar pure siren atau bukan. Tapi mungkin saja... bukan? Entahlah, aku juga tidak pasti."
Jisung
Jisung
"bisa ku periksa?"
Ningning
Ningning
"mau memeriksa dengan apa kau?"
Jisung
Jisung
"dengan tangan"
Ningning
Ningning
"maksudmu? Kau tabib?"
Taehyun
Taehyun
"heh apa-apaan itu, dia bukan tabib"
Ningning
Ningning
"aku hanya bertanya!"
Jisung
Jisung
"terserah kalian."
.
Bersambung.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!