MEET YOU AGAIN
Declan merasa dirinya sendirian di dunia ini. Ia tinggal di panti asuhan sampai berusia lima tahun sebelum diadopsi oleh orang tua angkatnya. Setelah kematian orang tua angkatnya, ia menjalankan bisnis dan memulai semua sesuai dengan caranya.
Declan berterimakasih karena ayah angkatnya memaksa dirinya untuk kuliah mengambil jurusan bisnis dan juga hukum, sehingga ia tidak diremehkan oleh para pemegang saham di beberapa perusahaan ayah angkatnya.
Ia sangat menjaga tubuhnya dan tidak suka bersentuhan dengan orang lain. Meski begitu Declan pernah beberapa kali memiliki kekasih yang tidak bertahan lama karena sikapnya yang terkenal sangat dingin dan juga cuek.
Malam ini ia memiliki janji makan malam dengan beberapa relasi bisnisnya dan juga janji kencan dengan salah satu putri walikota yang dengan terpaksa ia tolak , mengingat jadwal kerjanya yang sangat padat. Dan dia sangat lelah jika harus berurusan dengan wanita manja.
Declan memutar kursinya dan menikmati pemandangan malam yang tenang dengan lampu-lampu dari gedung pencakar langit. Dari kejauhan ia bisa melihat gedung tinggi milik salah satu mafia terkenal dan juga kenalan ayahnya. Tapi ia sudah berjanji tidak akan berhubungan dengan mereka terutama cucu dari pria itu.
Pintu terbuka dan asisten kepercayaan Declan masuk dengan membawa makan malam untuknya. "Kenapa anda tidak ikut makan malam dengan putri walikota hari ini, Bos." Tanya asistennya ketika Declan mulai menikmati makan malamnya.
"Dengar," ucap Declan dengan tatapan dinginnya. "Aku tidak butuh seseorang untuk membuatku bisa makan malam. Aku bisa menikmatinya sendiri."
"Anda sudah harusnya menikah di usia sekarang. Pewaris sangat dibutuhkan untuk meneruskan nama dan perusahaan anda, Bos." Jelas Rey, asistennya yang berani membantah semua perkataannya.
Declan menatap asistennya yang sudah bersamanya selama ia membangun bisnis ini dan juga merupakan orang yang pernah ia selamatkan. "Seperti kataku, banyak yang harus aku kerjakan. Terima kasih, Rey. Sebaiknya kau pulang dan pergilah makan malam bersama istri dan juga anak-anakmu."
"Kalau begitu sampai berjumpa Senin nanti, Bos. Kau ingat bukan kau akan mendapatkan sekretaris baru saat aku cuti nanti." Ucap asistennya sembari memberikan berkas mengenai data sekretaris yang baru dan meletakkan dimeja kerja Declan.
"Tentu, aku percaya pada pilihanmu. Kau bisa menikmati cutimu sebaik-baiknya tanpa gangguan dariku." Declan berkata sembari menikmati makan malamnya dan mendengar pintu tertutup.
Declan mencuci tangannya di wastafel setelah menyelesaikan makan malamnya. Ia juga mencuci wajahnya yang terlihat lelah dan mengantuk. Kadang ia berpikir mungkinkah ia bekerja terlalu keras agar bisa menghilangkan kebutuhan yang telah ia pendam selama ini. Ia mengerti usianya sudah menginjak tiga puluh tahun dan percintaan yang bersifat sementara sangatlah membuat dia tidak puas.
Merencanakan akhir pekan yang tenang dirumahnya yang berada jauh dari kota merupakan saat-saat membahagiakan. Ia senang dengan kuda-kuda dan juga binatang piaraan lainnya. Ia juga memelihara buaya dan juga beberapa ular dengan kawasan yang luas seperti kebun binatang. Ia menyukai binatang buas dan juga suka menunggang kuda sehingga memiliki kuda kesayangan yang ia dapatkan dari salah satu kenalan orang tua angkatnya.
Declan tidak pernah membawa satupun wanita dirumahnya ini karena ia yakin wanita-wanita itu pasti akan ketakutan dan lari terbirit-birit jika bertemu dengan salah satu piaraannya yang ia letakkan di kandang kaca tebal disudut ruang tamu miliknya.
Declan mencoba memejamkan matanya dan tanpa sadar pria itu tertidur.
...****************...
Alex Nikolai tahu, cucu kesayangannya itu akan bertingkah tidak masuk akal sejak wanita itu menyukai pria yang sampai kematian menjemputnya tidak akan pernah ia setujui. Pria sombong itu telah membunuh orang tuanya yang juga merupakan rekan bisnis yang selama ini dekat dengannya.
Meskipun tidak terbukti, tapi Alex yakin anak tengil itu memiliki sikap yang menjengkelkan seperti wajahnya. Dan sudah pasti ia merupakan anak dari berandalan juga sehingga ia ditinggalkan di panti asuhan.
Alex akui pria itu sangat hebat dalam pekerjaannya dan juga wajahnya tidak terlalu buruk untuk menjadi kekasih cucunya, tapi ia tetap tidak akan merestui hubungan mereka meskipun pria itu sudah pernah menyelamatkan Lucy saat hampir tenggelam ketika mereka kecil.
Sementara itu, Lucy menutup telepon dan merasa senang dengan kabar yang barusan ia dengar. Ia naik diatas tempat tidurnya dan melompat-lompat dan juga berteriak membuat Serena yang sedang membaca buku tebalnya menggerutu.
"Apakah kau memenangkan lotre? Teriakanmu akan membuat semua orang dirumah ini terkena serangan jantung." Sahut Serena adik Lucy yang saat ini sedang kuliah kedokteran.
Lucy tertawa dan duduk menyilangkan kakinya menghadap ke arah adiknya yang penampilan mereka sangat berbeda bagaimana langit dan bumi. Lucy memiliki rambut panjang, tebal dan berwarna hitam pekat seperti ayahnya. Sedangkan Serena memiliki rambut pendek berwarna coklat seperti ibunya. Sikap mereka juga berbeda, meski Serena berambut pendek, tapi dia sangat feminim dan juga keibuan. Tidak dengan Lucy yang seperti pria dan sering berkelahi dengan para pria yang menganggu mereka.
Selain itu Lucy tidak suka memasak. Ia pernah membuat bacon yang rasanya tidak beraturan. Berbeda dengan Serena yang sangat pintar memasak seperti nenek mereka, Anna yang sudah meninggal dua tahun lalu. Meninggalkan luka mendalam bagi keluarga mereka, terutama Lucy.
"Ini bukan hanya sekedar Lotre, Rena. Ini adalah salah satu kesempatan terbaikku yang aku dapatkan seumur hidupku. Kau tahu, akhirnya aku akan berada sangat dekat dengan Declan. Aku akan membuat pria itu benar-benar jatuh cinta padaku." Lucy berkata sembari membuka majalah bisnis yang terdapat foto Declan saat sedang diwawancara.
"Apa kau gila, Kak? Kakek akan membunuhmu jika menemui pria itu. Aku tidak ingin terlibat dengan rencamu saat ini." Ujar Serena yang ikut terkejut dengan apa yang di katakan Lucy.
"Aku akan pindah ke apartemen dan kau jangan pernah mengatakan apapun mengenai rencanaku ini." Ucap Lucy kemudian membuka ponselnya dan mencari berita mengenai Declan.
"Terserah kau. Aku juga akan kembali ke asrama, Akhir-akhir ini tugasku bertambah banyak dan akan lebih baik jika aku tinggal di asrama." Serena berkata sembari melanjutkan membaca buku tebalnya.
Lucy beranjak dan memeluk Serena dari belakang. "Aku akan merindukanmu, Rena. Aku janji akan menemuimu diasrama sesekali."
"Tidak perlu. Kau hanya akan membuat kegaduhan disana. Teman-temanku banyak yang mengenalmu dan menyukai beberapa bukumu. Mengapa kau berhenti menulis?" Tanya Rena menatap wajah Lucy yang tiba-tiba terdiam.
"Aku sedang ingin beristirahat sebentar dan mengejar kembali pujaan hatiku. Kau tahu, Rena. Aku sangat ingin menikahi pria itu dan menjadi wanita yang bisa menaklukkannya." Lucy berkata dengan wajah penuh dengan hayalan membuat Serena tersenyum melihat tingkah lucu kakaknya.
Serena memutar kursinya dan ikut berdansa bersama Lucy. "Aku akan berdoa untukmu kakakku sayang. Semoga tahun ini kau akan secepatnya menikah dan memberikan aku ponakan yang lucu."
Kedua wanita itu tertawa bersamaan dan melanjutkan cerita-cerita hayalan Lucy yang selalu mereka dengar berulangkali.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments
Sleepyhead
OMG Anna, Kasihan Kakek Alex /Sweat/
2024-10-13
0
Sleepyhead
The story of Serena ongoing juga kah thor?
2024-10-13
1
Sleepyhead
Evan itu berarti Ayah angkatnya Declan ya thor..
2024-10-13
1