Vella pun mendengar suara keras seperti ada yang jatuh.
Vella Melinda
[..Suara apa itu?..]
Vella Melinda
*menoleh*
Vella Melinda
[..Sepertinya dari arah gudang..]
Vella Melinda
[..Sebaiknya aku cari tau..]
Vella yang terlanjur penasaran pun berjalan ke arah asal suara dan menuju depan gudang.
Vella pun melihat ada seseorang yang tergeletak di depan gudang dan segera menghampirinya.
Vella Melinda
*lihat yang tergeletak*
Vella Melinda
Hei!
Vella Melinda
Bangun!
Rony Effendi
*mendengar suara samar*
Rony Effendi
[..Suara siapa itu?..]
Rony Effendi
[..Aku tidak pernah mendengar suara itu..]
Rony Effendi
*batuk*
Rony Effendi
*menutup mata*
Vella Melinda
[..Dia batuk darah?..]
Vella Melinda
*tidak sengaja lihat ke arah perut*
Vella Melinda
*membulatkan mata*
Vella Melinda
Astaga!!
Vella Melinda
[..Dia berdarah!..]
Vella Melinda
[..Sepertinya habis di tusuk..]
Vella Melinda
[..Aku harus cepat membawanya ke rumah sakit..]
Vella pun mengeluarkan hpnya dan memanggil ambulan.
25 menit kemudian.
DI RUMAH SAKIT
Rony pun berada di IGD dan sudah di tangani oleh dokter.
Vella Melinda
*berdiri di samping Rony*
Vella Melinda
*lihat sekitar*
Vella Melinda
*lihat Rony*
Vella Melinda
[..Semoga lukanya dia tidak parah..]
Vella Melinda
[..Dan dia segera siuman..]
Perawat
*hampiri Vella*
Perawat
Permisi...
Vella Melinda
*menoleh*
Vella Melinda
Iya?
Perawat
Apakah anda keluarganya pasien?
Vella Melinda
Oh, bukan.
Vella Melinda
Saya cuma orang asing yang menemukannya tergeletak di depan gudang.
Perawat
Oh, begitu.
Vella Melinda
Ada apa?
Perawat
Pasien memang sudah di tangani oleh dokter, tapi pasien harus segera di operasi.
Vella Melinda
Operasi?
Perawat
Iya.
Perawat
Karena luka tusuknya terlalu dalam.
Vella Melinda
[..Lukanya dalam?..]
Vella Melinda
Kalau begitu operasi saja.
Perawat
Maaf.
Perawat
Kami tidak bisa melakukan operasi kalau tidak ada tanda tangan dan persetujuan dari pihak keluarga pasien.
Vella Melinda
Hmm, baiklah.
Vella Melinda
Saya akan mencoba menghubungi keluarganya.
Vella Melinda
*lirik Rony sekilas*
Perawat
Baiklah.
Perawat
Kalau begitu, saya permisi.
Perawat
*jalan pergi*
Vella pun mengambil jaket Rony lalu mencari dompet dan hp Rony.
Vella Melinda
[..Semoga aja aku mendapatkan nomor hp keluarganya..]
Vella Melinda
Eh?
Vella Melinda
Yang benar saja!?
Vella Melinda
[..Kenapa dia tidak memiliki apapun di kantong jaketnya?..]
Vella Melinda
*lihat celana Rony*
Vella Melinda
[..Bahkan celananya tidak memiliki kantong..]
Vella Melinda
*menghela napas*
Vella Melinda
[..Bagaimana cara aku menghubungi keluarganya?..]
Tidak lama setelah Vella mencari dompet dan hp Rony, Rony pun kejang-kejang dan alat pendeteksi detak jantungnya Rony pun berbunyi.
Vella Melinda
*lihat Rony kejang-kejang*
Vella Melinda
*panik*
Vella Melinda
[..Dia kenapa? Dan kenapa alat pendeteksi jantungnya berbunyi?..]
Vella pun dengan cepat memanggil dokter, tetapi sebelum dokter datang, Vella pun melihat garis yang ada di alat pendeteksi detak jantung berubah menjadi garis yang datar.
Tiiiittt....
Suara alat pendeteksi detak jantung pun berbunyi panjang.
Perawat yang mendengar suara alat pendeteksi detak jantung pun langsung menghampiri Rony.
Vella Melinda
*lihat Rony yang berhenti kejang-kejang*
Vella Melinda
[..Dia tidak meninggal kan?..]
Perawat
*periksa nadi yang ada di tangan Rony*
Perawat
*lihat Vella*
Perawat
Maaf...
Perawat
Pasien baru saja menghembuskan napas terakhirnya.
Perawat pun mengambil kain putih dan segera menutupi tubuh Rony dengan kain tersebut, lalu pergi meninggalkan Vella.
Vella Melinda
[..Dia meninggal?..]
Vella Melinda
[..Aku harus bagaimana?..]
Vella Melinda
[..Aku tidak tau dia siapa dan siapa keluarganya..]
Vella Melinda
[..Aku tidak akan di curigai dan berurusan dengan polisi kan?..]
Comments
🇮 🇸 💕_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐
astaga udah meninggal, sayang banget dia ganteng
2024-10-02
1
🇮 🇸 💕_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐
ini ngomong langsung apa dibatin?
2024-10-02
1
🇮 🇸 💕_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐
kirain batuk ya "uhuk" gitu 😅
2024-10-02
1